Dra. Amanah Anwar, Psi., Msi.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PETA MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI KELAS VII PADA
Advertisements

PSIKODIAGNOSTIKA VIII (T. RORSCHACH)
Administrasi / Tata Laksana Tes Rorschach
keyakinan, kepercayaan, ketelitian, kehidupan.
DASAR-DASAR DESAIN.
AWAN Awan : Udara di sekeliling kita banyak mengandung uap air. Tidak terhitung banyaknya gelembung udara yang terbentuk oleh busa laut secara terus-menerus.
Menggambar Bentuk.
Geographic Information and Spatial Information
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA
DASAR-DASAR SENI RUPA.
KOMBINASI WARNA oleh: Dra.Enny Zuhni Khayati,M.Kes.
MENULIS DESKRIPSI Setyawan Pujiono, M.Pd Jur. Pendidikan Bahasa Indonesia FBS UNY.
Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskriptif INDIKATOR
PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR SENI RUPA
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS VI SEMESTER I
MENGHIAS KAIN.
Administrasi / Tata Laksana Tes Rorschach
SENI BUDAYA IX BAB II BERKARYA SENI RUPA.
ILMU PENGETAHUAN ALAM Referensi Glosarium Evaluasi Latihan Materi
PENGERTIAN SENI RUPA CABANG-CABANG SENI RUPA
LUKA BAKAR.
Skoring Determinant & Content. Determinant Mengapa orang sampai pd jawaban tersebut. Berkaitan dg kepribadian. –F (Form / bentuk) Dilihat konturnya, dideskripsikan.
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Indonusa Esa Unggul Topik 10 Teori Warna.
Skoring Protokol Rorschach
Pemeriksaan Psikologi dg Tes Rorscahch
Wien/ro_genap Pengertian  Yaitu proses mengklasifikasikan atau mengelompokkan setiap jawaban verbal subjek pd kriteria atau penggolongan tertentu.
Keseimbangan, Penekanan, Kesatuan
Pertemuan 6 Proses Pembentukan Benda dan Proyeksi Benda
Matakuliah : R0116/ Studio Perancangan Arsitektur 6 Tahun : 2006
UNSUR DAN PRINSIP PERANCANGAN TAMAN
Basic Design Principles
TAHAP-TAHAP PENYAJIAN TES RORSCHACH
UNSUR UNSUR INTERPRETASI CITRA
UNSUR UNSUR DESAIN BUSANA
KONSEP PEMOTRETAN.
Arti Psikodiagnostika
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS VI SEMESTER I
AWAN.
Periode Sebelum Rorschach
PANDUAN PEMBUATAN PRESENTASI
Geographic Information and Spatial Information
ANATOMI & FISIOLOGI.
PETA OBJEK GEOGRAFI GEOGRAPHY.
Teknik (Tes) Rorschach
PRESENTED BY M. Khaidir C.P.
Administrasi / Tata Laksana Tes Rorschach
ILMU PENGETAHUAN ALAM RAKHMAWATI SD NEGERI 2 BOWONGSO KALIKAJAR
Seni rupa 2 dimensi.
Nilai & Warna, Ruang, Gerakan
Administrasi dan Tata Laksana Tes Rorschach PERTEMUAN 3
Pokok Bahasan 5a PENGAMATAN
Konsep Pewarnaan Website
Warna, Symbol, Safety dan Typography OSKAR JUDIANTO SSn. MM. MDs.
BAHAN KULIAH HKM LALIN OLEH : AIRI SAFRIJAL RAMBU-RAMBU DAN
Skoring Protokol Rorschach
PROSEDUR STANDARD TES WAIS
Feedback Hasil dan Skoring Tes Individual PERTEMUAN 12
Feedback Tabulasi Tes Individual Dra. Amanah Anwar, Psi., Msi.
Teori & Metode Memperkirakan Kepribadian
Pengantar dan Latar Belakang Dra. Amanah Anwar, Psi., MSi.
Dra. Amanah Anwar, Psi., Msi
KARTOGRAFI Nama : Shauqi Isyana Tristantio NIM :
REKA BENTUK VISUAL.
REKA BENTUK VISUAL.
PENYEDIAAN BAHAN PAMERAN
3.1.Mendiskusikan unsur-unsur tata letak berupa garis, ilustrasi, tipografi, warna, gelap terang, tekstur, dan ruang Menjelaskan unsur-unsur tata.
PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR SENI RUPA
KAPIDIN, M.Pd. SD NEGERI 1 SUKAMULYA KECAMATAN TUKDANA KABUPATEN INDRAMAYU.
SENI BUDAYA IX BAB II BERKARYA SENI RUPA. Untuk menciptakan karya seni rupa perlu adanya gagasan / ide ekspresi pada seseorang yang terlibat dalam pembuatan.
Transcript presentasi:

Dra. Amanah Anwar, Psi., Msi. Skoring Determinant PERTEMUAN 5 Dra. Amanah Anwar, Psi., Msi. Fakultas Psikologi

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu dan terampil melakukan skoring determinant pada tes Rorschach.

Merupakan pengklasifikasian setiap respons menurut kualitas konsep. Determinant Merupakan pengklasifikasian setiap respons menurut kualitas konsep. Kategori konsep dalam determinant: Form Response (F) Movement Response (M, FM. m) Shading Response (c, K, k) Color Response (C, C’)

Form Response (F) Form (bentuk) Dilihat konturnya, dideskripsikan. Jika bentuk blot menentukan konsep. Tidak ada determinant pokok lainnya (tidak ada movement, shading, atau color). Juga jika respons berbentuk samar-samar, tidak tentu atau abstrak (F+, F+_, F-). Kartu III: Ini kelihatan spt kupu-kupu. (Location: tengah2 bagian merah, D). (Q. Apa yg membuatnya spt kupu-kupu?) Karena bentuknya spt kupu-kupu, hanya itu saja.

Movement Response (M) Movement (gerakan) Kartu Ro yang 2 dimensi dan statis, kadang dapat dilihat sebagai 3 dimensi dan bergerak. Menunjukkan bahwa dalam Rorschach bekerja proses imajinasi dan proyeksi. Konsep subyek membaca blot yg diam itu dalam beberapa macam kegiatan, ekspresi, sikap atau kehidupan. Movement response juga mencakup gerakan-gerakan abstrak, alamiah dan mekanis.

Jenis Skor Movement: M (Human movement) Digunakan utk memberi skor pada konsep yg berisi kegiatan2, sikap atau ekspresi yg dilakukan manusia. Kartu I: Mungkin ini adalah dua perempuan tukang sihir sedang melakukan tarian 2 setan. (Loc.: side figure). FM (Animal movement) Digunakan utk memberi skor pada konsep2 yg berisi kegiatan2 yg dilakukan binatang yg dilukiskan secara keseluruhan, bagian2 dari kehidupan binatang juga dlm kualifikasi sbg karikatur, gambar atau hiasan. Juga diberikan utk konsep berisi binatang2 yg dilatih utk melakukan kegiatan2 spt manusia (beruang dilatih menari). Kartu I: Kelelawar (loc.:Whole) Inq: Kelelawar dalam keadaan terbang, sayapnya terbuka.

Jenis Skor Movement: m (Inanimate movement) terdiri dari: Fm, mF, m. Digunakan utk memberi skor pada konsep2 yg menggunakan ide-ide tentang kekuatan mekanis atau sesuatu yang sifatnya abstrak. Fm: inanimate movement dg bentuk yg jelas. Bendera melambai-lambai dalam angin yg bertiup sepoi-sepoi basah. mF: digunakan terhadap obyek yg berbentuk setengah jelas. Nyala api melompat-lompat di udara. m: digunakan terhadap konsep2 yg mencakup kekuatan abstrak yg bentuknya sama sekali tidak jelas. Dua ini mengingatkan saya pada kebingungan dan kekacauan.

Shading Response (c, K, k) Menggunakan bayangan yang lebih gelap atau lebih terang dari bagian tidak berwarna atau berwarna untuk menunjukkan salah satu dari 3 efek: Surface atau Texture Qualities (Fc, cF, c). Vista, Depth dan Diffusion Response (FK, KF, K) Three Dimensional Expanse Projected on a two Dimensional Plane (Fk, kF, k)

Surface atau Texture Qualities (Fc, cF, c) Differentiated Surface atau Texture (Fc) Obyek dg bentuk yg jelas dilihat seolah-olah memiliki kualitas permukaan tertentu, misal: halus, kasar, lembut, keras dan semacamnya. Kualitas ini disebabkan oleh bayangan. Obyek dg bentuk outline kabur/ tidak jelas, memiliki efek tekstur yg menimbulkan perbedaan yg halus misal: tenunan Juga bila differensiasi yg baik pada bayangan itu digunakan untuk memperinci bagian-bagian dari obyek yang nyata atau jelas bentuknya. Kartu IV: permadani spt kulit beruang terbentang di depan tungku, dan ini kaki depan dan kaki belakang. Kelihatan tebal, seperti bulu binatang yg tebal. Disini kulit binatang dg spesifikasi pada bentuk kaki adalah suatu obyek dg bentuk yg jelas. Tekstur juga terdeferensiasi dengan baik, sehingga diberi skor Fc.

Surface atau Texture Qualities (Fc, cF, c) Undifferentiated Surface or Texture Score (cF, c) Digunakan utk memberi skor pada obyek yg memiliki bentuk yg tidak begitu jelas dan efek permukaan itu sendiri tidak terlalu terdiferensiasi. Kartu VI: Keseluruhan bentuknya mengingatkan pada karang. Inq: seperti karang, krn kelihatannya kasar. Bentuk obyek ini setengah jelas dan bayangan dititikberatkan pd permukaan tanpa terdifferensiasi(cF) (c): Jika tidak ada bentuk pasti, mis: lumpur, becek kasar, halus.

Vista, Depth&Diffusion Response (FK, KF, K) Differentiated Vista or Depth (FK) Jika bayangan digunakan utk menunjukkan jarak antara dua atau lebih obyek. Warna kelabu yg terang atau gelap diamati seolah menunjukkan perbedaan jarak. Bayangan terang dan gelap memiliki efek kedalaman. Kartu II: Tangga rumah yg berbentuk lingkaran (loc: bagian merah atas) Inq: ada tirai pada tangga yang berlekuk-lekuk keatas. Bayangan memberikan kesan berlekuk-lekuk ke atas. Bayangan ini sbg basis pemandangan arsitektur. Ini terjadi pada bagian yg mempunyai differensiasi bayangan yg cukup masuk akal, walau merupakan daerah berwarna. Efek jarak cukup jelas karena bayangan.

Vista, Depth&Diffusion Response (FK, KF, K) Undifferentiated Depth or Diffusion Score (KF, K) Digunakan utk memberi skor thd penyebaran respons. Jenis respons ini mencakup penggunakan kualitas bayangan blot utk melukiskan substansi yg tidak teratur , pengisian yg difus. Mis: kabut, uap dsb. (KF): untuk konsep dg bentuk setengah jelas. Kartu II: Asap tebal, berbentuk spiral, mungkin terjadi kebakaran minyak yang hebat . Loc.: Whole, Inq: Asap kelihatan tebal. Kata ‘spiral’ cukup memberi petunjuk konsep itu diskor KF. (K): untuk respons dg bentuk tidak jelas. Kartu V: Saya mendapat petunjuk gelap, suatu kamar gelap. Inq. Adalah berupa suatu efek tiga dimensi. Kata ‘gelap’ diskor K.

Three Dimensional Expanse Projected on a two Dimensional Plane (Fk, kF, k) Skor diperuntukkan pada jenis respons pokok: Gambar-gambar ‘Sinar X’. Peta-peta Topografis. Fk: bila konsep berbentuk jelas. Kartu IV: Kelihatan spt Negara Maine dg pegunungan2 dan daerahnya. Inq: Spt peta negara Maine dg menunjukkan pegunungan2 dan lembah2. Saya tidak yakin tentang namanya, tentu punya nama khusus. Peta ini diskor Fk.

Three Dimensional Expanse Projected on a two Dimensional Plane (Fk, kF, k) kF dan k, bila bayangan digunakan secara samar-samar dan tidak spesifik pada respons-respons. kF: bila konsep berbentuk setengah jelas atau tidak begitu jelas. Kartu I: Beberapa bagian kelihatan spt bagian dari suatu lautan. Inq: Lautan di sini, spt yg kamu lihat dalam buku geografis, mungkin menyerupai peta topografis. Selama tidak ada negeri atau daerah khusus yg disebutkan, maka peta topografis ini diberi skor kF k: bila bentuk tidak diperhatikan. Kartu IV: Kelihatannya hanya spt suatu sinar X, karena adanya perbedaan dalam bayangan di sini (di). Selama tidak ada bentuk khusus disebutkan, maka diskor k.

Color Response (C dan C’) Penggunaan warna dalam konsep jawaban. Jenis Skor: Chromatic (C), penggunaan warna merah, coklat, hijau dan kuning. FC : variasinya (F↔C, F/C, FCsym) CF : variasinya (C↔F, C/F, CFsym) C : variasinya (Cn, Cdes, Csym) Achromatic (C’), penggunaan warna achromatis: hitam, kelabu dan putih sebagai warna. FC’ C’F C’

Chromatic Color Response (FC, CF, C). FC: Form Color Score Kombinasi warna dg bentuk yg jelas. Variasi respons FC: Forced FC (F <-> C), Arbitrary FC (F/C), Symbol Color (FCsym). Dengan kriteria: Obyek (orang, binatang, tumbuhan, pakaian dsb) harus berbentuk yang jelas. Warna harus digunakan dalam konsep. Warna yang digunakan harus warna alamiah dari makhluk atau obyek ybs.

Chromatic Color Response (FC, CF, C). CF: jika bentuk setengah jelas dan warna digunakan pada obyek. Kartu X: Mungkin ini adalah padang rumput. Loc: keseluruhan, Inq: karena mempunyai banyak warna. Selama tidak ada tumbuh-tumbuhan yg spesifik disebutkan, maka diskor CF.

Variasi Chromatic Color Respons (F↔C, F/C, FCsym; C<->F, C/F, CFsym) Forced FC (F <-> C), Skor digunakan pada respons dg bentuk obyek yg jelas dan warna digunakan dg cara paksa. Warna spesifik blot bukan warna alamiah. Subyek memaksakan penggunan warna. Kartu II: Dua anjing laut merah (Loc. D2, Q: maksudnya mereka anjing laut berwarna merah atau anda hanya menggunakan bagian merah dari blot ini?) Yg saya maksudkan adalah anjing laut merah. Subyek rupanya merasa terpaksa menggunakan warna, penekanan pada warna merah. Ia terpaksa menjelaskan warna merah dari anjing laut. C<->F: jika bentuk setengah jelas dan warna secara paksa.

Variasi Chromatic Color Respons (F↔C, F/C, FCsym; C<->F, C/F, CFsym) Arbitrary FC (F/C) Skor yang digunakan bila warna semata-mata memberi tanda pada bagian2 dari obyek yang bentuknya jelas. Warna khusus itu bersifat immaterial/ tidak begitu penting. Warna digunakan semau-maunya pd konsep pokok sbg: Peta-peta (maps) berwarna; Peta-peta kedokteran. Kartu VIII: Kelihatan spt kerangka badan – dada, perut, tulang rusuk dan pembuluh yg mengalir ke dalam paru-paru (loc: keseluruhan kecuali D1, Inq: warna amat sering dalam buku-buku anatomi. Segala anggota2 spesifik dari tubuh diperinci. Ini diskor F/C. C/F: jika bentuk setengah jelas dan warna semau-maunya.

Variasi Chromatic Color Respons (F↔C, F/C, FCsym; C<->F, C/F, CFsym) Symbol Color (FCsym). Skor utk respons2 dg warna digunakan secara simbolik terhadap obyek berbentuk jelas. Kartu II: Nampak spt dua orang yang tidak saling menyenangi dg mengeluarkan lidah mereka masing2. Lidah2 dan tanda2 merah menandakan rasa tidak senang atau marah-marah. Skor pokok M, FCsym. CFsym: jika bentuk setengah jelas dan warna digunakan secara simbolik.

Variasi Chromatic Color Respons (C, Cn, Cdes, Csym.) Color Respons Murni, mencakup C, Cn, Cdes, Csym. Titik beratnya pada warna tanpa penggunaan bentuk. Crude Color (C): Warna alamiah dari suatu obyek digunakan secara kaku, dengan kriteria: Berulang; Keseluruhan tanpa bentuk; Tanpa ada hubungan dg konsep2 lain pada kartu. Kartu III: Di sini lebih banyak darah, di sini, di sini dan di sini (bagian merah D). Jawabannya kaku, mengulangi hubungan warna merah dg darah, maka diskor C.

Variasi Chromatic Color Respons (C, Cn, Cdes, Csym.) Color Naming (Cn): Skor yg digunakan bila warna digunakan dg memberi nama terhadap warna2 atau corak2 pada kartu, dengan kriteria: Subyek harus jelas merasa bahwa pemberian nama warna adalah cara yg adekuat dlm memperhatikan blot. Harus sebagai respons dan tidak semata-mata sbg perkataan/ ungkapan. Gagal memberi nama warna lain secara adekuat. Kartu VIII: Ada banyak warna terang di sini,merah, biru, merah jambu dan orange. Inq: Di sini merah jambu, biru, orange. Q: Inikah yang kamu lihat di kartu? Ya, saya lihat warna-warna lainnya tidak ada.

Variasi Chromatic Color Respons (C, Cn, Cdes, Csym.) Color description (Cdes) Skor yg digunakan bila subyek melukiskan warna yang tampak pada kartu, dengan memerinci kualitas dari warna-warna itu. Kartu IX: Hijau di tengah bertemu dengan warna orange di sebelah atas dan bercampur dengan merah jambu di sebelah bawah. Latihan menggunakan cat air kali. Inq: Semuanya bercampur dan lebur di bagian tengah tetapi tersebar dan dibuat tipis dengan warna putih. Deskripsi warna menjadi titik berat pada inquiry.

Variasi Chromatic Color Respons (C, Cn, Cdes, Csym.) Color Symbolism (Csym) Skor yang ditegakkan bila subyek menggunakan warna untuk menggambarkan ide-ide abstrak, spt kejahatan, masa muda, kegembiraan dsb. Ide-ide ini harus sama sekali mengabaikan bentuk. Kartu X: Warna hijau di bagian bawah, lambang dari rasa cemburu. Warna digunakan sebagai simbol emosi.

Variasi Achromatic Color Response (FC’, C’F, C’) Respons subyek menggunakan elemen-elemen akromatik (kelabu, hitam, dan putih) sebagai warna dalam menyusun konsep-konsepnya. Tiga Macam Respons Akromatik: FC’; C’F; C’.

Variasi Achromatic Color Response (FC’, C’F, C’) Bila obyek berbentuk jelas, ditunjukkan sebagai hitam, putih atau kelabu. Kartu I: Seekor kupu-kupu dengan warna hitam dan putih. Loc: whole. Inq: Hitam dan putih, yang kadang kamu lihat. Kepalanya kira-kira di sini. Selama warna akromatik diberi tekanan, dalam respons maupun dalam inquiry, maka tetap dinilai FC’.

Variasi Achromatic Color Response (FC’, C’F, C’) Bila bentuk setengah jelas atau samar-samar, ditunjukkan sebagai hitam, putih atau kelabu. Kartu I: Saya akan menamakannya sebagai awan tebal yang membawa guntur. Inq: Begitu hitam seperti guntur. Obyek dalam bentuk samar-samar yang diberi tanda sebagai hitam maka diskor C’F.

Variasi Achromatic Color Response (FC’, C’F, C’) Sesuatu yang tidak berbentuk, diberi tanda kelabu, putih atau hitam. Kartu IV: Seperti awan, badai. Inq: Hanya akibat umum daripada badai, karena warna hitam dan kelabu gelap. Tidak ada bentuk, kualitas akromatik dari blot menjadi dasar bagi respons.

Content Apa yg terdapat dlm blot (isinya). H A Sex Obj (H) (A) Arch Art Hd Ad Abs Food (Hd) (Ad) Blood Emblem AH Fire Expl At A-At Smoke Mask H-obj A-obj Clouds Rock Pl N Bot Geo Character (huruf)

Universitas Esa Unggul Terima kasih Selamat Belajar Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul