Keluarga dengan Anak Usia Prasekolah Pengajar: Olivia Tjandra W., M., Si., Psi
TIU dan TIK TIU: mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan tahapan perkembangan keluarga beserta tugas perkembangannya, serta tema utama yang mengisi setiap tahapan perkembangan keluarga. TIK: Mahasiswa memahami tugas perkembangan keluarga dengan anak prasekolah beserta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Anak Usia Pra sekolah Tugas Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah menurut Havighurst (1970): Belajar peran jenis kelamin Membentuk konsep-konsep sederhana yang terkait dengan realitas sosial dan fisik Belajar untuk terkait secara emosional dengan orang tua, saudara kandung, dan orang lain Belajar membedakan benar dan salah, serta mengembangkan hati nurani Belajar berkomunikasi Piaget private speech: anak berbicara sendiri, tanpa ada yang diajak bicara, mendengarkan. Ini adalah perwujudan dari egosentrisme menurut Piaget, sementara menurut Vygotsky (1962) ini adalah cara bagi anak untuk merencanakan tindakan dan mempertahankan konsentrasi pada saat beraktivitas.
Karakteristik perkembangan anak usia prasekolah: Usia prasekolah adalah masa untuk menemukan dan mengeksplorasi banyak hal di lingkungan. energi tinggi dan semangat belajar tinggi Usia prasekolah adalah saat tumbuhnya perasaan kompeten dan kewaspadaan diri anak mulai terlibat dalam lingkungan dan belajar mengenai dunia. Ada perasaan “saya bisa!” Erikson: Initiative vs guilt Usia prasekolah adalah masa dimana orang tua mulai membuka sosialiasi anak dengan lingkungannya Usia prasekolah adalah saat dimana peran social dan pola interaksi dalam keluarga dipelajari untuk pertama kalinya. anak mulai masuk ke dunia bermain dalam lingkungan, memiliki harapan terhadap orang lain dan sebaliknya berharap dari orang lain Apa yang seharusnya dilakukan orang tua dengan karakteristik dan tugas perkembangan di atas?
Pengasuhan Anak Usia Prasekolah Usia prasekolah: saat anak pertama kali mulai mengenal masyarakat di sekitarnya dan berinteraksi dengan lingkungan. Dalam berperilaku mereka mulai dituntut untuk melakukan hal-hal yang baik dan menghindari hal-hal yang salah. orang tua dituntut untuk membantu anak mencapai percaya diri dan kompetensinya, sekaligus mengajar anak untuk mematuhi aturan kontradiktif! Pada saat anak sudah lebih mampu berkomunikasi secara verbal, orang tua dapat berperilaku terhadap anak bukan hanya mengandalkan tanda-tanda fisik, tetapi lebih ke arah verbal Dalam mengajarkan peraturan, orang tua cenderung kurang sabar dan meletakkan posisi anak di bawah orang tua seringkali muncul labeling dan hukuman fisik terhadap anak, perilaku terlalu mengatur anak dan tidak membiarkan anak mengambil keputusan sendiri, serta perbuatan dan perilaku yang kasar.
Cara – Cara positif untuk menerapkan peraturan pada anak usia prasekolah: Katakan aturan secara jelas dan terinci Ingatkan anak, apabila ia tampak mungkin akan melanggar peraturan Berikan anak aturan, tetapi tetap ada pilihan di dalam aturan. Misal: Kalau pergi ke toko harus memakai celana panjang, tetapi anak boleh memilih celana panjang yang akan dipakainya Katakan perilaku yang orang tua yakini dapat dilakukan oleh anak. Misal: Papa yakin kamu pasti berusaha keras untuk tidak membalas pukulan temanmu itu! Katakan konsekuensi dari perilaku anak lebih efektif apabila orang tua ungkapkan perasaannya
7. Tawarkan bantuan pada anak apabila anak dirasa membutuhkan bantuan Lanjutan…… 6. Peringatkan anak apabila akan melakukan perbuatan yang tidak tepat. Peringatan bukan ancaman! Misal: Mama ingin kamu berpikir, apa yang akan terjadi kalau saat ini kamu menyeberang jalan yang ramai itu! 7. Tawarkan bantuan pada anak apabila anak dirasa membutuhkan bantuan 8. Mintalah anak untuk membantu atau mengikuti aturan 9. Kemukakan perasaan yang terkait dengan perilaku anak 10. Kemukakan harapan akan perilaku anak. Misal: Mama berharap kamu tidak meninggalkan bajumu di lantai setelah kamu selesai bermain hujan.
3 Gaya Pengasuhan Orang Tua: Otoriter: orang tua cenderung mengatur semua perilaku anak dan tidak membiarkan anak mengambil keputusan sendiri Permisif: anak dibiarkan melakukan perbuatan sekehendak hatinya, orang tua tidak mengambilkan keputusan untuk anak Otoritatif: Orang tua memberikan pengarahan pada anak, anak didorong untuk mengambil keputusan sendiri dengan rambu-rambu dari orang tua. Orang tua hanya mengawasi.
Katakteristik Keluarga dengan Anak Usia Prasekolah Orang tua cenderung masih sibuk bekerja Seringkali ada percekcokan diantara orang tua terkait dengan pengasuhan anak, terutama mengenai peraturan dalam bertingkah laku. Kepuasan perkawinan umumnya menurun karena banyaknya tuntutan dari keluarga dan adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan pribadi