CUACA DAN IKLIM KELOMPOK 4 ANGGINI MUTIA SUWA BELLA BELINDA NURUL HUSNA OKTAVIANI SYAH PUTRI
CUACA Keadaan udara di suatu tempat pada suatu saat Waktunya singkat Daerahnya sempit Berubah-ubah setiap saat Dipelajari oleh badan Meteorologi BELLA BELINDA
Iklim Rata-rata cuaca pada suatu wilayah dalam waktu yang relatif lama Daerah luas Relatif tetap Dipelajari oleh badan Klimatologi BELLA BELINDA
Unsur yang mempengaruhi iklim dan cuaca Temperatur/ Suhu udara : keadaan panas atau dinginnya udara Curah Hujan : uap air yang mengkondensasi dan jatuh di prmukaan bumi dalam proses hidrologi. Alat untuk mengukur curah hujan adalah Hidrometer atau Abrometer. Adapun pembagian hujan adalah: BELLA BELINDA
BELLA BELINDA
HUJAN ASAM HUJAN OROGRAFIS Hujan yang kondisi airnya menunjukkan tingkat keasaman yang cukup tinggi akibat dari polusi udara. HUJAN OROGRAFIS Hujan yang terjadi di lereng pegunungan, karena udara yang mengandung uap air terhalang oleh pegunungan dan mengalami proses kondensasi karna pendinginan temperatur maka terjadilah hujan. BELLA BELINDA
HUJAN ZENITHAL (KONVENSIONAL) HUJAN FRONTAL Hujan yang terjadi karena pertemuan dua masa udara yang berbeda temperaturnya. Hal tersebut mengakibatkan uap air yang masa udaranya panas akan naik ke atas dan yang masa udaranya dingin akan terkondensasi dan terjadilah hujan. HUJAN ZENITHAL (KONVENSIONAL) Hujan yang disebabkan oleh naiknya udara yang mengandung uap air ke angkasa secara vertikal kemudian mengalami kondensasi maka terjadilah BELLA BELINDA
BELLA BELINDA
BELLA BELINDA
Kelembaban Udara : Banyak sedikitnya uap air yang Kelembaban Udara : Banyak sedikitnya uap air yang terkandung di dalam udara. Alat untuk mengukur kelembaban udara adalah Higrometer. Tekanan Udara : Tekanan yang ditimbulkan oleh beratnya lapisan-lapisan udara. Alat untuk mengukur tekanan udara ialah Barometer. Angin : Udara yang bergerak dari tekanan maksimum ke tekanan minimum. Alat untuk mengukur angin adalah Anemometer. BELLA BELINDA
BELLA BELINDA
BELLA BELINDA
BELLA BELINDA
awan NURUL HUSNA
AWAN Awan adalah kumpulan tetesan air atau kristal es di dalam atmosfer yang terjadi karena adanya pemadatan/pengembunan uap air yang terdapat di dalam udara setelah melampaui keadaan titik jenuh. Awan merupakan cikal bakal terjadinya huja, namun hal tersebut juga bergantung dari musim. NURUL HUSNA
GOLONGAN AWAN CIRRUS (> 6.000 METER) AWAN TINGGI ALTO (2.000-6.000 METER) AWAN SEDANG STRATUS (< 2.000 METER) AWAN RENDAH AWAN YANG BANYAK MENGHASILKAN HUJAN ADALAH AWAN NIMBOSTRATUS DAN CUMULUS NIMBUS NURUL HUSNA
AWAN CIRRUS Awan cirrus adalah awan halus dengan struktur seperti serat dan berbentuk seperti bulu burung. Awan cirrus (Ci) tersusun atas pita melengkung di langit, sehingga tampak bertemu satu atau dua titik horizon, dan sering terdapat kristal es. Awan Cirrus tidak menimbulkan hujan. NURUL HUSNA
Awan cirrus NURUL HUSNA
Awan alto Awan Alto Cumulus (A - Cu) adalah awan yang bentuknya kecil-kecil yang jumlahnya banyak. Umumnya berbentuk bola yang agak tebal, berwarna putih sampai pucat dan ada bagian yang kelabu. Awan ini bergerombol dan saling berdekatan sehingga tampak bahwa awan ini saling bergandengan. NURUL HUSNA
Awan alto NURUL HUSNA
Awan stratus Awan stratus adalah awan rendah dan luas dengan tinggi berada dibawah 200 m. Lapisan melebar seperti kabut dan berlapis-lapis. Antara kabut dan awan stratus pada dasarnya tidak berbeda. NURUL HUSNA
Awan stratus NURUL HUSNA
ANGIN Angin adalah udara yang bergerak akibat rotasi bumi dan perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah NURUL HUSNA
Jenis-jenis angin Angin laut dan angin darat angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00. NURUL HUSNA
2. Angin darat Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut, yang pada umumnya terjadi saat malam hari, dari jam 20.00 sampai dengan 06.00. Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahi bertenaga angin sederhana. NURUL HUSNA
NURUL HUSNA
Angin lembah dan angin gunung Angin Lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke puncak gunung dan biasa terjadi pada siang hari. Angin gunung Angin Gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung dan terjadi pada malam hari. NURUL HUSNA
NURUL HUSNA
Angin fohn Angin Fohn (Angin Jatuh) adalah angin yang terjadi sesuai hujan Orografis. Angin yang bertiup pada suaatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda NURUL HUSNA
NURUL HUSNA
Angin muson 1. Angin muson barat Angin Musim/Muson Barat adalah angin yang mengalir dari benua Asia (musim dingin) ke Benua Australia (musim panas) dan mengandung curah hujan yang banyak di Indonesia bagian barat, hal ini disebabkan karena angin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan samudra NURUL HUSNA
2. Angin muson timur Angin Musim/Muson Timur adalah angin yang mengalir dari Benua Australia( musim dingin) ke Benua Asia (Musim panas) sedikit curah hujan ( kemarau) di Indonesia bagian timur karena angin melewati celah-celah sempit dan berbagai gurun (Gibson, Australia Besar, dan Victoria). NURUL HUSNA
NURUL HUSNA
Alat untuk mengukur angin Anemometer Anemometer, adalah alat yang mengukur kecepatan angin 2. Wind Vane, adalah alat untuk mengetahui arah angin. NURUL HUSNA
NURUL HUSNA Anemometer
Wind vane NURUL HUSNA
Klasifikasi Iklim Iklim Matahari Dasar perhitungan untuk mengadakan pembagian daerah iklim matahari ialah banyaknya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Menurut teori, makin jauh dari khatulistiwa maka smakin besar sudut datang sinar matahari, sehingga semakin sedikit jumlah sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Pembagian daerah iklim matahari didasarkan pada letak lintang adalah sebagai berikut : Anggini Mutia Suwa
A. Daerah Iklim Tropis : 0 ° LU- 23,5° LU dan 0° LS – 23,5° LS B. Daerah Iklim Sedang : 23,5° LU – 66,5° LU dan 23,5° LS – 90° LS C. Daerah Iklim Dingin : 66,5° LU – 90° LU dan 66,5° LS – 90° LS. Pembagian daerah iklim menurut iklim matahari didasarkan 1 teori, bahwa temperatur udara makain rendah jika letaknya makin jauh dar khatulistiwa. Maka dari itu para ahli yang menyebut iklim matahari sebagai iklim teoritis. Menurut kenyataannya, temperatur beberapa tempat menyimpang dari teori tersebut. Anggini Mutia Suwa
2. Iklim Fisis Iklim fisis adalah iklim yang dipengaruhi alam sekitar. Misalnya, daratan, lautan, pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi, angin, laut, maupun letak geografis. Berikut adalah pembagian iklim fisis : Ikim Kontinental atau Iklim Darat, iklim ini terjadi didaerah yang sangat luas, sehingga angin yang terpengaruh terhadap daerah tersebut adalah angin darat yang kering. Di daerah ini, pada siang hari terasa panas sekali dan pada malamnya terasa dingin. Curah hujannya sangat rendah sehingga kadang-kadang terbentuk gurun pasir . Misalnya Tibet, Arab, Sahara. Iklim Laut, iklim ini terdapat pada daerah Eropa ropis dan subtropis. Angin yang berpengaruh terhadap daerah tersebut adalah angin laut yang lembab. Cirinya yaitu curah hujan yang rata-rata tinggi, suhu tahunan dan harian yang hampir sama, sifatnya banyak hujan. Anggini Mutia Suwa
Iklim Daratan Tinggi, iklim ini mengalami perubahan suhu harian dan tahunana, tekanan rendah, sinar matahari terik dan hanya mengandung sedikit uap air. Iklim Pegunungan, iklim ini terdapat di daerah pegunungan. Didaerah pegunungan udaranya sejuk dan hujan sering turun. Hujan terjadi karena awan yang naik kelereng pegunungan mengalami konsensasi sehingga turun hujan. Hujan seperti ini disebut hujan orografis. Anggini Mutia Suwa
3. Iklim Musim Letak geografis Indonesia yang diapit oleh Benua Asia dan Australia, menyebabkan di Indonesia terdapat iklim musim. Iklim ini erat kaitannya dengan pola angin musim di Indonesia. Pada bulan April-Oktober, ketika bertiup angin musim timur, terjadi musim kemarau, sebaliknya ketika bertiup angin musim barat, terjadi musim penghujan. Anggini Mutia Suwa
4. Iklim Menurut Junghuhn Junghuhn (bangsa Jerman) membuat klasifikasi iklim berdasarkan ketinggian tempat dan jenis tumbuhan yang cocok di suatu daerah. Penelitiannya diakukan di pulau Jawa. Anggini Mutia Suwa
5.IKLIM KOPPEN Koppen mengadakan pembagian daerah iklim berdasarkan temperatur dan curah hujannya, permukaan dibagi menjadi beberapa daerah iklim. Anggini Mutia Suwa
Musim dan Perubahannya
Oktaviani Musim adalah suatu pola sirkulasi angin yang berhembus secara periodik pada suatu periode (minimal 3 bulan) dan pada periode yang lain polanya akan berlawanan. Oleh masyarakat awam sering dikaitkan dengan curah hujan sehingga terjadi anggapan kalau musim baratan pasti banyak hujan dan musim timuran dikaitkan dengan kemarau yang kurang hujan. Angin adalah pergerakan udara yang dipicu oleh adanya perbedaan tekanan udara sebagai akibat dari perbedaan temperatur di permukaan bumi, dinyatakan dalam arah dan kecepatan. Arah angin dinyatakan dalam derajat sedangkan kecepatan dinyatakan dalam satuan Internasional dan sering menggunakan table / skala yang lebih dikenal dengan sebutan “Beaufort Scale / Skala Beaufort” dengan satuan “knots”. (1knots = 0.5 m/s atau 1.8 – 1.9 km/jam) Sebutan angin dinyatakan dengan arah dari mana angin tersebut berhembus.
Oktaviani Pengaruh Revolusi Bumi terhadap Perubahan Musim Gerak revolusi Bumi adalah gerak Bumi mengitari Matahati pada orbitnya, waktu periode Bumi mengitari Matahari kurang lebih 365 hari, atau sama dengan 1 tahun. Dan trnyata revolusi Bumi terhadap Matahari juga dapat mempengaruhi pergantian musim di Bumi Musim adalah hasil dari revolusi tahunan bumi mengelilingi Matahari dan kemiringan sumbu bumi relatif terhadap bidang revolusi. Di daerah beriklim sedang dan kutub, musim ditandai oleh perubahan intensitas sinar matahari yang mencapai permukaan bumi, variasi yang dapat menyebabkan hewan untuk pergi ke hibernasi atau bermigrasi, dan tanaman yang akan aktif.
Oktaviani Pembagian musim berdasarkan iklim : 1. Iklim Subtropis a. Musim Panas b. Musim Gugur c. Musim Dingin d. Musim Semi
Oktaviani Musim Panas (Summer) Musim panas adalah salah satu musim di negara subtropis dan berhawa sedang. Di belahan utara bumi, diperkirakan musim panas terjadi pada tanggal 21 Juni – 23 September dan di belahan selatan bumi, diperkirakan musim panas terjadi pada tanggal 21 Desember – 21 Maret. Pada beberapa negara, musim panas adalah musim liburan sekolah. Pada musim ini orang-orang suka pergi ke pantai untuk berjemur dan berenang . Selain itu, pada musim panas buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan sedang pada masa pertumbuhan penuhnya.
Musim Gugur (Autumn) Musim gugur adalah masa peralihan dari musim panas ke musim dingin. Musim ini hanya terjadi di negara-negara subtropis. Musim gugur merupakan musim di mana kebanyakan tumbuhan dipanen atau ditunai, banyak tumbuhan yang menggugurkan daunnya, dan beberapa binatang seperti tupai bahkan mulai mencari cadangan makanan untuk musim dingin. Musim gugur juga merupakan musim di mana hari-hari bertambah pendek dan dingin, dan peningkatan temperatur. Musim gugur dimulai pada tanggal 1 September - 30 November untuk belahan utara bumi, sedangkan untuk belahan selatan dimulai tanggal 1 Maret - 31 Mei. Oktaviani
Oktaviani Musim Dingin (Winter) Musim dingin adalah musim yang paling dingin di bumi. Musim dingin merupakan salah satu dari 4 musim di negeri-negeri yang beriklim subtropis dan sedang. Satu hal yang menarik pada musim dingin yaitu, salju! Di belahan utara bumi, musim dingin dimulai sekitar pada tanggal 21 Desember- 21 Maret, sementara di belahan selatan bumi musim dingin dimulai sekitar pada tanggal 21 Juni – 23 September.
Oktaviani Musim Semi (Spring) Musim semi adalah satu dari 4 musim yang terjadi di daerah subtropis, yang merupakan suatu musim peralihan dari musim dingin ke musim panas. Musim semi bisa dibilang jadi musim yang paling nyaman sepanjang tahun. Pasalnya, cuaca di musim ini cenderung ramah. Oleh karena itu, banyak binatang dan tumbuhan yang bereproduksi di musim ini. Di belahan utara bumi, musim semi dimulai sekitar tanggal 21 Maret - 21 Juni, sedangkan di belahan selatan bumi, musim semi dimulai sekitar tanggal 23 September - 21 Desember.
2. Iklim Tropis a. Musim Hujan b. Musim Kemarau Oktaviani 2. Iklim Tropis a. Musim Hujan b. Musim Kemarau
Oktaviani Musim Hujan Musim hujan adalah musim dengan ciri meningkatnya curah hujan di suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap. Musim hujan hanya dikenal di wilayah yang iklim tropis. Musim hujan dianggap mulai terjadi apabila curah hujan dalam tiga dasarian berturut-turut telah melebihi 100 mm/m2 per dasarian dan berlanjut terus. Alat yang digunakan untuk mengukur curah hujan adalah fluviometer atau penakar hujan.
Oktaviani Menurut jenisnya tipe hujan terdiri dari tiga macam, yaitu sebagai berikut ini : a. Hujan Zenithal atau Hujan Konveksi Hujan zenithal atau hujan konveksi adalah hujan yang terjadi karena udara permukaan yang naik akibat pemanasan Matahari menjadi lebih dingin dan mengembun kemudian turun menjadi hujan yang turun tegak lurus dan biasanya terjadi siang hari. b. Hujan Orografis atau Hujan Pegunungan Hujan orografis adalah hujan yang terjadi di daerah lereng pegunungan. c. Hujan Frontal/Hujan Silikon Hujan frontal adalah hujan yang terjadi karena pertemuan masa udara panas dengan masa udara dingin yang terangkat naik disertai angin berputar (siklon).
Oktaviani Musim Kemarau Musim Kemarau adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi oleh sistem muson. Musim kemarau dikenal sebagai musim kering. Untuk dapat disebut musim kemarau, curah hujan per bulan harus di bawah 60 mm/bulan (atau 20 mm per dasarian) selama tiga dasarian berturutturut. Selain Indonesia, negara-negara yang sering mengalami musim ini adalah wilayah tropis di Asia Tenggara dan Asia Selatan, Australia bagian timur laut, Afrika, dan sebagian Amerika Selatan.
Oktaviani Perubahan musim di Indonesia terjadi karena adanya perbedaan pergerakan angin untuk wilayah-wilayah tertentu. Pola pergerakan angin muson (angin musim) adalah sebagai berikut: *Pola angin musim terjadi karena adanya pergeseran matahari antara 23 September - 20 Maret berada di Belahan Bumi Utara (BBU) dan antara 21 Maret - 22 September berada di Belahan Bumi Selatan (BBS). *Pola angin muson timur laut membelok menjadi pola angin muson barat laut setelah melewati khatulistiwa pada bulan September - Maret saat matahari berada di BBS.