PERENCANAAN STRATEGIK
Perencanaan Strategik Merupakan akivitas pertama dari suatu proses berkelanjutan Yaitu proses memutuskan program-program yang akan diambil organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang dialokasikan untuk masing- masing program selama beberapa tahun ke depan
Formulasi Strategi dan Perencanaan Strategik Formulasi Strategik Adalah proses menentukan strategi-strategi baru dimana pihak-pihak manajemen menentukan tujuan organisasi dan menciptakan strategi-strategi utama untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut Perencanaan Strategik Adalah proses menentukan cara melaksanakan strategi tersebut
Manfaat Perencanaan Strategik Proses perencanaan strategik formal dapat memberikan : Kerangka kerja untuk mengembangkan anggaran tahunan anggaran operasional dibuat untuk mengalokasikan sumber daya untuk satu tahun ke depan, dan alokasi ini penting dengan melihat apa yang akan dituju organisasi tahun-tahun mendatang Alat pengembangan manajemen perencanaan strategik formal adalah alat pendidikan manajemen yang baik dan alat yang menghasilkan manajer dengan proses berfikir untuk strategi dan pelaksanaannya Perencanaan strategi formal memaksa para manajer menyisihkan waktu untuk berfikir mengenai masalah-masalah jangka panjang Alat untuk menyatukan para manajer dalam strategi jangka panjang perusahaan
Keterbatasan perencanaan strategik 1. Selalu ada bahaya bahwa perencanaan hanya akan hanya menjadi rencana jika birokrasi tidak terlaksanakan dengan baik. 2. Sebuah organisasi bisa saja membuat departemen perencanaan strategis yang besar, namun mendelegasikan persiapan rencana strategis pada staf departemennya menjadi salah satu tantangan besar yang harus dipikirkan. 3. Perencanaan strategis boros waktu dan biaya. Pengeluaran yang paling penting adalah waktu yang dikorbankan para manajer di setiap level organisai
Karakteristik rencana strategis formal yang bermanfaat Manajemen puncak yakin bahwa perencanaan strategik itu penting. Organisasi tersebut relatif besar dan kompleks Ada ketidakpastian yang cukup berarti di masa mendatang
Bagan perusahaan tanpa proses perencanaan strategis Pilihan strategis A Anggaran Pilihan strategis B Pilihan strategis C Pilihan strategis D
Bagan perusahaan dengan proses perencanaan strategis Pilihan strategis A Perencanaan Strategis Pilihan strategis A Anggaran Pilihan strategis B Pilihan strategis C Pilihan strategis C Pilihan strategis D
Teknik membuat perencanaan strategik BALANCE SCORECARD Adalah konsep yang mengukur kinerja suatu organisasi dari empat perspektif yaitu perspektif finansial, perspektif customer, perspektif proses bisnis internal, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Di dalam sistem manajemen strategik (strategic management system), ada 2 tahapan penting, yaitu tahapan perencanaan dan implementasi. Posisi balanced scorecard awalnya berada pada tahap implementasi. Fungsi balanced scorecard di sini hanya sebagai alat ukur kinerja secara komprehensif kepada para eksekutif dan memberikan feedback tentang kinerja manajemen. Sedangkan dampak dari keberhasilan penerapan balanced scorecard memicu para eksekutif untuk menggunakan balanced scorecard pada tahapan perencanaan strategik. Mulai saat itu, balanced scorecard tidak lagi digunakan sebagai alat pengukur kinerja namun berkembang menjadi strategik management sistem termasuk didalamnya strategi korporasi, Visi dan Misi. Demikian penting peran strategi, sehingga kalau tujuan korporasi tidak tercapai, maka yang salah adalah strategi.
Penyebab kegagalan penerapan strategi Whelen (2006) menjelaskan berbagai hal �penyebab kegagalan penerapan strategi yaitu: komunikasi yang sulit antar staf, komitemen manajemen operasional lemah, gagal menerima umpan balik dan mekanismenya, basis perencanaan tidak valid, formulasi strategi tidak valid, perencanaan fungsional tidak konsisten, dan penilaian sumberdaya tidak konsisten.
Penjelasan 4 perspektif dalam bsc Empat perspektif : keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan kaitannya dapat dijelaskan sebagai berikut : Perspektif pelanggan. Perspektif ini menunjukkan seperti apa perusahaan di mata pelanggan. Pelanggan mempunyai kemampuan teknis melihat korporasi dari berbagai sisi: waktu, kualitas, kinerja dan jasa, dan biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan untuk memperoleh pelayanan. Dimensi kebutuhan pelanggan demikian pada akhirnya akan menentukan bagaimana perusahaan dilihat oleh pelanggan. Semakin baik persepsi pelanggan, semakin baik pula nilai korporasi dimata pelanggan. Perspektif keuangan. Pertanyaan yang harus dijawab korporasi di sini adalah. bagaimana kita dilihat oleh pemegang saham baik pada jangka pendek maupun jangka panjang. Korporasi bisa rugi pada waktu tertentu, akan tetapi pemegang saham menyadari bahwa setelah itu korporasi akan mendapat keuntungan, sehingga dividen akan diperoleh. Semakin baik korporasi dimata pemegang saham, semakin aman korporasi memperoleh sumber modal. Perspektif proses bisnis internal. Ukuran ini menunjukkan dalam proses produksi seperti apa korporasi lebih baik. Orientasi kepada pelanggan memang mutlak, akan tetapi permasalahan bagi manajemen adalah bagaimana caranya menyiapkan kompetensi yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Perspektif ini menunjukkan bagaimana korporasi dapat bertahan dan mampu berubah sesuai dengan tuntutan eksternal.
Struktur bagan bsc (balance scorecard)
contoh penerapan Balance Scorecard pada sebuah Rumah Sakit
Daftar Pustaka : De Waal. A.A. 2003. The future of the Balanced Scorecard an interview with Professor Dr. Robert, S. Kaplan, Measuring Business Excellece, pp. 30-35. Hendricks, K. et.all. 2004. The Balance Scorecard: To adopt or not to adopt,� Invey Business Journal, www.iveybusinessjournal.com Johanes, Dr. Balance Scorecard, Konsep dan Implemantasi. johanessimatupang.wordpress.com; 2009 Johanson, U. et.al. 2006. Balancing dilemmas of the balanced scorecard,� Accounting, Auditing & Accountability Journal, Vol. 19 No. 6, 2006, pp. 842-857 Kaplan, R.S., dan Norton, David P. 1992. The Balance Scorecard Measures That Drive Perfomance, Harvard Business Review, January-February 1992 ______ , 2004. Alignment: Using the Balanced Scorecard to Create Corporate Synergies. Harvard Business School. ______ , 2006. Strategy Maps, Converting Intangible Assets Into Tangible Outcomes. Harvard Business School. _______, 2007. Using the Balanced Scorecard as a Strategic Management, Harvard Business Review, July �August �Kaplan, R.S. 1993. Implementing the Balanced Scorecard at FMC Corporation, an Interview with Larry D. Brady, Harvard Business Review Sinha, A., 2006. Balanced Scorecard: A Strategic Management Tool.Commerce, Vidyasagar University J