Mekanisme Penentuan Kurs
pengertian Kurs mata uang adalah perbandingan nilai antar mata uang. Kurs menunjukan harga suatu mata uang jika dipertukarkan dengan mata uang lain. Contoh nilai kurs rupiah per US$ sebesar Rp 10.000,-/US . Berarti bahwa untuk membeli US$ 1 diperllukan Rp 10.000,-
Dalam sistem mata uang mengambang bebas (free float) apabila harga suatu mata uang menjadi semakin mahal terhadap mata uang lain, maka mata uang itu dikatakan berapresiasi. Sebaliknya jika harga suatu mata uang turun terhaadap mata uang lain, mata uang tersebut di.katakan terdepresiasi. Dalam sistem mata uang tertambat (Pegged), kenaikan nilai suatu mata uang terhadap mata uang lain disebut Revaluasi.
Sedangkan penurunan nilai suatu mata uang disebut devaluasi. Contoh kurs rupiah terhadap dolar pada tahun 1985 dan 1986. 1985, Rp/US $ = Rp 1125 1986 , Rp/US $ = Rp 1642, terjadi devaluasi Maka persentase perubahan mata uang : ((S86/S85)-1)x 100 ((1642/1125)-1)) x100 =45,87 % Artinya Rupiah terdepresiasi 45,87 %
Keseimbangan kurs tanpa intervensi pemerintah Secara teoriitis dalam kondisi tanpa intervensi pemerintah, harga suatu mata uang ditentukan oleh permintaan dan penawaran terhadap mata uang tersebut. Permintaan terhadap suatu mata uang berbanding terbalik dengan harganya. Semakin tinggi nilai $ (misalnya dibanding Rp) maka keinginan untuk menukar rupiah dengan dolar semakin berkurang.
S Rp Nilai $ Terhadap 0 Kuantitas $
Rp Nilai $ Terhadap D Kuantitas $
keseimbangan S E D
Beberapa faktor yang mempengaruhi kurs Laju inflasi relatif Tingkat bunga relatif Tingkat pendapatan relatif Kontrol ppemerintah Pengharapan pasar
Laju Inflasi Relatif jika Amerika sebagai mitra dagang Indonesia mengalami tingkat inflasi yang cukup tinggi maka harga barang Amerika juga menjadi lebih tinggi, sehingga otomatis permintaan terhadap produk relatif mengalami penurunan.
Tingkat Bunga Relatif Jika tingkat bunga suatu negara lebih tinggi dari tingkat bunga di negara lain maka ada kecenderungan dana dari negara yang tingkat bunganya lebih rendah akan masuk ke negara tersebut. Hal ini menyebabkan bertambahnya permintaan akan mata uang yang tingkat bunganya lebih tinggi sehingga nilai mata uang negara tersebut menjadi menguat.
Tingkat Pendapatan Relatif Jika pertumbuhan pendapatan di suatu negara meningkat maka akan menyebabkan meningkatnya konsumsi atas berbagai macam barang dan jasa. Jika tidak terjadi peningkatan penawaran barang/jasa maka akan memicu impor barang/jasa dari negara lain. Dengan meningkatnya impor barang/jasa maka terjadi kenaikan permintaan mata uang negara eksportir. Peningkatan permintaan mata uang negara eksportir pada akhirnya akan menaikan nilai tukar mata uang negara eksportir tersebut.
Kontrol Pemerintah Pengawasan pemerintah biasanya dilakukan melalui berbagai bentuk kebijakan moneter, fiskal, dan perdagangan luar negeri. Misalnya pengawasan lalu lintas devisa, peningkatan trade, pengetatan jumlah uang beredar (tight money policy), perubahan tingkat bunga, dll. Kebijakan-kebijakan tersebut diharapkan akan mempengaruhi permintaan atau penawaran valuta asing yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai tukar mata uang.
Pengharapan Pasar Adanya ekspektasi (harapan) untuk berubahnya sesuatu indikator ekonomi akan mempengaruhi nilai mata uang. Demikian pula halnya dengan isu/rumor politik dan ekonomi yang berkembang dimasyarakat dapat mempengaruhi nilai mata uang