PRODUKSI BERSIH Dilaksanakan pada : DIKLAT APARATUR NEGARA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Advertisements

MODUL 13 : MANAJEMEN LINGKUNGAN
KEBIJAKAN PENGELOLAAN MERCURY (Hg) DALAM USAHA PERTAMBANGAN DAN PERDAGANGAN EMAS (Sebuah Review dan Opsi Kebijakan) Tata Urut Presentasi Latar belakang.
IN HOUSE KEEPING PABRIK GULA
KONSEP TEKNOLOGI PENGELOLAAN PENCEMARAN UDARA Oleh Sudrajat - FMIPA UNMUL - PROGRAM Magister Ilmu Lingkungan UNMUL 2005.
PENGELOLAAN LIMBAH AGROINDUSTRI
PENDEKATAN ECO-EFFISIENSI DALAM PENGELOLAAN USAHA
Teknologi Bersih (Clean Technology) Pengertian, Konsep Dasar
KONSEPSI PRODUKSI BERSIH DAN MINIMISASI LIMBAH
Prinsip Dasar SED (Tiga Pilar UPJ, Urban dan SED dalam Keseharian)
Sampah dan Pengelolaannya
Pelayanan Publik pada PDAM Tirta Mayang Jambi
Pengendalian Mutu Agroindustri
CREATED BY: WICKY BARIREZA Xi ips
PRODUKSI BERSIH (Cleaner Production)
MANAJEMEN PEMASARAN I ( 3 SKS )
Pendahuluan Limbah telah lama mengitari kehidupan manusia terutama setelah dikenal adanya peradapan menetap di suatu tempat dan membentuk koloni. Secara.
TUGAS PENGENDALIAN KUALITAS (Setelah UTS) Disusun Oleh : Tika Yunirma (051529) Teknik Industri FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
Pembangunan yang Berkelanjutan
PENGELOLAAN BAHAN KIMIA
PENGELOLAAN AIR LIMBAH INDUSTRI
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Sampah (Limbah Padat) Sampah adalah semua limbah padat yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dan binatang yang biasanya padat dan dibuang karena tidak.
DISUSUN OLEH: HESTY UTAMI PRATIWI ( ) ISO 9000: TAHAPAN DALAM TOTAL QUALITY MANAGEMENT UNTUK PERUSAHAAN KONTRUKSI.
PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI
PENGEMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP
Teknologi Ramah Lingkungan
ASPEK LINGKUNGAN & AMDAL
KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
MANAJEMEN LINGKUNGAN PERTEMUAN KE-2.
Pengelolaan Lingkungan
Program Penilaian Peringkat Kinerja dalam Pengelolaan Lingkungan
Teknologi Ramah Lingkungan
Mutu dalam Industri Pangan
CLEANER PRODUCTION ( PRODUKSI BERSIH )
Silabi Pengertian Lingkungan Hidup (Ekologi) dan Masalahnya
Teknologi Produksi Bersih
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Kuliah 2 ARTI DAN PERAN AMDAL.
Pemeriksaan internal pada kegiatan produksi
Mutu dalam Industri Pangan
PENCEMARAN DAN PENGENDALIAN
Audit Lingkungan Ardaniah Abbas.
Prinsip-prinsip PLH dalam Audit Lingkungan
PENGELOLAAN SAMPAH TLS SKS
MANAJEMEN PEMASARAN ( 2 SKS )
Pembangunan yang Berkelanjutan
MANAJEMEN PEMASARAN I ( 3 SKS )
PENGELOLAAN LIMBAH PADA INDUSTRI PERTAMBANGAN
Teknologi Bersih Angga Dheta Shirajjudin Aji S.Si M.Si
LIMBAH PADAT ( SAMPAH ANORGANIK)
MANAJEMEN SAMPAH DAN SANKSI
STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat )
Oleh: Abdurrohman Rasyid ( ) Chandra Tri Permana ( )
Nama Kelompok Anita Khoirunisa Marisa Tina Putri Novia Laras Saphira Riki Setiawan Rizky Ananda.
Pembangunan yang Berkelanjutan
Teknologi Bersih (Clean Technology) Pengertian, Konsep Dasar
Paradigma Pengelolaan Lingkungan Hidup : 1
Ekonomi Hijau.
Pengendalian Pencemaran
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
Pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan Prinsip Ekoefisien
ASPEK LINGKUNGAN & AMDAL
PENGELOLAAN LIMBAH B3 UTAMI DWIPAYANTI. LATAR BELAKANG Keaneka ragaman jenis limbah tgt dari aktivitas industri B3 dihasilkan dari: Industri, kegiatan.
PRODUKSI BERSIH Konsep produksi bersih pada industri kerupuk ikan Ikhsaniah (J1A216007) Idoan fawwaz (J1A216023) Paska riyandi (J1A216039) Robert Maruli.
PENGOLAHAN LIMBAH PERTAMBANGAN
PRINSIP DASAR AUDIT LINGKUNGAN
MATERI KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN. BAB I MENCIPTAKAN NILAI MENCIPTAKAN NILAI DAN DAN KEPUASAN PELANGGAN KEPUASAN PELANGGAN.
LIMBAH DAN PEMANFAATANNYA SERTA ETIKA LINGKUNGAN Oleh Kelompok 9 Denti Yana ( ) Emiyati ( ) Septika ( )
Transcript presentasi:

PRODUKSI BERSIH Dilaksanakan pada : DIKLAT APARATUR NEGARA Pengawasan dan Penanganan B3 2013

TUJUAN PELATIHAN : Mengetahui tentang lingkungan dan permasalahannya Mengetahui latar belakang adanya Produksi Bersih dan permasalahan lingkungan Mengetahui konsep Produksi Bersih dalam pengelolaan lingkungan

PENGERTIAN – PENGERTIAN Dampak Lingkungan : Setiap perubahan pada lingkungan, apakah merugikan atau menguntungkan, seluruhnya atau sebagian yang dihasilkan oleh kegiatan, produk atau jasa dari organisasi

PENGERTIAN – PENGERTIAN Pencemaran Lingkungan Adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan komponen lain ke dalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukkannya

PENGERTIAN – PENGERTIAN Pencegahan Pencemaran (Prevention of Pollution) Penggunaan proses, praktek, teknik, bahan, produk, jasa atau energi untuk menghindari, mengurangi, atau mengendalikan pencemaran, yang dapat mencakup 5 R, pengolahan, perubahan proses, penggunaan efisien dari sumber daya dan penggantian bahan dan energi, reklamasi. Manfaat potensial dari pencegahan pencemaran mencakup pengurangan dampak lingkungan yang merugikan, peningkatan efisiensi, dan pengurangan biaya.

PENGERTIAN – PENGERTIAN Pembangunan Berkelanjutan Adalah semua kegiatan pembangunan selalu mengacu pada kondisi alam dan pemanfaatannya berwawasan lingkungan dan untuk kepentingan generasi sekarang dan masa mendatang.

PENDAHULUAN PENCEGAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN Pada dekade tujuh puluhan : Pendekatan pengendalian pencemaran lingkungan dengan cara : “End-of-pipe” treatment Merupakan pengendalian pada titik keluaran limbah Cukup berhasil tetapi ada kalanya mahal, beresiko dan kurang efektif.

PENDAHULUAN Misal : Teknologi pengolahan limbah (waste treatment teknology) Teknologi Remediasi (Teknologi untuk membersihkan unsur lingkungan yang sudah terlanjur tercemar)

Contoh Kasus : Industri di negara Paman Sam ini dengan teknologi “End -of-pipe” masih menghasilkan 290 juta ton limbah B 3 setiap tahun Berarti intensitas B 3 lebih dari 60 kg perseribu US dolar GNP yang dihasilkan. USA:Tempat pembuangan akhir limbah B 3 yang tidak dipakai diperkirakan : 22.000 buah; sedangkan +1800 buah diantaranya mengalami perlindian (leaching), sehingga berpotensi mencemari air tanah dan beresiko tinggi terhadap kesehatan masyarakat

b) Pada dekade delapan puluhan : Di Indonesia : Industri di Jabotabek dengan teknologi yang sama masih menghasilkan : +68.000 ton pertahun b) Pada dekade delapan puluhan : Pendekatan pencegahan pencemaran lingkungan dengan cara teknologi bersih “clean technology atau low and no-waste technologies” yang melandasi program “Produksi Bersih atau Clean Production”

Merupakan konsep pencegahan atau pengurangan limbah pada sumbernya. Mengurangi atau jika mungkin menghilangkan sama sekali limbah yang dihasilkan oleh proses produksi terutama limbah B3 Contoh kasus : Reuse : menggunakan limbah botol bekas Recycling : Mendaur ulang produk bekas sebagai bahan baku produk lain

Strategi pendekatan pengelolaan Lingkungan Hidup 1. End – of Pipe Approach 2. Pentaatan dan penegakan hukum 3. Peraturan-peraturan lingkungan hidup yang lengkap 4. Tingkat kesadaran mesyarakat ditingkatkan 5. Produksi Bersih (Cleaner Production )

End – of Pipe Approach Cara menanggulangi limbah yang mencemarkan lingkungan setelah limbah tersebut terbentuk. Pendekatan yang terfokus pada : - Pengolahan mencegah pencemaran - Pembuangan limbah dan kerusakan lingkungan

Kendala-kendala : Pendekatan yang reaktif (setelah limbah terbentuk ) Tidak efektif karena : - Mengubah bentuk limbah - Memindahkan dari satu media ke media lain, shg tetap mencemari & berbahaya bagi lingkungan dan manusia Biaya investasi dan operasi pengolahan dan pembuangan limbah relatif mahal : biaya produksi dan harga jual produk tinggi Peraturan perundangan tidak didukung oleh penegakan hukum yang memadai sehingga terjadi pelanggaran-pelanggaran

MENGAPA DIPERLUKAN KONSEP TEKNOLOGI BERSIH? Agar proses produksi lebih efisien Mengurangi biaya: Modal dan operasi/produksi Pengolahan limbah Ijin, pemantauan dan penegakan hukum Mereduksi dampak lingkungan/minimasi limbah Mengurangi resiko serta biaya akibat tumpahan dan kecelakaan Pemanfaatan limbah/reuse, recycle, dan recovery Segi ekonomi dan Perdagangan : > Nilai tambah pada produk subtitusi > Meningkatkan keuntungan akibat penjualan > Konsumen terutama dari negara maju banyak yang mencari produk-produk akrab lingkungan

MINIMASI LIMBAH Adalah upaya mengurangi volume, konsentrasi toksisitas dan tingkat bahaya limbah yang berasal dari proses produksi, dengan jalan mereduksi pada sumbernya dan manfaatkan kembali limbah agar dapat membersihkan lingkungan dari limbah dan keuntungan ekonomis

PRODUKSI BERSIH/ CLEANER PRODUCTION Menerapkan strategi preventif secara kontinu terhadap proses dan produk untuk mengurangi terjadinya risiko pencemaran pada manusia dan lingkungan. Tidak menggunakan bahan B-3 Menghemat pemakaian bahan baku dan energi serta mereduksi jumlah dan toksisitas emisi serta buangan (eko-efisiensi) Mereduksi dampak yang timbul di seluruh daur hidup produk (life cycle of the product) mulai dari bahan baku sampai pembuangan limbah Menerapkan teknologi bersih dengan mengubah sikap dan perilaku agar sadar lingkungan

Konsep Dasar Produksi Bersih Produksi bersih merupakan salah satu pengelolaan lingkungan yang dilaksanakan secara sukarela (voluntary) karena penerapanya bersifat tidak wajib. Definisi Produksi bersih : Produksi Bersih / cleaner production menurut UNEP adalah merupakan strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif dan terpadu diterapkan secara terus menerus terhadap proses, produk dan jasa untuk mengurangi terjadinya resiko terhadap manusia dan lingkungan.

Produksi bersih menurut US EPA (Environmental Protection Agency )adalah teknologi produksi dan strategi yang digunakan untuk melakukan pencegahan atau mengurangi terbentuknya limbah. Pencegahan pencemaran/produksi bersih didefinisikan sebagai pemakaian bahan, proses, produksi yang dapat mengurangi atau menghilangkan timbulnya pencemaran atau limbah pada sumbernya. Termasuk praktek yang dapat mengurangi pemakaian bahan– bahan berbahaya, energi, air dan sumber daya lainya dan praktek yang melindungi sumberdaya alam melalui konservasi atau penggunaan yang lebih efisien i

2. Produksi bersih menurut KLH adalah strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif, terpadu, dan diterapkan secara terus menerus pada setiap kegiatan mulai dari hulu ke hilir yang terkait dengan proses produksi, produk dan jasa untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam, mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dan mengurangi terbentuknya limbah pada sumbernya sehingga dapat meminimisasi resiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia dan kerusakan lingkungan.

Dari pengertian produk bersih diatas maka kata kunci yang dipakai untuk pengelolaan lingkungan yaitu: pencegahan pencemaran, proses, produk, jasa, peningkatan efisiensi, minimisasi resiko Dengan demikian perlu perubahan sikap, manajemen yang bertanggung jawab pada lingkungan dan evaluasi teknologi yang dipilih. Produksi bersih dalam sektor jasa adalah memasukkan pertimbangan lingkungan ke dalam perancangan dan layanan jasa

Konsep Dasar Produksi Bersih Pola pendekatan Produksi Bersih dalam melakukan pencegahan dan pengurangan limbah dengan “startegi 1E4R” (Elimination, Reduce, Reuse, Recycle, Recovery/Reclaim) Elimination ( pencegahan ) adalah upaya untuk mencegah timbulnya limbah langsung dari sumbernya, mulai dari bahan baku, proses produksi sampai produk

2. PENGURANGAN LIMBAH/REDUCE Adalah teknologi yang dapat mengurangi atau mencegah timbulnya pencemaran di awal produksi. Contoh: mengurangi dan meminimasi penggunaan bahan baku, air dan energi menghindari pemakaian bahan B-3 mereduksi terbentuknya limbah pada sumbernya.

Reuse ( pakai ulang / penggunaan kembali ) adalah upaya yang memungkinkan suatu limbah dapat digunakan kembali tanpa perlakuan fisika, kimia, atua biologi. Contoh: Penggunaan kembali un- treated water Pemakaian kemasan bahan kimia untuk bahan kimia sejenis

Recycle (daur ulang) adalah upaya mendaur ulang limbah untuk memanfaatkan limbah dengan memprosesnya kembali ke proses semula melalui perlkuan fisika, kimia dan biologi. Contoh: Daur ulang limbah plastik menjadi bijih plastik, Daur ulang lilin bekas menjadi lilin kualitas second

Recovery/ Reclain ( pungut ulang/ambil ulang ) adalah upaya mengambil ulang bahan-bahan yang masih mempunyai nilai ekonomi tinggi dari suatu limbah, kemudian dikembalikan ke dalam proses produksi dengan atau tanpa perlakuan fisika, kimia dan biologi. Contoh: Me-recover khrom pd limbah padat industri kulit Me-recover timah hitam Pb pd limbah aki bekas

Sedangkan strategi Produksi Bersih dalam Kebijakan Nasional Produksi Bersih KLH : - ditambah dengan 1R yaitu Re-think - Dikurangi dengan 1E yaitu Elimination Sehingga dikenal dengan 5R Atau Prinsip Produksi Bersih dengan 1E4R atau 5R

Re-think ( berpikir ulang ) adalah konsep pemikiran yang harus dimiliki pada saat awal kegiatan akan beroperasi dengan implikasi: Perubahan dalam pola produksi dan konsumsi berlaku baik pada proses maupun produk yang dihasilkan, sehingga harus dipahami betul analisis daur hidup produk. Upaya Produksi Bersih tidak dapat berhasil dilaksanakan tanpa adanya perubahan dalam pola pikir, tingkah laku dari semua pihak yang terkait (pemerintah, masyarakat dan kalangan usaha )

Pengelolaan limbah tingkat akhir adalah ” Pengolahan dan Pembuangan “ limbah, dilakukan dengan : Disposal ( pembuanagn ) limbah bagi limbah yang telah diolah. Bagi limbah dengan kategori limbah berbahaya dan beracun ada penanganan khusus ( PP 85 th 1999 ) 2.Treatment ( pengolahan ) dilakukan apabila Produksi Bersih telah dikerjakan , limbah masih timbul, diolah agar limbah / pembuangan memenuhi baku mutu.

12 KIAT PRAKTIS DALAM MELAKSANAKAN PRODUKSI BERSIH Kurangi pemakaian kemasan Adopsi pedoman pengurangan limbah beracun di dalam RT Pilih bahan yg dapat dipakai kembali (botol gallon aqua) Rawat dan reparasi peralatan Pakai kembali tas, kemasan,dllnya Pinjam/sewa alat yang jarang digunakan Jual/sumbangkan barang yang habis pakai, tetapi masih bermanfaat Pilih barang yang kemasannya dapat dipakai kembali Pilih produk dengan kemasan daur ulang Jadikan sampah sebagai kompos Sosialisasikan konsep pakai (use), pakai kembali (reuse) dan daur ulang (recycle) Kreatif menggunakan kembali barang bekas

TINDAKAN PRODUKSI BERSIH Secara umum tindakan Produksi Bersih dikelompokkan dalam : 1. Tata laksana rumah tangga yang baik (Good house keeping ) 2. Perbaikan prosedur kerja 3. Penggantian bahan baku 4. Perbaikan proses dan teknologi 5. Pergantian teknologi 6. Penyesuaian spesifikasi produk

Tindakan Produksi Bersih dirangkum dalam Tabel sebagai berikut: Tata laksana RT yang baik Perbaikan penanganan bahan, pencegahan kebocoran, perbaikan jadwal produksi, pengendalian penyediaan bahan, pelatihan segresi aliran, segresi limbah Perbaikan Prosedur operasi Prosedur opersi standart, prosedur perawatan Perbaikan proses dan teknologi Perubahan tata letak, otomatisasi, perbaikan kondisi operasi, perbaiikan dan modifikasi peralatan Penggantian teknologi baru Mengganti dengan teknologi baru yang dapat mengurangi pemakaian bahan dan energi, menurunkan timbulan limbah Penyusuaian spesifikasi produk Merancang produk yang mempunyai dampak negatif lingkungan lebih rendah dengan menggunakan bahan yang kurang berbahaya dan menimbulkan sedikit limbah dan memperpanjang umur produk, desain produk moduler

Keutungan Pelaksanaan Produksi Bersih : Penggunaan sumber daya akan lebih efektif dan efisien Mengurangi atau mencegah terbentuknya bahan pencemar Mencegah berpindahnya pencemar dari satu media ke media lain Terhindar dari biaya pembersihan lingkungan

Keutungan Pelaksanaan Produksi Bersih (lanjutan) Produk yang dihasilkan dapat bersaing dipasar internasional Mengurangi resio terhadap kesehatan manusia dan lingkungan Mendorong dikembangkannya teknologi pengurangan limbah pada sumbernya dan produk akrab lingkungan

Eco – Efficiency Eco – Efficiency dimunculkan oleh World Business Council for Sustinable Development (WBCSD ) pada tahun 1992 Eco – Efficiency dan Produksi Bersih merupakan konsep yang sejenis Eco – Efficiency Produksi Bersih Efisiensi ekonomi,memberi manfaat positif terhadap lingkungan Dengan dorongan bisnis Efisiensi lingkungan yang memberi manfaat positif secara ekonomi

Eco – Efficiency (lanjutan) Eco – Efficiency adalah penyediaan produk dan jasa dengan harga kompetitif, memberikan kepuasan kebutuhan manusia dan meningkatkan kualitas kehidupan, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mengurangi pemakaian sumberdaya melalui daur hidup ( life cycle ) dengan memperhatikan daya dukung lingkungan.

Eco – Efficiency (lanjutan) Life Cycle Analysis ( Analisa Daur Hidup ) Mengupayakan produk dengan umur panjang sehingga mengurangi sumberdaya alam dan mengurangi timbulan limbah Kajian dimulai dari bahn baku, proses produksi, produk, transportasi, pemakaian produk sampai dengan produk tidak terpakai lag

Eco – Efficiency (lanjutan) Eco – Efficiency memiliki 5 penekanan yaitu : Penekanan pada jasa Penekanan pada keperluan dan kualitas hidup Mempertimbangkan daur hidup produk Mempertimbangkan daya dukung lingkungan Berkaitan dengan proses

Penerapan Eco – efficiency dengan cara : Mengurangi penggunaan bahan untuk pembuatan setiap barang dan jasa Mengurangi pemakaian jumlah energi untuk setiap barang dan jasa Mengurangi penyebaran B3 Meningkatkan daur ulang bahan Memaksimalkan terus menerus pemakaian sumber daya yang dapat diperbaharui Memperpanjang umur produk ( life cycle analysis ) Peningkatan intesitas pemakaian barang dan pelayanan jasa

Pembangunan Berkelanjutan Definisi Pembanguan Berkelanjutan : Pembangunan yang berusaha memenuhi kebutuhan kita sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka Menurut Aboeprayitno, 2003 : mengartikan: dalam mengeksploritasi sumberdaya alam harus dilakukan secara terencana dan bijaksana serta selalu memperhatikan kebutuhan generasi mendatang

Pembangunan Berkelanjutan (lanjutan) Dalam kegiatan industri maka yang harus diperhatikan adalah : - Penggunaan bahan baku - Pemakaian proses yang ramah lingkungan Sehingga tidak menghasilkan limbah-limbah yang tidak terkendali dan melakukan upaya-upaya eco-efficiency, mengupayakan produk yang berumur panjang sehingga mengurangi pemakaian smberdaya alam yang berlebihan dan mengurangi timbalan limbah.

Pembangunan Berkelanjutan (lanjutan) Produksi Bersih dalam pembangunan berkelanjutan sesuai dengan “Agenda 21” : “Program aksi untuk pembangunan berkelanjutan” yang dihasilkan dari konferensi PBB tentang lingkungan hidup dan pembangunan di Rio de Jenero pada tahun 1992 dikenal dengan KTT BUMI.

Pembangunan Berkelanjutan (lanjutan) Produksi Bersih merupakan pendekatan dengan strategi “win – win “ yaitu: - Perlindungan lingkungan - Perlindungan pekerja dan konsumen - Bersama-sama meningkatkan efisiensi, keuntungan dan daya saing industri

PRODUKSI BERSIH DAN SIMBIOSE INDUSTRI Produksi Bersih yang diterapkan secara individual pada industri di suatu kawasan memberikan manfaat besar yang dirasakan oleh industri tersebut. Manfaat yang dapat dirasakan berupa peningkatan efisiensi pemakaian bahan baku dan energi, penurunan timbulan limbah dan peningkatan kualitas lingkungan serta peningkatan kesehatan dan keselamatan kerja. Beberapa hal terkait dengan keberhasilan penerapan Produksi Bersih di industri, dapat diambil contoh, pemakaian air menjadi berkurang sehingga industri mempunyai kelebihan pasokan air, peningkatan efisiensi energi sehingga industri mempunyai daya yang berlebih yang masih dapat dimanfaatkan, adanya limbah industri yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku, kapasitas instalasi pengolah air limbah dan insinerator berlebih karena adanya penurunan timbula limbah cair maupun padat.

PRODUKSI BERSIH DAN SIMBIOSE INDUSTRI Kerjasama antar industri di suatu kawasan akan memberi manfaat yang jauh lebih besar daripada industri menerapkan Produksi Bersih secara sendiri-sendiri. Beberapa kerjasama dalam bentuk simbiose industri yang saling menguntungkan dapat dilakukan, seperti : - pemanfaatan kelebihan pasokan air dan energi - penyediaan instalasi pengolah limbah bagi industri lain - pertukaran produk samping - pemanfaatan limbah sebagai bahan baku bagi industri lain (waste to product) - pembentukan industri jasa reparasi peralatan - pembentukan forum untuk saling tukar menukar informasi - penelitian dan pengembangan

Sebagai ilustrasi keberhasilan simbiose industri sebagai berikut : Sentra Industri Cor Logam. Produk samping pemesinan (gram) cor besi semula tidak dimanfaatkan dengan baik. Dengan adanya industri yang menggunakan dapur induksi, gram dari beberapa industri cor dikumpulkan dan digunakan sebagai bahan baku. Gram yang telah dilakukan pengecoran digunakan sebagai salah satu bahan baku cor . 2. Jejaring Industri. Pabrik gula menggunakan batubara sebagai bahan bakar menimbulkan limbah cokes yang mempunyai kadar karbon tinggi. Limbah cokes dimanfaatkan oleh industri cor logam.

3. Kawasan Industri. Bidang K3LH industri-industri di Kabupaten Semarang membentuk forum pertukaran informasi terkait dengan K3 dan lingkungan. Penerapan PB di salah satu industri tekstil telah mengurangi pemakaian air dan menurunkan timbulan limbah. Merencanakan untuk mengoptimalkan IPAL dan incinerator bagi industri-industri di sekitarnya. Model ini banyak dijumpai pada berbagai kawasan industri di Indonesia.

KENDALA YANG ADA Peraturan mengenai lingkungan belum dijalankan dgn baik Penerapan teknologi produksi bersih belum merupakan hal yang wajib Bagi produksi yang sudah jalan, mengalami kendala dalam hal biaya kalau harus ganti dgn produksi bersih Perlu ada aturan dari pemerintah, bahwa sumberdaya harus digunakan seefisien mungkin Masih ada persepsi bahwa teknologi bersih hanya akan mengurangi keuntungan Sudah puas dengan sikap manajemen lama dan tidak setuju bila ada perubahan

UPAYA MENGATASI KENDALA Perlu ditekankan bahwa produks bersih bukan hanya tanggung jawab industri saja Perlu ada persamaan pengertian antara pemerintah dan pelaku kegiatan ekonomi mengenai produksi bersih Perlu ada perubahan strategi dari end of pipe treatment menjadi cleaner production Target dapat dicapai dengan biaya rendah dan dijalankan setahap demi setahap

Contoh praktek Produksi Bersih di industri : Perbaikan House Keeping : Suatu perusahaan membuat komitmen untuk melakukan “waste minimisation” Perusahaan membentuk tim “ Quality Cyrcle” terdiri dari supervisor dan operator dari unit penghasil limbah Mengimplementasikan program perawatan yang lebih baik pada unit yang bersangkutan Terjadi pengurangan limbah sampai dengan …%

Industri menggunakan kawat Ni dan Ti sabagai salah satu bahan baku Sebelum dipakai kawat dibersihkan Ada 2 pilihan teknologi : Dicuci dengan bahan kimia Dicuci dengan mechanical abrasive system Dipilih metode ke 2 sehingga dapat mengurangi limbah kimia dengan kandungan Ni dan Ti

3. Perusahaan Percetakan Membeli unit recycle untuk memproduksi tinta cetak hitam dari limbah tinta cetak berwarna Unit tersebut berfungsi menyaring dan mencampur limbah tersebut dan mencampurnya dengan tinta hitam yang baru Hasilnya kebutuhan untuk memusnahkan/mendispose limbah tinta berwarna berkurang dan biaya pembelian tinta hitam berkurang Pay back periode: 18 bulan dari uang saring pembelian tinta atau 9 bulan bila biaya dispose limbah tinta diperhitungkan

Untuk pelestarian lingkungan, konsep Produksi Bersih perlu diterapkan dalam tahap perencanaan dan penyusunan AMDAL Hal-hal yang dapat dilakukan terhadap pilihan teknologi yang digunakan Upaya untuk minimisasi limbah antara lain : Reuse-Recycle, perbaikan teknologi proses, penerapan house keeping yang baik, modifikasi bahan baku/produk Tim AMDAL mempunyai komitmen menerapkan Produksi Bersih dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan berwawasan lingkungan

5. Untuk efisiensi Pencegahan pencemaran lingkungan dan pengurangan limbah dengan konsep produksi bersih diterapkan dengan EPA/EPI system Hal-hal yang dapat dilakukan yaitu dengan mencari EPI ( indikator Kinerja Lingkungan ) sampai dengan mencari titik-titik (indikator), mengevaluasi kinerja lingkungan yang dapat memberikan efisiensi (saving) Saving dapat dilakukan melalui antara lain: pilihan pengganti bahan baku, pilihan teknologi Upaya minimisasi limbah antara lain: melalui Reuse-Recycle, penerapan house keeping yang baik dan lain-lain.

Daftar Pustaka Djajadiningrat,2001, Pemikiran Tantangan dan Permasalahn Lingkungan, Aksara Buana,Bandung. Edi Haryanto,2004,WorkshopWashe management in Refinery and Improvement of Enviroment in Refinery – Metode Penanganan Produksi Bersih Di Lingkungan Industri Migas,Pusdiklat Migas Cepu,Yogyakarta. Forlink, Paket info Produksi Bersih, http//www.forlink.dml.or.id/pintob/indeks.htm Purwanto,2004, Workshop Waste Manajement in Refinery and Improvement of Enviroment in Refinery – Penerapan Dan Pengembangan Produksi Bersih di Lingkungan Industri Migas, Pusdiklat Migas Cepu,Semarang Pusdiklat migas,2003, Sistem Manajement Lingkungan ISO 14001, Buklet,Cepu US EPA,US enviromental Program,www.epa.gov UNEP,United Nations Enviromental Program,www.unep.org Woro RH,2001,Produksi Bersih-Studi kasus Penerapan, Pusdiklat Migas Cepu

TERIMA KASIH