Oleh Merysca Felisiana Meo

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Technical support provided by: Highly Pathogenic Avian Influenza Control Programme SOP Kegiatan Pencucian & Disinfeksi Di Pasar Unggas Market chain cleaning.
Advertisements

Tugas Ipa DAUR AIR / SIKLUS AIR
PERSYARATAN HYGIENE SANITASI TPM
Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi
TEKNIK MEMBUAT SABLON PCB DAN MELARUTKAN PCB
Merniwati Sherly Eluama, S.Kp.G
For Primary Molars Stainless Steel Crown Oleh :
PENGGUNAAN CAMPURAN SODIUM PERBORAT DAN AIR DALAM PERAWATAN PEMUTIHAN GIGI INTRAKORONA drg. Anggraeni, SpKG. BLEACHING TRAINING.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA
Sanitasi dan Keamanan.
PANEN, PASCA PANEN, DAN PEMASARAN
Transpirasi Tumbuhan Tujuan : - Mengukur laju transpirasi pada dua jenis tumbuhan, yaitu Acalypha sp. dan Bauhemia sp. - Membandingkan laju transpirasi.
Apakah mulsa itu? Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan.
B. Hidrosfer.
Sistem Osmosis Tujuan : - Mempelajari proses osmosis yang terjadi pada sel. - Mempelajari pengaruh osmosis terhadap perubahan bentuk sel. Pendahuluan Osmosis.
AKTIFITAS ION FLUOR PADA DAN DENTIN SETELAH APLIKASI SEMEN IONOMER KACA ATAU RESIN MODIFIKASI SEMEN IONOMER KACA. (UJI IN VITRO) Endang Suprastiwi.
Trend Lubang Resapan Biopori
ORAL HIGIENE OLEH I GD SATRIA ASTAWA, S.Kep.
Pembuatan Preparat Utuh (whole mounts) Embrio Ayam
STRERILISASI MIKROORGANISME
1 Escalator MODUL 11 1 Yuriadi Kusuma
TEKNIK PENGAMATAN Pengamatan Lapangan a. Fosil Makro
Sanitasi dan Keamanan Industri Pangan
PENGERINGAN BENIH Tujuan : Untuk pengeluaran cairan benih
Serapan Hara Daun.
PERTUMBUHAN AKAR DAN PERGERAKAN HARA
OLEH: Drg. EMMA. K, MDSc PENJALARAN KARIES, TANDA-TANDA & GEJALA KLINIS DIAGNOSIS KEPERAWATAN GIGI.
DINAMIKA PERTUMBUHAN KRISTAL PADA SILIKA SEKAM PADI
SUSU BUBUK RATMAWATI MALAKA.
AFLATOKSIN dan BAHAN PENGAWET
APLIKASI SANITASI PADA PEMBUATAN SARI BUAH APEL
MEMBERSIHKAN DAN MEMOTONG LOGAM COR/ TEMPA
TEPUNG TELUR.
Sambungan Lipatan Ganda
Isolasi dan identifikasi Mikroorganisme
PENYAMAKAN KULIT MENTAH (LANJUTAN)
RADANG ODONTOGENIK OLEH: Drg. EMMA. K, MDSc.
Kelainan Periodontal karena perawatan gigi
MENERAPKAN PENGETAHUAN TERHADAP PRODUK KOSMETIKA (KOSMETIKA MODERN)
Penanganan Limbah Cair
Pewarnaan kuman.
40 Langkah Menghemat Air Ada banyak cara untuk menghemat penggunaan air dan kesemuanya dimulai dari diri kita masing-masing. 1. Ketika mencuci piring-piring.
DIURETIK.
MEMBERSIHKAN DAN MEMOTONG LOGAM COR/ TEMPA
Identifikasi Mikroba.
KELOMPOK 2 – PEMBERSIHAN/PENCUCIAN
Teknologi Dan Rekayasa
TEKNIK PREPARASI FOSIL FORAMINIFERA
Rangkaian Produk Perawatan
Teknik Pembuatan Sayatan Tipis
OBJEK DARI HIGIENE SANITASI
PENDINGINAN.
Pengertian Tindakan keperawatan adalah suatu tindakan membersihkan seluruh bagian tubuh pasien dengan posisi berbaring di tempat tidur dengan menggunakan.
Disusun oleh : Bondan Isdadi Pratama. (
PELATIHAN KADER KESEHATAN GIGI DAN MULUT
AFLATOKSIN dan BAHAN PENGAWET
METODA PENGOMPOSAN SAMPAH
Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Identifikasi Bentuk Bakteri dengan Metode Pewarnaan Negatif.
PANEN, PASCA PANEN, DAN PEMASARAN
I. BAHAN IRIGASI SALURAN AKAR Tujuan irigasi saluran akar - mengeluarkan debris - melarutkan jaringan dan smear layer - antibakteri - pelumas Fungsi Irigasi:
PEMPROSESAN ALAT.
PENGUAPAN DAN PENGERINGAN
Dekontaminasi Alat – Alat Kesehatan/ Instrument dan Cleaning di CSSD oleh : MM Wisni Suryandari,SKp 13/11/2018.
LAPORAN KASUS PERAWATAN SALURAN AKAR NON VITAL GIGI SULUNG ANTERIOR Deffy Maryati PEMBIMBING : Dr. drg. Eva Fauziah, Sp. KGA (K)
OLEH: AHMAD SAPRIN NIM. F1C
KROMOSOM STICKY PADA KECAMBAH PADI (Oryza sativa L.) ASAL KABUPATEN BENGKALIS, RIAU TERKAIT CEKAMAN GARAM.
Diajukan Oleh Juli Harnida Purwaningayu I1D Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Mei, 2012 EFEKTIVITAS.
PROSES CLEANING PADA SATUAN OPERASI Desi Salmah (G )
Transcript presentasi:

Oleh Merysca Felisiana Meo 10608016 Kebocoran Apikal pada irigasi dengan EDTA Lebih kecil diBandingkan yang Tanpa EDTA Oleh Merysca Felisiana Meo 10608016

Pendahuluan Endodontik merupakan bagian dari ilmu kedokteran gigi yang menyangkut diagnosis serta perawatan penyakit atau cedera pada jaringan pulpa atau jaringan periapikal. Perawatan saluran akar adalah perawatan yang paling banyak dilakukan dalam kasus perawatan endodontik Perawatan saluran akar dibagi atas 3 tahap utama yaitu Preparasi biomekanis saluran akar atau pembersihan atau pembentukan(cleaning dan shaping), desinfeksi saluran akar dan obsturasi saluran akar.

Prinsip utama dan pembersihan saluran akar yaitu alat harus mencapai seluruh dinding saluran akar dan melepaskan debris yang kemudian dikeluarkan dari saluran akar oleh larutan irigasi. Larutan irigasi selain berfungsi sebagai disinfektan, pelarut jaringan pulpa, pemutih, juga berfungsi sebagai pelumas yang akan mengurangi kemungkinan patahnya alat endodontik. Larutan irigasi yang sering digunakan dalam endodontikadalah Sodium hypochiorite (NaOCI), EDTA, Citric acid dan lain-lain. Sodium hypochiorite merupakan irigan paling efektif untuk menghilangkan debris. Irigasi berganti-ganti antara Hidrogen peroksida 3% dan Sodium hypochlorite 5,2% menghasilkan suatu sifat berbuih sementara tetapi kuat, yang secara mekanis memaksa debris dan mikroorganisme kluar dari saluran akar melalui orifis. Obturasi saluran akaR menggunakan gutaperca yang dikombinasikan dengan siler saluran akar dengan teknik kondensasi lateral akan memberikan penutupan apikal yang baik. Penggunaan siler bertujuan menyempurnakan obturasi karena siler berfungsi sebagai perekat dan pengisi celah antara bahan pengisi dan dinding Saluran akar, serta mengisi saluran-saluran lateral dan saluran-saluran tambahan.

Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kebocoran apikal antara semen ionomer kaca dan Endomethason segai siler saluran akar dngan dan tanpa irigasi menggunakan EDTA 15%. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam pemilihan siler saluran akar dan pembersihan lapisan smear dalam melakukan perawatan saluran akar agar dapat mendapatkan obsturasi yang Hermetis.

Bahan dan Metode Penelitian dilakukan pada 32 akar tunggl P1 yang tumbuh sempurn dan lurus kemudian dilakukan preparasi saluran akar. Preparasi saluran akardilakukan dengan teknis step back. Preparasi pada bagian apikal menggunakan k-fileno 20-40 dengan panjang kerja yang sama. Setelah sampai file no 40 sebagai MAF,preparasi saluran akar dilanjutkan dengan menggunakan k-file No45-55.dengan melakukan pengurangan panjang kerja 1mm untuk setiap kenaikan no alat.setiap pergantian nomor alat dilakukan rekapitulasi menggunakan file no 40sesuai panjang kerja dan dilakukan irigasi saluran akar dengan larutan NaOCl 5,25%.kemudian preparasi dilanjutkan k-file no 60-70 dengan panjangkerja yang sama dengan k-file no 55.selalu dikukan rekapitulasi dan irigasi setiap pergantian alat. Kemudian gigi yang telah dipreparasi disimpan di larutan salin sampai saat obsturasi.

Selanjutnya adilakukan obsturasi saluran akar , gigi tersebut dibagi dalam 4 kelompokuji. Masing-masing 8 gigi.kelompok 1 dan 3diirigasi dengan menginjeksi 10ml EDTA 15% selama 2 menit kemudian saluran akar diirigasi dengan10ml NaOCl 5,25%. Saluran akar dikeringkan dengan paper point, dilanjutkan obsturasi saluran akar menggunakan konus gutap perca dengan teknik kondensasi lateraldan menggunakan siler semen ionomer kaca untuk kelompok 1 dan Endomethason untuk kelompok 3. Kelompok 2 dan 4 masing-masing8 gigi diirigasi hanya dengan 10ml NaCl 5,25%.setelah dikeringkan dengan paper point kemudian dilakukan obsturasi saluran akarmenggunakan siler semen ionomer kaca untuk kelompok uji 2, dan Endomethason untuk kelompok uji 4. Pada gigi yang dilakukan obsturasi hasilnya difoto rontgen. Keempat kelompok uji kemudian disimpan dalam kelembapan relatif 100%pada suhu kamar 37oC selama 2 hari. Selanjutnay permukaan gigi dilapisi denga sticky wax 1 lapis dan cat kuku 3 lapis dan foramen apikal.

Pada tahap akhir dilakukan pengukuran kebocoran apikal pada gigi-gigi yang telah dilapisi sticky wax dan cat kuku mengering, tiap kelompok gigi dimasukan kedalam tabung centrifuge kemudian ditambahkan tinta india sehingga semua permukaan gigi terendam larutan . kemudian diakukan centrifuge selama 3 menit dengan kecepatan 800rpm, setelah itu gigi dicuci dengan air mengalir selama 15menitkemudian cat kuku dan sticky wax dihilangkan dengan crown mess. Selanjutnya dilakukan penipisan bagian mesal dan distal menggunakan diamondheel bur hingga terlihtperesapan warna tinta yang masuk kedalam saluran akar,peresapan warna diamati dan diukur secara langsung dari apikal kekorona dengan satuan milimeter menggunakan mikroskop stereodengan perbesaran 60X. Kebocoran apikal yang diukur adalahpada peresapan warna yang terpanjangpada permukaan mesial atau distaldengan pengukuran dilakukan 3 kali kemudian diambil rata-ratanya.  

Hasil hasil rata-rata kebocoran apical paling besar terlihat pada kelompok obsturasi saluran akar dengan menggunakan siler Endomethason tanpa irigasi EDTA 15%, dan rata-rata kebocoran paling kecil pada obsturasi saluran akar menggunakan siler semen ionomer kaca degan irigasi EDTA 15%.

Kesimpulan Hasil penelitian kebocoran apikal menunjukan bahwa pada obsturasi saluran akar menggunakan gutap perca dengan silei SIK maupun Endomethason dengan irigasi EDTA 15% maupun tanpa irigasi denggan EDTA 15% untuk menghilangkan lapisan smear layer semuanya menunjukan adanya kebocoran apikal. Kebocoran apikal pada obsturasi saluran akar dengan siler SIK dengan irigasi menggunakan EDTA15% ataupun tidak dengan EDTA 15% lebih kecil dibandingkan dengan obstutasi menggunakan siler Endomethason dengan menggunakan irigasi EDTA15% ataupun tidak. Perbedaan hasil tersebut disebabkan oleh adanya ikatan kimiawi antara semen ionomer kaca dengan dentin saluran akar sehingga dapat mencengah terjadinya kebocoran apikal.

TERIMA KASIH