Ergonomi dalam tingkat kebutuhan OSKAR JUDIANTO SSn. MM. MDs. PERTEMUAN 9 OSKAR JUDIANTO SSn. MM. MDs. DESAIN PRODUK - FDIK
Dewasa ini produk lebih berorientasi pada kegunaan, penampilan, dan estitika, kemudahan pemakaian, kemudahan pemeliharaan, dan biaya-biaya yang rendah yang semuanya untuk menarik konsumen. Menurut Henry Dreyfuss (1967) dalam Susanti (2008) membuat daftar lima tujuan penting pengembangan produk-produk baru seperti berikut : 1. Kegunaan produk, 2. Penampilan produk, 3. Kemudahan untuk maintenance dan perbaikan, 4. Biaya yang rendah, 5. Kesesuaian kualitas dan desain produk dengan filosofi desain dan mission statemen perusahaan.
Kegunaan produk, merupakan kegunaan hasil produksi manusia yang harus selalu aman, mudah digunakan dan secara fungsi harus dibentuk sedemikian rupa sehingga si pemakai mengetahui fungsinya. Penampilan produk, merupakan bentuk, garis, proporsi dan warna digunakan untuk menyatukan produk menjadi produk-produk yang menyenangkan. Kemudahan pemeliharaan, merupakan suatu keharusan bahwa produk harus didesain untuk memberitahukan bagaimana produk dapat dirawat dan diperbaiki. Biaya-biaya rendah, memegang peranan penting dalam perawatan dan produksi. Komunikasi, menyatakan bahwa desain produk harus dapat mewakili filosofi desain perusahaan dan misi perusahan melalui visualisasi kualitas produk.
Produk disebut ergonomis apabila secara antropometris, faal, biomekanik dan psikologis cocok dengan manusia sebagai penggunanya. Pertimbangan desain produk harus berpusat pada manusia sebagai pengguna dengan maksud agar setiap desain produk baik secara fungsi, teknik, ekonomis, estetis, maupun secara ergonomis mampu memenuhi kebutuhan penggunanya. Ada empat langkah yang harus ditempuh untuk menghasilkan produk yang lebih baik dan langkah ini merupakan siklus yang berkesinambungan, yaitu: 1. Desain, 2. Produksi, 3. Penjualan, 4. Studi pasar, kemudian kembali ke langkah pertama. Demikian seterusnya sehingga merupakan proses pengembangan produk yang berkelanjutan.
Manusia selalu dijadikan objek dalam pengembangan design produk Manusia selalu dijadikan objek dalam pengembangan design produk. Produk-produk yang dihasilkan diharapkan dapat memuaskan dan memenuhi kebutuhan manusia. Tetapi banyak produk yang dijual dan beredar di pasar dinilai tidak ergonomis, dan manusia sebagai pengguna tidak menyadari akan hal tersebut karena tidak ada pilihan lain. Produk tersebut dibuat dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan manusia, tetapi produk tersebut dinilai tidak ergonomis, sehingga sedemikian rupa produk tersebut sedikit manfaat yang akan dirasakan oleh manusia sebagai konsumen bahkan akan memberikan efek negatif bagi penggunanya. Dengan demikian akan menguatkan hipotesis bahwa produk yang dirancang tidak menggunakan konsep ergonomis, tidak akan memberikan manfaat yang besar bagi pemakainya sehingga tidak akan diminati dan dibeli oleh manusia sebagai konsumen, dimana produk tersebut tidak akan memberikan nilai jual yang tinggi dan tidak memiliki keunggulan bersaing..
Sedikit produk yang dirancang secara ergonomis, atau pemasaran produknya dengan menjual citra (image) ergonomis, bahkan masih sedikit pihak yang berkepentingan (baik produsen maupun konsumen) memahami pentingnya konsep ergonomi dalam pengembangan design produk. Hal ini disebabkan belum adanya proses sosialisasi konsep ergonomi secara terpadu dan berkesinambungan ke masyarakat luas, dimana konsep ergonomi masih dipandang sebagai konsep yang tidak ada gunanya dan membuang-buang biaya, atau setidaknya masih memberikan kesan akan membuat harga produk menjadi mahal sehingga sulit laku dan bersaing di pasaran. Anggapan dan kesan ini menjadi ganjalan dan perlu dikikis secara bertahap dan perlunya sosialisasi aplikasi konsep ergonomi dalam pengembangan design produk tidak akan membuat harga produk menjadi mahal, bahkan akan memberikan nilai tambah terhadap fungsi produk tersebut sehingga sedemikian rupa aplikasi konsep ergonomi tersebut akan memberikan nilai jual produk yang tinggi (superior customer value) dan keunggulan bersaing (competitive advantage)