Ergonomi dalam tingkat kebutuhan OSKAR JUDIANTO SSn. MM. MDs.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MANAJEMEN PEMASARAN JASA
Advertisements

MANAJEMEN PEMASARAN Drs. MURNIADI PURBOATMODJO,MM
Mendesain dan Mengelola Produk
MANAJEMEN MUTU PROYEK.
Bab 9 Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk
ManajemenPemasaran.
Disusun oleh: M. Saifuddin, S.Pd., M.SM. POLITEKNIK NSC Surabaya 2013
Diferensiasi Pengertian:
Mengidentifikasi Segmen Pasar Dan Memilih Pasar Sasaran
1.2Tujuan Tujuan dari pengembangan produk ukiran dari suku Kamoro, Timika adalah untuk dapat menjadi produk ukiran yang memiliki suatu ciri khas dan berbeda.
MERK, KEMASAN DAN CIRI PRODUK LAINNYA
Tinjauan tentang IMC Sumber :Shimp, A. Terence: Periklanan Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jilid 1 Edisi Kelima. Erlangga 2003.
MANAJEMEN PEMASARAN BAB 1 PENGERTIAN PEMASARAN DAN PROSES PEMASARAN
PERANAN PEMASARAN DAN BENTUK-BENTUK KEGIATANNYA
KIR_production2008 MANAJEMEN PEMASARAN DIFERENSIASI POSITIONING.
Disusun oleh: Ir.Gustami Hrp.,MP
PASAR DAN PEMASARAN.
MODUL 4 : Modulpemasaran 1
Introduction Yanti Trianita, S.I.Kom.
Stephanus Benedictus, S.T., M.Si.
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK (LANJUTAN)
Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communications) – 3 SKS MEREK (BRAND)
Pasar Persaingan monopolistis
Konsep dan lingkungan pemasaran
Disusun oleh: IMAN SETYABUDI
Mengatur Hubungan Pelanggan Pertemuan 1 Buku 1 Hal: 1-38
Pertemuan 13 Desain Aplikasi pada POS
Mengidentifikasi Segmen pasar dan memilih Pasar sasaran
IKLAN YANG EFEKTIF Program periklanan harus disusun dengan memperhatikan lima M (Kotler, 2003), yaitu: Mission (misi): apakah tujuan periklanan? Money.
Prinsip-prinsip Pemasaran
Strategi Pengembangan Produk baru
Memposisikan Penawaran Pasar Sepanjang Daur Hidup Produk
MANAJEMEN PEMASARAN.
Bagian 1 Definisi Pemasaran dan Proses Pemasaran
KEWIRAUSAHAAN ANGGIA PARAMITA PUTI KENCANA, SE, MSM Fakultas Ekonomi
Bab 6 Menganalisis Pasar Konsumen
CUSTOMER SATISFACTION
PENYUSUNAN RENCANA DAN STRATEGI PEMASARAN
OSKAR JUDIANTO SSn., MM., MDs. FAKULTAS DESAIN dan INDUSTRI KREATIF
PERIKLANAN BANK.
Universitas Medan Area
DESAIN INDUSTRI DIAN MARDI SAFITRI.
Warna, Symbol, Safety dan Typography OSKAR JUDIANTO SSn. MM. MDs.
MANAJEMEN MUTU PROYEK.
Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communications) – 3 SKS MEREK (BRAND)
Disusun oleh: M. Saifuddin, S.Pd., M.SM. POLITEKNIK NSC Surabaya
DESAIN INDUSTRI DIAN MARDI SAFITRI.
RENCANA KERJA REKAYASA MODEL I PERTEMUAN 3
OSKAR JUDIANTO SSn., MM., MDs. FAKULTAS DESAIN dan INDUSTRI KREATIF
OSKAR JUDIANTO SSn. MM. MDs.
PUTRI ANGGRAENI WIDYASTUTI
Positioning dan Keunggulan Bersaing DESAIN INDUSTRI FAK DESAIN UEU
OSKAR JUDIANTO SSn., MM., MDs. FAKULTAS DESAIN dan INDUSTRI KREATIF
BENTUK BENDA DASAR BERTEKSTUR PERTEMUAN 4
MENATA PRODUK Menginterprestasikan Perencanaan Visual Penataan Produk
PEMASARAN KELOMPOK 10 Widya Agustina (A1F013001)
MANAJEMEN PEMASARAN BAB 1 PENGERTIAN PEMASARAN DAN PROSES PEMASARAN
Suatu Tinjauan Pemasaran
OSKAR JUDIANTO SSn., MM., MDs. FAKULTAS DESAIN dan INDUSTRI KREATIF
PERSIAPAN REKAYASA MODEL I PERTEMUAN 4 OSKAR JUDIANTO SSn., MM., MDs.
OSKAR JUDIANTO SSn., MM., MDs. FAKULTAS DESAIN dan INDUSTRI KREATIF
Oleh : Laella Mallini Shinta Eka L Rhamdani W. U Rizkiyatul M
PT. Tayang Visi Aplikasi Digitasi (TVaD)
MANAJEMEN PEMASARAN BAB 1 PENGERTIAN PEMASARAN DAN PROSES PEMASARAN
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN
MEMPROMOSIKAN PRODUK Promosi adalah salah satu variable marketing mix/aktivitas marketing berupa komunikasi yang memberi informasi kepada konsumen/calon.
Harga adalah sejumlah uang yang harus di bayar konsumen untuk mendapatkan sebuah produk atau jasa.
Pengantar Manajemen Pemasaran
Bagian 1 Definisi Pemasaran dan Proses Pemasaran
Bab 9 Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk
Transcript presentasi:

Ergonomi dalam tingkat kebutuhan OSKAR JUDIANTO SSn. MM. MDs. PERTEMUAN 9 OSKAR JUDIANTO SSn. MM. MDs. DESAIN PRODUK - FDIK

Dewasa ini produk lebih berorientasi pada kegunaan, penampilan, dan estitika, kemudahan pemakaian, kemudahan pemeliharaan, dan biaya-biaya yang rendah yang semuanya untuk menarik konsumen. Menurut Henry Dreyfuss (1967) dalam Susanti (2008) membuat daftar lima tujuan penting pengembangan produk-produk baru seperti berikut : 1. Kegunaan produk, 2. Penampilan produk, 3. Kemudahan untuk maintenance dan perbaikan, 4. Biaya yang rendah, 5. Kesesuaian kualitas dan desain produk dengan filosofi desain dan mission statemen perusahaan.

Kegunaan produk, merupakan kegunaan hasil produksi manusia yang harus selalu aman, mudah digunakan dan secara fungsi harus dibentuk sedemikian rupa sehingga si pemakai mengetahui fungsinya. Penampilan produk, merupakan bentuk, garis, proporsi dan warna digunakan untuk menyatukan produk menjadi produk-produk yang menyenangkan. Kemudahan pemeliharaan, merupakan suatu keharusan bahwa produk harus didesain untuk memberitahukan bagaimana produk dapat dirawat dan diperbaiki. Biaya-biaya rendah, memegang peranan penting dalam perawatan dan produksi. Komunikasi, menyatakan bahwa desain produk harus dapat mewakili filosofi desain perusahaan dan misi perusahan melalui visualisasi kualitas produk.

Produk disebut ergonomis apabila secara antropometris, faal, biomekanik dan psikologis cocok dengan manusia sebagai penggunanya. Pertimbangan desain produk harus berpusat pada manusia sebagai pengguna dengan maksud agar setiap desain produk baik secara fungsi, teknik, ekonomis, estetis, maupun secara ergonomis mampu memenuhi kebutuhan penggunanya. Ada empat  langkah yang harus ditempuh untuk menghasilkan produk yang lebih baik dan langkah ini merupakan siklus yang berkesinambungan, yaitu: 1. Desain, 2. Produksi, 3. Penjualan, 4. Studi pasar, kemudian kembali ke langkah pertama. Demikian seterusnya sehingga merupakan proses pengembangan produk yang berkelanjutan.

Manusia selalu dijadikan objek dalam pengembangan design produk Manusia selalu dijadikan objek dalam pengembangan design produk. Produk-produk yang dihasilkan diharapkan dapat memuaskan dan memenuhi kebutuhan manusia. Tetapi banyak produk yang dijual dan beredar di pasar dinilai tidak ergonomis, dan manusia sebagai pengguna tidak menyadari akan hal tersebut karena tidak ada pilihan lain. Produk tersebut dibuat dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan manusia, tetapi produk tersebut dinilai tidak ergonomis, sehingga sedemikian rupa produk tersebut sedikit manfaat yang akan dirasakan oleh manusia sebagai konsumen bahkan akan memberikan efek negatif bagi penggunanya. Dengan demikian akan menguatkan hipotesis bahwa produk yang dirancang tidak menggunakan konsep ergonomis, tidak akan memberikan manfaat yang besar bagi pemakainya sehingga tidak akan diminati dan dibeli oleh manusia sebagai konsumen, dimana produk tersebut tidak akan memberikan nilai jual yang tinggi dan tidak memiliki keunggulan bersaing..

Sedikit produk yang dirancang secara ergonomis, atau pemasaran produknya dengan menjual citra (image) ergonomis, bahkan masih sedikit pihak yang berkepentingan (baik produsen maupun konsumen) memahami pentingnya konsep ergonomi dalam pengembangan design produk. Hal ini disebabkan belum adanya proses sosialisasi konsep ergonomi secara terpadu dan berkesinambungan ke masyarakat luas, dimana konsep ergonomi masih dipandang sebagai konsep yang tidak ada gunanya dan membuang-buang biaya, atau setidaknya masih memberikan kesan akan membuat harga produk menjadi mahal sehingga sulit laku dan bersaing di pasaran. Anggapan dan kesan ini menjadi ganjalan dan perlu dikikis secara bertahap dan perlunya sosialisasi aplikasi konsep ergonomi dalam pengembangan design produk tidak akan membuat harga produk menjadi mahal, bahkan akan memberikan nilai tambah terhadap fungsi produk tersebut sehingga sedemikian rupa aplikasi konsep ergonomi tersebut akan memberikan nilai jual produk yang tinggi (superior customer value) dan keunggulan bersaing (competitive advantage)