KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA KEPERAWATAN &FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Manajemen Asuhan Keperawatan Disampaikan Oleh: Ns
Advertisements

By: Lisna Annisa Fitriana, S.Kep., Ners, M.Kes
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas PGRI Yogyakarta
BENTUK KOMUNIKASI.
CARA MERAWAT ANGGOTA TUBUH
Ns. ENI NUR’AINI, S.Kep, MSc
ASKEP WAHAM.
PERILAKU KEKERASAN.
HYGIENE PERORANGAN Modul 11.
Budaya hidup sehat = sehat kesehatan pribadi-kesehatan lingkungan
Perawatan Diri Pada Usia Lanjut Kunjungan PUSAKA 3 Oktober 2012 Dokter Muda FKUI.
CONTOH RENCANA STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK KEPERAWATAN ANAK, MEMOTONG KUKU kelompok 2, KD 2.
LAPORAN PENDAHULUAN (LP) DAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) Atih Rahayuningsih.
Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Masalah DPD
SP JIWA Oleh kelompok 2.
KASUS PEMICU Nn.S 28 tahun. Tamatan SD. Klien belum menikah dan tidak mempunyai pacar. Klien sering mengatakan kalau dirinya tidak mempunyai teman pria.
Pande Km Diah Larassati
1. Tahap Prainteraksi  2 kegiatan ; internal & eksternal A. internal  kegiatan yang berhubungan dengan diri sendiri : orientasi tugas, peningkatan kesadaran.
ADL ACTIVITY DAILY LIVING
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
Anita Apriliawati, M.Kep.
Askep Pd Keluarga Yg Menanti kelahiran Oleh kelompok 5 PUTRI DRISSIANTI KHAIRUL AFRIZAL REZA IBRAHIM.
ORIENTASI TEKNIS IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
PSIKOSOSIAL PADA PASIEN DENGAN MASALAH SISTEM HEMAIMMUNOLOGI
DISCHARGE PLANING SLAMET SUDIYANTO.
Resiko bunuh diri & defisit perawatan diri
STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI
HUBUNGAN TERAPEUTIK Sri Warsini.
DEFISIT PERAWATAN DIRI
Konsep Kebutuhan Personal Hygiene
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL
Oleh : Ners Anang Satrianto
KESEHATAN PRIBADI.
GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM
PENGKAJIAN Ns. Jukarnain, S.Kep..
Keperawatan Dasar I Memandikan Pasien
ETIKA PERGAULAN.
PENATALAKSANAAN KLIEN DENGAN GANGGUAN ISI PIKIR: WAHAM OLEH: NI MADE CANDRA YUNDARINI ( ) MULAI.
Perilaku Kekerasan Program Studi Keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny ” R” DENGAN MASALAH
ASUHAN NEONATUS,BAYI,BALITA,DAN PRA SEKOLAH
PASIEN DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM
LAPORAN PERKESMAS PADA KELUARGA Tn
LAPORAN HASIL PRAKTEK KUNJUNGAN KELOMPOK III
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
DOSEN : FATMI NIRMALA SARI,M.keb
Ns. ENI NUR’AINI, S.Kep, MSc
By: Lisna Annisa Fitriana, S.Kep., Ners, M.Kes
Strategi Pelaksanaan Tindakan keperawatan ( SP )
PRINSIP SANITASI, HYGIENE DAN K3
Diah Sukaesti, M. Kep, Sp.Kep J FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ASKEP PADA KLIEN GSP : HALUSINASI PERTEMUAN :
Standar penampilan.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HALUSINASI
The Member of Group: Angga Maulana Darmanto Dea Novia Lista
Soal kasus 1.Perawat ingin melakukan anamnesis pada pasiennya. Pada saat perawat datang ke tempat tidur pasien. Pasien terlihat sedang sendiri di sudut.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas PGRI Yogyakarta
ETIKA PERGAULAN. Etika pergaulan  ketentuan sopan santun yang dipakai oleh manusia untuk saling bergaul. Maksud dari etika pergaulan  untuk membuat.
Gimana sih cara nya menjadi Dokter Cilik yang baik?
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
Soal keperawatan jiwa. 1 Seorang laki-laki berusia 24 tahun dirawat di RSJ. Hasil pengkajian diperoleh pasien tampak menyendiri, tidak mau bergaul dengan.
 Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004 ) 
ADL ACTIVITY DAILY LIVING. ACTIVITY DAILY LIVING PEMERIKSAAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL MERUPAKAN PROSES UNTUK MENGETAHUI KEMAMPUAN PASIEN DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS.
DOKTER MUDA UKRIDA PUSKESMAS TEMPURAN DOKTER MUDA UKRIDA PUSKESMAS TEMPURAN PEMBINAAN.
CARA MENCUCI TANGAN YANG BENAR. APA ITU CUCI TANGAN???? Cuci tangan adalah membersihkan tangan dengan air dan sabun.
MODUL IV PENDALAMAN MATERI
Transcript presentasi:

KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA KEPERAWATAN &FAKULTAS ILMU KESEHATAN PERTEMUAN 1 KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA DIAH SUKAESTI KEPERAWATAN &FAKULTAS ILMU KESEHATAN

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan konsep defisit perawatan diri 2. Menguraikan langkah-langkah proses keperawatan defisit perawatan diri Melakukan pengkajian defisit perawatan diri Menetapkan diagnosis keperawatan defisit perawatan diri Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien defisit perawatan diri Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien defisit perawatan diri Mengevaluasi kemampuan pasien dalam merawat diri Mengevaluasi kemampuan keluarga dalam merawat pasien defisit perawatan diri Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien defisit perawatan diri 3. Mempraktikkan asuhan keperawatan defisit perawatan diri

Pengertian Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya

Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri (kebersihan diri, berhias, makan, toileting) (Herdman, 2012)

Proses terjadinya masalah Faktor prediposisi Biologis Penyakit fisik dan mental yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri. Psikologis a) Faktor perkembangan b) Kemampuan realitas turun 3. Faktor sosial kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri, situasi lingkungan mempengaruhi perawatan diri

Faktor Presipitasi Penurunan motivasi Kerusakan kognisi atau perseptual Cemas Lelah/lemah

Tanda dan gejala subyektif Malas mandi Tidak mau menyisir rambut Tidak mau mengosok gigi Tidak mau memotong kuku Tidak mau berhias/ berdandan Tidak menggunakan alat mandi Tidak mau menggunakan alat makan dan minum BAB dan BAK sembarangan Tidak membersihkan diri setelah BAB dan BAK Tidak mengetahui cara perawatan diri yang benar.

Data Obyektif Badan bau, kotor, berdaki, rambut kotor, gigi kotor, kuku panjang, tidak menggunakan alat-alat mandi, tidak mandi dengan benar Rambut kusut, berantakan, kumis dan jenggot tidak rapi, pakaian tidak rapi; tidak mampu berdandan, memilih, mengambil, memakai pakaian, memakai sandal, sepatu, memakai resleting, memakai barang-barang yang perlu dalam berpakaian, melepas barang-barang yang perlu dalam berpakaian

Proses Keperawatan Defisit perawatan Diri

Pengkajian Pengkajian defisit perawatan diri dapat dilakukan melalui wawancara atau observasi terhadap klien dan keluarga

Wawancara Bagaimana perawatan diri pasien Apakah pasien malas mandi, mencuci rambut dan menggosok gigi? Bagaimana dengan kebiasaan pasien mengunting kuku? Bagaimana kebiasaan pasien dalam makan? Bagaimana kebiasaan pasien dalam BAB dan BAK Bagaimana penampilan pasien? Bagiamana pasien menyisir rambut, berdandan memotong kuku dan bercukur ( untuk laki-laki) Apakah pakaian pasien rapih dan sesuai.

wawancara Apakah pasien menggunakan alat mandi dan kebersihan diri Bagaimana makan dan minum pasien Apakah pasien menggunakan alat makan dan minum saat makan dan minum Apakah pasien mengetahui perawatan diri dengan baik dan benar.

OBSERVASI Gangguan kebersihan diri ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan bau, kuku panjang dan kotor. Ketidakmampuan berhias/berdandan ditandai dengan rambut acak-acakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak bercukur, pada pasien wanita tidak berdandan.

Observasi Ketidakmampuan makan dan minum secara mandiri ditandai dengan ketidak mampuan mengambil makan dan minum sendiri, makan berceceran dan makan tidak pada tempatnya. Ketidakmampuan BAK dan BAK secara mandiri, BAB dab Bak tidak pada tempatnya dan tidak mampu membersihkan setelah BAB dan BAK

Contoh pengkajian Pasien mengatakan belum mandi, rambut kotor dan acak-acakan, wajah kusam kulit berdaki dan bau, pakaian kotor dan tidak rapih, pakaian tidak sesuai, makan dan minum berantakan, tidak cuci tangan sebelum dan sesudah makan, BAB dan BAK tidak pada tempatnya, tidak cuci tangan setelah BAB dan BAK, tidak menyiram toilet setelah BAB dan BAK.

Diagnosa Keperawatan Defisit perawatan diri : kebersihan diri, berdandan, makan dan minum, BAB/BAK.

TINDAKAN KEPERAWATAN

Tindakan keperawatan Defisit perawatan diri Tindakan keperawatan untuk pasien Tindakan keperawatan untuk keluarga

Tujuan Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri Pasien mampu melakukan berdandan berhias secara mandiri. Pasien mampu melakukan makan dan minum dengan baik Pasein mampu melakukan BAB dan BAK secara mandiri.

Tindakan keperawatan Melatih pasien cara melakukan kebersihan diri Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri Melatih pasien cara menjaga kebersihan diri

2) Melatih pasien berdandan/berhias Untuk pasien laki-laki latihan meliputi Berpakaian Menyisir rambut Bercukur Untuk pasien wanita, latihannya meliputi : Berhias

3) Melatih pasien makan secara mandiri Menjelaskan kebutuhan (kebutuhan makan perhari dewasa 2000-2200 kal (perempuan) dan laki-laki antara 2400-2800 kal setiap hari makan : minum 8 gelas (2500ml setiap hari ) dan cara makan dan minum Menjelaskan cara makan yang tertib. Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik

4. Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri a. Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai. b. Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK c. Menjelaskan cara membersihkan BAB dan BAK

STRATEGI PELAKSANAAN PERTEMUAN 1 PASIEN DEFISIT PERAWATAN DIRI

FASE Orientasi 1.1. Salam : “Selamat pagi, saya ibu T, perawat Ruang Nuri . Ibu bisa panggil saya ibu D. Nama ibu siapa?”“Oo… ibu A, senang dipanggil apa?”“Baik… Jadi senangnya dipanggil ibu A ya?” 1.2. Evaluasi : “Apa yang ibu A rasakan? “Oo… ibu A merasa tidak nyaman karena merasa gerah dan badan gatal-gatal… Apa lagi bu? “Sudah berapa lama ibu A merasakan hal ini?” 1.3. Validasi : “Apa yang telah ibu A lakukan untuk mengatasi ketidaknyamanan ini?”“Bagaimana hasilnya?”

FASE Orientasi 1.4. Kontrak 1.4.1. Topik & Tujuan: “Bagaimana jika sekarang kita berbicara tentang ketidaknyamanan dan perawatan diri ibu?” “Tujuannya agar ibu dapat merawat diri dengan benar” 1.4.2. Waktu: “Waktunya selama 30 menit dari sekarang” 1.4.3. Tempat: “Dimana baiknya kita berbicara?”

FASE KERJA 2.1. Pengkajian Identifikasi masalah perawatan diri: kebersihan diri, berdandan, makan/ minum, BAB/BAK “Tadi ibu A mengatakan merasa tidak nyaman karena merasa gerah dan badan gatal” “Berapa kali ibu A mandi dalam sehari? Apa saja yang digunakan saat mandi? Bagaimana caranya?” “Berapa kali ibu A keramas dalam seminggu? Apa saja yang digunakan untuk keramas? Bagaimana caranya?” “Berapa kali ibu A menggosok gigi dalam sehari? Apa yang digunakan saat menggosok gigi? Bagaimana caranya? “Sekarang…coba saya lihat gigi dan mulutnya!” “Bagaimana dengan kebiasaan ibu menggunting kuku? Coba saya lihat kukunya!” 2. Pengkajian Identifikasi masalah perawatan diri : kebersihan diri, berdandan, makan dan minum, BAB/BAK

Fase Kerja 2.1. Pengkajian “Bagaimana dengan kebiasaan Ibu A berdandan?” “Bagaimana dengan kebiasaan ibu A sebelum makan?. Dimana biasanya Ibu duduk saat makan” “ Apa yang dilakukan sebelum makan?” “ Dimana biasanya ibu BAB/BAK?” “ Apa yang dilakukan ibu setelah BAB/BAK?” “Bagaimana cara membersihkan diri setelah BAB/ BAK?’

Fase kerja 2.2. Diagnosis “ ibu A merasa tidak nyaman dan gatal-gatal pada tubuh ibu. Kulit kepala juga gatal, kuku agak panjang dan kotor” “berarti Ibu A ada masalah dalam merawat diri, Bagaimana kalau kita latihan cara merawat diri?”

ll. KERJA 2.3.1.Tindakan Keperawatan. 2. 3.1. latih cara merawat diri. a. Diskusikan manfaat merawat diri : kulit sehat dan sehat, Rambut : sehat dan bercahaya, Gigi bersih, tidak berlubang, tidak bau mulut, kuku bersih dan rapih. b. Diskusikan akibat jika tidak merawat diri. kulit gatal, kusam, penyakit kulit,…. Rambut: kusam, kulit kepala gatal, berketombe, ….. Gigi: kotor, berlubang, bau mulut, …. Kuku: kotor, dapat melukai diri jika kuku panjang c.Diskusikan cara merawat diri (frekuensi, alat dan cara) Kulit : mandi 2 kali sehari Rambut : keramas 2 – 3 kali per minggu Gigi : meggosok gigi 2 kali per hari Kuku : memotong kuku 1 minggu sekali

III Terminasi 3.1.Evaluasi Subjektif : “Bagaimana perasaan ibu A setelah latihan merawat diri dan latihan berdandan?” 3.2. Evaluasi Objektif : “Coba sebutkan kegiatan apa saja yang telah kita latih bersama untuk merawat diri?” 3.3. Rencana Tindak Lanjut Pasien: “Baiklah, sekarang kita isi jadual kegiatannya yaa” “Mandi 2 kali sehari, jam berapa saja bu? “Keramas 2 kali seminggu” “Menggosok gigi 2 kali sehari” “Berdandan 2 kali sehari, selesai mandi”

TERIMA KASIH