MAKALAH PERENCANAAN SDM (Komitmen Organisasional Pegawai ) Disusun Oleh : Kelompok 2 ~ Kelas MM.3 ~ Syahriadi Ismoe Iskandar Rivani Rustam Pabe
Pengertian Komitmen Organisasional Gibson, Ivancevich, dan Donnelly (2010) menyatakan bahwa komitmen organisasional melibatkan tiga sikap, yaitu: identifikasi dengan tujuan organisasi; perasaan keterlibatan dalam tugas-tugas organisasi; serta perasaan loyalitas terhadap organisasi. Hal tersebut berarti pegawai yang berkomitmen terhadap organisasi memandang nilai dan kepentingan organisasi terintegrasi dengan tujuan pribadinya.
Prinsip dan Bentuk Komitmen Organisasional Ada lima prinsip kunci dalam membangun komitmen organisasional oleh pimpinan adalah: Memelihara/meningkatkan harga diri Memberikan tanggapan dengan empati Meminta bantuan dan mendorong keterlibatan Mengungkapkan pikiran, perasaan dan rasional Memberikan dukungan tanpa mengambil alih tanggung jawab. Komitmen organisasional dalam diri pegawai juga nampak dari beberapa hal, yaitu seperti penyesuaian, meneladani, mendukung secara aktif, dan melakukan komitmen organisasional.
Dampak Komitmen Organisasional Dampak komitmen organisasional menurut Sopiah (2008) dapat ditinjau dari dua sudut yaitu: 1. Ditinjau dari sudut organisasi Pegawai yang berkomitmen rendah akan berdampak pada turnover, tingginya absensi, meningkatnya kelambanan kerja dan kurang intensitas kurang bertahan sebagai pegawai di organisasi tersebut, rendahnya kualitas kerja, dan kurangnya loyalitas pada organisasi. 2. Ditinjau dari sudut pegawai Komitmen pegawai yang tinggi akan berdampak pada peningkatan karir pegawai tersebut.
Proses dan Pengembangan Komitmen Organisasional Komitmen organisasional pegawai merupakan proses yang berkesinambungan dan merupakan sebuah pengalaman individual pegawai. Sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk membangun komitmen organisasional pegawai adalah: Make It Charismatik, Build The Traditional, Have Comprehensive Grievance Procedures, Create A Sense Of Community, Share And Share A Like, Emphasize Barn Rising, Cross-utilization, And Team Work, Get Together, Promote From Within, Provide Developmental Activities, etc.
Komitmen Afektif Komitmen afektif didefinisikan sebagai keinginan pegawai untuk tetap menjadi bagian dari organisasi, dengan pertimbangan bahwa jika ia keluar, maka ia akan menghadapi risiko kerugian.
Komitmen Normatif Komitmen normatif merupakan komitmen yang didasarkan pada norma yang ada dalam diri pegawai, berisi keyakinan pegawai akan tanggung jawabnya terhadap organisasi. Pegawai merasa harus bertahan karena loyalitas. Kunci dari komitmen normatif adalah kewajiban untuk bertahan dalam organisasi.
Komitmen Kontinu Komitmen kontinu merupakan komitmen yang didasarkan akan kebutuhan rasional. Dengan kata lain, komitmen ini terbentuk atas dasar untung rugi, dipertimbangkan atas apa yang harus dikorbankan bila akan menetap pada suatu organisasi. Kunci dari komitmen ini adalah kebutuhan untuk bertahan.
Perilaku Keanggotaan Organisasi (OCB) Perilaku Extra-role dalam organisasi dikenal dengan sebutan perilaku keanggotaan organisasi dan pegawai yang menampilkan perilaku OCB disebut sebagai pegawai yang baik. Contoh perilaku yang termasuk kelompok OCB adalah membantu rekan kerja, sukarela melakukan kegiatan ekstra di tempat kerja, melindungi properti organisasi, etc.
SEKIAN & TERIMA KASIH