Iklim Investasi & Ketenagakerjaan pada Negara Demokrasi dan Komunis (Studi komparatif Indonesia dan Vietnam) Disusun oleh : Dodi Santoso Prodi : Magister Ilmu Politik Universitas Padjadjaran Mata Kuliah : Politik Perbandingan Berdasarkan observasi Vietnam 16-22 Okt 2014
Kondisi Obyektif Komunisme (Vietnam) : - Partai Komunis merupakan partai tunggal sekaligus partai pemerintah. Hal ini berdampak pada iklim investasi karena partai tunggal menjamin stabilitas politik Pengaturan upah yang sentralistik, hal ini membuat kepastian untuk tenaga kerja/buruh dan investor/pengusaha. Sehingga tidak ada unjuk rasa tenaga kerja terkait upah minimum yang harus dibayarkan. - Upah tenaga kerja yang cukup realistis membuat investor banyak memilih negara-negara komunis dibanding negara beriklim non komunis contohnya demokrasi Kondisi Obyektif
Kondisi Obyektif Demokrasi (Indonesia) : Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai, iklim investasi di Indonesia sejauh ini masih belum kondusif. Menurut Kadin, dalam survei Doing Business, kemudahan berusaha (Ease of Doing Business) di Indonesia pada 2012 menurun menjadi peringkat 129. Penyebabnya adalah prosedur memulai usaha (starting a business) yang masih berbelit-belit. Di Singapura hanya memerlukan waktu 3 hari untuk memulai bisnis dengan izin formal, di Indonesia diperlukan waktu berbulan-bulan. Iklim investasi juga masih rendah karena kita masih kesulitan memperoleh listrik (getting electricity), memperoleh kredit (getting credit), dan menjalankan kontrak (enforcing contract),” ungkap Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto dalam keterangan tertulis yang diterima Neraca terkait evaluasi perekonomian nasional.
Vietnam termasuk dalam grup “next eleven” ; menurut pemerintah, GDP vietnam tumbuh sebesar 8.17% pada akhir tahun 2013, negara dengan pertumbuhan tercepat kedua dia Asia Timur dan pertama di Asia Tenggara. Pada akhir tahun 2007, menteri keuangan menyatakan pertumbuhan GDP vietnam diperkirakan mencapai rekor tertinggi mencapai rekor tertinggi sepuluh tahun terakhir sebesar 8.44% (sumber wikipedia) Pertumbuhan Ekonomi
Selama April-Juni ekonomi 2014 Indonesia tumbuh 5,12% atau menurun dibandingkan kuartal pertama di mana pertumbuhan Indonesia mencapai 5.21%. Menanggapi hal ini, pengamat ekonomi Leo Putra Rinaldy, berpendapat penurunan terjadi karena investasi yang melambat. Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia berada di persimpangan jalan, iklim investasi yang sehat ialah stabilitas dan kepastian. Hal tersebut memang dirasa berat bagi negara-negara yang menganut sistem demokrasi dikarenakan terlalu dinamis. Untuk membuat iklim investasi yang baik dan sehat tentu saja tidak harus mengubah paham negara, tapi dengan memberikan kelekuasaan kepada investor untuk menanamkan modalnya, simplifikasi birokrasi, kepastian hukum dan stabilitas politik serta dapat mengendalikan tenaga kerja Resume
Penulis bersama Guide
Penulis Bersama Peserta Wajib Militer
Peserta di Kampus Tertua di Vietnam