MEDIA PEMBELAJARAN SENI MUSIK ANNIS FATHIMATUS SHOLIHAH IV A/4 K7113023
MEDIA PEMBELAJARAN Jenis Media : Audiovisual Makul : Seni Musik Semester : III Deskripsi Media : Media Pembelajaran Mata Kuliah Seni Musik di semester III Program PGSD yang berupa media Audio Visual
Ruang Lingkup Seni
Pengertian Seni Seni/Art : adalah ungkapan perasaan keindahan manusia yang dituangkan ke dalam medium tertentu menurut keinginan seniman (pengkarya)
Seni Rupa Seni Musik Seni Tari Seni Sastra Seni Teater Berdasarkan Medium Ungkapnya seni dibagi ke dalam Beberapa cabang, diantaranya: Seni Rupa Seni Musik Seni Tari Seni Sastra Seni Teater
Pembedaan Medium Ungkap Seni dan Cara Menikmati Media Ungkap Cara Menikmati Rupa Rupa: Titik, garis, bidang, warna, kontur. Dengan indera penglihatan (Visual) Musik Bunyi Dengan indera pendengaran (Auditif) Tari Gerak Tubuh, Bidang, dan Rupa Dengan Indera penglihatan dan pendengaran Sastra Tulisan Penglihatan Teater Bunyi, rupa, dialog, cerita, gerak dan mimik Dengan indera penglihatan dan pendengaran
Seni Musik Seni yang menggunakan media bunyi sebagai ungkapanya. Seni musik bersifat auditif/audible/ sehingga cara menikmatinya menggunakan indera pendengaran.
Unsur utama musik adalah bunyi Bunyi yang termasuk musik adalah bunyi yang teratur, karena diatur menurut konvensi / hukum budaya musik. Jadi Musik adalah seni pengungkapkan perasaan keindahan manusia dengan medium bunyi, yang diatur mengikuti hukum/konvensi budaya yang disepakati.
Apresiasi Dunia Musik dan Musik Dunia Apresiasi Musik Apresiasi Dunia Musik dan Musik Dunia
Apa Sih Apresiasi…?? Dari kata Inggris Appreciate: Menghargai, Menilai, Menyadari, Mengerti, Memahami. (Coba urutkan secara logis kegiatan tersebut). Apresiasi Musik: Adalah aktivitas yang berangkat dari kesadaran adanya beragam jenis musik, untuk kemudian berusaha mengerti, memahami, memberikan penilaian dan menghargainya sebagai bagian dari kebudayaan manusia yang beragam.
Keberagaman Musik Keberagaman Fungsi Musik Keberagaman Jenis dan Gaya Keberagaman Alat/Instrumen Musik Keberagaman Seniman Musik
Keberagaman Fungsi Musik Fungsi Estetik Fungsi Ritual Fungsi Artistik Fungsi Hiburan Fungsi Sosial Fungsi Politik Fungsi Pendidikan Fungsi Dakwah Fungsi Ekonomis Fungsi Medis
Fungsi Estetik Fungsi musik untuk pemenuhan kebutuhan estetik yaitu digunakannya musik untuk pemenuhan kebutuhan manusia akan rasa keindahan. Setiap manusia tentunya memiliki sisi perasaan yang tersentuh ketika mendengarkan alunan musik, entah itu perasaan suka, duka , kerinduan, perenungan keindahan alam dan sebagainya. Pada sisi inilah musik berperan memberikan sentuhan pencerahan jiwa manusia.
Fungsi Ritual Ritual atau ritus memiliki arti upacara. Musik dalam fungsi ritual adalah penggunaan musik untuk keperluan upacara- upacara, baik upacara adat maupun upacara ibadah kegaamaan. Ritual adat yaitu kegiatan yang diadakan suatu kelompok masyarakat, sebagai kebiasaan menghormati kehidupan manusia, maupun lingkungannya. Pada kegiatan ritual adat, musik tradisi biasanya menjadi sarana pengiring persembahan, misalnya dalam proses arak – arakan. Selain itu, musik menjadi pembangun suasana untuk mengiringi proses utama dari ritual itu.
Fungsi Artistik Musik dalam fungsi artistik maksudnya adalah penggunaan musik untuk mendukung kesenian yang lain. Misalnya musik drama atau musik tari. Musik tradisional dalam fungsi hubungan seni dapat kita amati misalnya dalam pertunjukan wayang kulit, dimana musik karawitan Jawa memiliki fungsi penting selain untuk membangun kesan dramatik, pada saat tertentu juga menjadi media dialog antar tokoh melalui tembang – tembang. Selain dalam drama, musik tradisi juga banyak mendukung tari – tari tradisi. Hampir semua bentuk tarian tradisional di nusantara ini diiringi musik tradisi.
Fungsi Hiburan Musik tradisi untuk kepentingan hiburan adalah fungsi yang mendasar dan berkembang dari dulu hingga saat ini. Dalam fungsi ini, musik menjadi media untuk melepaskan diri dari kepenatan dan permasalahan hidup. Misalnya karawitan gaya Sragen yang dinamis memberikan peluang bagi masyarakat untuk menikmatinya dengan berjoget (ngibing). Musik lesung pada masyarakat pedesaan juga menjadi sarana hiburan sambil bekerja menumbuk padi.
Fungsi Sosial Musik dalam fungsi sosial yaitu keterkaitan musik dengan kehidupan sosial masyarakat. Musik seringkali digunakan untuk sarana pergaulan, untuk legitimasi (pengakuan diri), untuk mengungkapkan perasaan cinta bahkan untuk saling bersaing (kompetisi).
Fungsi Politik Musik dalam fungsi politik, adalah digunakannya ekspresi musikal untuk sarana mewujudkan kepentingan politik yaitu meraih kekuasaan. Bentuknya dapat berupa digunakannya musik sebagai alat propaganda ideologi, visi dan misi kelompok tertentu, partai, atau orang tertentu. Dapat juga digunakannya musik sebagai sarana meraih simpati publik (politik pencitraan).
Fungsi Pendidikan Dalam fungsi pendidikan, musik digunakan dalam dua bentuk yang berbeda berdasarkan tujuannya, yaitu: Pendidikan Musik digunakan sebagai sarana untuk menunjang pendidikan melalui pengembangan kecerdasan musikal. Dalam hal ini pendidikan musik memiliki tujuan untuk mendorong optimalisasi perkembangan afektif dan psikomotorik peserta didik. Pendidikan Musik digunakan untuk tujuan menghasilkan seniman musik.
Fungsi Dakwah Musik dalam fungsi dakwah yaitu penggunaan musik untuk keperluan penyebaran agama.
Fungsi Ekonomis Fungsi ekonomis dari musik adalah musik digunakan untuk mendapatkan penghasilan berupa uang.
Fungsi Medis Penggunaan musik sebagai sarana pengobatan dan terapi.
14/09/2018 Klasifikasi Musik pgsd uns
Klasifikasi Jenis Musik 14/09/2018 Klasifikasi Jenis Musik Karena beragam dan banyaknya jenis musik, maka untuk mempelajarinya, kita dapat memilah-milahnya dalam beberapa klasifikasi/kelompok jenis musik. Klasifikasi tersebut diantaranya di dasarkan pada: Klasifikasi jenis musik berdasarkan unsur yang disajikan. Klasifikasi jenis musik berdasarkan jumlah penyajinya dan perangkatnya. Klasifikasi jenis musik berdasarkan latar sosialnya. pgsd uns
1. Jenis Musik Berdasarkan Unsur yang Disajikan Musik Vokal Musik Instrumental Musik Campuran
Musik Vokal Adalah jenis musik yang dicirikan dengan penyajian vokal atau suara manusia saja tanpa alat musik. Musik vokal dapat dibedakan lagi menjadi dua jenis yaitu musik vokal dengan teks musikal dan musik vokal tanpa teks musikal. Teks Musikal: adalah serangkaian kata-kata dan kalimat bahasa verbal yang disusun secara khusus untuk dinyanyikan dalam sebuah sajian musik. ATTENTION: Selama ini kita sering menyebut teks musikal dengan “Syair” atau “Lirik”. Hal itu adalah tindakan yang salah tapi terlanjur dibiasakan (kaprah). Syair: merupakan puisi atau karangan dalam sastra melayu lama, dengan bentuk terikat yang mementingkan irama sajak. Kata ini berasal dari bahasa Arab, yaitu syu'ur, yang berarti perasaan. Dari kata syu'ur, kemudian muncul kata syi'ru, yang berarti puisi dalam pengertian umum. Lirik: Adalah sejenis tulisan, bisa puisi, prosa, yang ciri tulisannya, bersanjak, berpola 4baris, dan terutama menggunkana metafor(kata2)yang indah dan ini merupakan ciri Melayu.
Musik Vokal dengan Teks Musik vokal dengan teks musikal adalah jenis sajian musik yang mementingkan unsur vokal saja, dengan teks yang maknanya jelas dan teks tersbeut dibingkai dalam lagu tertentu yang khusus. Contoh: - Paduan Suara - Vokal Grup - Macapat (Solo&Jogja), Mamaca (Madura&Sunda), Mocoan (Banyuwangi), Kidung (Bali), dsb. Attention Lagu : Lagu bukanlah teks kata-katanya. Tetapi lagu adalah rangkaian susunan nada-nadanya.
Musik Vokal Tanpa Teks Musik vokal Tanpa Teks adalah musik vokal yang menggunakan suara manusia sebagai tiruan alat musik. Jadi bunyi yang keluar dari mulut lebih dipentingkan daripada kata yang bermakna. (Namun demikian, tidak menutup kemungkinan, sajian vokal ini mengiringi teks tertentu. Akan tetapi tetap saja yang menirukan alat musik disebut sebagai kelompok instrumen) Contoh: Akapela (Acapella awalnya berkembang di komunitas Gereja Nasrani Eropa) Rap (berkembang awalnya dari komunitas negro Amerika) Nasyid (berkembang dari komunitas Ikhwanul Muslimin Palestina) Cak (berkembang di Bali menyatu dengan tarian Kecak) Dalang Jemblung (berkembang di daerah Banyumas)
Sajian Vokal Berdasarkan Jumlah Penyajinya Solo : Penyaji vokal yang terdiri dari seorang saja. Duo : Penyaji vokal yang terdiri dari 2 orang. Trio : Penyaji vokal yang terdiri dari 3 orang. Quartet : Penyaji vokal yang terdiri dari 4 orang. Quintet : Penyaji vokal yang terdiri dari 5 orang. Sextet : Penyaji vokal yang terdiri dari 6 orang. Septet : Penyaji vokal yang terdiri dari 7 orang. Selebihnya sudah masuk dalam klasifikasi Choir (paduan suara).
Musik Instrumental yaitu jenis musik yang hanya menyajikan susunan bunyi dari permainan alat musik saja tanpa ada sajian vokal dengan teks. Musik instrumental ini ada yang difungsikan hanya untuk pemenuhan rasa keindahan artistik saja atau untuk iringan kesenian yang lain. Contoh: 1. Sajian gending-gending pada gamelan Jawa, Bali, Sunda. 2. Komposisi Musik Orkestra seperti Mozart, Bach, Tzaichovsky, Vanessa Mae dsb 3. Komposisi Musik lain seperti Kitaro (Keyboard Zinth), Kenny G (saxophone), Tohpati, Balawan, Dewa Budjana (Gitar), dsb.
Musik Campuran yaitu musik yang menyajikan permainan alat musik dan vokal. Pada musik jenis ini, permainan alat musik dan sajian vokal menjadi satu kesatuan. Unsur vokal dan instrumental sama pentingnya, jadi terkadang ada istilah instrumen “mengiringi” vokal itu adalah istilah yang salah, karena kedua unsur sama penting. Contoh: Sangat banyak dan beragam
2. Jenis Musik Berdasarkan Jumlah Penyajinya dan Perangkatnya Musik Tunggal. Musik Ansambel Kecil. Musik Ansambel Besar.
14/09/2018 Musik Tunggal yaitu jenis musik yang penyajiannya hanya dilakukan oleh satu orang musisi. Musisi penyaji biasanya adalah seorang yang sangat ahli dalam memainkan alat musik tertentu. Selain itu, musisi tersebut menyajikan musik untuk mengungkap perasaan jiwanya yang sangat pribadi dengan serius. Karena keseriusannya, karya musik tunggal banyak menyentuh perasaan dan mampu menghipnotis (menarik perhatian) masyarakat untuk berkumpul mendengarkan karya musiknya. Jadi tak jarang musisi tunggal ini sangat dihormati dan dihargai oleh masyarakat, bahkan menjadi primadona lawan jenisnya. Contoh: 1. Saluang (seruling) dari Sumatera Barat. 2. Gitar Batanghari Sembilan dari Sumatera Selatan. 3. Gitar Karambangan dari Palu Sulawesi Tengah. 4. Bijola (Biola) Heo dari Flores. 5. Suling tunggal di Sunda (Jawa Barat) dan Jawa Tengah. 6. Sapèg dari suku Dayak Kalimantan dsb. 7. Kenny G (Saxophone), Vanessa (biola), Beethoven (Piano) dlsb. pgsd uns
Musik Ansambel Kecil yaitu musik yang penyajiannya oleh sejumlah kecil penyajian. Jumlahnya bervariasi, bisa dua sampai tujuh orang musisi saja (duo sampai septet). Dalam ansambel (perangkat) kecil ini ada jenis musik berpasangan dua orang. Ada juga yang banyaknya penyaji sekitar tiga sampai lima alat musik. Contoh Musik berpasangan misalnya: Saluang Dendang dari Sumatera Barat, Siteran /cokekan dari Jawa Tengah (Jogja), Kacapi Kawih dari Jawa Barat (Sunda), Tabla dan Harmonium di India dsb. Musik ansambel lebih dari dua misalnya Gandrung Banyuwangi untuk menemani Tari Gandrung, ansambel Calung Banyumas yang menemani Tari Lengger, ansambel Joged Ronggeng Melayu Sumatera, ansambel Gandrang Makassar menemani tari Pakarena dan masih banyak lagi.
Musik Ansambel Besar yaitu musik yang penyajiannya dilakukan oleh banyak musisi, bisa lebih dari sepuluh orang. Jenis musik demikian ini umumnya dianggap sebagai musik yang kompleks (rumit) sistem musiknya dan teknik permainan instrumen yang beragam. Musik ansambel besar ini banyak lahir dari lingkungan budaya Kraton/kerajaan atau paling tidak dipengaruhi oleh pola-pola budaya kerajaan. Contohnya Karawitan Jawa, Bali, Sunda. Orkestra Simphony.
3. Jenis Musik Berdasarkan Latar Sosialnya 1. Musik Kraton/Kerajaan/Elite. 2. Musik Kerakyatan.
Musik Kraton-Kerajaan-Elite. yaitu musik yang lahir dan atau dikembangkan oleh bangsawan di dalam tembok kraton. Musik kraton berciri khas halus, lembut, rumit, dianggap agung atau istilah Jawanya Adiluhung. Ciri khas tersebut muncul karena musik kraton cenderung difungsikan sebagai hiburan para bangsawan dan tamu negara. Selain itu kebanyakan musik kraton berfungsi ritual. Kerumitan dan kehalusan musik kraton terkait dengan budaya sopan santun, penuh basa-basi berbelit- belit ala masyarakat kelas sosial tinggi (elite). Kraton selain pusat pemerintahan adalah pusat budaya, agama, seni, ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga teknologi peralatan musiknya juga lebih maju. Sebagai contoh musik gamelan Karawitan di Solo Jawa Tengah dan Jogja, Musik Gambelan di Bali, Musik Kliningan di Jawa Barat dan sebagainya yang sudah terbuat dari logam. Karya musik tradisi kraton sebenarnya diciptakan oleh seorang empu ahli musik, namun karena besarnya kekuasaaan raja dan begitu hormatnya sang empu pada raja maka karya itu diatasnamakan karya Raja. Seorang ahli musik kerajaan memiliki pangkat dan gaji tinggi, hampir setara dengan panglima perang, karena ahli musik sulit dicari dan termasuk orang dengan keahlian khusus sehingga dihargai tinggi. Semangat kehalusan dan citra kesantunan menjadi nilai dasar yang membentuk corak khas musik tradisi kraton. Hal ini terjadi baik di Nusantara juga di Kerajaan-kerajaan Eropa.
Musik Kerakyatan yaitu musik yang lahir , dikembangkan, digemari oleh rakyat kebanyakan. Musik rakyat memiliki ciri khas ceria, riang gembira, sederhana, terkadang dianggap jauh dari kesan halus. Ciri khas tersebut disebabkan kecenderungan musik rakyat digunakan sebagai hiburan pelepas penat setelah bekerja. Selain itu kebanyakan musik rakyat berfungsi sebagai sarana pergaulan sosial antar anggota masyarakat. Musik rakyat juga berciri khas terkait dengan lingkungan alam dan mata pencaharian. Contoh: Musik Angklung Paglak di Banyuwangi yang tumbuh dari budaya pertanian dan lingkungan alam tropis yang menyediakan banyak tumbuhan bambu, juga angklung di Jawa Barat, Calung di Banyumas, Patrol di Situbondo, Jegog di Jembrana Bali, yang kesemuanya berbahan bambu. Lingkungan alam bahari dengan mata pencaharian mencari hasil laut banyak memunculkan musik-musik rakyat yang menceritakan dunia laut. Contoh misalnya masyarakat nelayan Madura yang memiliki musik Kul-kul dimana alat musiknya digambari ikan. Karya musik rakyat bersifat anonim, artinya tidak diketahui siapa penciptanya, sehingga dianggap sebagai karya bersama dan dimiliki bersama warga masyarakat setempat. Semangat keceriaan dan kerja keras menjadi nilai dasar yang membentuk corak khas musik tradisi rakyat. Kini musik dangdut, rock, keroncong, Reggae, Punk dan sebagainya juga mewakili musik rakyat yang ada. Dangdut dengan penyanyi yang bergoyang erotis sering dianggap jauh dari kesan halus. Sehingga beberapa waktu lalu presiden pun sempat mengatakan bahwa penyanyi yang masuk istana harus berpakaian tertutup dan bergerak yang sopan.
Kesimpulan – Kesadaran Musik di Dunia ini, selain beragam latar belakang dan fungsinya, juga beragam pula jenisnya. Jenis-jenis musik dapat dibedakan berdasarkan klasifikasi unsur-unsur musik yang disajikan. Selain itu musik dapat juga dibedakan berdasarkan jumlah musisinya, serta dari jumlah perangkat instrumen (ansambel) yang digunakan.
Klasifikasi Alat Musik Apresiasi Musik
Kesadaran Musik diproduksi oleh seniman musik. Untuk mewujudkan musik, seniman menggunakan sumber bunyi yang disebut alat musik. Jadi alat musik merupakan sumber bunyi yang disepakati untuk memproduksi bunyi musikal dalam sebuah kebudayaan.
Pra wacana Mengenal alat musik merupakan bagian dari apresiasi musik. Salah satu cara yang bisa kita gunakan untuk dapat mengenali jenis alat musik adalah dengan mengklasifikasikan, atau menggolongkannya. Penggoalongan alat musik dapat meminjam ilmu klasifikasi musik dari sarjana etnomusikologi (ilmu musik etnik) yaitu Curt Sach dan Eric Von Hornbostel. Ilmu yang mempelajari bahan dan bentuk alat musik disebut organologi, sedangkan ilmu yang mempelajari produksi bunyi alat musik disebut akustika. Jenis alat musik dapat diklasifikasikan diantaranya
Menurut Sach & Hornbostel Klasifikasi alat musik dapat didasarkan pada: Berdasarkan sumber bunyinya. Berdasarkan bahan pembuatnya. Berdasarkan cara memainkannya.
Klasifikasi Alat Musik Berdasarkan Sumber Bunyi Idiophone Chordophone Aerophone Membranophone Elektrophone
Idiophone adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari badan alat musik itu sendiri. Contohnya: Gong, Kenong, Kemanak, Kethuk, Saron dan masih banyak lagi.
Chordophone yaitu alat musik yang menggunakan senar (dawai) sebagai sumber utama bunyinya. Contohnya: Gitar, Siter, Kecapi, Kulcapi, Kacaping dan sebagainya
Aerophone yaitu alat musik yang memanfaatkan getaran udara sebagai sumber utama bunyinya. Contohnya: Suling, Saluang, Pupuik, Slompret, dan sebagainya.
Membranophone yaitu alat musik yang menggunakan membran sebagai penggetar utama bunyinya. Contohnya: Kendang Jawa, Kendang Jaipong Sunda, Snare Drum, Bass Drum, Bedug dan sejenisnya.
Elektrophone yaitu alat musik yang menggunakan arus listrik sebagai sumber penggetar bunyi. Contohnya: Kibord, Elektrik Gitar, Elektrik Bass, dsb.
Klasifikasi Alat Musik Berdasarkan Bahan Pembuatan Xilophone : Berbahan Kayu Bamboophone : Bebahan Bambu Metallophone : Berbahan Logam Shellophone : Berbahan kulit kerang Dlsb….
Klasifikasi Alat Musik Berdasarkan Teknik Membunyikan Ditiup Dipetik Dipukul Digesek Digoyang Ditekan
Pengembangan Wacana Selain tiga penggolongan di atas, alat-alat musik masih dapat digolongkan lagi ke dalam ragam variasi posisi penempatan alat musik. Misalnya membranophone digantung-direnteng (drumchime) seperti Taganing dari Batak Toba. Ada juga Aerophone ditiup dari arah belakang (end-blown flute) seperti Saluang dan Suling Sunda, ada juga aerophone ditiup dari samping (side-blown flute). Idiophone digantung misalnya Gong Jawa, Gong Sunda, Gong Banyuwangi. Ada juga idiophone di rak misalnya talempong Minangkabau. Selain itu ada juga pengelompokan berdasarkan teknologi alat, misalnya idiophone berpencu (bossed gong) seperti gong dan bonang Jawa, ada juga kordophone tanpa fret (fretless) seperti Gambus Melayu, idiophone dengan fret seperti gitar.
Kesimpulan Beragamnya alat musik terkait dengan beragamnya kebudayaan yang menopangnya. Pengelompokkan/klasifikasi alat musik dapat dilakukan dengan meminjam klasifikasi Sach dan Hornbostel. Namun demikian, klasifikasi Hornbostel bukanlah satu-satunya ilmu klasifikasi alat musik. Kita dapat juga mengembangkan dengan lebih rinci lagi menurut kebutuhan apresiasi.