Asuhan Primer Pada Bayi 6 Minggu Pertama

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PARENT EDUCATION ANTENATAL CARE
Advertisements

Keluarga dengan Anak Usia Prasekolah Tahap ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama berusia 2 ½ tahun dan berakhir ketika anak berusia.
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
ASKEP PADA KLIEN POST PARTUM.
MANFAAT MENYUSUI 1/1 MENYUSUI A S I Membantu bonding dan perkembangan
ASUHAN BAYI BARU LAHIR dan NEONATUS di komunitas
Askep Pd Keluarga Yg Menanti kelahiran Oleh kelompok 5 PUTRI DRISSIANTI KHAIRUL AFRIZAL REZA IBRAHIM.
Periode Bayi (Infancy)
Respon Orangtua Terhadap Bayi Baru Lahir
PROGRAM KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
Perkembangan Psikososial Usia 1-3 Tahun
KEBUTUHAN DASAR PADA BAYI
KEBUTUHAN DASAR BAYI OLEH:RENA DWI WAHYUNI (151380)
PROGAM TINDAK LANJUT ASUHAN NIFAS DI RUMAH
NUTRISIONAL PADA NEONATUS
FISIOLOGI NIFAS.
MELAKSANAKAN KEBUTUHAN DASAR PADA BAYI
TEKNIK MENYUSUI DAN CARA PENYIMPANAN ASI
ASUHAN KEBIDANAN KALA I
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
Kebutuhan Dasar Pada Bayi Baru Lahir
ASUHAN POSTNATAL DI KOMUNITAS
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
NAMA : LILI LESTARI NIM :
ASUHAN NEONATUS BAYI,BALITA DAN PRA SEKOLAH
Asuhan Neonatus,Bayi,Balita dan Pra Sekolah
KEBUTUHAN DASAR PADA BAYI
ASKEP PADA KLIEN POST PARTUM.
Kebutuhan dasar pada bayi baru lahir
Keluarga dengan Anak yang Baru lahir dan Anak Usia 0-3 tahun
PENgKAJIAN DATA PADA NEONATUS,BAYI BARU LAHIR,BAYI,BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH TIA ELPIKA
Nim: NAMA: NADA DEZABET.
MELAKSANAKAN KEBUTUHAN DASAR PADA BAYI
KEBUTUHAN DASAR PADA BAYI
DIFTERIa.
ASUHAN NEONATUS,BAYI,BALITA,DAN PRA SEKOLAH
Oleh: Jelita novriza netis
Oleh : KELOMPOK C13 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS 2014
Pengasuhan Bayi Hingga Usia 2 Tahun PERTEMUAN 6
kebutuhan dasar pada bayi
KEBUTUHAN DASAR PADA BAYI OLEH Nama :SYONIA UTAMI NIM :151387
DOSEN : FATMI NIRMALA SARI,M.keb
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN Riana Aini, Amd.Keb.
Kebutuhan dasar pada bayi baru lahir
Pelaksanaan Asuhan Kebidanan
Kebutuhan Dasar pada Bayi
ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU MASA NIFAS
ASUHAN NEONATUS, BAYI, BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
PENGKAJIAN PADA BAYI BARU LAHIR, BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
BUKU KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN.
Faktor-faktor yang mempengaruhi adaptasi bayi baru lahir
Assalamu’alaikum wr. wb
KESEHATAN REPRODUKSI KESEHATAN IBU DAN ANAK DISUSUN OLEH :
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL SAAT BAYI LAHIR Oleh dr Retno Purwati Rahayu.
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS, BAYI DAN BALITA
Tindak Lanjut Asuhan Nifas di Rumah
Tumbuh Kembang 1 Iis Sri Patmawati, S.Kep. TUMBUH KEMBANG USIA BAYI.
RESPONS AYAH DAN KELUARGA TERHADAP BAYI
KOMUNIKASI DALAM ASUHAN MASA NIFAS
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN paraji
Transcript presentasi:

Asuhan Primer Pada Bayi 6 Minggu Pertama DAIS NURUL WAHIDAH (P3.73.24.1.14.051) DESYANA EKA MAHESTI (P3.73.24.1.14.052)

Peran Bidan Pada Bayi Sehat

Peran Bidan Pada Bayi Sehat Bulan pertama kehidupan bayi merupakan masa transisi dan penyesuaian baik untuk orang tua maupun  bayi, oleh karena itu bidan harus dapat memfasilitasi proses tersebut. Peran bidan pada kehidupan bayi baru lahir 1 bulan pertama dimulai sejak bayi meninggalkan ruang bersalin. Dalam perakteknya, asuhan dilakukan secara multidisipliner, yakni perawat anak, perawat keluarga dan dokter spesialis anak. Bidan bertugas melanjutkan perawatan bagi ibu dan bayi dalam melewati 6 minggu pertama kelahiran.

  Keputusan Menkes RI No. 900/Menkes/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktek bidan Pasal 16 (2) Pelayanan kebidanan kepada anak meliputi = 1. Pemeriksaan bayi baru lahir 2. Perawatan tali pusat 3. Perawatan bayi 4. Pemantauan tumbuh kembang anak 5. Pemberian imunisasi dasar 6. Penyuluhan tentang asuhan bayi dan anak sesuai kebutuhan berdasarkan usia

Pengawasan yang dilakukan terhadap bayi, antara lain sebagai berikut: Semua bayi baru lahir sebaiknya mendapatkan minimal  2 kali pemeriksaan sebelum meninggalkan rumah bersalin atau rumah sakit, atau sebelum bidan pulang Jika bayi baru lahir pulang dalam waktu 6 sampai 12 jam, bidan harus menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang dalam 3 sampai 5 hari sesudah lahir Pemeriksaan pertama adalah pemeriksaan screening berhubungan dengan kelahiran Pemeriksaan ke 2 lebih komprehensif, termaksud usia dan riwayat kehamilan Jika bayi baru lahir tinggal dirumah sakit sampai 48 jam, kunjungan ulang dapat ditunda sampai usia bayi 10-14 hari

Tujuan kunjungan ulang bayi baru lahir yaitu : Mengidentifikasi gejala penyakit Memberi KIE kepada orang tua Bidan juga harus mengamati dan menanyakan pada orang tua dalam beradaptasi  terhadap kelahiran bayi Bidan harus mengkaji riwayat / masalah pada pemenuhan nutrisi bayi, perhatian, usaha menangis, BAB, BAK dll. Pada saat melakukan kunjungan ulang, bidan juga harus melakukan pemeriksaan fisik, memberikan penyuluhan pada orang tua. Bidan harus membuat jadwal kunjungan dalam 6-8 minggu untuk imunisasi dan check up serta harus melakukan pangkajian fisik kembali jika di temukan kondisi emergensi yang memerlukan perawatan dari dokter perawatan anak.

Peran bidan untuk mewujudkan bayi sehat yaitu : Beberapa prinsip pedekatan asuhan terhadap anak yang dipegang oleh bidan yaitu: Anak bukanlah miniatur orang dewasa tetapi merupakan sosok individu yang unik yang mempunyai kebutuhan khusus sesuai dengan tahapan perkembangan dan pertumbuhannya. Berdasarkan kepada pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga permasalahan asuhan terhadap klien sesuai dengan tahap perkembangan anak Asuhan kesehatan yang diberikan menggunakan pendekatan sistem. Selain memenuhi kebutuhan fisik, juga harus memperhatikan keutuhan psikologis dan sosial. Bidan sebagai pengawas Bidan sebagai pendidik Peran bidan sebagai support dan konseling

Mengidentifikasi peranan bidan pada bayi sehat Langkah bidan dalam mewujudkan bayi sehat yaitu dengan melakukan : Melakukan pengkajian / pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan anak, Rehabilatitatif atau upaya pemulihan dari sakit untuk dapat kembali sehat seperti sebelumnya Promotif atau Penyuluhan kesehatan kepada keluarga Kuratif atau upaya pengobatan ( penanganan ) terhadap suatu penyakit yang menyerang bayi Preventif atau upaya pencegahan terjadinya masalah yang dapat mengganggu kesehatan bayi.

Manfaat Bagi Orang Tua dan Bayi Tersebut Dengan Adanya Peran Bidan Kemampuan bicara dan bahasa Berbicara Meniru suara – suara Mengenali berbagai suara Kemampuan gerak dasar Mengangkat kepala Berguling – guling Kemampuan gerak halus Melihat, meraih dan menedang mainan gantung. Memperhatikan benda bergerak Melihat benda –  benda kecil Memegang benda Meraba dan merasakan bentuk permukaan Kemapuan sosialisasi dan kemandirian Memberi rasa aman dan kasih sayang Mengajak bayi tersenyum Menagajak bayi mengamati benda – benda dan keadaan sekitarnya. Meniru ocehan dan mimik muka bayi Mengayun bayi Menina – bobokan

Bounding Attachment

Bounding merupakan suatu ketertarikan mutual pertama antara individu Pengertian Bounding ikatan Bounding merupakan suatu ketertarikan mutual pertama antara individu Bounding Attachment adalah kontak dini secara langsung antara ibu dan bayi setelah proses persalinan, dimulai pada kala III sampai dengan post partum Attachment sentuhan Attachment adalah suatu perasaan menyayangi atau loyalitas yang mengikat individu dengan individu lain.

Tahapan Bounding Attachment Perkenalan (acquaintance), dengan melakukan kontak mata, menyentuh, berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya. Bounding (keterikatan) Dimulai dari pemberian kasih sayang oleh ibu kepada bayinya sehingga menimbulkan reaksi berupa komunikasi dan timbal balik sehingga menimbulkan keterikatan. 3. Attachment, perasaan sayang yang mengikat individu dengan individu lain. Menurut Klaus, Kenell (1982), bagian penting dari ikatan ialah perkenalan. Selain itu adanya keinginan untuk mencintai dan memberikan yang terbaik untuk baiknya dan keamanan. Contoh : ketika bayi menangis dengan tanggap ibu menggendong.

Elemen-elemen Bounding Attachment Sentuhan Kontak Mata Suara Aroma Entrainment Bioritme Kontak Dini

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bounding Attachment Kesehatan emosional orang tua Tingkat kemampuan, komunikasi dan keterampilan untuk merawat anak Dukungan sosial seperti keluarga, teman dan pasangan Kedekatan orang tua ke anak Kesesuaian antara orang tua dan anak (keadaan anak, jenis kelamin)

Kemampuan membina hubungan yang hangat Keuntungan Bounding Attachment Rasa percaya diri  Kemampuan membina hubungan yang hangat  Mengasihi sesama dan peduli orang lain   Pertumbuhan intelektual dan psikologi Disiplin 

Menurut Ask Dr.sears.com manfaatnya bagi bayi antara lain sebagai berikut : 1.    Bayi akan merasa lebih percaya diri 2.    Bayi merasa lebih kompeten 3.    Pertumbuhan lebih baik 4.    Bayi lebih mudah mempelajari bahasa 5.    Bayi akan belajar memberi dan menerima cinta

Hambatan Bounding Attachment Kurangnya support system ibu dengan risiko kesehatan bayi dengan risiko kesehatan kehadiran bayi yang tidak diinginkan Apabila bonding attachment antara orangtua dan bayi mengalami hambatan, akan mengakibatkan perkembangan tingkah laku anak juga terhambat. Gejala adanya perkembangan tingkah laku anak yang terhambat, adalah tingkah laku streotype, sosial abnormal, kemunduran motorik, kognitif, verbal, serta anak bersikap apatis.

Prinsip Bounding Attachment Menit pertama jam pertama. Sentuhan orang tua pertama kali. Adanya ikatan yang baik dan sistematis. Adaptasi. Kontak sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam memberi kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta memberi rasa nyaman. Penekanan pada hal-hal positif. Perawat maternitas khusus (bidan). Libatkan anggota keluarga lainnya. Infromasi bertahap mengenai bounding attachment.

Pemberian ASI ekslusif Pelaksanaan Bounding Attachment Cara Mempraktikkan Bounding Attachment Rawat gabung Pemberian ASI ekslusif Kontak mata Suara Aroma Inisiasi menyusui dini

Peran bidan dalam mendukung bounding Attachment Membantu menciptakan terjadinya ikatan Antara ibu dan bayi dalam jam pertama pasca kelahiran Memberi dorongan pada ibu dan keluarga untuk memberi respon positif tentang bayinya, baik melalui sikap, ucapan, dan tindakan Sewaktu pemeriksaan ANC, bidan selalu mengingatkan untuk menyentuh dan meraba perutnya yang semakain membesar Bidan mendorong ibu untuk selalu mengajak janin berkomunikasi

RESPON AYAH Banyak ayah yang merasa terperanjat sendiri melihat respon emosional mereka yang mendalam terhadap kelahiran bayinya. Kadang kadang reaksi seorang laki-laki lebih dari reaksi istrinya atau pasanganya yang mungkin sedikit keletihan pada awalnya. Ayah merasakan kepuasan dan kebanggan yang mendalam , perasaan gembira, dan keinginan menyentuh serta menggendong bayi dan istrinya. Kemesraan diantara ayah dan ibu pada saat saat seperti ini dapat meluas dan mencakup bayi baru mereka di dalam kelompok keluarga yang eksklusif.

Rencana Asuhan

Pengumpulan data subjektif Tanyakan pada ibu mengenai kondisi kesehatan bayi secara keseluruhan. Tanyakan pada ibu mngenai masalah – masalah yang di alami terutama dalam proses menyusui. Jika ibu sedang menyusui bayinya, amati letak mulut bayi pada puting, posisi menyusui, isapan, dan refleks menelan bayi. Apakah ada orang lain yang dapat membantu pekerjaan ibu baru tersebut. Amati keadaan rumah, terutama kebersihannya. Amati persediaan makanan dan air. Amati keadaan suasana hati ibu yang baru. Amati cara ibu tersebut berinteraksi dengan bayinya.

Tanyakan pada ibu kapan bayi tersebut lahir Tanyakan pada ibu kapan bayi tersebut lahir.( jika anda tidak menolong ibu dalam persalinan ). Apakah bayi mengalami pertumbuhan dan ada penambahan berat badan. Apakah bayi menunjukkan tanda – tanda bahaya. Apakah bayi menyusu dengan baik Apakah bayi menyusu sedikitnya 2-4 jam sekali Apakah bayi berkemih 6-8 kali perhari Apakah bayi menderita demam Apakah bayi tanpak waspada saat bangun Apakah matanya mengikuti gerakan ibu.

Pengumpulan data objektif 1. Pemeriksaan fisik 2. Tinjauan ulang system – system utama tubuh Sistem Pernafasan Alveoli-alveoli baru tumbuh hingga beberapa tahun, saluran nafas perifer masih membuka dan masih sempit dan membrane mukosa mudah rusak dan sensitive terhadap trauma (mudah tersedak, tidak boleh ada asap dari orang lain). Dalam keadaan normal tangis bayi terdengar keras dan bernada sedang, jika terjadi kelainan suara bayi akan terdengar bernada tinggi dan lemah.

b.     Sistem kardiovaskuler dan darah Sirkulasi perifer berjalan lambat, ini akan mengakibatkan sianosis ringan pada tangan dan kaki serta perbedaan warna pada kulit. c.      Sistem ginjal Beban kerja ginjal dimulai sejak lahir. Hingga masukan cairan meningkat, kemungkin air kemih akan tampak keruh termasuk berwarna merah muda, hal ini disebabkan oleh kadar ureum yang tidak begitu berarti.

d.     Sistem gastrointestinal Kapasitas lambung 15-30 cc dan akan meningkat dalam minggu-minggu pertama kehidupan. Sfingter kardiak lambung dalam proses pematangan sehingga gumoh lazim terjadi. Waktu pengosongan lambung adalah 2,5-3 jam. Jumlah enzim amilase dan lipase terdapat dalam jumlah yang tidak mencukupi sehingga bayi kesulitan dalam mencerna lemak dan karbohidrat. Pada saat makanan masuk segera terjadi peristaltik cepat sehingga masukan makanan sering disertai pengosongan lambung.

e.      Pengaturan suhu Bayi masih rentan terhadap hipotermia dikarenakan karena belum matangnya hipotalamus yang mengakibatkan tidak efisiennya pengaturan suhu tubuh bayi. Seorang bayi yang mengalami kedingingan membutuhkan kalori dan oksigen untuk meningkatkan suhu tubuhnya. Hipertermi rentan terjadi akibat dekatnya pada sumber radiasi panas atau dapat juga diakibatkan karena infeksi

f.       Adaptasi imunologi BBL menunjukkan kerentanan tinggi terhadap infeksi terutama yang masuk melalui mukosa sistem pernafasan dan gastro-intestinal. Kemampuan lokalisasi infeksi masih rendah sehingga infeksi ringan dapat dengan mudah berubah menjadi infeksi umum. Terdapat 3 imunoglobulin utama adalah IgG, IgA, dan IgM.  IgG : Melewati barier placenta sehingga sama kadarnya pada saat lahir. IgA : Melindungi terhadap infeksi saluran pernafasan, gastro-intestinal dan mata yang kadarnya mencapai dewasa dalam waktu 2 bulan dan ditemukan dalam ASI. IgM :  Mencapai kadar dewasa pada usia 2 tahun. ASI terutama kolostrum memberikan kekebalan pasif.

g.     Sistem Reproduksi Anak laki-laki menghasilkan sperma hingga pubertas. Anak perempuan sudah mempunyai ovum . Anak perempuan dapat mengalami (pseudo) menstruasi atau pembesaran payudara terkadang disertai oleh sekresi cairan dari puting pada hari ke-4 atau ke-5. hal ini hanya berlangsung sementara. h.  Sistem muskuluskeletal Ubun-ubun posterior akan menutup pada 6-8 minggu. i.        Sistem neurologi Relatif belum matang setelah lahir. Reflek dapat menunjukkan keadaan normal dari integritas sistem saraf dan sistem muskuluskeletal.

3. Pancaindera a.      Penglihatan  Sensitif terhadap cahaya terang dan dapat mengenali pola hitam-putih yang tercetak tebal dalam bentuk muka manusia. Jarak fokus adalah 15-20 cm yang memungkinkan seorang bayi dapat melihat wajah ibunya pada saat menyusui. Pada usia 2 mg bayi dapat membedakan muka ibunya dari muka yang tidak dikenal. Perhatian pada warna, variasi dan kompleksitas pola berkembang dalam 2 bulan pertama kehidupan. b.     Penciuman Dapat membedakan bau menyengat. Menyukai pada bau susu terutama ASI. Dalam beberapa hari bayi sudah dapat membedakan bau susu ibu dengan bau susu orang lain

c. Pengecapan Bereaksi secara kuat terhadap berbagai rasa dan memperlihatkan kesukaan yang kuat pada rasa manis. d.   Pendengaran  Tajam dan dapat melokalisasi suara dalam lingkungan sekitar dan mampu membedakan berbagai suara. Pada akhir bulan pertama BBL lebih menyukai suara dengan pola yang sama. BBL juga lebih menyukai suara ibunya daripada orang lain dan merasa tenang dengan suara-suara bernada rendah. e.   Sentuhan Mudah terlihat dengan reaksi terhadap berbagai refleks. Bayi sangat sensitif terhadap sentuhan. Merasa senang dengan kontak kulit ke kulit, berendam dalam air, gosokan tangan, belaian dan gerak ayun. Reaksi terhadap sentuhan dan refleks gengaman memperkuat hubungan.

Assessment/ Analisis Data Bayi usia 6 minggu dengan kondisi normal atau adanya komplikasi tertentu

PLANNING Dibutuhkan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang perawatan bayi : Tempat tidur yang tepat Memandikan bayi Mengenakan pakaian Perawatan tali pusat Perawatan hidung

Perawatan mata dan telinga Perawatan kuku Kapan membawa bayi keluar rumah Pemeriksaan rutin Perawatan kulit Bermain Pemantauan berat bayi

SELESAI

Apabila orang tua tidak mengharapkan kehadiran anaknya bagaimana cara agar bounding attachment dapat terlaksanan (Yuliani) Asuhan kesehatan. Mengapa harus dilakukan pendekatan sistem, bagaimana cara melakukan bounding attachment pada bayi premature, mengapa bayi tampak waspada pada saat bangun? (Novia) Apakah ada efek yang sementara dan yang berkepanjangan dari dilakukannya bounding attachment? (Gold Fidha ) Bagaimana penerapan bounding attachment pada ibu yang melakukan Caesar. Apakah mempengaruhi keberhasilan dari bounding attachment? (Nur Rida) Tolong jelaskan mengenai Elemen-elemen dari bounding attachment! (Anak Agung Putu) Kriteria tempat tidur yng tepat (Hilwa)