BAB 6 Geometri Standar Kompetensi: Kompetensi Dasar:

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Masih Ingatkah Kamu: 1. Proyeksi Garis pada Bidang?
Advertisements

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
program studi matematika pascasarjana unsri
Sudut dua garis bersilangan
PRESENTASI BAHAN AJAR OLEH Yusup Sulaeman SMA Negeri 1 Bogor.
BAB 9 DIMENSI TIGA.
DIMENSI TIGA Standar Kompetensi:
Bangun Datar Geometri Koryna Aviory, S.Si, M.Pd..
3. Menggambar dan menghitung besar sudut antara dua bidang.
GEOMETRI RUANG DIMENSI TIGA
Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi & Komunikasi
Created by : Reno Yudistira ( )
DIMENSI TIGA Oleh : Dra. Enok Maesaroh.
Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang
Deduktif - Aksiomatik Perkembangan Geometri
MATERI DISAMPAIKAN UNTUK KELAS VII SEMESTER GENAP
GARIS SINGGUNG LINGKARAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN
RUANG DIMENSI TIGA
Vektor Ruang Dimensi 2 dan Dimensi 3
BY:Elmira Shafa Annisa Kelas:5B
Titik, Garis, Dan Bidang Nama : Iswahyudi
Konsep Dasar Matematika DIMENSI TIGA (TITIK, GARIS DAN BIDANG)
MENENTUKAN JARAK PADA BANGUN RUANG
KEGIATAN INTI.
BAB V (lanjutan) VEKTOR.
BISMILLAHIRRAHMANIRROHIM
By:fathiria sabiikanurhaliza Part 2
GEOMETRI.
DIMENSI TIGA KELAS X SEMESTER 2.
SUDUT DALAM RUANG DIMENSI TIGA
Konstruksi Geometris.
GEOMETRI ANALITIK RUANG SUDUT DALAM RUANG
MENENTUKAN JARAK DALAM RUANG
Media Pembelajaran Matematika Jarak Pada Bangun Ruang
GEOMETRI ●.
Garis Singgung Persekutuan
Nama kelompok Elan Wirda Safetra ( Aliza Ramadhani ( )
DOSEN Fitri Yulianti, SP, MSi.
GARIS DAN SUDUT Oleh: Kelompok 2 (kelas A)
PRESENTASI BAHAN AJAR OLEH DRS. AHMAD DAABA SMA NEGERI 4 KENDARI.
GEOMETRI ●.
KEDUDUKAN GARIS TERHADAP BIDANG
GEOMETRI DAN PENGUKURAN
KEDUDUKAN TITIK, GARIS DAN BIDANG DALAM DIMENSI TIGA
DIMENSI TIGA Standar Kompetensi:
RUANG DIMENSI TIGA SK / KD INDIKATOR MATERI LATIHAN UJI KOMPETENSI.
WAHYU AGENG LAKSANA 5C Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Garis dan sudut ASSALAMU'ALAIKUM WR.WB pembukaan
RUANG DIMENSI TIGA STANDAR KOMPETENSI: Menggunakan sifat dan aturan geometri dalam menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang; jarak; sudut; dan volume.
LINGKARAN Oleh Purwani.
Garis-Garis Sejajar.
VENISSA DIAN MAWARSARI, M.Pd
Oleh: Niniek wakhyu I, S.Pd
Matakuliah : K0054 / Geometri Terapan I
Geometri Euclid Lilik Linawati MY 305 – 3 sks
GEOMETRI By Gisoesilo Abudi, S.Pd Powerpoint Templates.
Ruang Dimensi Tiga.
GARIS DAN SUDUT, MELUKIS SUDUT
GARIS DAN SUDUT Sudut dapat dipandang sebagai suatu bangun yang terjadi dari dua buah sinar atau ruas garis yang bertemu di suatu titik. Jumlah dua sudut.
Disampaikan oleh: Haniek Sri Pratini, M. Pd.
GEOMETRI Titik, Garis dan Bidang.
BANGUN RUANG DAN UNSUR-UNSURNYA
JARAK DAN SUDUT Anton Dimas Fikri Achmad Darmawan M. Nirwan Firdausi
ASSALAMUALAIKUM.
Peta Konsep. Peta Konsep A. Menggambar dan Menghitung Jarak.
Oleh Otong Suhyanto, M.Si
Peta Konsep. Peta Konsep B. Kedudukan Dua Garis.
Indah dwi pratiwi a
DIMENSI TIGA Standar Kompetensi:
Konstruksi Geometris. Untuk menggambar bentuk-bentuk geometri diperlukan ketrampilan dasar menggambar dengan menggunakan penggaris, jangka, segitiga,
Transcript presentasi:

BAB 6 Geometri Standar Kompetensi: Kompetensi Dasar: Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga. Kompetensi Dasar: Menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga. Menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke bidang dalam ruang dimensi tiga. Menentukan besar sudut antara garis dan bidang dan antara dua bidang dalam satu ruang dimensi tiga.

Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang dalam Ruang Titik A P Titik A Titik P Sebuah titik hanya dapat ditentukan oleh letaknya, tetapi tidak mempunyai ukuran (dikatakan tidak berdimensi).

Garis Garis g g  Segmen/ruas garis AB A B Sebuah garis (dimaksudkan adalah garis lurus) dapat diperpanjang sekehendak kita. Sebuah garis hanya dilukiskan sebagian saja. Bagian dari garis ini disebut wakil garis.

Bidang adalah sebuah bidang (dimaksudkan adalah bidang datar) dapat diperlus seluas-luasnya. Pada umumnya, sebuah bidang hanya dilukiskan sebagian saja yang disebut sebagai wakil bidang.

Aksioma Garis dan Bidang Dalam geometri ruang ada tiga buah aksioma yang penting. Aksioma 1 Melalui dua buah titik sebarang hanya dapat dibuat sebuah garis lurus. Euclides (300 SM) Aksioma 2 Jika sebuah garis dan sebuah bidang mempunyai dua titik persekutuan, maka garis itu seluruhnya terletak pada bidang. Aksioma 3 Melalui tiga buah titik sebarang hanya dapat dibuat sebuah bidang.

Dalil 1 Sebuah bidang ditentukan oleh tiga titik sebarang. Dalil 2 Sebuah bidang ditentukan oleh sebuah garis dan sebuah titik (titik berada di luar garis. Dalil 3 Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis berpotongan. Dalil 4 Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis sejajar.

Kedudukan titik, garis, dan bidang dapat dikelompokkan sebagai berikut. 1. Kedudukan titik terhadap garis dan titik terhadap bidang. 2. Kedudukan garis terhadap garis dan garis terhadap bidang. 3. Kedudukan bidang terhadap bidang lain.

Kedudukan Titik Terhadap Garis Titik Terletak pada Garis Jika titik A dilalui oleh garis g, maka titik A dikatakan terletak pada garis g. A g  Titik A terletak pada garis g Titik di Luar Garis Jika titik B tidak dilalui oleh garis h, maka titik B dikatakan berada di luar garis h. B h  Titik B di luar garis h

Kedudukan Titik Terhadap Bidang Titik Terletak pada Bidang Jika titik A dapat dilalui oleh bidang , maka titik A terletak pada bidang . Titik di Luar Bidang Jika titik B tidak dapat dilalui oleh bidang , maka titik B dikatakan berada di luar bidang .

Kedudukan Garis Terhadap Garis Lain Kemungkinan kedudukan sebuah garis terhadap garis lain dalam sebuah bangun ruang adalah berpotongan, sejajar, atau bersilangan. Dua Garis Berpotongan Dua buah garis g dan h dikatakan berpotongan, jika kedua garis itu terletak pada sebuah bidang dan mempunyai sebuah titik persekutuan. Dalam geometri bidang, titik persekutuan itu disebut titik potong antara kedua garis.

Dua Garis Sejajar Dua Garis Bersilangan Dua buah g dan h dikatakan sejajar, jika kedua garis itu terletak pada sebuah bidang dan tidak mempunyai satu pun titik persekutuan. Dua Garis Bersilangan Dua buah garis g dan h dikatakan bersilangan (tidak berpotongan dan tidak sejajar) jika kedua garis itu tidak terletak pada sebuah bidang.

Aksioma Dua Garis Sejajar Melalui sebuah titik yang berada di luar sebuah garis, hanya dapat dibuat sebuah garis yang sejajar dengan garis itu.   A h g

Dalil-Dalil tentang Dua Garis Sejajar Jika garis k sejajar dengan garis l dan garis l sejajar dengan garis m, maka garis k sejajar dengan garis m. k  l l  m  k  m m k l

Dalil 6 Jika garis k sejajar dengan garis h dan memotong garis g, garis l sejajar garis h dan juga memotong garis g, maka garis-garis k, l, dan g terletak pada sebuah bidang. k  h dan k memotong g l  h dan l memotong g  k, l, dan g terletak pada sebuah bidang   g k l

Dalil 7 Jika garis k sejajar garis l dan garis l sejajar menembus bidang , maka garis k juga menembus bidang . k  l l menembus bidang   k menembus bidang .   l k Q F

Kedudukan Garis Terhadap Bidang Kemungkinan kedudukan sebuah garis terhadap sebuah bidang. Garis Terletak pada Bidang Sebuah garis g dikatakan terletak pada bidang , jika garis g dan bidang  sekurang-kurangnya mempunyai dua titik persekutuan.   g A B Garis g terletak pada bidang 

Garis Sejajar Bidang Sebuah garis h dikatakan sejajar bidang , jika garis h dan bidang  tidak mempunyai satu pun titik persekutuan.  h Garis h sejajar bidang 

Garis Memotong atau Menembus Bidang Sebuah garis k dikatakan memotong atau menembus bidang , jika garis k dan bidang  hanya mempunyai sebuah titik persekutuan. Titik persekutuan itu disebut titik potong atau titik tembus.  k A  Garis k memotong bidang  dititik A

Dalil-Dalil tentang Garis Sejajar Bidang Jika garis g sejajar dengan garis h dan garis h terletak pada bidang , maka garis g sejajar dengan bidang . g  h h terletak pada bidang   g  bidang 

Dalil 9 Jika bidang  melalui garis g dan garis g sejajar terhadap bidang , maka garis potong antara bidang  dengan bidang  akan sejajar terhadap garis g.  melalui g h  bidang   (, )  g

Dalil 10 Jika garis g sejajar dengan garis h dan garis h sejajar terhadap bidang , maka garis g sejajar dengan bidang . g  h h  bidang  g  bidang 

Dalil 11 Jika bidang  dan bidang  berpotongan dan masing- masing sejajar terhadap garis g, maka garis potong antara bidang  dengan bidang  akan sejajar dengan garis g.   g   g  (, )  g

Titik Tembus Garis dan Bidang yang Berpotongan Tititk tembus antara garis g dengan bidang  (g memotong bidang ) dapat dicari dengan cara sebagai berikut Buatlah bidang  melalui garis g Tentukan garis potong bidang  dan bidang , dengan cara menghubungkan dua buah titik persekutuan antara bidang  dan bidang . Titik persekutuan antara bidang  dan bidang  ditandai dengan titik A dan titik B. Garis potong bidang  dan bidang  dilambangkan dengan (, ). Titik potong garis g dengan garis (, ) adalah titik tembus yang diminta, yaitu titik P.

Kedudukan Bidang Terhadap Bidang Lain Dua Bidang Berimpit Bidang  dan bidang  dikatakan berimpit, jika setiap titik yang terletak pada bidang  juga terletak pada bidang  atau setiap titik yang terletak pada bidang  juga terletak pada bidang . , 

Dua Bidang Sejajar Bidang  dan bidang  dikatakan sejajar jika kedua bidang itu tidak mempunyai satu pun titik persekutuan.  

Dua Bidang Berpotongan Bidang  dan bidang  dikatakan berpotongan jika kedua bidang itu tepat memliki sebuah garis persekutuan. Garis persekutuan atau garis potong merupakan tempat kedudukan titik-titik persekutuan bidang  dan bidang . Garis persekutuan antara bidang  dan bidang  dituliskan sebagai (, ).

Dalil-Dalil tentang Dua Bidang Sejajar Jika garis a sejajar dengan garis g dan garis b sejajar garis h, garis a dan garis b berpotongan terletak pada bidang , garis g dan garis h berpotongan terletak pada bidang , maka bidang  sejajar dengan bidang . a  g b  h  bidang   bidang  a dan b berpotongan pada bidang  g dan h berpotongan pada bidang  

Dalil 13 Jika bidang  sejajar bidang  dan dipotong oleh bidang , maka garis potong (, ) sejajar garis potong (, ).  (, )  (, ). bidang   bidang  bidang  memotong bidang  dan bidang 

Dalil 14 Jika garis g menembus bidang  dan bidang  sejajar bidang , maka garis g juga menembus bidang .  g menembus bidang  g menembus  bidang   bidang 

Dalil 15 Jika bidang g sejajar bidang  dan bidang  sejajar bidang , maka garis g juga sejajar bidang .  g  bidang  g  bidang  bidang   bidang 

Dalil 16 Jika garis g terletak pada bidang  dan bidang  sejajar bidang , maka garis g sejajar bidang .  g  bidang  g terletak pada bidang  bidang   bidang    g

Dalil 17 Jika bidang  sejajar bidang  dan bidang  memotong bidang , maka bidang  juga memotong bidang .  bidang  juga memotong bidang  bidang   bidang  bidang  memotong bidang 

Dalil 18 Jika bidang  sejajar bidang  dan bidang  sejajar bidang , maka bidang  sejajar bidang .  bidang   bidang  bidang   bidang  bidang   bidang    

Dalil 19 Jika bidang  sejajar bidang U dan bidang  sejajar bidang V, bidang  dan bidang  berpotongan pada garis (, ), bidang U dan bidang V berpotongan pada garis (U, V), maka garis (, ) sejajar garis (U, V). (, )  (U, V) bidang   bidang U bidang   bidang V bidang  dan bidang  berpotongan pada garis (, ) bidang U dan bidangV berpotongan pada garis (U, V)

Kedudukan Jarak dalam Ruang d adalah jarak titik A(x , y ) ke titik B(x , y ), maka jarak d dapat ditentukan dengan menggunakan hubungan: 1 2 d  A(x , y ) 1 B(x , y ) 2 d AB = (x  x )2 + (y  y )2 d adalah jarak titik P(x , y ) ke garis g  ax + by + c = 0; maka jarak d dapat ditentukan dengan menggunakan hubungan: 1  d P(x , y ) 1 g  ax + by + c d = a2 + b2 ax + by + c 1

Jarak Titik ke Titik Jarak Titik ke Garis   d B A Jarak titik A ke titik B ditentukan oleh panjang ruas garis AB. Jarak Titik ke Garis   d A P g Ruas garis AP merupakan jarak titik A ke garis g

Jarak Titik ke Bidang Ruas garis AQ merupakan jarak titik A ke bidang .   d A Q g

Jarak Dua Garis Sejajar Panjang ruas garis AB ditetapkan sebagai jarak antara garis g dan garis h yang sejajar. d h g B A 

Jarak Dua Garis Bersilangan PQ tegak lurus terhadap garis g dan juga terhadap garis h, sehingga panjang ruas garis PQ ditetapkan sebagai jarak garis g dan garis h yang bersilangan.

Jarak Garis dan Bidang yang Sejajar Panjang ruas garis PQ ditetapkan sebagai jarak antara garis g dan bidang  yang sejajar.  P  Q g k

Jarak Dua Bidang Sejajar Panjang ruas garis PQ ditetapkan sebagai jarak antara bidang  dan bidang  yang sejajar. k  P Q °

Menentukan Sudut dalam Ruang Sudut antara Dua Garis Berpotongan Besar sudut APB ditetapkan sebagai ukuran sudut antara garis g dan garis h yang berpotongan.   P B A g h

Sudut antara Dua Garis Bersilangan Dua buah sudut dikatakan sam besar, jika kaki-kaki kedua sudut itu sejajar dan searah. Sudut yang dibentuk oleh garis g dan garis h ditetapkan sebagai ukuran besar sudut antara garis g dan garis h yang bersilangan.  ° h h g g P O

Sudut antara Garis dan Bidang Sudut QPQ ditetapkan sebagai ukuran besar sudut antara garis g dan bidang  yang berpotongan. Definisi: Sudut antara garis dan bidang yang berpotongan Sudut antara garis g dan bidang  adalah sudut lancip yang berbentuk oleh garis g dengan proyeksinya pada bidang .

Sudut antara Bidang dan Bidang Sudut QPR ditetapkan sebagai ukuran sudut antara bidang  dan bidang  yang berpotongan. Definisi: Sudut antara antara dua bidang berpotongan Sudut antara dua bidang yang berpotongan adalah sudut yang berbentuk oleh dua garis yang berpotongan (sebuah garis pada bidang pertama dan sebuah garis lagi pada bidang yang kedua), garis-garis itu tegak lurus terhadap garis potong antara kedua bidang tersebut.