Epidemiologi Bencana & Dampak Kebakaran Hutan di Riau Tahun 2014

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGANTAR MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA
Advertisements

PERAN SENKOM DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
PENCEMARAN AKIBAT KEBAKARAN HUTAN
TANGGAP DARURAT DAN PENCEGAHAN KEBAKARAN
PENGURANGAN RISIKO BENCANA - BERBASIS KOMUNITAS (PRB-BK)
HUBUNGAN ANTARA KERENTANAN, RISIKO DAN BAHAYA
Lingkungan Hidup Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan.
SPGDT SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU
IX. ISU LINGKUNGAN HIDUP Satu-satunya cara bagi kita semua untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim adalah dengan beralih ke bentuk-bentuk pembangunan.
Bencana Akibat Ulah Manusia dan Iklim
POSKO LAPANGAN DAN SATGAS SAR
Keperawatan Bencana.
MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA
Oleh ~Faiz Agil Wirawan~
MITIGASI DAN MANAJEMEN BENCANA
DISASTER MANAGEMENT Di Negeri Rawan Bencana
Runaway Fire, Smoke-Haze Pollution, and Unnatural Disaster In Indonesia Kelompok 5 hidayat chusnul ch Hilda Panca Setiawati Ika Narwidya Putri Ikhwan.
01/10/15 MAHASISWA & ASAP Syatria Adymas Pranajaya.
Nama anggota: Intan Widya Lestari ( ) Widyah Khoirunnisa ( ) Yustika Sri Sujarwati ( ) PROPERTY RIGHTS AND FOREST.
SISTEM INFORMASI PENANGGULANGAN KRISIS AKIBAT BENCANA
Pengantar Manajemen Bencana
PENGERTIAN HAZARD, DISASTER, RISK AND VULNERABILITY
KEJADIAN LUAR BIASA Putri Ayu Utami S. Kep, Ns..
Elemen Sistem Manajemen Bencana
TERKAIT PERAN KLASTER KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN KARHUTLA
MITIGASI DAN PENANGANAN DARURAT BENCANA
Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Humaniora
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
AYO SIAGA BENCANA !.
PENCEMARAN UDARA OLEH KELOMPOK III : DEDI DWI KRISMAWANTI
DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT PENGERINGAN LAHAN GAMBUT
PENCEMARAN LINGKUNGAN
MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA
VII Bab Mitigasi dan Adaptasi Bencana Alam
PENDIDIKAN KONSERVASI
Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Roberthy Maelissa, dr., Sp.B., FINACS
KERUSAKAN LINGKUNGAN Depok, 2012.
PRINSIP-PRINSIP DAN MASALAH-MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Perubahan pada alam yang berdampak bagi kehidupan manusia
RONA LINGKUNGAN.
IKLIM DI INDONESIA Keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim: Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode.
Taufik Akbar TTL : Pekanbaru, 14 Januari 1986
SEMINAR PUSKESMAS BUGANGAN
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT
Perubahan pada alam yang berdampak bagi kehidupan manusia.
TANGGAP DARURAT DAN PENCEGAHAN KEBAKARAN
Definisi Bencana (1) Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
DINAS KESEHATAN PROVINSI BENGKULU
Ns Chandra W SKp MKep Sp Mat
HUBUNGAN ANTARA KERENTANAN, RISIKO DAN BAHAYA
PERSEBARAN WILAYAH RAWAN BENCANA ALAM DI INDONESIA
BENCANA.
Konsepsi Bencana.
Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
BENCANA BANJIR DI PROPINSI RIAU
PENDAHULUAN DAN PENGANTAR FISIOTERAPI DISASTER
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut. ISPA  ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang terjadi secara tiba-tiba, mulai dari hidung sampai gelembung.
SURVEILANS KETIKA BENCANA
LAPORAN BUPATI OGAN ILIR TENTANG UPAYA PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN KARHUTBUNLAH TAHUN 2018 Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Khusus Karhutbunlah Griya.
ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut. ISPA  ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang terjadi secara tiba-tiba, mulai dari hidung sampai gelembung.
PEMCEMARA N LINGKUNGA N. Perhatikan gambar dibawah ini.
MITIGASI DAN MANAJEMEN BENCANA. Mitigasi Bencana? adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran.
MITIGASI SIAGA BENCANA BERBASIS MASYARAKAT
Definisi Bencana (1) Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
Keperawatan Bencana. 1. Apa yang dimaksud dengan Bencana, krisis dan situasi darurat ? 2. Sebutkan jenis-jenis bencana yang Anda ketahui (berdasarkan.
Oleh : HENDRIK ARY DERMAWAN P E N I L A I A N R I S I K O B E N C A N A.
Pengantar Manajemen Bencana Sesi 1. Pengertian Bencana Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat.
“UPAYA MENGATASI PERMASALAHAN PELAYANAN DINAS PEMADAM KEBAKARAN DI KABUPATEN BENGKULU TENGAH” Oleh : TRIYANTO, S.IP, M.Si.
Transcript presentasi:

Epidemiologi Bencana & Dampak Kebakaran Hutan di Riau Tahun 2014 Kelompok 1 Ayu Sulistyowati 2011710045 Intan Purnamasari 2011710010 Laila Masturina 2011710059 M.Alimin .SG. 2011710072 Shinta Puspita N.H 2011710048 Public Health 2011 Universitas Muhammadiyah Jakarta

Bencana Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Klasifikasi Bencana Sumber : Alam (natural disaster) Ulah manusia (man-made disaster) Kompleks (multi-faktor) Waktu Munculnya : Mendadak (sudden-onset disaster) Perlahan (gradual-onset disaster)

Macam – Macam Bencana Bencana alam Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam. (gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor) Bencana non-alam Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non-alam . (gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit)

>> Bencana sosial Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia. (konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror) Kejadian Bencana Bencana yang terjadi dan dicatat berdasarkan tanggal kejadian, lokasi, jenis bencana, korban dan/ataupun kerusakan. Jika terjadi bencana pada tanggal yang sama dan melanda lebih dari satu wilayah, maka dihitung sebagai satu kejadian.

Bencana Kebakaran Hutan Riau Pertengahan bulan Februari 2014  Terjadi kebakaran hutan di Riau, yang diakibatkan karena oknum-oknum tidak bertanggung jawab.

Kebakaran hutan dan lahan adalah suatu keadaan di mana hutan dan lahan dilanda api, sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan lahan yang menimbulkan kerugian ekonomis dan atau nilai lingkungan. Kebakaran hutan dan lahan seringkali menyebabkan bencana asap yang dapat mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat sekitar. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Data di Satgas kesehatan Posko PNPB di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru mencatat luas hutan dan lahan yang terbakar di Riau 18.725 hektare. Luasan tersebut bersumber dari 162 titik api yang terpantau.

Akibat kebakaran yang terjadi 14 daerah Provinsi Riau ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara) nya dinyatakan dalam keadaan berbahaya, yaitu > 300 hingga 500 psi (pollutan standar index). 16 Maret 2014  Hujan membuat kualitas udara membaik Sumber : BLH Provinsi Riau

Klasifikasi Bencana Kebakaran Hutan Riau Jenis Bencana : Bencana non-alam Sumber : Kompleks (multi-faktor) Waktu munculnya : Perlahan Menurut Kepala Humas dan Pusat Informasi Kemenhut : Oknum sadar bahwa gambut sangat sulit dibakar, maka dibuatlah kanal-kanal. Kanal-kanal tersebut terdapat sungai kecil yang fungsinya untuk mengeringkan gambut dari air. Jika sudah kering barulah dibakar untuk membuat lahan baru yang kosong. Hingga menimbulkan kebakaran.

Polda Riau telah menetapkan 66 orang dan satu perusahaan sebagai tersangka kasus pembakaran lahan dan hutan, PT National Sago Prima (NSP).

Dampak Kebakaran Hutan Riau Terhadap ekonomi Indonesia Berdasarkan data yang diperoleh dari BNPB, penanganan bencana asap di Sumatera dan Kalimantan, BNPB menganggarkan dana sebesar Rp. 300 milyar. Dampak Sosial Berkurangnya sumber mata pencaharian Kurangnya ketersediaan air Aktivitas terganggu

Dampak Kebakaran Hutan Riau Terhadap lingkungan Kerusakan flora, fauna dan biodiversitas ekosistem di darat Kualitas udara yang semakin memburuk. Terhadap kesehatan Berdasarkan data Informasi dan Humas BNPB, tanggal 5 Maret 2014 : Jumlah penderita ISPA : 30.249 orang Pneumonia : 562 orang Asma : 1.109 orang Iritasi mata : 895 orang Iritasi kulit : 1.490 orang

>>> Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Riau  tanggal 1 februari - tanggal 18 maret 2014  total pasien yang berobat berjumlah 61.645 orang. Dengan jumlah penderita ISPA terbanyak : 53.933 orang. Jumlah terbanyak di Pekanbaru : 13.941 orang, Rokan Hilir 8.154 orang dan Bengkalis 6.409 orang.

(Infeksi Saluran Pernafasan Akut) ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) Penyakit saluran pernafasan akut yang meliputi saluran pernafasan bagian atas (seperti rhinitis, fharingitis, dan otitis) serta saluran pernafasan bagian bawah (seperti laryngitis, bronchitis, bronchiolitis dan pneumonia). ISPA disebabkan oleh beberapa golongan kuman yaitu bakteri, virus dan ricketsia yang jumlahnya > 300 macam. Gejala umumnya adalah batuk, kesulitan bernafas, sakit tenggorokan, pilek, sakit telinga, dan demam (Depkes RI, 2006).

Penularan penyakit ISPA  melalui udara yang telah tercemar  bibit penyakit masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan (termasuk golongan Air Borne Disease). Dalam kasus kebakaran hutan, banyaknya asap tebal yang mengandung sejumlah besar bahan kimia yang meliputi partikel dan komponen gas (seperti TSP, SO2, CO, formaldehid, akrelein, benzen, NOx dan O3) dapat masuk ke dalam alveoli dan melumpuhkan pertahanan mukosiliar. Apabila pertahanan tersebut telah hancur, berbagai macam mikroorganisme dapat dengan mudah masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan infeksi paru seperti bronkitis, bronkopneumonia, pneumonia dan edema paru.

Penanganan & Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan di Riau Operasi darat : mengerahkan > 2.500 personil TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD, SKPD & relawan memadamkan api. Operasi udara : memodifikasi cuaca dan water bombing Menyiagakan 24 jam 209 puskesmas di seluruh Kab/Kota & 17 RS Pemda di Provinsi Riau. Pelayanan Kesehatan gratis akibat asap. Membentuk pos kesehatan. Mensosialisasikan & mempublikasikan melalui media. Membagikan masker kepada masyarakat. Pengawasan aktif di Kab/Kota.

Referensi Aksi Cepat Tanggap. 2014. Kebakaran Riau Antara Faktor Alam dan Manusia. Diakses melalui http://act.or.id/news/2014/03/16/2243/Kebakaran-Riau-Antara-Faktor-Alam-dan-Manusia-Bagian-1- pada tanggal 17 Maret 2014 Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2014. Diakses melalui http://www.bnpb.go.id pada tanggal 17 Maret 2014 Departemen Kesehatan RI. 2014. Parameter Pencemaran Udara dan Dampaknya Terhadap Kesehatan. Diakses melalui www.depkes.go.id/downloads/Udara.PDF pada tanggal 18 Maret 2014 Munir. 2014. Akibat Karhutla 37 KK Mengungsi dan Kehilangan Lahan. Diakses melalui http://wartadumai.com/berita.php?idberita=182%20&&%20idkat=11 pada tanggal 17 Maret 2014 Portal Kementrian BUMN. 2014. Hutan Terbakar Lahan Sawit Riau Tambah 1 Ha. Diakses melalui http://www.bumn.go.id/ptpn5/publikasi/berita/hutan-terbakar-lahan-sawit-riau-tambah-1-juta-ha/ pada tanggal 17 Maret 2014 Universitas Sumatera Utara. 2014. Bab 2 Tinjauan Pustaka. Diakses melalui http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33047/3/Chapter%20II.pdf pada tanggal 18 Maret 2014 http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:zyOjPhiM2h8J:www.academia.edu/5113721/ISPA+epidemiologi+penyakit+ISPA+akibat+kebakaran&cd=1&hl=en&ct=clnk

Terimakasih