Kelompok 2 Bab 3 : Perkembangan Ilmu Manajemen Nama Kelompok : Resa Agus Sundoro Reza Indriany Uswati Hasanah Wiwi Anggraeni Zakiah 1-E Akuntansi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
Sejarah ilmu Manajemen Apakah manajemen merupakan ilmu baru? Ternyata ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Contohnya : Piramida di Mesir. Piramida ini tidak berhasil tanpa mengikuti tahapan-tahapan tertentu yang telah disiapkan. Selain piramida juga ada benteng raksasa, makkah, menara pisa, dll. Semua bukti tersebut menunjukkan bahwa sesungguhnya manajemen bukan merupakan ilmu baru, bahkan dalam konsep yang paling trandisional sekalipun, telah dikenal dan dijalankan oleh orang-orang terdahulu.
Owen dan Babbage : Dua Pionir dalam Ilmu Manajemen Robert Owen (1771-1858) Seorang pembaru dan industrialis dari Inggris, diantara tokoh pertama yang menyatakan : Perlunya sumber daya manusia di dalam organisasi dan kesejahteraan pekerja. Peningkatan kondisi karyawan (perumahan, jam kerja) dapat meningkatkan hasil produk dan laba Fokus : unsur pekerja CRITICAL POINT dalam proses produksi shg pekerja à VITAL MACHINES
Charles Babbage Charles Babbage (1792-1871) Seorang ahli matematika dari Inggris . Dia yang pertama kali berbicara mengenai : - Pentingnya efesien dalam proses produksi Penerapan prinsip ilmiah dalam proses kerja dapat meningkatkan produktivitas, menekan cost Ide kegiatan : pekerja dapat dilatih keterampilan tertentu dan bertanggung jawab terhadap apa yang dikerjakan
Tiga KelompokPemikiran Dalam Ilmu Manajemen Kelompok Pertama : Perspektif Manajemen Klasik Kelompok Manajemen Ilmiah memiliki pandangan bahwa peningkatan produktifitas organisasi dapat dicapai ketika produktifitas individu ditingkatkan. Kelompok Manajemen Administrasi memiliki pandangan bahwa perubahan produktifitas harus dilakukan secara menyeluruh dalam sebuah organisasi
Harrington Emerson (1853-1931) memberikan kontribusi berharga dalam dunia manajemen dengan memperkenalkan 12 prinsip-prinsip efisiensi: 1. Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas 2. Kegiatan yang dilakukan harus masuk akal dan realistis 3. Adanya staf yang memiliki kualifikasi yang tepat 4. Adanya kedisiplinan 5. Diberikannya pemberian kompensasi yang adil 6. Perlu adanya laporan dari setiap kegiatan yang tepat, akurat, dan terpecaya, sehingga diperlukan semacam sistem informasi atau akuntansi 7. Adanya kejelasan dalam pemberian perintah, perencanaan, dan pembagian kerja. 8. Adanya penetapan standar dari setiap pekerjaan, baik dari segi kualitas kerja maupun waktu pengerjaan 9. Kndisi pekerjaan perlu di standardisasi 10. Kegiatan operasional harus juga distandardisasikan 11. Instruksi-intruksi praktis tertulis harus dibuat secara standar 12. Sebagai kompensasi atas efisiensi, perlu dibuat rencana pemberian insentif
Fungsi -fungsi Manajemen Menurut Fayol Kegiatan Operasi Perusahaan Kegiatan Teknik Kegiatan Keuangan Kegiatan Akuntansi Kegiatan Komersial Kegiatan Manajerial Kegiatan Keamanan Perencanaan Pengorganisasian Pemberian Perintah Pengoordinasian Pengawasan
Kelompok Kedua : Perspektif Manajemen Perilaku Perspektif manajemen perilaku (behavorial management perspective) menekankan pada pentingnya manajemen memerhatikan perilaku dan kebiasaan individu manusia yang terdapat dalam sebuah organisasi dan pentingnya pula manajemen melakukan perubahan perilaku dan kebiasaan manusia yang ada dalam organisasi agar organisasi dapat berjalan dengan baik.
1. Teori Howthorne Studies - Teori Perhatian (Attention Theory) : Pekerja akan lebih produktif jika merasa diperhatikan -Teori Penerimaan Sosial (Social Acceptance Theory) Pekerja akan menunjukkan produktifitas berdasarkan faktor penerimaan sosial 2. Teori Relasi Manusia - Hirarki Kebutuhan dari Abraham Maslow - Teori X dan Y dari Douglas Mc Gregor 3. Teori Perilaku Kontemporer - Perhatian pada perilaku pekerja yang disebabkan oleh faktor psikologis, sosiologis, antropologis, dan lan sebagainya - Melahirkan konsentrasi ilmu Perilaku Organisasi
Kelompok Ketiga : Perspektif Manajemen Kuantitatif Perspektif manajemen kuantitatif melakukan adopsi matematika dalam menjalankan prinsip -prinsip manajemen terdahulu sebagaimana misalnya telah diperkenankan oleh Frederick W. Taylor dan diterapkan dalam pengendalian bahan logistik militer Amerika.
Perspektif Manajemen Kuantitatif Perspektif manajemen sains Perspektif manajemen operasi Perspektif manajemen sains lebih menekankan pada penggunaan model matematika pada dasarnya merupakan representasi dari sebuah sistem. Sehingga perspektif ini mencoba menjelaskan realitas dalam kegiatan manajemen organisasi melalui model. Perspektif ini merupakan salah satu bentuk aplikasi manajemen sains yang lebih memfokuskan kegiatan tertentu dalam kegiatan manajemen secra operasional. Manajemen ini sangat membantu agar dapat melakukan kegiatan produksi secara lebih efektif dan efisien.
Berbagai isu kontemporer seputar berkembangan ilmu manajemen Konsep dasar dari berbagai isu tersebut : 1. Downsizing 2. Diversity Management 3. Teknologi Informasi 4. Globalisasi 5. Etika dan tanggung jawab sosial 6. Managing for Quality 7. Ekonomi Jasa
Kontributor Ilmu Manajemen Modern (Modern Management Guru) Kontributor Ilmu Manajemen Modern (Modern Management Guru). Tokoh-tokoh manajemen ini sering kali dinamakan sebagai management guru. Diuraikan Stuart crainer (1998). Tokoh-tokoh tersebut adalah sebagai berikut: Robert Blake, memperkenalkan konsep managerial grid bersama Jane Mouton, dimana konsep tersebut begitu populer di tahun 1960-an Philip Crosby, merupakan konsultan manajemen bertaraf global yang memperkenalkan konsep bahwa “Kualitas adalah sesuatu yang bersifat bebas” (Quality is free) Fons Trompenaars, tokoh yang memperkenalkan konsep diversity management.
Any Question ??? Thanks for Attention