DISUSUN OLEH : Khusnul Dwinita PEMBIMBING : Dr. Haidar Nasution

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Praktek Profesi Keperawatan KMB 1
Advertisements

Mekanik Tubuh & Ambulasi
Oleh : Nina Erliana, AMd.Keb.SPd. Pertemuan -5
Senam Lantai.
Perkembangan Fisik dan Psikis Remaja
Sarari dan Manajemen Laktasi
Senam Hamil; Langkah bijak mempersiapkan persalinan
10 Pemicu Sakit Kepala Sakit kepala sering tampak sederhana karena umumnya merupakan gejala penyakit ringan. Sekitar 70 persen sakit kepala memang disebabkan.
1. PENGUATAN ABDOMINAL DASAR
.. SUSPEK TYPOID ...
Jempolku Cedera Gara-Gara Gadget
KARPAL SYNDROME Baehaqi - Indoforum. Hati Hati TerLaLu sering Menggunakan Mouse Komputer!! Bisa Terkena KARPAL SINDROM! Bagi Anda yang selalu bekerja.
William Fleksion Exercise
“FRAKTUR COSTA” LUKY DWIANTORO.
PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN GIPS
INSPEKSI ANATOMI TERAPAN.
TUGAS AA “ PENYAKIT JANTUNG KORONER ( PJK ) “
LATIHAN FISIK PADA LANSIA
Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain)
Memelihara Kesehatan Rangka Tubuh, Kelainan Dan Penyakit Pada Rangka
SPONDYLOLISTHESIS.
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
OSTEOPOROSIS MATERI KULIAH.
ANTHROPOMETRI.
1. PENGUATAN ABDOMINAL DASAR
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
William Fleksion Exercise
Kelainan letak VENA ANISA IIB.
Kemampuan Gerak Dasar.
PENgKAJIAN DATA PADA NEONATUS,BAYI BARU LAHIR,BAYI,BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH TIA ELPIKA
William Fleksion Exercise
PROLAPSUS UTERI BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
Penyakit Tulang dan Sendi Pada Usia lanjut
EPIDEMIOLOGI PTM KANKER PAYUDARA
MARASMUS MATERI KULIAH.
RAHASIA SEHAT DIBALIK GERAKAN SHOLAT
Latar Belakang Low back pain merupakan salah satu gangguan muskuloskletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik (Maher, Salmond & Pellino,
Myoma Uteri Arruhul Amini Inten Nur Rasadina Nazarrudin Nur Rien Esty Toto Marzuki Welly Elvandari Wandri Okta Mahyudi Yogi Ersandi.
Peran Farmasis dalam Penatalaksanaan Osteoatritis dan aplikasinya
PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN GIPS
PEMERIKSAAN PENUNJANG AREA BEDAH Tintin Sukartini, SKp, M.Kes, Dr. Kep.
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
Sindrom Guillain–Barré
PENANGANAN FISIOTERAPI PADA PENDERITA GANGGUAN HERNIA DISKUS
Pleno ANATOMI.
Di susun oleh : Danang kurniawan
Sistem Gerak, Gangguan dan Kelainan
Kelompok 13 Skenario Jatuh.
SIKAP TUBUH YANG ERGONOMI DALAM BEKERJA DAN DAMPAKNYA
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN.
Carpal Tunnel Syndrome
OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns STIKES KARYA HUSADA SEMARANG 2008
SINDROM MARFAN DAN ACHOO
TEHNIK MENGATUR DAN MEMINDAHKAN PASIEN
ANATOMI Tubuh kita terdiri dari: 206 tulang 230 sendi
KELOMPOK 4 : NADILA RIANA PUTRI .S K PUTRI YANTI K TRIA HARYUNI .D K
FT CARDIPULMONAR JENNIFER DHEA FISIOTERAPI 2014.
Penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan tulang rawan sendi.
POLIOMIELITIS (PENYAKIT POLIO)
Epidemiologi Penyakit tidak Menular “REMATIK”
POSISI DAN POSTUR TUBUH YANG BAIK UNTUK MENCEGAH NYERI PINGGANG BAWAH
MONILETRIKS Elsafana Rizky Debita PEMBIMBING dr. H. Hervina, Sp.KK KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU PENYAKIT KULIT & KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN.
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
Oleh : Raras Windaswara
KEGAWAT DARURATAN PASIEN DENGAN LUKA BAKAR EVA YUSTILAWATI,S.Kep.,Ns.,M.KEP. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR.
BY : FITRIA OKTARINA.  suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan kegiatan dengan bebas (kosier,1989).  kemampuan seseorang untuk berjalan bangkit berdiri.
Luka Bakar (Combutio) dr. Ketut Aditya Rahardja Puskesmas Lindi.
Transcript presentasi:

DISUSUN OLEH : Khusnul Dwinita PEMBIMBING : Dr. Haidar Nasution SKOLIOSIS DISUSUN OLEH : Khusnul Dwinita PEMBIMBING : Dr. Haidar Nasution

Definisi Skoliosis Kata Yunani  lengkungan, mengandung arti kondisi patologi. Deformitas 3 dimensi dari tulang belakang yang menggambarkan deviasi vertebra ke arah lateral dan rotasional. Skoliosis  kelengkungan tulang belakang ke arah lateral yang memiliki sudut Cobb lebih dari 10o.

EPIDEMIOLOGI Prevalensi skoliosis cukup tinggi Dapat pada semua umur 20% kasus merupakan skoliosis sekunder akibat penyakit yang mendasari 80% idiopatik 10% kasus yang terdiagnosis membutuhkan pengobatan konservatif dan 0,1 – 0,3% perlu tindakan operatif ♀ >>> ♂ (Negrini et al. Scoliosis 2012)

ETIOLOGI 70 – 90% idiopatik Sesuai klasifikasi Skoliosis nonstruktural (fungsional): Perbedaan panjang tungkai, spasme otot. Skoliosis struktural: Sindrom Marfan, penyakit kelainan jaringan ikat bawaan, CP, poliomielitis, distrofi muskular, hemivertebra, trauma, infeksi, tumor (neurofibromatosis, tumor medula spinalis, penyakit metabolik, rematik, dan skoliosis idiopatik.

KLASIFIKASI 1. Non Struktural Skoliosis yang bersifat reversibel (dapat dikembalikan ke bentuk semula) jika ditangani penyebabnya, dan tanpa perputaran (rotasi) dari tulang punggung. Terdiri dari : a. Skoliosis postural : Disebabkan oleh kebiasaan postur tubuh yang buruk b. Spasme otot dan rasa nyeri c. Perbedaan panjang antara tungkai bawah

Cont.. 2. Struktural Bersifat irreversibel dan dengan rotasi dari tulang punggung. Idiopatik (tidak diketahui penyebabnya) : 80% dari seluruh skoliosis

DIAGNOSIS Anamnesis Kelengkungan <200  minim gejala, biasanya hanya rasa pegal. Kelengkungan 20 – 40°  penurunan daya tahan dalam posisi duduk atau berdiri berlama-lama. Kelengkungan >400  kelainan bentuk tulang belakang yang cukup berat, keluhan akan semakin berat seiring dengan berjalannya pertumbuhan tulang.

bahu dan pelvis asimetris Pemeriksaan Fisik Pada posisi berdiri Membungkukkan badan Ukuran panjang kaki berbeda bahu dan pelvis asimetris

Cont.. Ketika memakai baju, perhatikan lipatan baju yang tak rata, batas celana yang tak sama panjang. Pasien berjalan dengan kedua kaki lebar. Perut menonjol Sedangkan pada kasus yang berat dapat menyebabkan : Kepala agak menunduk ke depan Punggung lurus dan tidak mobile Pangggul yang tidak sama tinggi

Teknik Pemeriksaan “The Adam’s Forward Bending test”. Pasien membungkuk 90° ke depan  Lengan menjuntai ke bawah dan telapak tangan berada pada lutut Temuan : Asimetri tulang iga atau otot-otot paravertebra pada satu sisi. Deformitas tulang iga dan asimetri garis pinggang tampak jelas pada kelengkungan 30° atau lebih. Asimetri payudara dan dinding dada Pemeriksaan neurologis (saraf) dilakukan untuk menilai kekuatan, sensasi atau reflex.

Metode Cobb Untuk menentukan kelengkungan (curve) tulang belakang pada skoliosis

Tatalaksana Terapi disesuaikan dengan etiologi, umur skeletal, besarnya lengkungan, dan ada tidaknya progresivitas dari deformitas. A. Obat menghilangkan rasa nyeri dan mencegah infeksi baik dari alat ataupun pembedahan Obat yang digunakan antara lain : 1. Analgesik 2. NSAID (Non Steroid Anti Inflamation Drug)

B. Fisioterapi Terapi panas, dengan cara mengompres Alat penyangga, digunakan untuk skoliosis dengan kurva 25°-40° dengan skeletal yang tidak matang (immature). Night Time Rigid Bracing (NTRB)  8-12 jam/hari, saat tidur Soft Bracing (SB) utamanya SpineCor brace Part Time Rigid Bracing (PTRB)  12-20 jam/hari, diluar jam sekolah dan saat tidur Full Time Rigid Bracing (FTRB)  20-24 jam/hari, sepanjang waktu

1.Penyangga Milwaukee Mempertahankan tulang belakang dalam posisi lurus Mendorong pasien agar menggunakan otot- ototnya sendiri untuk menyokong Mempertahankan proses perbaikan Harus dipakai 23 jam sehari.

2. Penyangga Boston Suatu penyangga ketiak sempit yang memberikan sokongan lumbal atau torakolumbal yang rendah. Digunakan selama 16-23 jam sehari sampai skeletalnya matur. Tujuan untuk mencegah dan memperbaiki deformitas bagian lumbal atau torakolumbal

3. Terapi Stimulasi Otot-Otot Skoliosis Kunci dari terapi ini adalah rehabilitasi dari otot dan ligamen yang menyangga tulang belakang. Rehabilitasi otot harus melalui sistem saraf pusat dengan tujuan agar pasien dapat meningkatkan kekuatan otot sehingga otot dapat menyangga tulang belakang dengan posisi yang benar tanpa bantuan alat penyangga.

The Scientific Exercise Approach to Scoliosis (SEAS)  M.Romano dan S. Negrini; The Barcelona Scoliosis Physical Therapy approach (BSPTS)  Dr. Manuel Rigo; The Lyon approach  Dr. Jean Claude De Mauroy; The Functional Individual Therapy for Scoliosis (FITS) approach  Andrejz Mhango dan Marianna Bialek; The DoboMed approach  Prof. Jacek Durmala; The SpineCor approach  Anadel Campo dan Dr. C Coillard.

C. Tindakan Pembedahan Umumnya, jika kelengkungan lebih dari 40 derajat dan pasien skeletalnya imatur, operasi direkomendasikan. Lengkung dengan sudut besar tersebut, progresivitasnya meningkat secara bertahap, bahkan pada masa dewasa. Tujuan terapi bedah dari skoliosis adalah memperbaiki deformitas dan mempertahankan perbaikan tersebut sampai terjadi fusi vertebra.

PROGNOSIS Bergantung pada deteksi dini dari skoliosis, penyebab, lokasi dan beratnya kelengkungan. Semakin besar kelengkungan skoliosis, semakin tinggi resiko terjadinya progresivitas sesudah masa pertumbuhan anak berlalu. Skoliosis ringan  brace (prognosis baik) cenderung tidak menimbulkan masalah jangka panjang, namun dapat timbul sakit punggung semakin bertambahnya usia

TERIMA KASIH