Surveilans Faktor Risiko Penyakit

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (IKM)
Advertisements

Tujuan Pengaturan Upaya Kesehatan Anak:
Mungkinkah tidak punya gejala DM tapi dinyatakan menderita DM ? Mungkinkah punya gejala DM tapi dinyatakan tidak menderita DM?
Critical review fungsi dan program Puskesmas
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
PROGRAM INDONESIA SEHAT MELALUI PARADIGMA SEHAT
DR. Robiana Modjo, SKM, M.Kes
PROMOSI KESEHATAN DALAM PENGENDALIAN PTM
SURVEILANS PENYAKIT TAK MENULAR
5 Opini Yang Salah Tentang Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
KEBIJAKAN PROGRAM LANSIA DI KABUPATEN CILACAP
Oleh : Ahmad Syarif / I1A Pembimbing : Dr. Zaenab
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN OLE h Dr.Hj.Musdiawaty HR RoE,M.Kes Watansoppeng, 19 Maret 2014.
SISTEM INFORMASI PUSKESMAS DI LINGKUP PROGRAM KESMAS
PUSKESMAS VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju
MENGGERAKKAN DAN MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT
“MANAGAMEN KESEHATAN”
Bantul.23 Mei 2015 By.Khotimah S.Si.Apt
KEBIJAKAN DAN PEMBERDAYAAN LANSIA KOTA YOGYAKARTA
Pencatatan dan pelaporan faktor risiko PTM berbasis posbindu
PUSKESMAS VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju
PELAYANAN DI PUSKESMAS
Surveilans Berbasis Masyarakat
KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) & PELAYANAN TERPADU (PANDU) PTM DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP) dr.
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Surveilans Faktor Risiko Penyakit
Pembangunan Kesehatan dan Pembangunan Nasional
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
PENGUKURAN KESEHATAN Definisi indikator
SHIP PARTNER.
POSBINDU PTM Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular
Promosi Kesehatan dalam Berbagai Tatanan
ANALISIS KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI PUSKESMAS
Di Daerah Istimewa Yogyakarta
Pengendalian PTM di Kabupaten Kulon Progo
Kurangi Asupan Garam, Cegah Hipertensi
ORGANISASI LANSIA & POSYANDU LANSIA
PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
Laela Indawati, SSt.MIK., MKM
By: drg. Elyda Akhya Afida M., MIPH
IMPLEMENTASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI SEKOLAH PUSAT PROMOSI KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Oleh Tim Promosi Kesehatan.
SELAMAT DATANG PESERTA MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
Pembangunan Kesehatan dan Pembangunan Nasional
Kom III SUHARI MM.
PENERAPAN SISTEM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR TERPADU SUCI SRI WAHYUNI A1.
MANAJEMEN PENATALAKSANAAN KASUS GIZI BURUK PADA BALITA
Layanan Kesehatan Jiwa Masyarakat dan Peran Dokter Layanan Primer
12 PROMOSI KESEHATAN DI SEKOLAH
PENCATATAN & PELAPORAN PROGRAM KESEHATAN LANSIA
HIPERTENSI.
EDUKASI PESERTA PROLANIS PRODHIMA OLEH : Dr M. EVARISTA.
Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Masyarakat Peduli, Tanggap serta Mampu untuk Hidup Bersih dan Sehat Disampaikan pada: Orientasi Kader Pemberdayaan.
IMPLEMENTASI APLIKASI SPM BERBASIS WEB
1 By : Ns. WIDYAWATI, S.Kep, M.Kes. Latar belakang Krisis multidimensional berdampak negatif terhadap status kesehatan dan ketahanan keluarga di Indonesia.
ORGANISASI MANAJEMEN DI LAPANGAN PEMBERANTSAN PENYAKIT
TINJAUAN MEDIS PUASA TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT
POSBINDU PTM Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
SURVEILANS KETIKA BENCANA
POSBINDU PTM Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular dr. Ika Septi Rukmini Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta.
Keputusan Menteri Kesehatan No.128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas Kelompok II : Aditya Prayudha Setri Endah Pratiwie Siti Ayu Puspasari Khana.
KEBIJAKAN DEPKES DALAM PENGEMBANGAN DESA SIAGA Pusdiknakes.
ADMINISTRASI DAN UPAYA KESEHATAN. PENGERTIAN = tatanan yg menghimpun berbagai upaya kes masy (UKM) dan upaya kes perorangan (UKP) secara terpadu & saling.
PENGANTAR KE GIZI MASYARAKAT Prof. Dr. Albiner Siagian.
PELAYANAN DI PUSKESMAS
PUSKESMAS KASIHAN I. PENDAHULUAN PENGERTIAN POS PEMBINAAN TERPADU (POSBINDU) Suatu tempat yang didalamnya berisi kegiatan pembinaan kesehatan dimulai.
KONSEP PENDIDIKAN KESEHATAN Ismuntania siregar., M.KEP.
PEN DAHULU AN MENGAPA UPAYA KESEHATAN KERJA PENTING ? Pekerja kemungkinan akan mendapat masalah terkait pekerjaan dan lingkungan pekerjaan disamping masalah.
Transcript presentasi:

Surveilans Faktor Risiko Penyakit Berbasis Masyarakat

Reporting Faktor risiko, Penyakit & Kematian System Yan Kes Public Health Authority Frekuensi Laporan bulanan Data Information Decision Action

Reporting Faktor risiko, Penyakit & Kematian Public Health Authority System Yan Kes Cara Pelaporan Data Information Tertulis (surat) Fax Software : disket Decision Action

Surveilans Faktor Risiko: ALUR DATA PELAPORAN Clinical (suspected) Peripheral level (Yankes) Epidemiological link (probable) Intermediate level (DKK Kab/Kota) Regional Epidemiological link (confirmed) Dinkes Prov Central reference of epidemiology Central level DEPKES

Surveilans Faktor Risiko: TUGAS MASING² LEVEL Deteksi obati Isi instrumen (kuesioner) Peripheral level (Yankes) Analysis Investigasi Lapor Respond Plan and Fund Feedback Intermediate level (DKK Kab/Kota) Analysis Investigation Confirmation Respond Plan and Fund Feedback Dinkes Prop Regional Analysis and feedback Support Policy and targets Funding Central level DEPKES

Deteksi Dini Faktor Risiko PTM Berbasis Masyarakat

Faktor risiko adalah: Suatu paparan karakteristik, tanda dan gejala dari penyakit yang secara statistik ada hubungan dengan peningkatan kejadian penyakit Jenis : - utama - Antara

LATAR BELAKANG + PERUBAHAN POLA PENYAKIT TRANSISI DEMOGRAFI, SOSIAL, EKONOMI DERAJAT KES MENINGKAT (UHH MENINGKAT) TRANSISI GAYA HIDUP TRANSISI EPIDEMIOLOGI + ARUS MODERNISASI P. MENULAR MSH MENJADI MASALAH PERUBAHAN POLA PENYAKIT P. TDK MENULAR MENINGKAT TAJAM (MASALAH BARU)

Skema Faktor Risiko PTM LATAR BELAKANG Skema Faktor Risiko PTM Faktor Genetik Aktifitas Fisik Tingkat Sosial Pola Makan : Tinggi Lemak Tinggi Kolesterol Tinggi kalori Tinggi garam Tinggi Glukosa Rendah Serat Kepribadian Individu Merokok Alkohol O b e s i t a s Stres Mental Penyakit Tidak Menular Sumber : Disarikan dari Pengantar Epidemiologi Modern, Kenneth J. Rothman, 1990.

Inovasi & Reform Manajemen Yankes REKOMENDASI WHO LATAR BELAKANG Integratif Surveilans PTM Promosi & Pencegahan 2 Inovasi & Reform Manajemen Yankes 3 1 Komprehensif

JEJARING P2-PTM DI KABUPATEN /KOTA DinKes(P2P, Yankes, Kesmas, Gizi, Promkes, Kesling) FORUM KOMUNIKASI KOORDINASI DAN AKSI BERSAMA : PERENCENAAN PELAKSANAAN MONEV P2PTM DI MASYARAKAT Sektor terkait (Diknas,Sosial, Pertanian,Agama,Kependudukan,Bapeda,Bid LH, Perindag) ORMAS (PKK, LPM, FKD, KADIN KONI,MUI,KJS,PERSADIA, LLI,APINDO, IWAPI,YKI) JEJA- RING Org.Profesi (IDI, IBI, IAKMI, PPNI, PERKENI, dll) SWASTA (Kadin, Forum RS Swasta, Apindo, Industri) Perguruan Tinggi (FKM, FKedokteran, FPsikologi)

TUJUAN SURVEILANS PTM Tujuan Umum Terselenggaranya surveilans secara konsisten & berkesinambungan dlm rangka penc. & penangg. Ptm scr terpadu, efisien, efektif dan merata Kerjasama pemerintah, swasta & masy. Turunkan morbiditas, disabilitas, mortalitas

TUJUAN SURVEILANS PTM Tujuan Khusus Informasi data Identifikasi faktor risiko Informasi kematian Cara/model pencegahan faktor risiko Evaluasi pengendalian faktor risiko

KEBIJAKAN SURVEILANS PTM Surveillance PTM terdiri dari : Surveilans Faktor Risiko Surveilans / Registri Penyakit Surveilans Kematian Surveilans FR adalah prioritas dengan manfaatkan sistem yang sudah ada Surveilans FR dikembangkan dalam survei Kesehatan Daerah Surveilans kematian sebagai entry

Tdk dpt diubah Umur, genetik, anatomi Dpt diubah : FAKTOR RISIKO PTM Tdk dpt diubah Umur, genetik, anatomi Dpt diubah : Kebiasaan rokok, OR, dll

Kriteria Faktor Risiko Ptm Sebabkan dampak besar thp morbiditas & mortalitas Ada bukti dampak faktor risiko Aplikatif Standar etika pengukuran

Tembakau, Alkohol Inaktifitas Fisik Konsep Step (WHO) Core Ekspansi Opsional Biokimia Glukosa darah, Kolesterol Kompleksitas Fisik Tekanan darah Tinggi, Berat, Pinggang Kuesioner Demografi Tembakau, Alkohol Inaktifitas Fisik Gizi Komprehensif Maximilian de Courten - Surveillance, NMH

Tiga Level untuk Tiap Step pada Surveilans Faktor Risiko Maximilian de Courten - Surveillance, NMH

Faktor Risiko PTM dan Titik Akhir Risiko Yg Melekat Umur, Sex Keturunan Faktor Risiko Perilaku Tembakau Gizi Alkohol Aktifitas Fisik Penyakit jantung koroner Stroke Diabetes komplik. pembuluh darah Kanker Penyakit paru obstruksi kronis Titik Akhir Faktor Risiko / Penyakit Antara Hipertensi Diabetes Obesitas Hiperlipidemia Kondisi Sosio-economi, Budaya & Lingkungan Maximilian de Courten - Surveillance, NMH

Surveilans PTM : UNSUR DASAR Jaringan dari orang yang bermotivasi kuat Definisi faktor risiko & kasus serta mekanisme pelaporan yang jelas Sistem Komunikasi yang efektif Dasar epidemiologi yang kuat Umpan balik dan reaksi cepat

Syarat/Alasan Untuk Melakukan Surveilans PTM Merupakan masalah kesehatan masy Dapat dilakukan tindakan Apakah data yang diperlukan tersedia Apakah upaya yang akan dilakukan cukup sesuai (anggaran, sdm, dll) ???

INDIKATOR SURVEILANS PTM Specific Measurable Action oriented Realistic Timely

Surveilans PTM : FUNGSI CORE FUNCTION Detection Reporting Investigation & confirmation Analysis & interpretation Action / response SUPPORT FUNCTION Training Supervision Resources Standards / guidelines

1 Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Pola Makan Tidak Sehat Makanan Tinggi Kalori Obesitas/ Kegemukan Diabetes Mellitus / Kencing Manis Makanan Tinggi Lemak 1 Hiperlipidemi/ Lemak Darah Tinggi Makanan Tinggi Garam Pola Makan Tidak Sehat Hipertensi/ Tekanan Darah Tinggi Makanan Rendah Serat Kanker Usus Makanan Kurang Calsium Osteoporosis/ Keropos Tulang Zat Aditif / Kimia Tambahan (Bahan Perasa, Pengawet, Pewarna Buatan, Zat Kimia Bahaya lainnya) Radikal Bebas/ Berbagai Jenis Kanker

2 Kekurangaktifan Fisik & Olah Raga Obesitas/Kegemukan Diabetes Mellitus/ Kencing Manis Hipercholesterolemia/ Tinggi Kolesterol Darah 2 Hipertensi/Tekanan Darah Tinggi Kekurangaktifan Fisik & Olah Raga Peny.Jantung Koroner Stroke Osteoporosis/ Keropos Tulang Osteoarthritis/ Pengapuran Nyeri Punggung dan lain-lain

3 Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Merokok (Smoking) Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah STROKE PPOK, ASMA Merokok (Smoking) Diabetes Mellitus KANKER Gangguan Kehamilan Impotensi Penyakit Tidak Menular Lain

Deteksi dini faktor risiko merupakan suatu proses sistematis, terus-menerus dan berkesinambungan yang meliputi pengumpulan data faktor risiko yang langsung bisa dilakukan intervensi/tindakan, selanjutnya dilakukan analisis data dan interpretasi untuk kemudian diambil tindakan secara konkrit

Langkah Deteksi Dini Faktor Risiko PTM Langkah 1: Penilaian dengan kuesioner misalnya merokok, pola makan, aktivitas/olah raga, dll. Langkah 2: Penilaian dengan kuesioner dan ukuran fisik misalnya pengukuran tinggi badan, berat badan, tekanan darah, index massa tubuh, dll. Langkah 3: Penilaian berdasar kuesioner, ukuran fisik dan biokimia misalnya gula darah, kolesterol, dll.

PENDEKATAN FAKTOR RISIKO BERBASIS MASYARAKAT Memperhatikan Masalah PTM di Masyarakat  Angka kesakitan & kematian  Faktor Risiko PTM Tidak Memberikan Gejala Menggunakan Sumberdaya Masyarakat Memberdayakan Potensi Masyarakat Sesuai dengan Kebutuhan Masyarakat Sesuai dengan Budaya & Kebiasaan Masyarakat  Pemerintah hanya Motivator, Fasilitator dan Kendali Mutu

Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Penyakit Tidak Menular di Masyarakat Pusat Kegiatan P2PTM Berbasis Masyarakat ??? Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Penyakit Tidak Menular di Masyarakat APAKAH ITU ???

Pada orang dewasa  25 tahun ke atas Adalah bentuk peran serta masyarakat (Kelompok Masy, Organisasi, Industri, Kampus dll) Upaya promotif-preventif untuk Mendeteksi dan Pengendalian dini keberadaan faktor risiko bersama PTM secara terpadu Pada orang dewasa  25 tahun ke atas Melalui penyelenggaraan kegiatan : - Monitoring faktor risiko bersama PTM secara rutin-periodik - Konseling faktor risiko PTM  Diet, Akt. Fisik, Merokok, Stres - Penyuluhan/Dialog interaktif  Sesuai Masalah Terbanyak - Aktifitas fisik bersama  Olah Raga, Kerja Bakti - Rujukan Kasus Faktor Risiko  Sesuai Kriteria Klinis Upaya Pencegahan Primer Pada Kelompok Masyarakat Aktif

Tujuan & Manfaat Penyelenggaraan Pos Pembinaan Terpadu PTM Mawas Diri  Faktor risiko PTM yg kurang menimbulkan gejala secara bersamaan dpt terdeteksi & terkendali secara dini Membudayakan Gaya Hidup Sehat dalam lingkungan yg kondusif Mudah Dijangkau  Diselenggarakan di lingkungan tempat tinggal masyarakat/lingkungan tempat kerja dgn jadual waktu yang disepakati Murah Dilaksanakan  Dilakukan oleh masyarakat secara kolektif dgn biaya yg disepakati/sesuai kemampuan masyarakat Metodologis & Bermakna secara klinis  Kegiatan dpt dipertanggung jawabkan secara medis  Dilaksanakan oleh kader khusus dan bertanggung jawab yg telah mengikuti pelatihan metode deteksi dini atau edukator P2PTM

Pos Pembinaan Terpadu PTM Pengukuran Fisik & Biokimia Pendaftaran Kader Wawancara Tinggi badan, Berat badan, Tekanan darah, IMT, Lemak Tubuh & Perut, Kolesterol Glukosa, Asam urat, dll Pendaftaran, Pemberian Nomor Kode Kunjungan, dll Pengisian Kartu Monitoring Faktor Risiko PTM Kader, paramedis Kader, paramedis Pencatatan Pelaporan Pelayanan Konseling Pengisian KMR-PTM, Kartu pelaporan Posbindu, dll Penyuluhan perorangan tentang pola makan, bahaya asap rokok, olahraga, stres, PHBS, dll Kader Paramedis Public health Dokter Kader

Monitoring Faktor Risiko PTM Pemantauan secara rutin & periodik  Rutin  Pemeriksaan kondisi kesehatan diupayakan menjadi kebiasaan meski tidak dalam kondisi sakit  Periodik  Pemeriksaan kesehatan dilakukan secara berkala sesuai anjuran yg bermakna secara klinis

Anjuran Jangka Waktu Pemantauan Faktor Risiko Orang Sehat Penderita Gula darah puasa 1 tahun sekali 3 bulan sekali Gula darah 2 jam stlh puasa Gula darah sewaktu 1 tahun 4 kali 1 bulan sekali Kolesterol Trigliserid Asam urat 1 bulan 4 kali Tekanan darah Ideks massa tubuh Lemak tubuh Lemak perut

Pencegahan & Pengendalian Faktor Risiko PTM Pada orang sehat  Agar faktor risiko tetap terjaga dalam kondisi normal Pada orang dgn Faktor Risiko  Mengembalikan kondisi yg berisiko kepada kondisi yang normal Pada pasien PTM Mengendalikan faktor risiko pada kondisi normal untuk mencegah komplikasi kronik & PTM lain (gagal ginjal, impotensi, jantung koroner, neuropati dll) agar pasien tetap produktif

Kiteria Klinis Faktor Risiko PTM Baik Sedang Buruk Gula darah puasa < 90 90 – 109  110 Gula darah 2 jam stlh puasa 90 – 179 180 Gula darah sewaktu 90 – 199 200 Kolesterol < 150 150 – 199 Trigliserid -  150 Tekanan darah < 130/85 130-139/85-89  140/90 Ideks massa tubuh 18,5 - 24,9 25 – 27 > 27 Lemak perut 1 – 9 10 – 14  15 Lemak tubuh laki-laki 10 – 20 20,1 – 25 > 25 Lemak tubuh perempuan 20 – 30 30,1 – 35 > 35 Rasio lingping-ping L < 0,95 P < 0,85 L  0,95 P  0,85

Penyelenggaraan Pos Pembinaan Terpadu PTM Oleh & untuk kelompok masyarakat yang aktif Manajemen & pembiayaan :  Kesepakatan “Rembug Warga”  Dipertanggungjawabkan kepada masyarakat  Jadual & Jenis Kegiatan ditetapkan masyarakat Integrasi dengan pencapaian Desa Siaga Bermitra dgn stakeholder Desa Siaga (LPM, FKD, PKK, Koperasi, Klinik Swasta, Dewan Masjid dll) Dilegitimasi & difasilitasi oleh Desa/Kelurahan setempat Difasilitasi oleh Puskesmas, Dinas Kesehatan, sektor dan unsur terkait

Model Penyelenggaraan Pos Pembinaan Terpadu P2TM Rumah Sakit Dinas Kesehatan Klinik swasta Dokter Keluarga Puskesmas Poskes PTM Sekolah Industri Masyarakat & Ormas Kelurahan Desa/Kel Sehat

Koordinator Tokoh/Ketua Kelompok Masyarakat Tenaga yg Diperlukan Koordinator Tokoh/Ketua Kelompok Masyarakat Motivator  Anggota Kel. Masy yg Aktif & Komunikatif Kader Kesehatan Terlatih Edukator/konselor Terlatih  Panutan Masyarakat dlm berperilaku hidup sehat  Komunikatif Administrator Paramedis Terlatih  Sebaiknya dari masyarakat

Peralatan / Sarana yg Diperlukan Tempat Berkumpul Lima set meja-kursi Pengukur tinggi badan Timbangan berat badan Pita pengukur badan Alat pengukur glokosan, kolesterol dan trigliserid Bodyfat analizer Tensi meter Buku Identitas Peserta Kartu Monitoring faktor risiko PTM (KMR-PTM) Formulir pencatatan & pelaporan ke puskesmas dan dinas kesehatan

Monitoring Kegiatan Pos Pembinaan Terpadu P2PTM Pencatatan & Pelaporan Faktor Risiko Individu pd KMR-PTM  Oleh Kader  Mawas Diri Individu Pencatatan dan pelaporan faktor risiko pada formulir pencatatan dan pelaporan untuk dilaporkan ke puskesmas dan dinas kesehatan  Mawas Diri Kelompok Pencatatan & Pelaporan Tumbuh-Kembang Posbindu PTM  Oleh Puskesmas  Evaluasi untuk pembinaan & Fasilitasi Penyelenggaraan Forum Komunikasi Posbindu PTM  Tukar menukar pengalaman & informasi  Identifikasi faktor pendukung & penghambat  Oleh Puskesmas di tingkat kelurahan 1 tahun sekali  Oleh Dinkes di tingkat kecamatan 1 tahun sekali Penyelenggaraan lomba Kader & poskegiatan terpadu PTM Teladan  Evaluasi untuk meningkatan motivasi  Oleh Dinkes

SUSTAINABILITAS Ada Penanggung Jawab program yang terstruktur di setiap tingkat - Dinkes Propinsi - Dinkes Kota/Kabupaten - Puskesmas Kecamatan/Kelurahan Program disesuaikan dengan visi-misi pembangunan daerah  Dikaitkan dengan peningkatan Indeks Pengembangan Manusia (IPM) dng Pemberdayaan masyarakat

PERAN PENANGGUNG JAWAB PROGRAM TINGKAT/UNIT PERANAN Tkt Masy (PKK, Toma, Kader, dsb) Puskesmas Dinkes Kabupaten/Kota Dinkes Propinsi Pusat Melaksanakan kegiatan pos deteksi dini faktor risiko PTM (susuai dengan tugas yg ada pada masing-masing kegiatan/meja) Membina kegiatan pos deteksi dini faktor risiko PTM di masyarakat Memonitor kegiatan pos deteksi dini faktor risiko PTM di masyarakat Menyelenggarakan pos deteksi dini faktor risiko PTM di masyarakat Memfasilitasi keg kegiatan pos deteksi dini faktor risiko PTM Mengevaluasi keg pos deteksi dini faktor risiko PTM Memfasilitasi kegiatan pos deteksi dini faktor risiko PTM  Advokasi & Aksi Bersama Mengembangkan Jejaring pos deteksi dini faktor risiko PTM di Tingkat kab/kota Mengadvokasi penyelenggaraan pos deteksi dini faktor risiko PTM di Kab/Kota Memonitor & Mengevaluasi pos deteksi dini faktor risiko PTM di Kabupaten/Kota Mengembangkan Jejaring P2PTM di Tingkat propinsi Mengadvokasi penyelenggaraan P2PTM di setiap daerah Memfasilitasi pelaksanaan P2PTM secara teknis metodologis Memonitor & Mengevaluasi pelaksanaan P2PTM di setiap daerah Mengembangkan sistem info base P2PTM

Upaya Menumbuhkembangkan Kegiatan Pos Pembinaan Terpadu PTM TUMBUH : Mengintegrasikan upaya Posbindu PTM pada wadah kegiatan masyarakat yang telah ada KEMBANG : Meningkatkan fungsi Posbindu PTM dari strata yang lebih rendah menjadi strata yang lebih tinggi  Menuju Mandiri

Kategorisasi Tingkat Perkembangan Posbindu PTM Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri Penyelenggaraan kegiatan 1–2 kali setahun 3– 4 kali setahun 5 – 6 kali setahun  6 kali setahun Cakupan monitoring obesitas  50 % sasaran > 50 % - 60 % sasaran > 60 % - 75 % sasaran  75 % sasaran Cakupan monitoring tekanan darah Cakupan monitoring glukosa darah  25 % sasaran > 25 % - 50 % sasaran > 50 % - 75 % sasaran Cakupan monitoring koleterol darah Penyuluhan PTM 3 kali setahun 3-4 kali setahun 4-6 kali setahun Konseling Tidak ada Ada, baru tentang diet Tentang diet & merokok Seluruh masalah PTM Cak.OlahRaga 2kali/minggu >50%-60 % ssrn >60%-75 % ssrn Cakupan Peserta : Usia > 55 tahun Usia 45 – 55 tahun Usia 35 – 44 tahun Usia 25 – 34 tahun  50 %  40 %  20 %  10 % 51– 60% 41– 60% 21– 50 % 11-25 % >60%–75% >60%-75% >50%-75 % >25%-50 %  75 %  50 % Pelaksana Kegiatan 50 % Masy. 70 % Masy. 80 % Masy.  90% Masy. Pembiayaan kesehatan  50% Masy 50 %-75%Masy >75%-90%Masy Peserta mandiri <50 % 50 % - 60 % 61 % - 75 % Kemitraan < 2 kali 3 – 4 kali  4 kali

Langkah Menumbuhkembangkan Posbindu PTM  Pada Petugas Puskesmas & Dinkes difasilitasi Pusat/Prop (Selanjutnya Oleh Dinkes) Disseminasi Masalah PTM (Hasil Surveilens FR Berbasis masyarakat) Disseminasi P2PTM Berbasis Masyarakat Peningkatan kapasitas petugas kesehatan di Puskesmas (dokter, perawat, ahli kesehatan masyarakat, ahli gizi, dll) - Penatalaksanaan Faktor Risiko Kasus PTM - Penatalaksanaan Diet pasien PTM - Upaya Peningkatan Aktifitas Fisik - Upaya Pengendalian Merokok - Manajemen Stres - Penyelenggaraan Posbindu PTM - Perencanaan Monitoring & Evaluasi Posbindu PTM - Penggerakan Peran Serta Masyarakat Fasilitasi prasarana & sarana Yankesdu PTM di Puskesmas  Distribusi Alat & Obat, Hari/Jam Yan PTM, lama pemberian obat Pengembangan Rujukan Kasus PTM dari Posbindu Ke Puskesmas/Klinik Swasta

Langkah Menumbuhkembangkan Posbindu PTM  Di Masyarakat Oleh Puskesmas difasilitasi Dinkes Identifikasi Perkumpulan Masyarakat yg Aktif dgn jumlah anggota banyak Disseminasi Masalah PTM & Manfaat Posbindu PTM Perencanaan Tumbuh-Kembang Posbindu Rembug Warga  Membangun Kesepakatan & Kepengurusan Peningkatan Kapasitas Kader, Konselor, Koordinator : - Masalah PTM & Pencegahannya - Pengaturan Diet Sehat dgn Kalori Seimbang - Cara dan Manfaat Aktifitas Fisik - Manajemen Stres - Pengendalian Merokok - Metode Edukasi - Manajemen Posbindu PTM & Pencatatan-Pelaporan Fasilitasi Penyelenggaran Posbindu PTM Monev Tumbuh-Kembang Posbindu PTM

HARAPANNYA Prevalensi PTM akan berangsur mengalami penurunan dengan intervensi faktor risiko bersama secara terintegrasi

MARI MENUJU MASA MUDA SEHAT HARI TUA NIKMAT DENGAN PERILAKU CERDIK Cek kondisi kesehatan anda secara rutin dan teratur Enyahkan asap rokok dan polusi udara lainnya Rangsang aktifitas dengan gerak olah raga dan seni Diet yang sehat dengan kalori seimbang Istirahat yang cukup Kuatkan Iman dalam menghadapi stres

Proporsi Faktor Risiko & PTM Posbidu Saras Utami Kab Jepara Bulan April-Juni Tahun 2010

TERIMAKASIH WASSALAMU'ALAIKUM