Perilaku organisasi Pengantar Manajemen Kelompok 6

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KONSEP DAN PERAN PERILAKU ORGANISASIONAL
Advertisements

BAB ORIENTASI KONSEP PPO
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
Perbedaan Individu dan Prilaku Kerja
DINAMIKA PERILAKU DALAM ORGANISASI
Kepemimpinan dlm Organisasi Sesi 6
MATERI I PERILAKU ORGANISASI
FAKTOR INDIVIDU DALAM ORGANISASI
General Management Kepemimpinan M-10.
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
KEPEMIMPINAN DALAM BERORGANISASI
TM Ke-1: PERILAKU ORGANISASI
PERTEMUAN KE 4 Oleh Ir. Muslim, SE., M.Si EMOSI & SUASANA HATI.
(PERTEMUAN KE 4) PENDEKATAN TEORI SIFAT, PERILAKU DAN HUBUNGAN
PENDEKATAN TEORI SIFAT,
MATERI I PERILAKU ORGANISASI
BAB ORIENTASI KONSEP PPO
Kelompok 1 Farahgita L.R. Diah Fitri M. Esa W. Erdila
Soepri Tjahjono, S.Pd, M.Pd
Psikologi Dunia Kerja Kepuasan Kerja, Kegairahan Kerja & Keamanan Kerja Dinnul Alfian Akbar, SE, M.Si Pertemuan 8 Dinnul Alfian Akbar, 2010.
Perilau dan Pengembangan Organisasi
MENERAPKAN INDIVIDU PERILAKU DALAM ORGANISASI DI SUSUN OLEH :
DRA. YASNIMAR ILYAS, M.Si SELASA, 22 SEPTEMBER 2015
KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN GURU
KONSEP DASAR, PRILAKU DALAM BERORGANISASI
Nilai, Sikap dan Kepuasan Kerja
FUNGSI PENGARAHAN.
BAB VII KEPEMIMPINAN.
Perilaku Individu dalam Organisasi
KERAGAMAN DALAM ORGANISASI
KEPEMIMPINAN PERTEMUAN 9.
PERILAKU INDIVIDU Program Studi Sistem Informasi
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
NILAI Nilai nilai adalah suatu keyakinan mengenai cara bertingkah laku yang diinginkan individu dan digunakan sebagai prinsip atau standar dalam hidupnya.
Kepemimpinan Proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari para anggota kelompok. Ada tiga implikasi penting dari defenisi.
KECAKAPAN INTERPERSONAL
PERILAKU ORGANISASI Dr. Hj Syarifah Hudayah, S.E., M.Si.
PERILAKU ORGANISASI.
KEPEMIMPINAN.
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
BAB ORIENTASI KONSEP PPO
PERILAKU INDIVIDU Program Studi Sistem Informasi
KELAHIRAN-TIPE/GAYA KEPEMIMPINAN
Kekuasaan politik kepemimpinan
EMOSI DAN SUASANA HATI bab IV.
Konsep dan Teori Kepemimpinan
MATERI I PERILAKU ORGANISASI
TEORI KEPEMIMPINAN.
PERBEDAAN INDIVIDU Nataya Charoonsri R.
PERILAKU ORGANISASI Bab i.
Kepribadian Dan Pembelajaran
PENDEKATAN TEORI SIFAT, PERILAKU DAN HUBUNGAN
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
Materi Perilaku Organisasi
(PERTEMUAN KE 4) PENDEKATAN TEORI SIFAT, PERILAKU DAN HUBUNGAN
MATERI PENGELOLAAN BISNIS
SESI 06: PROSES PENGARAHAN
KEPRIBADIAN PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU
MOTIVATION, PERSONALITY, and EMOTION
PERILAKU INDIVIDU Program Studi Manajemen Informatika
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
PERILAKU ORGANISASI Entis Sutisna, SE, MM.
Pengaruh Faktor-Faktor Non-Rasional Dalam Pengambilan Keputusan
MATERI I PERILAKU ORGANISASI
PERILAKU ORGANISASI ( Kepribadian dan Nilai) Oleh Kelompok III Sonny Sudarsono( ) Winny Novyanti( ) Rara Kurnia Fitri(
MATERI I PERILAKU ORGANISASI
Oleh : Faik Agiwahyuanto
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
K P E I P M M N E A N I [TGS7204] 2 SKS teori Semester 2,
MATERI I PERILAKU ORGANISASI PENDAHULUAN & PERSEPSI.
Transcript presentasi:

Perilaku organisasi Pengantar Manajemen Kelompok 6 Dosen : Bpk. ASEP ROCHYADI S, SE,MM Kelompok 6 Yandi Majid Fatah : 02116025 Wahdah Solihah : 02115199 Wiwi Wislawati : 02116037 Sri Hermawati : 01112126 Cepi Gumilar : 02116115 Nurdin : 02115215 Solihin : 02116149 Pratama pramadita : 02115186

Rumusan masalah yang akan dibahas Pengertian PO (Perilaku Organisasi) Tingkat-tingkat Keragaman Kepemimpinan Kepribadian Dan Nilai Sikap Dan Kepuasan Kerja Emosi Dan Suasana Hati Motivasi : Dari Konsep Menjadi Penerapan Sesi Tanya Jawab Kesimpulan

definisi perilaku organisasi

Pendekatan studi perilaku Organisasi Pendekatan cognitif (menurut Edward Tolman), berdasarkan pemahaman seseorang terhadap informasi. Pendekatan behavioristic (menurut I.P. Pavlov dan J.B. Watson), berdasarkan Response yang muncul apabila diberi stimulus tertentu. Pendekatan social learning (menurut A. Bandura), berdasarkan penggabungan pendekatan Cognitif dan behavioristic.

Lingkup perilaku organisasi Menurut S.P Robin lingkup perilaku organisasi ada 3 bagian : Tingkatan individu (karakteristik bawaan individu dalam organisasi) Tingkatan kelompok (dinamika perilaku kelompok dan faktor – faktor determinannya) Tingkatan organisasi (faktor – faktor organizational yang mempengaruhi perilaku)

Tingkat-tingkat Keragaman Keragaman level permukaan Keragaman level dalam “ Diskriminasi” Karakteristik Biografis Umur Jenis kelamin Ras dan etnis Disabilitas

Lanjutan… Karaketristik Biografis lainnya: Masa kerja Agama Orientasi Seksual Dan Identitas Gender Identitas Budaya Kemampuan Kemampuan Intelektual Kemampuan Fisik Peran Disabilitas

Mengimplementasikan Strategi Manajemen Keragaman Menarik, Memilih, Mengembangkan, dan mempertahankan Pekerja yang Beragam Keragaman dalam Kelompok Program Keragaman Efektif

KEPEMIMPINAN SRI HERMAWATI

Definisi Dan Teori Kepemimpinan Stephen Rabbins mendefiniskan kepemimpinan sebagai “…the ability to influence a group toward the achievement of goals.” Kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok guna mencapai serangkaian tujuan. Teori Kepemimpinan Great Man Theory/ Teori Genetis : pemimpin besar (great leader) dilahirkan, bukan dibuat (leaders are born, not made). Teori Sifat atau Bakat : keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat atau ciri-ciri yang dimilikinya. Teori Sosial atau Teori Lingkungan : seseorang akan menjadi pemimpin karena lingkungannya yang mendukung, keadaan dan waktu yang memungkinkan. Teori Ekologis : seseorang akan menjadi pemimpin jika mempunyai bakat dan bakat tersebut harus selalu dibina agar berkembang. Teori Situasi : seseorang dapat menjadi pemimpin ketika berada dalam situasi tertentu karena dia memiliki kelebihan-kelebihan yang dibutuhkan dalam situasi tersebut. Teori Sifat : keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat atau ciri- ciri yang dimilikinya.

PENDEKATAN TERHADAP TEORI KEPEMIMPINAN Menurut Stoner, dkk (1996:162) ada tiga macam pendekatan yang dapat digunakan untuk mempelajari kepemimpinan : Pendekatan Sifat Pendekatan ini mengasumsikan bahwa pemimpin mempunyai beberapa sifat sama yang dibawa sejak lahir. Pendekatan Perilaku Pendekatan ini tidak lagi mengemukakan kualitas pemimpin yang efektif tetapi tentang apa yang dilakukan oleh pemimpin. Pendekatan ini memfokuskan pada perilaku apa yang dipunyai pemimpin yang dipunyai pemimpin yang membedakan dirinya dengan nonpemimpin Pendekatan kontigensi/ situasional Pendekatan kontigensi mengungkapkan bahwa teknik manajemen yang paling baik memberikan kontribusi untuk pencapaian sasaran organisasi mungkin bervariasi dalam situasi atau lingkungan yang berbeda.

GAYA KEPEMIMPINAN KONTEMPORER Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian Gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi. Gaya Kepemimpinan Transformasional/ Kharismatik : memotivasi bawahan untuk mengerjakan lebih dari yang diharapkan semula dengan meningkatkan rasa pentingnya bawahan dan nilai pentingnya pekerjaan. Gaya Kepemimpinan Psikoanalis : seseorang berperilaku karena ingin memenuhi kebutuhan bawah sadarnya. Gaya Kepemimpinan Ideal : Pemimpin dibutuhkan untuk membantu menyederhanakan permasalahan yang kompleks GAYA KEPEMIMPINAN KONTEMPORER

KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF Sifat kepemimpinan yang efektif menurut Keith Davis : Intelegensi yang tinggi (Intellegence) Kematangan jiwa sosial (Sosial Maturity) Motivasi terhadap diri dan hasil (Inner motivation and achievement drives) Menjalin hubungan kerja manusiawi (Human relation attitudes) Menurut Ki Hajar Dewantara, sifat kepemimpinan yang efektif meliputi 3 hal : Ing Ngarso Sung Tulodho (pemimpin dimuka harus member teladan) Ing Madyo Mangun Karso (pemimpin ditengah harus membangun prakarsa) Tut Wuri Handayani (pemimpin mengikuti mendorong dari belakang)

Kepribadian dan Nilai APAKAH KEPRIBADIAN ITU ? FAKTOR – FAKTOR PENENTU KEPRIBADIAN: Faktor Keturunan Faktor Lingkungan

Sifat-sifat Kepribadian Karakteristik yang sering muncul dan mendeskripsikan perilaku seorang individu

Myers-Briggs Type Indicator *Ekstraver versus introver *sensitif versus intuitif *pemikir versus perasa *memahami versus menilai

Model Lima Besar Ekstraversi Mudah akur atau mudah bersepakat Sifat berhati-hati Stabilitas emosi Terbuka terhadap hal-hal baru

Cara untuk menilai kepribadian Survei mandiri Survei peringkat oleh pengamat Ukuran proyeksi (Rorschach Inkbolt Test dan Thematic Apperception Test

Sifat Kepribadian Utama yang Mempengaruhi Perilaku Organsasi Evaluasi Inti Diri Machiavellianisme Narsisme Pemantauan diri Pengambilan risiko Kepribadian Tipe A Kepribadian proaktif

Nilai DEFINISI NILAI JENIS – JENIS NILAI Rokeach Value Survey Kelompok Kerja Kontemporer

Nilai Lintas Kultur Kerangka Hofstede untuk Menilai Kultur Jarak kekuasaan (power distance) Individualisme Maskulinitas Penghindaran ketidakpastian Orientasi jangka panjang

Kerangka GLOBE untuk menilai kultur Ketegasan Orientasi masa depan Perbedaan gender Penghindaran ketidakpastian Jarak kekuasaan individualisme/kolektivisme Kolektivisme dalam kelompok Orientasi kinerja Orientasi kemanisiaan

Menghubungkan Kepribadian dan Nilai Seorang Individu dengan Tempat Kerja Kesesuaian Individu-Pekerja Kesesuaian Individu-Organisasi

SIKAP DAN KEPUASAN KERJA Sikap adalah pernnyataan evaluatif baik yang menguntungkan atau tidak menguntungkan.   Sikap di bagi menjadi 3 komponen yaitu ; 1.Cognition (pengertian) 2.Keharuan (effect) 3.Behavior (perilaku )

Kepuasan kerja adalah perasaan seseorang terhadap pekerjaannya Kepuasan kerja adalah perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.berarti kepuasan kerja tergantung pada bagaimana penilaian (persepsi) individu yang bersangkutan terhadap pekerjaannya.   Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu (sutrisno,2009) 1.kesempatan untuk maju 2.keamanan kerja 3.gaji 4.fasilitas

4. Emosi dan suasana hati Afeksi Emosi Suasana Hati

Afeksi Afeksi adalah istilah umum yang mencakup kisaran yang luas dari perasaan yang dialami seseorang meliputi emosi dan suasana hati. Emosi adalah perasaan intens yang diarahkan pada seseorang atau sesuatu Suasana hati adalah perasaan yang kurang intens dibandingkan emosi dan sering (meskipun tidak selalu) muncul tanpa sebuah peristiwa spesifik sebagai stimulus.

Emosi Fungsi Emosi Apakah Emosi Membuat Kita Tidak Rasional? Apakah Emosi Membuat Kita Bersikap Etis? Sumber Emosi Kepribadian Aktivitas Sosial Waktu dalam Hari Tidur Hari dalam minggu Olahraga Cuaca Umur Stress Jenis Kelamin

Emosi Emosi Pekerja Sebuah situasi dimana seorang pekerja menampilkan emosi yang diinginkan organisasi selama transaksi-transaksi interpersonal di tempat kerja. Disonansi Emosi Emosi yang dirasakan Emosi yang ditampilkan Akting permukaan Akting mendalam

Suasana Hati Afeksi Negatif Tinggi Afeksi Positif Tinggi Tegang waspada Gugup Bersemangat Stress Bergembira Kecewa Bahagia Sedih Puas Depresi Damai Bosan Relaks Afeksi Negatif Rendah Afeksi Positif Rendah Lesu Tenang

Lanjutan… Kasus yang Bertentangan dengan Kecerdasan Emosional Teori Peristiwa Afektif Kasus Untuk Kecerdasan Emosional Kasus yang Bertentangan dengan Kecerdasan Emosional Pengaturan Emosi Aplikasi Perilaku Organisasi Terhadap Emosi Dan Suasana Hati

Teori Peristiwa Afektif Sebuah model yang menyatakan bahwa peristiwa tempat kerja menyebabkan reaksi emosional pada bagian pekerja, yang kemudian mempengaruhi sikap dan perilaku tempat kerja. Kecerdasan Emosional Kemampuan untuk mendeteksi dan mengelola petunjuk dan informasi emosional.

Kasus Untuk Kecerdasan Emosional Kasus Kecerdasan Emosional Daya Tarik Intuitif Kecerdasan Emosional Memprediksi Kriteria Yang Berarti Kecerdasan Emosional Berdasarkan Biologi Kasus yang Bertentangan dengan Kecerdasan Emosional Para Peneliti Kecerdasan Emosional Tidak Sepakat Tentang Definisi Kecerdasan Emosional Tidak Dapat Diukur Kecerdasan Emosional Tidak Lebih Dari Sekedar Kepribadian Dengan Label Berbeda

Kasus yang Bertentangan dengan Kecerdasan Emosional Para Peneliti Kecerdasan Emosional Tidak Sepakat Tentang Definisi Kecerdasan Emosional Tidak Dapat Diukur Kecerdasan Emosional Tidak Lebih Dari Sekedar Kepribadian Dengan Label Berbeda

Pengaturan Emosi Untuk mengidentifikasi dan memodifikasi emosi yang Anda rasakan. Strateginya: Akting Permukaan Akting mendalam “ menunjukan emosi yang pantas, tetapi juga mengurangi dampak dari akting itu, seperti kelelahan emosional dan penarikan diri dari tempat kerja”. Sasarannya adalah untuk memberikan pekerja dan manajer alat untuk memonitor dan memodifikasi respon emosional mereka atas situasi tempat kerja Tehniknya : Mengakui bukannya menekan respons emosional kita atas situasi, dan mengevaluasi kembali peristiwa setelah terjadi. Pengungkapan ekspresi terbuka dari emosi dapat membantu individu, kebalikan dari membiarkan emosi “menumpuk”.

Aplikasi Perilaku Organisasi Terhadap Emosi Dan Suasana Hati Seleksi Pengambilan Keputusan Kreativitas Motivasi Kepemimpinan Negosiasi Layanan Pelanggan Sikap Kerja Perilaku Menyimpang di Tempat Kerja Keselamatan dan Cedera di Tempat Kerja Bagaimana Manajer dapat Memengaruhi Suasana Hati

PENGERTIAN MOTIVASI DALAM ORGANISASI Proses timbulnya motivasi dalam organisasi Faktor-aktor yang mempengaruhi motivasi faktor internal Faktor external

TEORI-TEORI MOTIVASI Teori motivasi kepuasan(content theory) Teori Hirarki Kebutuhan (A. Maslow) Teori motivasi proses(process theory)