TEKNIK MENULIS BY: Adde Ayu 111810401009 Aria Fransisca 141810401023 Novia 141810401025 Iffah Ali Maziun 141810401034
Hakikat Menulis Menulis adalah kegiatan menyusun serta merangkaikan kalimat sedemikian rupa agar pesan, informasi, serta maksud yang terkandung dalam pikiran, gagasan, dan pendapat penulis dapat disampaikan dengan baik. Bahasa tulis tidak dapat mewujudkan segala aspek bahasa lisan secara sempurna.
Ada tiga tahap proses, yaitu: 1 Ada tiga tahap proses, yaitu: 1. Tahap pramenulis Pada tahap ini dilakukan persiapan, terutama menyangkut materi tulisan. 2. Tahap penulisan Pada tahap ini dilakukan kegiatan penuangan ide ke dalam tulisan tanpa kekhawatiran tentang hal-hal seperti tata bahasa, ejaan, dsb.
3. Tahap revisi Berdasarkan umpan balik serta kajian ulang yang diperoleh, dilakukan revisi pada bagian-bagian tulisan yang dianggap perlu.
Menulis sebagai proses kreatif Menulis merupakan suatu proses kreatif yang banyak melibatkan cara berfikir divergen (memusat). Penulis memiliki banyak ide, gagasan, pendapat, pikiran, perasaan serta obsesi yang akan dituliskannya. Wujud yang akan dihasilkan itu sangat bergantung pada kepiawaian, imajinasi, dan kekreatifan penulis dalam mengungkapkan gagasan.
Penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan tulisan ilmiah memuat 4 tahap, yaitu: Tahap persiapan Tahap pertama dalam proses kreatif adalah persiapan atau prapenulisan. Tahap inkubasi Proses ini sering kali terjadi secara tidak disengaja atau tidak disadari
Tahap iluminasi Iluminasi adalah ketika datangnya inspirasi. Tahap evaluasi Verifikasi/evaluasi yaitu apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus laporan/tulisan yang diinginkan.
Langkah – Langkah Menulis Karya Ilmiah Merencanakan Mengumpulkan bahan Bahan-bahan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang diperlukan yang dapat berupa data, informasi, serta pustaka. b. Menentukan tujuan dan bentuk Penulis harus memiliki tujuan yag jelas c. Menentukan pembaca d. Memilih topik dan judul
Menyusun kerangka tulisan 2. Menulis Terdapat dua kegiatan utama pada tahap menulis: Menyusun kerangka tulisan Dalam menyusun kerangka tulisan hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: Prinsip-prinsip penulisan kerangka karangan Ada dua prinsip penulisan kerangka karangan yang harus kita perhatikan yaitu: Prinsip persamaan nilai Prinsip keparalelan
B. Proses penyusunan kerangka tulisan Brainstorming Proses menuangkan segala pemikiran yang berkaitan dengan ide dan topik Pengembangan tulisan Mengembangkan gagasan-gagasan berdasarkan kerangka yang telah disusun Merevisi Perbaikan yang dilakukan dengan seksama yang dapat menghasilkan tulisan yang jelas, terarah, terfokus dan sesuai dengan keinginan penulis dan pembaca
Jenis - Jenis Karya Ilmiah Makalah Tulisan ilmiah yang berisi gagasan penulis tentang suatu topik bahasan ilmiah. Pada dasarnya terdiri dari: pendahuluan atau pengantar Inti penutup atau kesimpulan daftar pustaka
2. Proposal Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia proposal diartikan sebagai rencana yang dituangkan dalam bentuk rencana kerja. Format proposal penelitian pada umumnya yaitu: judul penelitian latar belakang tujuan penelitian tinjauan pustaka landasan teori Hipotesis metode penelitian jadwal kegiatan daftar pustaka
3. Laporan Penelitian Sistematika penulisan laporan penelitian pada umumnya terdiri atas tiga bagian pokok, yaitu: bagian awal, bagian utama dan bagian akhir. a. Bagian awal memuat hal-hal umum seperti: halaman sampul, halaman judul, halaman persembahan, halaman motto, halaman pernyataan, halaman pembimbingan, halaman pengesahan, ringkasan, daftar isi, daftar tabel dan gambar, daftar lampiran.
b. Bagian utama memuat substansi yang mencakup pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian, hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian, kesimpulan, saran dan penutup
c. Bagian akhir laporan dan penelitian karya ilmiah pada umumnya merupakan media bagi penulis untuk menujukkan bukti tentang tanggung jawab ilmiah yang bersangkutan. Secara berurutan bagian akhir meliputi: Daftar istilah Endnote (catatan akhir) Daftar sumber rujukan Lampiran Indeks Autobiografi
PENULISAN SUMBER RUJUKAN Teknik Pengacuan Sumber Rujukan Teknik Penulisan Kutipan Penyusunan Daftar Sumber Rujukan
1. Teknik Pengacuan Sumber Rujukan Pengajuan sumber rujukan adalah sistem innote. Innote merupakan tanda rujukan yang ditulis baik sebelum maupun sesudah kutipan. Contoh: Evers (1995:84) menyatakan, “nampaknya terdapat pula suatu kecenderungan ke arah meningkatnya pemusatan pemilikan tanah ke tangan Cina.” Menurut Evers (1995:84), “nampaknya terdapat pula suatu kecenderungan ke arah meningkatnya pemusatan pemilikan tanah ke tangan Cina.”
2. Teknik Penulisan Kutipan Penulisan Kutipan Langsung Contoh: “Nampaknya terdapat pula suatu kecenderungan ke arah meningkatnya pemusatan pemilikan tanah ke tangan Cina” (Evers, 1995:84).
B. Penulisan Kutipan Tidak Langsung Penulisan sumber rujukan dengan satu unsur nama Contoh: Menurut Samsuri (2002:5) bahasa menanda eksistensi manusia. Samsuri (2005:5) mengemukakan bahwa bahasa menandai eksistensi manusia. Bahasa menandai eksistensi manusia (Samsuri, 2005:5).
(2) Penulisan sumber rujukan dengan dua atau lebih unsur nama Contoh: Purnomo (2000:52) menyatakan, . . . Menurut Smith (1998:45), . . . . . . (Santosa, 2002:23).
(3) Penulisan sumber rujukan dengan dua orang penulis Contoh: Nama penulis adalah Arthur T. Mosher dan H. Surya Kencana, ditulis: Mosher dan Kencana (2003:31) menyatakan, . . . Menurut Mosher dan Kencana (2003:31), . . . . . . (Mosher dan Kencana, 2003:31).
(4) Penulisan sumber rujukan dengan lebih dari dua nama penulis Contoh: Bhawana, Adi Purnomo, dan A. Surya Kencana, ditulis: Menurut Bhawana, et al. (2002:50), . . .;
(5) Penulisan Sumber Rujukan Dengan Satu Penulis Pada Tahun Yang Sama Contoh: Sudaryanto (2004a:21) menyatakan ... Menurut Sudaryanto (2004b:30), ... ... (Sudaryanto, 2004c:93)
(6) Penulisan Sumber Rujukan dengan Substansi yang Sama Berbeda Penulis Contoh: Menurut Akhmad (1995:21); Sulthoni (1997:3); dan Clement (1998:18), ... ... (Akhmad, 1995:21; Sulthoni, 1997:3; dan Clement, 1998:18). Akhmad, 1995:21; Sulthoni, 1997:3; dan Clement, 1998:18 menyatakan ...
(7) Penulisan Sumber Rujukan Yang Tidak Diketahui Atau Tidak Tercantum Nama Penulisnya Contoh: ... (Departemen Pendidikan Nasional, 2006:19). ... (Universitas Jember, 1998:1-4). Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (2005:200) dapat dikatakan bahwa jumlah penduduk miskin semakin meningkat, ...
(8) Penulisan Sumber Rujukan Berasal dari Suntingan Contoh: Moeliono (Ed. 2000:34) menyatakan bahwa ... ... (Mulyono dan Ratnaningsih, Eds., 2006:61). Menurut Mulyana et al. (Eds., 2005:92)...
(9) Penulisan Sumber Rujukan dengan Kutipan Berasal dari Bunga Rampai Contoh: Cartier (dalam Stein, 2004:66) menyatakan bahwa ... Menurut Cartier (dalam Stein, 2004:93) ... ... (Cartier dalam Stein, 2004:102).
(10) Penulisan Sumber Rujukan dengan Kutipan berasal dari Kutipan Contoh: Menurut Wojowasito (dalam Ramlan, 1985:30), “dalam bahasa Indonesia terdapat 12 kategori kata.” Atau “Dalam bahasa Indonesia terdapat 12 kategori kata” (Wojowasito, dalam Ramlan, 1985:30). Atau Wojowasito (dalam Ramlan, 1985:30) mengatakan, “dalam bahasa Indonesia terdapat 12 kategori kata.”
(11) Penulisan Sumber Rujukan Tanpa Tahun Contoh: Soeripto (Tanpa Tahun) mengemukakan ... Menurut Soerjokoesoemo (Tanpa Tahun) ... ... (Soekarno, Tanpa Tahun).
(12) Penulisan Sumber Rujukan dari Terbitan Berkala Contoh: Oleh Karim (2005) dikemukakan ... Karim dan Sobari (2004) mengatakan ... ... (Siswoyo, 2006).
3. Penyusunan Daftar Sumber Rujukan Daftar sumber rujukan harus disusun secara benar dan akurat. Daftar sumber rujukan merupakan kumpulan dari rujukan dalam naskah yang diacu penulis, yang disusun melalui cara tertentu, meliputi komponen berikut: Nama penulis Tahun terbit Judul naskah Bentuk sumber informasi Kota penerbitan dan nama penerbit
Selamat menulis