Oleh : Andri Markhoni Permana 07711025 Perbandingan Efektivitas antara Probiotik Hidup dengan Probiotik Mati pada Anak dengan Malabsorpsi Rampengan NH, Dkk Oleh : Andri Markhoni Permana 07711025
LATAR BELAKANG Malabsorpsi laktosa merupakan kondisi paling sering menyebabkan gizi kurang pada anak. - > enzim laktase Probiotik merupakan suplemen makanan yang dapat memberikan keuntungan pada pasien malabsorsi laktosa -> tapi belum jelas antara yg hidup atau yg mati.
Intoleransi Laktosa Sering flastus Kembung Mual Nyeri perut Diare Uji Hidrogen Napas (UHN) ≥ 20 part per million (ppm).
Tatalaksana Malabsorpsi Laktosa Susu bebas laktosa Yoghurt atau susu fermentasi Probiotik Enzim laktase
Probiotik Lactobacillus dan Bifidobacterium antibiotik alamiah -> kuman patogen gram(-) aktivitas enzim laktase memfermentasi laktosa Mengurangi atau meringankan kondisi malabsospsi / Intoleransi laktosa.
TUJUAN PENELITIAN Menentukan efektivitas probiotik hidup dan probiotik mati dengan melakukan Uji Hidrogen Napas setelah diberi probiotik.
METODE Penelitian uji klinis dgn desain sebelum dan sesudah diberi perlakuan pada anak dgn riwayat laktosa atau malabsorpsi laktosa yg dideteksi dgn pemeriksaan UHN. Lokasi : SDN di Kec. Tuminting sejak 1 Maret – 31 Mei 2008 (9 minggu).
Subjek penelitian : Anak-anak SDN di Kec Subjek penelitian : Anak-anak SDN di Kec. Tuminting yg menderita malabsorsi laktosa. Kriteria Inklusi : anak usia 10-12 th sehat (kelas V & VI), penilaian status gizi berdasarkan CDC ≥ 90%, Nilai UHN ≥20 ppm, org tua/wali menandatangani IC. Kriteria Eksklusi : dlm 1 minggu terakhir mendapat suplemen yg mengandung probiotik, mendapat antibiotik, terapi radiasi, mengalami penyakit pernapasan atau saluran cerna.
Anak dgn Malabsorsi Laktosa -> di Random. Probiotik mati Probiotik Hidup 2 Sachet ©dialac 1kaps ©Lacidofil Selama dua minggu
Nilai UHN dibandingkan sebelum dan sesudah pemberian Probiotik pada menit ke- 120 pada anak dengan malabsorpsi laktosa. Data dianalisis menggunakan SPSS 15. analisis data yang digunakan uji t berpasangan dan uji t dependen.
Hasil Jumlah subjek penelitian : 130 anak, 86 (66,5%) menderita malabsorsi laktosa namun hanya 79 yg menyelesaikan penelitian ini (39 dari kelompok PH dan 40 dari kelompok PM). Rasio Laki-laki berbanding perempuan adalah 41 laki-laki : 38 perempuan.
Tabel 1. Distribusi anak berdasarkan status gizi dan tipe dari probiotik. Status gizi Probiotik hidup Probiotik mati Total Baik 36 (52,9) 32 (47,1) 68 (100) Berlebihan 1 (20,0) 4 (80.0) 5 (100) Obesitas 2 (33,3) 4 (66,7) 6 (100) total 39 (49,4) 40 (50,6) 79 (100)
Tabel 2 Gejala klinis sebelum pemberian probiotik Gejala Probiotik Hidup Probiotik mati Total Nyeri perut 26 (66,7) 29 (72,5) 55 (69,6) Muntah 1 (2,6) 1 (1,3) Kembung Diare Lebih dari 1 gejala 3 (7,6) 7 (17,5) 10 (12,6) Tanpa gejala 7 (17,9) 4 (10,0) 11 (13,9) 39 (100) 40 (100) 79 (100)
Tabel 3 Gejala klinik sesudah pemberian Probiotik Gejala Probiotik Hidup Probiotik mati Total Nyeri perut 11 (28,2) 12 (30,0) 23 (29,1) Muntah 0 (0) 1 (2,5) 1 (1,3) Kembung 1 (2,6) 2 (5,0) 3 (3,8) Flatus Lebih dari 1 gejala 2 (5,1) 3 (7,5) 5 ( 6,3) Tanpa gejala 25 (64,1) 21 (52,5) 46 (58,2) 39 (100) 40 (100) 79 (100)
Tabel 4. Hasil pengujian UHN sebelum dan sesudah pemberian probiotik. Kelompok Menit Rerata (SD) T P Probiotik Hidup n=39 120 Sebelum 34,51 (10,35) 9,556 < 0,001 Sesudah 22,13 (12,41) Probiotik Mati n=40 36,00 (10,18) 8,545 20,30 (8,86) PH dan PM (n=39, n=40) 0,755 0,453
Diskusi Prevalensi Malabsorpsi Laktosa di 5 SDN kecamatan Tuminting lebih tinggi dari pada penelitian Hegar dkk di Jakarta. -> faktor adaptasi. Probiotik diberikan selama 2 minggu -> berpatokan kepada penelitian sebelumnya.( toleransi laktosa).
Gejala malabsorpsi laktosa paling sering muncul sbelum pemberian probiotik. (tabel 2), sedangkan pada penelitian lain, gejala sering muncul setelah 30 mnt laktosa dicerna bahkan 1-2 jam sesudahnya.
Malabsorsi ataupun intoleransi laktosa tergantung dari banyak faktor. Gejala klinik berkurang atau menghilang sesudah mendapat probiotik.
Kesimpulan Pemberian Probiotik hidup dan probiotik mati selama 2 minggu dapat menurunkan nilai UHN pada anak dengan malabsorpsi laktosa. Tidak terdapat perbedaan efektivitas antara kedua kelompok serta tidak dijumpai efek samping selama studi.
Critical Appraisal P Anak-anak (10-12 tahun), status gizi, Malabsosrsi Laktosa, Intoleran laktosa I Probiotik hidup, probiotik mati. C Pemeberian PH & PM dapat menurunkan nilai UHN pd anak dgn Malabsorpsi laktosa O Tidak terdapat perbedaan efektivitas antara kelompok PH & PM.
Validitas 1a. Apakah alokasi pasien terhadap terapi / perlakukan dilakukan secara random ? YA, anak dengan malabsorpsi laktosa dirandom kedalam kelompok probiotik hidup atau kelompok probiotik mati. 1b. Apakah randomisasi dilakukan tersembunyi ? YA, antara penelitii dan sampel tidak saling mengetahui. 1c. Apakah antara subyek penelitian dan peneliti ‘blind’ terhadap terapi / perlakukan yang akan diberikan ? TIDAK. Peneliti tahu tentang terapi yang diberikan. 2a. Apakah semua subyek yang ikut serta dalam penelitian diperhitungkan dalam hasil/ kesimpulan? (Apakah pengamatannya cukup lengkap?) YA. Semua subjek yg masuk kreteria inklusi di perhitungkan.
2b. Apakah pengamatan yang dilakukan cukup panjang ? Ya, Pengamatan yang dilakukan sekitar 9 minggu. 2c. Apakah subyek dianalisis pada kelompok dimana subyek tersebut dikelompokkan dalam randomisasi ? YA, subjek di analisis berdasarkan kelompoknya. 3a. Selain perlakuan yang dieksperimenkan, apakah subyek diperlakukan sama YA, semua mendapat perlakuan yang sama. 3b. Apakah kelompok dalam penelitian sama pada awal penelitian ? YA.
Applicable 1. Apakah pasien yang kita miliki sangat berbeda dengan pasien dalam penelitian ? TIDAK, lokasi penelitian di indonesia yang memiliki karakteristik hampis sama. 2. Apakah hasil yang baik dari penelitian dapat diterapkan dengan kondisi yang kita miliki ? YA. 3. Apakah semua outcome klinis yang penting dipertimbangkan (efek samping yang mungkin timbul)? YA, namun pada penelitian ini tidak menimbulkan efek samping. 4. Apakah sudah memahami harapan dan pilihan pasien ? 5. Apakah intervensi yang akan diberikan akan memenuhi harapan pasien ? Pasien siap akan konsekuensinya? YA, lebih dari 50% daru subjek mengikuti penelian hingga selesai.
Kesimpulan Penelitian Valid. Applicable