KERJA BAJA (LAS LISTRIK DAN OKSI-ASETELIN) DEVINISI LAS IALAH : MENYAMBUNG 2 BATANG LOGAM ATAU LEBIH DENGAN CARA MENCAIRKAN KEDUA PERMUKAAN LOGAM YG AKAN DISAMBUNG, BAIK MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH MAUPUN TIDAK. JENIS-JENIS LAS : LAS LISTRIK LAS OKSI-ASETILIN LAS TITIK LAS PLASTIK/ PVC LAS MIG DLL
MESIN LAS LISTRIK : Berdasarkan arus yg keluar dari mesin las, Maka mesin las listrik dapat di golongkan menjadi 3 golong MESIN LAS ARUS BOLAK BALIK (AC MESIN LAS ARUS SEARAH (DC) MESIN LAS ARUS GANDA (AC/DC)
1. MESIN LAS AC Memperoleh busurnyala dari transformator, di mana arus listrik di ubah menjadi arus bolak balik oleh transformator KEUNTUNGAN MESIN AC : Harga murah Efesiensi tinggi Tidak bising Daya tiup busur kurang KERUGIAN MESIN AC : Sulit mengelas dg Elektroda murni Busur listrik tdk terang Faktor tenaga kecil Tdk bisa di gunakan utk semua jenis logam
2. MESIN LAS DC Memperoleh busur nyala dari arus listrik melalui dinamo arus searah KEUNTUNGAN MESIN DC : Semua jenis elektroda dpt di gunakan Semua jenis logam dpt di las Mempunyai nyala busur yg stabil Bahaya kecelakaan kecil KERUGIAN MESIN DC : Harganya mahal Kurang efesien (pemakaian arus tinggi) Kebisingan tinggi Daya tiup busur kuat
3. MESIN LAS AC/DC (GANDA) Mesin las ini mempunyai Transformator dan rectifier. Pengeluaran arus AC dari Transformator dan arus DC dari Rectifier. KEUNTUNGAN MESIN AC/DC : Kebisingan rendah Setiap elektroda dapat digunakan Pemeliharaannya mudah Busur listriknya terang Mesin dpt dirubah dari AC ke DC KERUGIAN MESIN LAS AC/DC : Harga mahal Relatif besar dan berat Busur listrik berdaya tiup tinggi Lebih berbahaya (hanya untuk pengelasan khusus)
PEMASANGAN/ PENGUTUBAN KABEL-KABEL MESIN DC A. PENGUTUBAN LANGSUNG (DC +) Yaitu kutub negatif (-) pd mesin las dihubungkan dg benda kerja dan kutub positif (+) dihubungkan dengan kabel elektroda. Akibat sistem ini, elektroda lebih panas dari benda kerja. B. PENGUTUBAN TERBALIK/ LURUS (DC -) Yaitu kebalikan dari (DC +), dimana kutub negatif (-) dihubungkan ke kabel elektroda dan kutub posotif (+) dihubungkan ke benda kerja. Akibat sistem ini, benda kerja lebih panas dari elektroda
KUAT ARUS PADA KUAT ARUS YG RENDAH : Bahan las cepat membeku Busur nyala api sukar di pertahankan Penembusan dangkal Pencairan bahan las kurang baik Rigi-rigi las terletak di atas plat PADA KUAT ARUS YG TINGGI : Bahan las encer Elektroda cepat meleleh Terjadi banyak percikan Penembusan dalam Bahan las menyebar/ meluas Bagian akhir las memijar
ELEKTRODA FUNGSI ELEKTRODA Sebagai bahan tambah dalam proses pengelasan dan sebagai pembuat busur nyala. Terbuat dari bermacam logam, seperti : logam baja, besi tuang, stainlis steel, aluminium, dll PENGGUNAANNYA : Tergantung pd komposisi dan tujuan dari logam yg akan di las. Syarat – syarat Elektroda : Mampu mengelas semua posisi Praktis membentuk kampuh las Terak mudah di buang/ dibersihkan Titik lebur tinggi Sifat – sifat mekanik tinggi Catatan : Sifat mekanik yaitu kekuatan tarik, kekuatan tekan, kekerasan, dsb
JENIS ELEKTRODA Menurut jenisnya Elektroda dpt di golongkan dlm 2 jenis : 1. asam 2. BASA Dg ciri - ciri ; Merah – Hijau -- (D kawat) Putih – Hijau – ( Fluk ) Penggunaannya Utk penembusan yg dangkal Dipakai utk ST < 40 Dg ciri - ciri ; Hitam – Biru -- (D Kawat) Hijau – abu2 – ( Fluk ) Penggunaannya Utk penembusan yg dalam Dipakai utk ST > 40
KLASIFIKASI ELEKTRODA Menurut AWS ( American Welding Society ) dinyatakan dg tanda E xxxx E ....... Elektroda xx ..... 60 = kekuatan tarik x ........ 1 = Posisi pengelasan x ........ 3 = Jenis selaput dan arus Kekuatan tarik deposit dlm ribuan lb/in2 ( tabel 3 ) Posisi pengelasan : Angka 1 : segala posisi Angka 2 : Vertikal dan dibawah tangan Jenis selaput dan kuat arus yg cocok lihat pd tabel 4