Rasio Likuiditas Nuri Bisiranawati
Pengertian Pengertian Rasio likuiditas menurut Irham Fahmi dalam bukunya “Analisis Kinerja Keuangan” adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajibanjangka pendeknya secara tepat waktu. Contohnya: pembayaran listrik, telepon, air PDAM, gaji karyawan, gaji teknisi, gaji lembur, tagihan telepon, dan sebagainya. Sedangkan menurut Dermawan Syahrial dan Djahotman Purba dalam bukunya “Analisa Laporan Keuangan” Rasio likuiditas itu, menggambarkan kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek (atau utang lancar) pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktivitas lancar. Dari kedua pengertian tersebut dapa saya simpulkan bahwa rasio likuiditas itu merupakan bagaimana cara suatu perusahaan mengatasi persoalan kewajiban jangka pendek yang ditanggungnya tepat waktu berdasarkan aset lancar yang dimiliki.
Tujuan dan Manfaat Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan sediaan dan utang yang dianggap likuiditasnya lebih rendah. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah kewajiban yang berumur dibawah satu tahun atau sama dengan satu tahun, dibandingkan dengan total aktiva lancar. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih. Artinya, kemampuan untuk membayar kewajiban yang sudah dibayar sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu).
Tujuan dan Manfaat Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya, dengan melihat rasio likuiditas yang ada pada saat ini. Untuk melihat kelemahan yang dimiliki kelemahan yanng dimiliki perusahaan, dari masing-masing komponen yang ada di aktiva lancar dan utang lancar. Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu dengan membandingkannya untuk beberapa periode. Sebagai alat perencanaan kedepan, terutama yang berkaitan dengan perencanaan kas dan utang. Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.
Jenis-Jenis Rasio Likuiditas Inventory to Net Wroking Capital Rasio Perputaran Kas Rasio Kas (Cash Ratio) Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio/Acid Test Ratio) Rasio Lancar (Current Ratio)
Resiko Likuiditas Berdasarkan buku Irham Fahmi yang berjudul “Analisis Laporan Keuangan” mengatakan bahwa resiko likuiditas merupaka bentuk resiko yanng dialami oleh suatu perusahaan karena ketidakmampuannya dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, sehingga itu memberi pengaruh kepada terganggunya aktivitas perusahaan ke posisi tidak berjalan secara normal. Oleh karena itu resiko likuiditas sering disebut dengan Short term liquidity risk.
Kategori Resiko Likuiditas Resiko likuiditas pasar Resiko likuiditas pendanaan
Solusi Resiko Likuiditas Melakukan kebijakan keuangan dengan prinsip kehati-hatian (prudential principle). Menempatkan setiap keputusan perusahaan suatu dengan situasi dan kondisi yang ada Menghindari keputusan yang bersifat mengejar keuntungan yang bersifat jangka pendek , namun mampu memberikan kerugian bersifat jangka panjang. Memperhatikan dan mengamati dengan baik setiap kebijakan moneter yang diterapkan oleh pemerintah, seperti kebijakan penetapan suku bunga.
Solusi Resiko Likuiditas @Pihak manajemen perusahaan sebaiknya juga memahami kondisi mikro dan makro ekonomi secara baik, seperti kondisi politik dan keamanan dalam dan luar negeri, sosial dan politik dalam dan luar negeri, dan berbagai permasalahan lainya yang bisa dianggap memiliki pengaruh bagi pembentukan kondisi mikro dan makro ekonomi. @Melakukan pendekatan Hedging untuk menyesuaikan jatuh tempo antara aktiva dan kewajiban.
Solusi Resiko Likuiditas Melakukan perbaikan dalam biaya dan pengendalian produksi, seperti melakukan analisis varians dalam operasi atau departemen. Melakukan perjanjian dengan bank dalam penyediaan kredit, dengan menghindari utang berlebihan, mempertahankan pembayaran utang, dan memperpanjang jatuh tempo pembayaran utang. Menghindari operasi luar negeri di negara-negara beresiko tinggi. Menurunkan harga pada jenis barang yang susah dijual dan meningkatkan harga pada barang yang tingkat permintaannya tinggi
Rumus yang digunakan...