MATA KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI TRIANI RATNAWURI, S.PD., M.PD. KONSEP ELASTISITAS
Pengertian Elastisitas Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan/respon dari jumlah barang yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan faktor yang mempengaruhinya.
Jenis Elastisitas 4 konsep elastisitas yang umumnya dipakai dipakai dalam teori ekonomi mikro : 1. Elastisitas harga permintaan (Ed) 2. Elastisitas harga penawaran (Es) 3. Elastisitas silang (Ec) 4. Elastisitas pendapatan (Ey)
Elastisitas harga permintaan (Ed) Macam-macam Elastisitas Permintaan : E > 1 : Elastis Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan harga. E > 1, artinya perubahan harga diikuti jumlah permintaan dalam jumlah yang lebih besar. Contoh: barang mewah. E <> In Elastis Permintan in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan permintaan. E <> artinya perubahan harga hanya diikuti perubahan jumlah yang diminta dalam jumlah yang relatif lebih kecil. Contoh: permintaan terhadap beras. E = 1 : Unitary Permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan permintaan sebanding dengan perubahan harga. E = 1, artinya perubahan harga diikuti oleh perubahan jumlah permintaan yang sama. Contoh: barang-barang elektronik. E = 0 : In Elastis Sempurna Permintaan in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. E = 0, artinya bahwa perubahan sama sekali tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. Contoh: obat-obatan pada waktu sakit. E = ~ : Elastis Sempurna Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perubahan harga. Kurvanya akan sejajar dengan sumbu Q atau X. E = ~ , artinya bahwa perubahan harga tidak diakibatkan oleh naik-turunnya jumlah permintaan. Contoh: bumbu dapur.
Elastisitas harga permintaan (Ed) Hal-Hal Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan 1. Tingkat kemudahan barang yang bersangkutan untuk di gantikan oleh barang yang lain. 2. Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan. 3. Jangka waktu analisa. 4. Jenis barang. Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas : Ed= ((Q2 – Q1)/ Q1) / ((P2 – P1)/P1) Ed=(ΔQ/Q) / ( ΔP/P)
Elastisitas harga penawaran (Es) Macam-macam Elastisitas Penawaran : Seperti dalam permintaan, elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu 1. In Elastis Sempurna (E = 0) Penawaran in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah penawaran. 2. In Elastis (E < e =" 1)"> 1) Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih besar. 5. Elastis Sempurna (E = ~) Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan sumbu Q atau X pada umumnya. Rumus untuk menghitung besarnya elastisitas : Es = ((Q2 – Q1) / ½ (Q2+Q1)) / ((P2 – P1) / ½ (P2 + P1)) Es = (∆Q / ½ (Q1+Q2)) / (∆P / ½ (P1+P2))
Elastisitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang A. Elastisitas Permintaan 1. Elastisitas Harga Untuk barang-barang yang habis pakai dalam waktu kurang dari setahun, elastisitas harga lebih besar dalam jangka panjang dibanding jangka pendek. Ada dua penyebab : · Konsumen membutuhkan waktu untuk mengubah kebiasaan mereka. Contohnya jika harga kopi naik, maka orang yang biasa minum kopi banayak sulit mengubah kebiasaan itu dalam jangka pendek, akibatnya permintaan kopi dalam jangka pendek mengalami penurunan yang relatif sedikit dibandingkan dengan jangka panjan. · Kadang-kadang permintaan suatu barang berkaitan dengan barang lain, yang perubahannya baru terlihat dalam jangka panjang. Contohnya harga BBM naik, maka konsumen akan mengurangi jam pemakaian kendaraan, sehingga dalam jangka pendek elastisitas harga lebih besar. 2. Elastisitas Pendapatan Elastisitas pendapatan dalam jangka panjang bagi barang non durabel lebih besar dibanding jangka pendek.
Elastisitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang B. Elastisitas Penawaran Hampir semua barang memiliki penawaran yang lebih elastis dalam jangka panjang dibanding dengan jangka pendek. Sebab dalam jangka panjang perusahaan mampu mengatasi kendala-kendala yang muncul dalam jangka pendek. Contohnya perusahaan mobil tidak mungkin membangun pabrik baru dalam jangka pendek. Dengan demikian kurva penawaran akan mobil dalam jangka panjang lebih elastis dibanding dengan jangka pendek.