SUMBER DAYA ALAM KELOMPOK 1.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEDOSFER KELAS X SEMESTER I.
Advertisements

RIVAL NON-RIVAL.
BAHAN AJAR KELOMPOK 3.
PROSES PEMBENTUKAN DAN JENIS TANAH
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
SUMBER DAYA ALAM.
JENIS BARANG (GOODS) SAPTANINGSIH SUMARMI.
KONSERVASI, DEPLISI DAN PERSEDIAAN
1. Dica Wahyu Nugroho ( ) 2. Hilda Ayu Nursanti ( ) 3. Wakhyu Junita Wulansari ( ) 4. Lutfinathul Fitri ( )
Potensi Sumber Daya Air
EXTERNALITIES AND PUBLIC GOODS
PENGELOLAAN AIR LIMBAH INDUSTRI
PRESENTASI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP
Masalah Pembangunan dan Lingkungan
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
BAB 3 SUMBER DAYA ALAM.
PENGELOLAAN SD ALAM PULIH
TKW 435 PENGANTAR GEOLOGI PERTEMUAN 05
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Sumber Daya Alam yang Berhubungan dengan Aspek Geografi
Manusia dan Lingkungannya
Energi Sumber daya energi adalah sumber daya alam yang dapat diolah oleh manusia sehinga dapat digunakan bagi pemenuhan kebutuhan energi. Sumber daya energi.
PENCEMARAN LINGKUNGAN
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
RIVAL NON-RIVAL.
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
SUMBER DAYA ALAM.
Pemanfaatan Sumber Daya ALAM
SISTEM PERTANIAN INDONESIA
Pencemaran Sungai XI IPS 2 Di Susun Oleh : Ardya Ulviana (04)
EKSTERNALITAS.
PEMANFAATAN DAN PELESTARIAN SUMBER DAYA ALAM
EKSTERNALITAS SUTIKNO.
Sumber Daya Alam & Energi
RIVAL NON-RIVAL.
Lahan Potensial dan Lahan Kritis
EFEK RUMAH KACA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
EKSTERNALITAS.
PEDOSFER.
Pencemaran Lingkungan
GEOGRAFI KELAS XI IPS SMT 1
Kelompok 1 Adinda rosiana putri Borkat Iffah karima Ravi ahdianda
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
EKSTERNALITAS SUTIKNO.
KLIK.
Permasalahan Agronomi, Persepsi dan Berbagi permasalahan yang timbul
Ruang lingkup dan pengertian ekonomi sumber daya alam
Prof Barlow mengelompokkan SDA : 1.Sumberdaya alam yang tak pulih
Pencemaran Lingkungan
Oleh: Risyana Hermawan
Geography Presentation ASSALAMMUALAIKUM WR. WB
AKTIFITAS PETERNAKAN,PERIKANAN, PERTAMBANGAN,DAN KEHUTANAN
EKSTERNALITAS SUTIKNO.
DOSEN PEMBIMBING : SITI UMI KALSUMI ST. M,Eng
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
EKSTERNALITAS SUTIKNO.
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
PEDOSFER (Lapisan Tanah)
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
EKSTERNALITAS SUTIKNO.
EKSTERNALITAS.
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
Barang Publik, Eksternalitas, dan Hak Kepemilikan
A. Pengertian dan Pengelompokkan Sumber Daya Alam Sumber Daya Alam adalah semua bahan yang ditemukan manusia di alam yang dapat dipakai untuk memenuhi.
Transcript presentasi:

SUMBER DAYA ALAM KELOMPOK 1

KELOMPOK 1 “SUMBER DAYA ALAM” Disusun oleh : Gusti Putra P (3614100002) M. Fahri Syukri (3614100025) Catra Adi Wijaya (3614100005) Imroatul Azizah (3614100029) I Gede Made Rama (3614100007) Gita Toruli S (3614100044) Oky Dwi Aryanti (3614100014) Rezky Dwi Putra (3614100054) Hasya Aghnia (3614100015) Nabiilatul Arifah (3614100056)

Sumber Daya bahan atau keadaan yang dapat digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

Secara umum, sumber daya terdiri atas Karya seni (tari, puisi, sajak, karya sastra) Secara umum, sumber daya terdiri atas Jalan Bangunan Sumber daya manusia merupakan potensi yang dimiliki manusia yang dapat dimanfaatkan demi kesejahteraan hidupnya. Meliputi jumlah, tenaga dan kepemimpinannya Kendaraan 1. Sumber Daya Manusia 2. Sumber Daya Budaya 3. Sumber Daya Alam b. Sumber daya mental (mental resources) Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam berupa benda mati maupun makhluk hidup yang terdapat di bumi, yang berguna bagi manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan kata lain, sumber daya alam adalah semua kekayaan alam yang terdapat di alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sumber daya manusia dikelompokkan menjadi : Sumber daya budaya adalah sumber daya yang berasal dari hasil ciptaan atau karya manusia baik berupa benda maupun tidak berupa benda a. Sumber daya tenaga kerja (man power resources)

Sumber Daya Alam [ Natural Resources ] sumber daya alam adalah semua kekayaan alam yang terdapat di alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya segala potensi alam yang dapat dikembangkan untuk proses produksi dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan manusia

JENIS-JENIS SUMBER DAYA ALAM

SDA Berdasarkan Sumbernya sumber daya alam yang berasal bukan dari makhluk hidup [timah, besi, kuarsa] SDA Berdasarkan Sumbernya Sumber Daya Abiotik (Anorganik) Sumber Daya Biotik (Organik) sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup [kayu, ikan, minyak bumi]

SDA Berdasarkan Persebarannya SDA yang dapat ditemukan dimana-mana sinar matahari, air, udara, areal pertanian, dan hutan SDA yang hanya dapat ditemukan di daerah tertentu tambang uranium, tambang batu bara, dan tambang emas

SDA Berdasarkan Tujuannya SDA Bahan Industri SDA yang digunakan sebagai bahan dasar atau bahan baku industri SDA Berdasarkan Tujuannya SDA Bahan Sandang SDA yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan sandang SDA Bahan Pangan SDA yang digunakan sebagai bahan pangan Sumber daya alam bahan industri : tanah liat, kaolin, belerang Sumber daya alam bahan pangan : padi, jagung dan kedelai Sumber daya alam bahan sandang : sutra dan kapas.

SDA Berdasarkan Pemanfaatannya SD Materi SDA yang berbentuk materi SDA Berdasarkan Pemanfaatannya SD Energi SDA yang berguna untuk menghasilkan energi. Co : Bahan bakar fosil (bensin, solar, dan minyak tanah), gas alam, batu bara SD Hayati SD Ruang Sumber daya alam yang berbentuk makhluk hidup, yaitu hewan dan tumbuhan Ruang atau tempat yang diperlukan manusia untuk melakukan aktivitas hidup. Co : makin besar jumlah penduduk maka makin sedikit ruang yang diperoleh Sumber daya alam bahan industri : tanah liat, kaolin, belerang Sumber daya alam bahan pangan : padi, jagung dan kedelai Sumber daya alam bahan sandang : sutra dan kapas. SD Waktu SD waktu ini terkait dengan pemanfaatan SD lainnya. Co : air sulit didapat pada musim kemarau sehingga mengganggu perkembangan pertanian

SDA Berdasarkan Cara Pengelolaannya atau pembentukannya Renewable Resorces sumber daya alam yang setelah dimanfaatkan dapat dipulihkan kembali secara alamiah ataupun melalui budidaya manusia Unrenewable Resorces Sumber daya alam yang dapat diperbaharui : sumber daya nabati dan sumber daya hewani. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui : sumber daya mineral dan sumber daya energi. sumber daya alam yang tidak dapat dipulihkan kembali setelah dimanfaatkan

Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui Sumber Daya Tumbuhan dan Hewan Sumber Daya Tanah Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui Sumber Daya Perikanan Sumber Daya Udara Sumber Daya Air

Sumber Daya Tumbuhan dan Hewan 1. Pertanian Sumber Daya Tumbuhan dan Hewan 2. Perkebunan 3. Peternakan Usaha pembudidayaan hewan ternak tertentu dengan tujuan pemenuhan kebutuhan hidup manusia Peternakan: kegiatan bercocok tanam sehingga menghasilkan bahan pangan Pertanian: Bentuk dari pertanian yang menanam jenis tanaman perdagangan untuk keperluan industri Perkebunan: Peternakan Hewan Besar Sawah Sapi, kerbau, kuda Sistem pertanian lahan basah yang menggunan perlakuan dengan mengairi lahan Peternakan Hewan Kecil Ladang Kambing, domba, babi Sistem pertanian pada lahan kering [huma] Peternakan Unggas Tegalan Ayam, itik, burung Sistem pertanian lahan kering yang sudah menetap [palawija dan padi gogo]

Sumber Daya Perikanan 1. Perikanan Darat 2. Perikanan Air Payau Air Tawar: Pembudidayaan jenis ikan air tawar yang meliputi ikan mas, gurami, mujahir, tawes, lele, dan nila 1. Perikanan Darat 2. Perikanan Air Payau 3. Perikanan Laut Perikanan Air Payau Usaha perikanan dengan membuat tambak di wilayah pantai [bandeng, udang] Perikanan Laut Usaha perikanan dengan menangkap ikan di laut

Sumber Daya Air Rawa Sungai Danau Air Tanah Danau Tekonik Manfaat: Sarana transportasi Sumber energi Sumber ikan air tawar Pemenuhan kebutuhan MCK Irigasi Objek wisata Sumber barang tambang Rawa Mangrove lahan genangan air secara ilmiah yang terjadi terus-menerus atau musiman akibat drainase yang terhambat serta mempunyai ciri-ciri khusus secara fisika, kimiawi dan biologis Terjadi akibat tenaga endogen [D.Singkarak, D.Tempe, D.Poso] Air Tanah Dangkal Air yang tersimpan di dalam lapisan tanah Gambut Danau Karst Sumur-sumur yang ada di perumaha Terjadi akibat proses pelarutan [terdapat di Peg.Sewu Gunung Kidul, Yogyakarta] Danau Vulkanik Digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan MCK Terjadi akibat aktivitas vulkanisme [D.Telaga Warna, D.Batur, D.Kawah Ijen] Berdasarkan Letak Sungai dalam DAS Air Tanah Dalam * Sungai Bagian Hulu Memiliki kualitas yang lebih baik dibanding air tanah dangkal 1. Sungai * Sungai Bagian Tengah * Sungai Bagian Hilir Danau: sejumlah air (asin maupun tawar) yang terakumulasi dalam suatu daerah yang luas 2. Danau 3. Rawa Berdasarkan Letak Sungai dalam DAS Dimanfaatkan untuk kegiatan industri, hotel, mall, dan perkantoran 4. Air Tanah * Sungai Permanen [S.Mahakam, S.Kapuas, S.Barito] * Sungai Periodik [Sungai di Jawa] Sumber Daya Air * Sungai Episodik [Sungai di NTT]

Dimanfaatkan untuk pertanian semusim Sumber Daya Tanah 1. Aluvial 4. Organosol 6. Regosol 2. Andosol 5. Litosol 7. Podzolik 3. Grumosol Organosol/Gambut Terbentuk dari sisa-sisa tanaman. Dimanfaatkan untuk perkebunan. Aluvial Litosol Terbentuk dari material endapan sungai, dimanfaatkan untuk lahan pertanian Ditemukan di daerah pengunungan yang tererosi berat. Kurang cocok untuk pertanian Regosol Andosol Dimanfaatkan untuk pertanian semusim Terbentuk dari endapan material gunung meletus, dimanfaatkan untuk pertanian [Sumatra, Jawa. Bali, Lombok, Sumbawa, Sulawesi, Maluku Aluvial Andosol Grumosol Organosol Litosol Regosol Podzolik Podzolik Berasal dari pelapukan batuan yang mengandung kuarsa, digunakan untuk perkebunan dan ladang Grumosol Berasal dari batuan induk batu kapur, batu lempeng atau mergel. Teksturnya sangat liat, dimanfaatkan untuk pembuatan gerabah dan tanaman ladang

Sumber Daya Udara 1. Sumber Daya Energi Surya Dimanfaatkan untuk pemanas ruangan, pengeringan, penyejuk udara (AC), penerangan llistrik, pompa air, komunikasi (radio dan tv) 2. Sumber Daya Energi Angin Dimanfaatkan sebagai alat penggerak (generator listrik) Sumber Daya Udara 3. Sumber Daya Gas Energi Surya Energi Angin Gas Oksigen : Dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah sakit, penerbangan, pabrik atau industri Nitrogen & Hidrogen : Dimanfaatkan di bidang industri dan penerbangan

Sumber Daya Alam yang TIDAK DAPAT Diperbaharui Mineral. Minyak bumi & gas alam. Sumber Daya Alam yang TIDAK DAPAT Diperbaharui Batubara.

MINERAL Kurondum,biotit,khlorit,bauksit. 1. Mineral-mineral dengan kilapan non-logam dan berwarna muda Gibsum, kalonit, belerang, kalsit, dolomit 2.Mineral-mineral dengan kilapan logam dan berwarna muda. MINERAL Grarafit , galena , pirit, hematit, magnetit.  Mineral adalah unsur atau senyawa yang terjadi secara alami dengan struktur internal karakteristik tersendiri Mineral-mineral dengan kilapan non-logam dan berwarna tua : Energi Surya Energi Angin Gas Kurondum,biotit,khlorit,bauksit.

Pasir Besi adalah batuan pasir yang banyak mengandung zat besinya. Hasil Olahan Mineral Batu Gamping ( Kapur ) Batu kapur terbentuk dari pelapukan sarang binatang karang. Tanah Liat Pasir Kuarsa Tanah Liat adalah tanah yang mengandung lempung (65%), butir-butirnya sangat halus, sehingga rapat dan sulit menyerap air. Pasir Kuarsa terbentuk dari pelapukan batu-batuan yang hanyut lalu mengendap di daerah sekitar sungai, pantai, dan danau. Emas Batuan Mulia yang memiliki warna yang indah, sangat berharga sehingga dijadikan patokan dalam keuangan. Pasir Besi Aluvial Andosol Grumosol Organosol Litosol Regosol Podzolik Pasir Besi adalah batuan pasir yang banyak mengandung zat besinya. Marmer batu kapur yang telah berubah bentuk dan rupanya sehingga merupakan batuan yang sangat indah setelah digosok dan dilicinkan.

MINYAK BUMI DAN GAS ALAM Minyak bumi adalah campuran yang kompleks hidrokarbon plus senyawaanorganik dari sulfur, oksigen, nitrogen dan senyawa-senyawa yang mengandungkonstituen logam terutama nikel, besi dan tembaga. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui : sumber daya nabati dan sumber daya hewani. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui : sumber daya mineral dan sumber daya energi. Gas alam seringdisebut sebagai Gas Bumi atau Gas Rawa, yaitu bahan bakar berbentuk gas yangterutama terdiri dari metana (CH4).

BATU BARA Batubara tidak tersusun dari mineral-mineral seperti batuan sedimen lainya, melainkan tersusun dari bahan yang dapat terbakar dan berasal dari bahan yang dapat tebakar dan berasal dari pembusukan bagian dari tumbuh-tumbuhan. DAN Sumber daya alam yang dapat diperbaharui : sumber daya nabati dan sumber daya hewani. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui : sumber daya mineral dan sumber daya energi. PROSESNYA ITU LAMAAAAA BANGET

CARA PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN IMPLIKASINYA

SUMBERDAYA ALAM MENURUT KETERSEDIAANNYA Sumberdaya alam yang tak dapat diperbaharui atau tak dapat pulih (stock resources), diartikan sebagai sumberdaya alam yang tersedia dalam jumlah , dan kualitas yang tetap pada tempat dan waktu tertentu. Sumberdaya alam yang dapat diperbaharui atau dapat pulih (flow resources), merupakan sumberdaya alam yang selalu berubah jumlahnya. Sumberdaya yang mempunyai sifat gabungan antara yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui.

Sumberdaya Alam yang Tidak Pulih Sebenarnya kalau ditelaah lebih mendalam seharusnya tidak ada sumberdaya alam yang tidak pulih, namun permasalahannya proses pemulihan dari masing-masing sumberdaya alam mengalami waktu yang berbeda. Sumberdaya alam yang tergolong tidak dapat pulih dapat digolongkan lagi menjadi dua golongan yaitu: Golongan yang tidak bisa didaur ulang Contoh dari jenis sumberdaya alam ini adalah: batu bara, minyak, dan gas alam Golongan yang bisa didaur ulang Contoh dari jenis sumberdaya alam ini adalah: logam

Sumberdaya Alam yang Dapat Pulih. Sumberdaya alam yang digolongkan pada jenis ini mempunyai sifat bisa habis dalam jangka pendek tetapi bisa diganti secara cepat pula melalui proses alam contohnya seperti pohon-pohon di hutan, persediaan air tanah, udara segar, dan lain-lain. Sumberdaya Alam yang Mempunyai Sifat Gabungan Dalam pembahasan sumberdaya alam yang ada dalam golongan ini dibedakan menjadi dua macam yaitu: sumberdaya alam biologis dan sumberdaya alam tanah. Sumberdaya alam biologis Sumberdaya alam biologis merupakan sumberdaya alam yang dihasilkan melalui proses biologis atau lebih dikenal dengan proses perkembangbiakan. Sumberdaya alam tanah Sumberdaya alam tanah ini menggambarkan sumberdaya alam yang mempunyai sifat golongan antara sifat sumberdaya alam yang bisa diperbaharui, dan sumberdaya alam yang tidak bisa diperbaharui.

Sumberdaya alam biologis Namun sumberdaya alam ini bisa menjadi sumberdaya alam yang tidak bisa diperbaharui karena sebab: pertama, daya dukung lingkungan yang sudah tidak bisa menjaga kelangsungan sumberdaya alam ini. kedua, yang menyebabkan sumberdaya alam ini tidak bisa diperbaharui adalah pengeksploitasian yang jauh melebihi ambang batas kemampuan proses reproduksi sumberdaya alam tersebut Sumberdaya alam ini kalau dilihat dari proses produksinya tergolong pada sumberdaya alam yang bisa diperbaharui

Sumberdaya alam tanah Tanah kalau dilihat dari kesuburannya dapat digolongkan pada sumberdaya alam yang dapat diperbaharui. Sumberdaya alam tanah bisa menjadi sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui jika kita lihat dari sisi fungsi tanah, misalnya fungsi tanah sebagai lahan pertanian. Fungsi tanah sebagai lahan pertanian bisa saja tidak bisa diperbaharui ketika sumberdaya alam tanah tersebut beralih fungsi menjadi pusat perbelanjaan, jalan raya, tempat pemukiman dan tempat sarana dan prasarana lainnya.

SUMBERDAYA ALAM MENURUT KEPEMILIKANNYA Sumberdaya Alam Milik Pribadi (Private Property Resources) Sumberdaya Alam Milik Umum (Common Property

Sumberdaya alam milik umum biasanya cenderung dieksploitasi secara besar-besaran atau mengalami “deplisi”. Anggapan setiap orang terhadap sumberdaya alam ini adalah apabila seseorang tidak mengambil sumberdaya alam itu, maka orang lain akan mengambilnya. MILIK UMUM….. “common property is no one property and no one property is every one property”

SUMBERDAYA ALAM MENURUT KEPEMILIKANNYA Penggolongan lain daripada sumberdaya alam adalah menurut pengelolanya. Penggolongan sumberdaya alam menurut pengelolanya ditentukan atas dasar siapa yang mengelola sumberdaya alam tersebut. Berdasarkan pengelolanya sumberdaya alam dapat digolongkan menjadi dua yaitu sumberdaya alam yang dikelola oleh pemerintah dan sumberdaya alam yang dikelola oleh pihak swasta.

SUMBERDAYA ALAM MENURUT TERBENTUKNYA Meskipun penggolongan sumberdaya alam menurut terbentuknya masih banyak dijadikan perdebatan dikalangan para ahli, tapi penggolongan sumberdaya alam menurut terbentuknya ini bisa dijadikan bahan acuan berfikir untuk menentukan perencanaan pengelolaan sumberdaya alam khususnya sumberdaya alam yang dapat diperbaharui. Sumberdaya alam menurut terbentuknya dapat digolongkan kedalam sumberdaya alam primer dan sumberdaya alam sekunder. Pengelompokan ini masih sangat bersifat obyektif atau masih sangat tergantung kepada darimana sudut pandang seseorang dalam melihat sumberdaya alam ini. Menurut terbentuknya yang dimaksud sumberdaya alam sekunder merupakan sumberdaya alam yang terbentuk atau keberadaannya karena sumberdaya primer. misalkan tumbuh-tumbuhan dapat dianggap sebagai sumberdaya alam sekunder apabila dihubungkan denga curah hujan, karena tumbuhan akan terganggu kelangsungan hidupnya tanpa ada curah hujan sebagai sumberdaya alam primer.

EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM Aktivitas manusia khususnya ekonomi telah menyebabkan terjadinya problema lingkungan. Problema tersebut salah satunya adalah permintaan sumberdaya alam yang melebihi daya dukung alam dalam menyediakan sumberadaya. Aktivitas ekonomi baik berupa konsumsi dan produksi yang mempunyai dampak terhadap lingkungan sering juga disebut dengan eksternalitas (externalities)

PENDAHULUAN Aktivitas manusia khususnya ekonomi telah menyebabkan terjadinya problema lingkungan. Problema tersebut salah satunya adalah permintaan sumberdaya alam yang melebihi daya dukung alam dalam menyediakan sumberadaya. Interaksi yang tidak seimbang antara dua aspek tersebut yang bisa menyebabkan terjadinya problema lingkungan, karena menyebabkan terjadinya eksploitasi terhadap lingkungan yang berlebihan yang pada akhirnya bisa mengakibatkan terjadinya degradasi lingkungan. Aktivitas ekonomi baik berupa konsumsi dan produksi yang mempunyai dampak terhadap lingkungan sering juga disebut dengan eksternalitas (externalities) Eksternalitas dari kegiatan ekonomi terhadap lingkungan bisa positif dan bisa negatif, namun kebanyakan eksternalitas kegiatan ekonomi terhadap lingkungan adalah negatif.

KONSEP EKSTERNALITAS Konsep eksternalitas pertama muncul berawal dari prinsip-prinsip ekonomi yang dikemukakan oleh Alfred Marshall tentang kurva penawaran yang menurun (downward-sloping supply curve) dari industri kompetitif (Mishan,1990) Lebih lanjut Marshall mengatakan bahwa eksternalitas timbul ketika suatu variabel yang dikontrol oleh suatu agen ekonomi tertentu mengganggu fungsi utilitas (fungsi kegunaan) agen ekonomi lain Sedangkan menurut Mueller eksternalitas atau efek samping terjadi ketika kegiatan konsumsi atau produksi dari suatu individu atau perusahaan mempunyai dampak yang tidak diinginkan terhadap utilitas atau fungsi produksi individu atau perusahaan lain. Dengan demikian eksternalitas bisa juga diartikan sebagai dampak yang dirasakan oleh pihak ketiga yang disebabkan oleh suatu kegiatan transaksi atau kegiatan ekonomi tertentu.

Eksternalitas yang Bisa Habis (A Depatable Externality) Menurut Baumol dan Oates (1975) konsep eksternalitas dibagi dalam dua pengertian yang berbeda. Pertama adalah eksternalitas yang bisa habis, sedangkan yang kedua adalah eksternalitas yang tidak habis. Eksternalitas yang Bisa Habis (A Depatable Externality) Eksternalitas yang Tidak Habis (An Udeplatable Externality Eksternalitas ini merupakan suatu eksternalitas yang mempunyai ciri seperti barang individu dimana jika barang itu dikonsumsi oleh seorang individu, maka barang tersebut tidak bisa dikonsumsi oleh orang lain, sehingga ekstrenalitas dari barang tersebut akan hilang. Eksternalitas ini merupakan eksternalitas yang mempunyai ciri seperti barang publik (public goods) yaitu barang tersebut bisa dikonsumsi oleh seseorang, dan juga orang lain tanpa mengurangi fungsi utilitas bagi seseorang. Atau dengan kata lain, besarnya konsumsi seseorang akan baraag tersebut tidak akan mengurangi konsumsi bagi yang lainnya. Sebagai contoh, jenis eksternalitas yang berciri seperti barang publik antara lain seperti: polusi udara, polusi air, dan polusi suara. Eksternalitas seperti di atas memerlukan instrumen ekonomi untuk mengitegrasikan dampak tersebut dalam aktivitas dan analisa ekonomi.

FAKTOR-FAKTOR TERJADINYA EKSTERNALITAS Dalam pandangan ekonomi eksternalitas bisa diidentikkan dengan ketidakefisienan, karena dalam pandangan ekonomi eksternalitas timbul karena salah satu dari prinsip-prinsip alokasi sumberdaya yang efisien tidak terpenuhi. Penyebab tidak terpenuhinya prinsip-prinsip alokasi sumberdaya yang efisien antara lain: karakteristik barang atau sumberdaya publik ketidaksempurnaan pasar kegagalan pemerintah

Barang Publik Barang publik merupakan barang yang apabila dikonsumsi oleh individu tertentu tidak akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. Barang publik mempunyai dua ciri pokok yaitu: pertama, merupakan barang yang dikonsumsi umum karena tidak ada persaingan dalam mengkonsumsinya (non-rivalry in consumtion). kedua adalah tidak ada ekslusitas (non-exclusion) artinya penawaran tidak diperuntukkan hanya untuk seseorang dan mengabaikan yang lainnya. Barang publik yang berkaitan dengan lingkungan meliputi udara segar, keindahan alam, air bersih dan lain-lain. Karena barang-barang di atas merupakan barang publik dan mempunyai eksternalitas yang tinggi, maka mendorong sebagian masyarakat dan konsumen untuk acuh tak acuh untuk menjaga kualitas sumberdaya alam tersebut.

Penanganan sumberdaya alam yang bersifat publik, walaupun wajib dilakukan, namun bersifat “fardu kifayah”. Artinya kalau orang lain sudah menanganinya, maka hilanglah beban dan tanggung jawabnya dalam menyediakan sarana lingkungan. Oleh karena itu, penanganan masalah lingkungan dibutuhkan kesadaran oleh seluruh masyarakat. Sebagai contoh, jika si A mengetahui bahwa masalah pencemaran udara akan dilakukan oleh si B, maka si A tidak mau membayar untuk mengatasi pencemaran udara tersebut karena masalah pencemaran tersebut sudah diatasi oleh si B. jika si B mengatasi masalah pencemaran udara tersebut, maka si A bisa ikut menikmatinya karena tidak seorangpun yang bisa menghalanginya untuk bisa menghirup udara segar yang bebas dari polusi, akibat upaya yang dilakukan oleh si B. Keadaan ini akhirnya cenderung mengakibatkan berkurangnya inisiatif dan rangsangan untuk memberikan kontribusi terhadap masalah-masalah yang terjadi pada sumberdaya alam yang bersifat barang publik.

Barang Bersama Barang bersama (common resources) sebenarnya tidak jauh berbeda dengan barang publik. Tapi dalam kasus barang bersama di sini menitikberatkan pada alokasi dan penggunaan barang tersebut dan efek yang ditimbulkannya. Penggunaan barang ini tidak memenuhi prinsip-prinsip kepemilikan barang yang mendorong ke arah alokasi yang efisien. Oleh sebab itu, pihak-pihak yang terlibat dalam pemanfaatan barang tersebut tidak memiliki kendali dan tanggung jawab yang jelas terhadap kualitas dan prospek barang tersebut. Eksploitasi “barang bersama” cenderung menguntungkan siapa yang lebih dulu melakukannya dan akan secara terus-menerus mengeruk keuntungan yang masih bisa diperoleh dengan mengabaikan pihak lain dan dampak yang ditimbulkannya. Barang bersama yang berkaitan dengan sumberdaya alam dan lingkungan yaitu ikan dan hutan.

Ketidaksempurnaan Pasar Masalah lingkungan bisa juga terjadi karena terjadinya kegagalan pasar. Kegagalan pasar atau pasar yang tidak sempurna (imperfect market) seperti pada kasus pasar monopoli akan menyebabkan terjadinya eksternalitas negatif sumberdaya alam dari lingkungan. Pasar monopoli atau bentuk-bentuk ketidaksempurnaan pasar yang lain akan memberikan keuntungan di atas keuntungan rata-rata bagi produsen yang ada dalam pasar tersebut. Keuntungan di atas rata-rata tersebut akan cenderung untuk mendorong eksploitasi sumberdaya alam yang akan berdampak pada rusaknya lingkungan baik melalui proses pengambilannya dan proses produksinya.

Kegagalan Pemerintah Sumber ketidakefisienan dan eksternalitas lingkungan tidak saja diakibatkan oleh kegagalan pasar atau munculnya pasar persaingan tidak sempurna, akan tetapi juga disebabkan karena kegagalan pemerintah (government failure). Aksi pencarian keuntungan (rent seeking activity) yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu dengan memanfaatkan pemerintah bisa dilakukan dengan berbagai cara antara lain (Addinul yakin, 1997): Kelompok yang punya kepentingan tertentu (interest groups) melakukan loby dengan usaha-usaha lain yang memungkinkan diberlakukannya aturan yang melindungi serta menguntungkan mereka. Praktek mencari keuntungan bisa juga berasal dari pemerintah sendiri secara sah misalnya memberlakukan proteksi berlebihan untuk barang-barang tertentu seperti mengenakan pajak impor yang tinggi dengan alasan meningkatkan efisiensi perusahaan dalam negeri. Praktek mencari keuntungan ini bisa juga dilakukan oleh aparat atau oknum tertentu, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan bisa memberikan uang jasa atau uang pelicin untuk keperluan tertentu, untuk menghindari resiko yang lebih besar kalau ketentuan atau aturan diberlakukan dengan sebenarnya. Praktek mencari keuntungan ini membuat alokasi sumberdaya menjadi tidak efisien dan pelaksanaan aturan-aturan yang mendorong efisiensi tidak berjalan dengan semestinya. Praktek jenis ini bisa mendorong terjadinya eksternalitas.

1 EKSTERNALITAS DAN MASALAH LINGKUNGAN empat interaksi dari pelaku ekonomi (Addinul yakin, 1991): 1 Eksternalitas Produsen terhadap Produsen Lain (Effects Producers on Other Producers) Suatu kegiatan produksi dikatakan mempunyai dampak eksternal terhadap produsen lain jika kegiatannya itu mengakibatkan terjadinya perubahan atau penggeseran fungsi produksi dari produsen lain. Suatu proses produksi (misalnya perusahaan pulp) menghasilkan limbah-residu-produksi sisa yang beracun dan masuk ke aliran sungai, danau, atau semacamnya, sehingga produksi ikan terganggu dan akhirnya merugikan produsen lain yakni para penangkap ikan (nelayan). Dalam hal ini, kegiatan produksi pulp tersebut mempunyai dampak negatif terhadap produksi lain (ikan) atau nelayan, dan inilah yang dimaksud dengan efek suatu kegiatan produksi terhadap produksi komoditi lain.

Lanjutan 2 Dampak Produsen terhadap Konsumen (Effects of Producers on Consumers) Suatu proses dikatakan mempunyai eksternal effek terhadap konsumen, jika aktivitasnya merubah atau menggeser fungsi utilitas rumah tangga (konsumen). Dalam hal ini, suatu pelaku ekonomi (perusahaan-produsen) yang menghasilkan limbah (wasteproducts) ke udara atau ke aliran sungai mempengaruhi pihak lain yang memanfaatkan sumberdaya alam tersebut dalam berbagai bentuk. Sebagai contoh, kepuasan konsumen terhadap pemanfaatan daerah-daerah rekreasi akan berkurang dengan adanya polusi udara.

Lanjutan 3 Dampak Konsumen terhadap Konsumen Lain (Effects of Consumers on Consumers) Dampak konsumen terhadap konsumen yang lainnya terjadi jika aktivitas seorang atau kelompok konsumen tertentu mempengaruhi atau mengganggu fungsi utilitas konsumen yang lain. Misalnya, bisingnya suara alat pemotong rumput tetangga, kebisingan bunyi radio atau musik dari tetangga, asap rokok seseorang terhadap orang sekitarnya dan sebagainya.

Lanjutan 4 Dampak Konsumen terhadap Produsen (Effects of Consumers on Producers) Dampak konsumen terhadap produsen terjadi jika aktivitas konsumen mengganggu fungsi suatu produk si produsen atau kelompok produsen tertentu. Dampak jenis ini misalnya terjadi ketika limbah rumah tangga terbuang ke aliran sungai dan mencemarinya sehingga mengganggu perusahaan tertentu yang memanfaatkan air, baik oleh ikan (nelayan) atau perusahaan yang memanfaatkan air bersih.

JENIS SUMBERDAYA ALAM KAITANNYA DENGAN PENERIMAAN DAN BIAYA kalau dilihat dari cara pandang ekonomi konsep habis akan berbeda, karena bisa saja sumberdaya secara fisik masih ada, namun secara ekonomis sumberdaya tersebut sudah habis. Atau dengan kata lain cara pandang secara fisik berbeda dengan cara pandang ekonomis. Tolak ukur dari pandangan ekonomi terhadap sumberdaya alam adalah penerimaan dan biaya yang dikeluarkan untuk peroses pengambilan sumberdaya alam. Jika penerimaan yang diperoleh dari sumberdaya alam tersebut lebih besar dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk proses pengambilannya, maka secara ekonomis sumberdaya alam tersebut tersebut tidak habis. mungkin saja jauh sebelum sumberdaya alam itu habis secara fisik, sumberdaya alam tersebut sudah habis dalam arti ekonomis. Namun jika penerimaan yang diperoleh dari sumberdaya alam tersebut lebih rendah dibandingkan dengan biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk proses pengambilannya, maka secara ekonomis sumberdaya alam tersebut habis, meskipun secara fisik sumberdaya tersebut masih ada.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan biaya dari pegelolaan sumberdaya alam yang utama adalah keinginan manusia dan perubahan teknologi. Keinginan atau selera manusia terhadap penggunaan sumberdaya alam akan mempengaruhi nilai ekonomis sumberdaya alam. Karena sumberdaya alam akan berguna secara ekonomis jika sumberdaya tersebut bisa digunakan oleh manusia. Artinya semakin tinggi minat atau selera manusia terhadap suatu sumberdaya alam berarti semakin tinggi permintaan terhadap sumberdaya tersebut, sehingga pada gilirannya akan menyebabkan tingginya harga sumberdaya alam. Jika harga sumberdaya alam tersebut tinggi maka penerimaan dari pengelolaan sumberdaya alam tersebut lebih tinggi dari biaya yang dikeluarkan. Peran teknologi terhadap sumberdaya alam biasanya dalam hal penemuan dan pengolahan sumberdaya alam. Dengan adanya teknologi akan menurunkan biaya proses pengolahan sumberdaya alam, sehingga penerimaan dari pengelolaan sumberdaya alam tersebut lebih tinggi dari biaya pengelolaannya. Jadi semakin tinggi teknologi maka akan semakin memperpanjang umur sumberdaya alam (tidak cepat habis) dari cara pandang ekonomi.

THANK YOU