MENATA PRODUK Menginterprestasikan Perencanaan Visual Penataan Produk LUSIANA H KALALO, S.Pd SMK NEGERI 1 KOTA TERNATE MENATA PRODUK Menginterprestasikan Perencanaan Visual Penataan Produk SMK BISNIS MANAGEMEN KOMPETENSI KEAHLIAN PEMASARAN
PENDAHULUAN Kegiatan display (penataan produk) merupakan kegiatan dari suatu perusahaan untuk memajangkan barang dagangan baik dalam ruangan maupun di luar luar ruangan untuk dapat memengaruhi calon konsumen secara langsung maupun tak langsung terhadap barang yang akan dijual, dengan demikian display merupakan suatu peragaan untuk memengaruhi konsumen melalui demontrasi pemajangan barang sehingga memperoleh kesan tersendiri bagi konsumen (semi personal).
PENGERTIAN DAN TUJUAN PENATAAN PRODUK (DISPLAY) 1. Pengertian Penataan produk Penataan produk (display) adalah suatu cara penataan produk, terutama produk barang yang diterapkan oleh perusahaan tertentu dengan tujuan untuk menarik minat konsumen. Tujuan Penataan Produk (display) a) Attention dan interest customer Attention dan interest customer artinya menarik perhatian pembeli dilakukan dengan cara menggunakan warna-warna, lampu-lampu dan sebagainya.
3. Bagian-Bagian Display b) Desire dan action customer Desire dan action customer artinya untuk menimbulkan keinginan memiliki barang-barang yang dipamerkan di toko, setelah masuk ke toko, kemudian melakukan pembelian. 3. Bagian-Bagian Display Window display, yaitu pemajangan barang dagangan di etalase atau jendela kegiatan usaha. Adapun tujuan window display adalah untuk menarik minat konsumen sekaligus menjaga barang dagangan. Sedangkan fungsinya antara lain sebagai berikut: Untuk menarik perhatian orang Memancing perhatian terhadap barang-barang yang di jual di toko
Menimbulkan impulse buying (dorongan seketika) Menimbulkan daya tarik terhadap keseluruhan suasana toko Menyatakan kualitas barang yang baik dan ciri khas toko tersebut. Window Display
Interior display, yaitu pemajangan barang dagangan di dalam toko Interior display, yaitu pemajangan barang dagangan di dalam toko. Interior display terdiri dari: Merchandise display, yaitu menempatkan barang dagangan di dalam toko, terbagi menjadi tiga bagian yaitu: Open interior display, adalah penataan barang dagangan di dalam kegiatan usaha dimana barang diletakkan secara terbuka sehingga konsumen dapat melihat, dan mengamati tanpa bantuan petugas penjualan (pramuniaga). Open Interior Display
ii. Close interior display, adalah penataan barang dagangan di dalam kegiatan usaha dimana barang diletakkan dalam tempat tertentu sehingga konsumen dapat mengamati saja. Close Interior Display
2) Architectural display, yaitu menata gambar yang menunjukkan gambaran mengenai penggunaan barang yang diperdagangkan, misalnya ruang tamu, mebeleur, di kamar tidur. Architectural display
3) Store sign and decoration, merupakan simbol, tanda poster, lambang, dan semboyan yang di letakkan di atas meja atau digantung dalam ruangan toko. Store Sign and Decoration
4) Dealer display, merupakan simbol, petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan barang yang dibuat oleh produsen, simbol-simbol tersebut seakan-akan memberi peringatan kepada pramuniaga agar tidak memberikan informasi yang tidak sesuai atau tidak benar. Gambar Dealer display
Memperkenalkan produk dengan cepat dan ekonomis Eksterior display, yaitu pemajangan barang dagangan di tempat tertentu di luar kegiatan usaha yang biasa digunakan. Fungsi eksterior display adalah: Memperkenalkan produk dengan cepat dan ekonomis Membantu mengkoordinir advertising dengan masyarakat seperti pada waktu hari raya, ulang tahun dan sebagainya Mendistribusi barang ke konsumen dengan cepat. Gambar Eksterior display
d) Solari display, yaitu menempatkan barang dagangan di bagian Departement Store sebagai daya tarik bagi konsumen setelah masuk kedalam toko, misalnya pakaian yang digunakan oleh boneka model (menequin). Gambar Solari display
3. Syarat-Syarat Penataan Produk (Display) Display harus mampu membuat barang-barang yang di pajang mudah dilihat, dicari dan dijangkau. Display harus memperhatikan aspek keamanan. Display yang dilakukan oleh peritel harus informative dan komunikatif . B. DESAIN 1. Desain Produk Produk desain adalah suatu gatra atau usaha-usaha untuk menentukan sejenis produk yang sesuai dengan keinginan para konsumen. Desain atau gatra adalah merupakan wujud lahiriah yang tampak mengenai garis (line) dan warna (colour).
Produk desain dihadapkan pada tiga pilihan yaitu: Produknya dapat ditempatkan pada salah satu pasaran Produknya dapat ditampilkan lebih banyak jenisnya untuk merebut lebih banyak pasaran. Produknya dirancang dan dapat ditempatkan di tengah-tengah pasaran. Tujuan perusahaan menciptakan produk desain, adalah sebagai berikut: Menciptakan hasil produksi yang sesuai dengan selera konsumen Menciptakan hasil produksi yang berfaedah dan di senangi konsumen Menciptakan produk yang mudah pemeliharaannya.
2. Proses Pembuatan Produk Desain (Gatra Produk) Produk desain yang diciptakan perusahaan meliputi hal-hal sebagai berikut: Bentuk, warna, corak, ukuran, model, jenis, mutu, dan lain sebagainya Kuantitas produk Kuantitas bahan penolong Penelitian tes produk. 2. Proses Pembuatan Produk Desain (Gatra Produk) Faktor teknis Faktor teknis dapat menentukan: Kualitas produk yang diinginkan Jumlah produk yang akan diproduser Bahan-bahan yang akan di pergunakan Struktur produksinya: prosesnya harus berubah-ubah, fleksibel, dan permanen.
b. Faktor Ekonomis Biaya-biaya produksi harus seekonomis mungkin. Artinya apakah benar produk desain itu disukai oleh konsumen ? Apakah produk desain itu belum di rancang oleh perusahaan lainnya ? Untuk menjawab pertanyaan itu, tersedia 4 cara pendekatannya yaitu: Proses empiris, yaitu menemukan produk desain yang baru dengan survei tentang keinginan para konsumen. Proses intuisi, tujuannya menemukan produk desain baru dengan mengandalkan firasat dan falsafat pribadi tanpa adanya survai. Proses dialektika, tujuannya menemukan atribut produk desain baru yang sudah siap dipasarkan. Proses tatatangga urutan kebutuhan, yaitu ukuran kebutuhan pasaran produk desain baru yang sudah siap dipasarkan.
3. Elemen Desain Toko Ada lima elemen di dalam desain ruang toko/reatil yaitu: Display, diharapkan dapat memicu emosional tertentu dalam sekilas pandang. b) Signage, hal ini terkait dengan tampilan gambar/logo, warna, tulisan, dan pencahayaan. c) Graphichs, tujuannya agar suatu brand lebih mudah dan cepat di ingat. d) Point of sale, adalah identifikasi pasar siapa dan bagaimana konsumen itu sebenarnya.
e) Merchandising, yaitu pengelolaan barang dagangan, keputusan retailer untuk menjual barang tertentu, unik, khusus atau bahkan barang umum di dalam tokonya. C. MACAM BARANG DAN KARAKTERISTIKNYA Menurut William J. Stanton “Barang (produk) adalah sekumpulan atribut yang nyata (tangible) dan tidak nyata (in tangible) di dalamnya sudah tercakup nama, harga, kemasan, prestise, pabrik, prestise pengecer dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin dapat diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya”.
Menurut Philip Kotler “Produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Ini meliputi benda fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan. Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui bahwa gagasan pokok dari definisi tersebut ialah bahwa konsumen membeli tidak hanya sekadar atribut fisik, karena pada sasarannya mereka membayar untuk sesuatu yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan”.