Informasi Dasar Mengenai HIV&AIDS Ni’mal Baroya, S. KM., M. PH. Disampaikan pada Kuliah Dasar Kesehatan Reproduksi & KIA Fakultas Kesehatan Masyarakat UJ
TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan informasi dasar HIV dan AIDS Tujuan umum Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu Menjelaskan Pengertian HIV dan AIDS Menjelaskan cara penularan HIV dan AIDS Menjelaskan prinsip pencegahan HIV dan AIDS Menjelaskan perilaku yang dapat meningkatkan risiko penularan HIV yang ada di sekitar lingkungan mereka Tujuan Khusus
POKOK BAHASAN Pengertian HIV dan AIDS Cara penularan HIV dan AIDS Prinsip pencegahan HIV dan AIDS Perilaku yang dapat meningkatkan risiko penularan HIV
BERBAGI PENGALAMAN (5’) Silahkan duduk berhadapan dengan teman di samping anda Tanyakan pengalamannya: Kapan pertama kali mendengar kata HIV & AIDS? Dari mana sumbernya? Apa yang terpikirkan ketika pertama kali mendengar kata HIV & AIDS? Secara bergantian, ceritakan pengalaman teman anda di hadapan peserta
Apakah HIV itu ?
Apakah AIDS itu? Acquired = didapat Immune = kekebalan tubuh Deficiency = menurun/berkurang Syndrome = kumpulan gejala penyakit AIDS adalah kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh yang didapat.
HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia HIV menyerang sel darah putih Sel darah putih adalah seperti tentara yaitu melawan infeksi Namun, setelah HIV memasuki sel darah putih untuk perkembangbiakannya, HIV merusak sel tersebut, akhirnya membunuhnya CD4 Akibatnya, sistem kekebalan tubuh semakin menurun, yang menyebabkan tubuh menjadi rentan terhadap segala serangan penyakit -----AIDS
Beginilah virus HIV bekerja Sumber : ahnaffz.files.wordpress.com/2009/.../hiv-aids-dasar.pp
VIRUS HIV ADANYA DI MANA ? Virus HIV terdapat dalam sel darah putih yang berada di: Cairan Darah Air Mani (semen) Cairan vagina Air susu ibu
Sufficient : Jumlahnya (konsentrasi) cukup Enter Bagaimana kita dapat terinfeksi HIV ? Melakukan kegiatan yang menyebabkan terjadinya pertukaran cairan tubuh yang mengandung virus HIV dari orang yang sudah terinfeksi HIV ke orang lain Prinsipnya seperti ini : (dikenal sebagai prinsip ESSE) Exit Survive : Keluar dari tubuh manusia : HIV harus kondisi hidup Sufficient : Jumlahnya (konsentrasi) cukup Enter : HIV masuk ke tubuh manusia
Cara penularan HIV Lewat cairan darah Transfusi darah Pemakaian jarum suntik yang tidak steril dan dipakai bersama-sama Pemakaian alat tusuk yang menembus kulit (yang tidak steril dan dipakai bersama- sama)
Penularan HIV bukan karena jenis narkoba yang dikonsumsi tapi cara pemakaiannya !
Cara Penularan HIV Penularan melalui cairan kelamin Melalui hubungan seksual tanpa kondom. Vaginal Seks Oral Seks Anal Seks
Penularan melalui ibu yang HIV+ kepada anaknya Penularan dapat terjadi selama: Proses kehamilan Proses persalinan Menyusui Kemungkinan penularan ke bayi adalah sekitar 25-30 bila tanpa pengobatan
PERKEMBANGAN DARI HIV MENJADI AIDS: Tertular Periode Jendela HIV + AIDS 3 - 6 BULAN 5 - 10 TAHUN 1 - 2 TAHUN
Penyakit yg berkaitan dgn HIV: Berat badan menurun, demam, diare Tahapan infeksi Infeksi Orang bisa menularkan tetapi hasil tes negatif dalam masa jendela ini Biasanya 3-6 bulan, tapi bisa lebih Masa laten bisa berkisar antara 4 bulan sampai lebih dari 10 tahun Masa laten Gangguan saraf krn HIV seperti pikun, mati rasa,terdapat Infeksi Oportunistik (IO) Penyakit yg berkaitan dgn HIV: Berat badan menurun, demam, diare AIDS
Apa artinya ? Window Period/Periode Jendela Infeksi Opportunistik (IO) Orang yang sudah terinfeksi HIV akan nampak sehat dan dapat beraktifitas seperti biasa Window Period/Periode Jendela Masa dimana virus HIV sudah masuk ke dalam tubuh manusia namun sistem kekebalan tubuh belum membuat antibodi HIV. Infeksi Opportunistik (IO) Infeksi yang mengambil kesempatan untuk muncul disaat kekebalan tubuh manusia sangat lemah
Dinamika penularan HIV?
Resiko terhadap penularan HIV menjadi lebih tinggi bila ada perilaku : Suka berganti-ganti pasangan Tidak menggunakan kondom Penggunaan jarum suntik yang tidak steril dan menggunakannya bersama-sama (sharing)
CEGAH HIV DENGAN D B C A A: Abstinence B: Be Faithfull C: Condom D: No Drugs E: Education E
Abstinence Merupakan cara pencegahan yang paling efektif. 100% tidak akan tertular HIV dan AIDS Caranya dalah dengan menghindari kontak atau hubungan seksual baik secara oral, anal, atau vaginal. Serta menghindari penggunaan narkoba suntik
BE FAITHFULL ; SALING SETIA PADA PASANGAN (UNTUK HUBUNGAN MONOGAMI) Hanya berhubungan seks dengan satu orang yang tidak terinfeksi HIV Tes HIV sebelum menjalin hubungan yang mengarah sampai intercouse merupakan langkah yang penting untuk melindungi diri dari infeksi HIV
Protected Sex Menggunakan kondom (laki-laki atau perempuan) setiap kali berhubungan seks (baik per vaginal, anal atau oral) Selalu menggunakan kondom yang berbahan karet (bukan bahan kulit alami)
YANG HARUS DIPERHATIKAN KETIKA MENGGUNAKAN KONDOM Pastikan kondom tidak kadaluarsa Pastikan kemasan masih utuh/ tidak rusak Tidak mmebuka kemasan kondom dengan gigi untuk menghindari sobek Tidak menggunakan kondom lebih dari sekali Use water-based rather than oil-based condoms
MEMAKAI JARUM SUNTIK STERIL Jarum suntik hanya sekali pakai untuk setiap orang
POSISI INDONESIA DI ASIA
Fenomena Gunung Es kasus 10156 terdeteksi HIV[+]: 90,000 – 130,000 (?)
SAAT INI ANDA SUDAH TAHU TENTANG HIV & AIDS LANTAS, APAYANG AKAN ANDA LAKUKAN? TULISKAN RENCANA ANDA SECARA SINGKAT DI SELEMBAR KERTAS!
Anda sudah tahu tentang HIV dan AIDS, Lantas, apa yang akan Anda lakukan ? Tuliskan rencana anda secara singkat pada selembar!
& DASAR KESEHATAN REPRODUKSI & KIA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNEJ Ni’mal Baroya, M, PH.
PENDAHULUAN SIAPA SAJA YANG BELUM MENDENGAR HIV dan AIDS? SIAPA YANG BELUM MENGETAHUI HIV dan AIDS? BAGAIMANA CARA PENULARANNYA? BAGAIMANA CARA PENCEGAHANNYA? APA SAJA YANG TERLINTAS DALAM PIKIRAN ANDA KETIKA MENDENGAR INFORMASI TENTANG JUMLAH KASUS HIV DI KABUPATEN JEMBER No, 2 DI JATIM?
PENDAHULUAN Tantangan terbesar penanggulangan HIV saat ini adalah Hak Asasi Manusia ODHA mengalami multiple burden, tidak hanya menanggung beban infeksi HIV namun juga menghadapi stigma dan diskriminasi. Stigma dan diskriminasi menghambat pencegahan penularan HIV dan penyediaan pelayanan CST (Care, Support and Treatment)
Definisi Stigma “Stigma” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “tanda” atau “tattoo”. Saat ini, “Stigma” juga mencakup aib secara sosial ; tanda yang menodai secara mendalam sehingga mengurangi pembawaan seseorang dari biasanya, Karenanya, manusia yang utuh menjadi seseorang yang ternoda dan tidak dianggap atau diabaikan Stigma juga digunakan untuk mengambil pengaruh seseorang atau bagian kelompok dari kehidupan sosial yang normal (dari “kita” menjadi “mereka”) dan pemisahan ini berimplikasi pada penurunan nilai kemanusiaan
Proses Respon Stigmatisasi penandaan atau pensifatan, pembedaan atau pelabelan yang mengandung arti tercemar atau ternoda Identifikasi Target identifikasi karakteristik untuk mengenali ODHA baik secara benar atau salah, seperti berat badan turun, kulit merah dsb seseorang diberi label dengan karakteristik negatif, seperti seorang ODHA tidak bermoral. Hasil terjadi perubahan hubungan antara orang yang distigma dengan pelaku stigma Masalah Aplikasi
Contoh Stigma Apa saja Contoh Stigma Terhadap ODHA?
Contoh Bentuk Stigma ODHA mendapat hukuman akibat perilakunya yang tidak bermoral Perempuan yang berperan besar dalam proses penularan HIV dan PMS lainnya di masyarakat Seorang anak perempuan tidak mau lagi bertemu ayahnya yang positif HIV karena merasa akan terkotori ketika kontak dengan ayahnya Perempuan positif HIV tidak mau lagi bergabung dengan KDS atau bergaul dengan orang lain karena takut terstigmatisasi
Kepercayaan, Keyakinan, Ajaran agama DETERMINAN STIGMATISASI KONSTRUKSI BUDAYA Kepercayaan, Keyakinan, Ajaran agama AKSES & PERAN ART STIGMATISASI PENGETAHUAN GENDER
Definisi Diskriminasi Diskriminasi: perlakuan kepada individu atau kelompok berdasarkan prasangka yang terbentuk Diskriminasi termasuk menolak ODHA mendapatkan hak dasar sebagai manusia, seperti pelayanan kesehatan, pekerjaan, pelayanan hukum dan program- program kesejahteraan sosial Apakah ART dicover BPJS?
CONTOH BENTUK DISKRIMINASI TERHADAP ODHA APA SAJA CONTOH BENTUK DISKRIMINASI TERHADAP ODHA?
CONTOH BENTUK DISKRIMINASI TERHADAP ODHA Petugas kesehatan menolak memberikan pelayanan kepada ODHA Keluarga atau masyarakat menolak istri dan anak ODHA yang meninggal ODHA mendapat PHK ketika seseorang mengetahui dia HIV+ Masyarakat menolak perempuan yang tidak menyusui anaknya karena dianggap dia HIV+ ODHA mendapatkan pelayanan buruk di pelayanan kesehatan karena petugas khawatir tertular
STIGMA DAN DISKRIMINASI TERHADAP ODHA DI KABUPATEN JEMBER 2014 Pernyataan N Setuju Tidak Setuju n % Khawatir terinfeksi HIV jika kontak dengan ludah orang positif HIV 247 185 74,9 62 25,1 Malu jika mempunyai anggota keluarga yang terinfeksi HIV 119 48,2 128 51,8 Ragu melakukan test HIV karena takut terhadap reaksi orang sekitar jika hasil test positif HIV 95 38,5 152 61,5 Orang-orang membicarakan hal yang buruk tentang ODHA dan OHIDA 86 34,8 161 65,2 ODHA dan OHIDA kehilangan kehormatan atau kedudukan 118 47,8 129 52,2 Tetap membeli makanan meskipun tahu penjualnya positif HIV 46 18,6 201 81,4 Anak yang positif HIV tetap bisa sekolah bersama dengan anak-anak negatif HIV Guru perempuan yang positif HIV tapi tidak sakit harus tetap diperkenankan mengajar di sekolah seperti biasa 107 43,3 140 56,7 Bersedia merawat anggota keluarga yang positif HIV 183 74,1 64 25,9 PMTCT Generic Training Package Module 4, Slide 12
DAMPAK STIGMA 1. Stigma deters disclosure and limits access to services 2. Stigma fuels new HIV infections 3. Stigma can lead to social isolation 4. Stigma can occur by association (secondary stigma)
Pengurangan Stigma dan Diskriminasi Terhadap ODHA Mengimplementasikan intervensi untuk pengurangan stigma dan diskriminasi pada semua level : Individu Provider CST dan PMTCT Program Community National
SLIDE DOKUMENTER ODHA Testimoni.exe
CLOSING STATEMENT APA SAJA YANG INGIN ANDA LAKUKAN TERHADAP ODHA YANG BERDOMISILI DI DEKAT TEMPAT TINGGAL ANDA? Program Transisi Kurikulum Nasional dan KKNI FKM UJ, 25 Juli 2016
Terima Kasih