SCADA & LFC PLN (PERSERO) P3B UBOS
LFC ( Load Frequency control ) LFC adalah suatu paduan perangkat keras dan lunak yang terpasang di pusat control dan tersambung dengan peralatan control unit pembangkit melalui peralatan SCADA dan Telekomunikasi yang ada.
Fungsi LFC di PLN Secara auto menaik/menurun-kan beban pembangkit berdasarkan perubahan Frekuensi system dengan batasan yang telah ditentukan. Menaikkan beban pembangkit apabila Frekuensi system turun dibawah standar Menurunkan beban pembangkit apabila Frekuensi system naik diatas standar
PENGENDALI FREKUENSI Pengendali Frekuensi UTAMA ( Primary Regulation / Governor Free ) Pengendali Frekuensi KEDUA ( Secondary Regulation / Load Frequency control / LFC )
Pengendali Frekuensi UTAMA Primary Regulation ( Governor Free ) adalah pengendali utama yang cepat bereaksi. Bertugas mengatasi dinamika beban suatu Unit pembangkit dengan cepat. Bekerja secara lokal atas dasar penyimpangan frekuensi system
Pengendali Frekuensi ke-DUA ( LFC ) LFC bereaksi lebih lambat dari Governor, tetapi lebih cepat dibandingkan Operator. Bertugas mengatasi variasi beban unit pembangkit dalam orde menit. Bekerja secara terpusat atas dasar deteksi akumulasi penyimpangan Frekuensi ( Df ) yang dipantau di Control Center. LFC hanya berfungsi pada saat system tenaga listrik kondisi normal. LFC Off secara auto apabila penyimpangan frekuensi melewati batas yang ditentukan.
N Level Suatu besaran tertentu yang dihasilkan oleh komputer pada pusat kontrol. Berfungsi memberi komando ke Unit Pembangkit untuk menaik/merunkan beban. Makin banyak Unit yang ikut LFC, makin kecil perubahan N level. Dengan perubahan N level yang kecil, maka Frekuensi makin lebih stabil dan bekerjanya unit semakin ringan.
LFC UNIT PEMBANGKIT Pg = P’o + P’r.N+KDf Pg = Power output generator Max Pg = P’o + P’r.N+KDf Pg = Power output generator P’o = Power operation. P’r = + 50% Bandwidth power regulation N = Level ( - 1 s/d + 1 ) P’r + LFC BANDWIDH P’o P’r - Min KDf
SYSTEM LFC P3B 500 KV 150 KV COMPUTER JCC FREKUENSI SYSTEM OPERATOR (DISPATCHER) FRONT-END COMPUTER RTU COMPUTER RCC RTU 500 KV COMPUTER UNIT PEMB COMPUTER UNIT PEMB 150 KV
JARINGAN LFC PLN JAWA-BALI FREKUENSI SYSTEM MASTER JCC FRONT-END OPERATOR (DISPATCHER) SRLYA 5, 6, 7 3 X 600 GRSIK Blok 2, 3 2 X 600 RCC 1 RCC 3 RCC 4 CRATA 1 s/d 8 8 X 125 GRATI Blok 1 1 X 500 PLTGU MKRBR 1 X 500 PLTGU TBROK 2 X 500 PLTU GRSBR 1 X 600 SGLNG 1 s/d 4 4 X 175 TJATI 1, 2 2 X 650 PLTGU PRIOK 2 X 600 PLTU TBROK 1 X 200 PLTU GRSLM 2 X 200 PITON 1, 2 2 X 400 MTWAR Blok 1 2 X 400 PLTU MKRNG 2 X 200 PLTGU CLCAP 2 X PITON 5, 6 2 X 600 PITON 7, 8 2 X 600 PLTGU CLGON 2 X 750 150 KV 500 KV
SYSTEM LFC PAITON COMPUTER JCC FREKUENSI SYSTEM OPERATOR (DISPATCHER) FRONT-END COMPUTER RTU 1 RTU 2 LFC Interface LFC Interface Unit 1 Unit 2 Unit 5 Unit 6 Unit 7 Unit 8
PEMANTAUAN FREKUENSI di JCC GANDUL 500 KV 150 KV VT VT 220 V Indicator Transducer 50.00 GPS GPS MASTER COMPUTER MASTER COMPUTER Recorder FE FE RTU 500 RCC 1,3,4 RTU 150 KV
LFC ADAPTATION > < x + RTU LFC ADAPTATION UNIT CONTROL TURBIN CONTROL Po P’o - + - + - + - + - + Pr P’r - + N OFF RATE LIMITER > < x + ON K LFC Req On / Off LOGIG Hz LFC Req On / Off Alarm LFC ON order PSO On / Off Governor Free LFC On / Off Coordinate mode LFC Ava / N Ava LFC Fail Other condition RTU Fail
` KONDISI LFC JAWA BALI L O K A S 1 KONDISI LFC PERMASALAHAN KETERANGAN 1 SURALAYA 500 kV. Unit 5, 6 & 7. Normal Nihil 2 SAGULING 500 kV. Unit 1, 2, 3 & 4. Pr dari JCC semua unit belum dapat dipantau dari PH Saguling, karena keterbatasan I/O. UBP Saguling akan mengusulkan pengadaan I/O u/SCADA PACK. 3 CIRATA 500 kV. Unit 1 s/d 8. Output P’o dan P’r unit 1 s/d 8 dari komputer PH belum sempurna. Sampai saat ini P’o dan P’r disambung langsung seri dengan Po, Pr dari JCC. 4 GRESIK 500 kV. PLGU 2 & 3 5 PAITON 500 kV. Unit 1 dan 2 Gangguan Masih ada alarm Load Limit SCADA siap operasi 6 Unit 5-6 Belum pernah Operasi Fasilitas LFC dari JCC sampai RTU sudah siap, namun belum tersambung ke DCS Perlu pemeriksaan lebih lanjut Unit 7-8 7 GRATI 500 kV. PLTGU 1
8 MUARA T 500 kV. Block 1 dan 2 Blok 1 gangguan Blok 2 belum ada fasilitas LFC Blok 1 Sudah dilakukan commissioning, tapi sudah lama tidak dioperasikan. Parameter di RTU sudah siap, instalasi ke Unit belum. Perlu dilakukan pemeriksaan dan pengujian ulang. Untuk instalasi perlu koordinasi dengan Unit Terkait. 9 PRIOK BARU 150 kV. PLTGU 1 & 2 Blok 2 belum pernah operasi Blok 1 Sudah dipasang converter antara RTU dengan DCS (penunjukan di DCS sudah stabil. Blok 2 penunjukan di DCS masih masalah. 10 MUARA K 150 kV. THERM 4 & 5 Gangguan Unit konvensional tidak dapat mengikuti LFC. Peralatan control (microZ) tidak beroperasi. Tidak mungkin dapat dioperasikan. 11 MUARA K Baru 150 kV. PLTGU 1 Normal
12 GRSIK LAMA 150 kV. PLTGU 3 & 4 Gangguan Unit konvensional tdak dapat mengikuti LFC. Peralatan control (microZ) tidak beroperasi. Tidak mungkin dapat dioperasikan 13 GRSIK BARU 150 Kv. PLTGU 1 Normal Nihil 14 TAMBAK L 150 kV PLTU Unit 3 Tidak mungkin dapat dioperasikan. 15 TAMBAK L BARU 150 kV PLTGU 1 & 2 Siap Operasi 16 CILACAP 150 kV PLTU 1 & 2 Dalam proses 17 CILEGON BARU 18 PLTU TANJUNG JATI
TUJUAN PEKERJAAN Survey, Instalasi dan pengoperasian OLTC Unit 7 & 8 agar dapat dimonitor di JCC Gandul. Survey, Instalasi dan pengoperasian LFC Unit 7 & 8
URUTAN PEKERJAAN Pemeriksaan I/O, Instalasi dan Database OLTC & LFC Unit 7-8 di RTU GITET ( P3B ) Pemeriksaan/Survey Instalasi OLTC & LFC Unit 7-8 dari RTU s/d DCS ( PT PE & P3B ). Kesiapan Database OLTC & LFC Unit 7-8 di DCS ( PT PE ). Pelaksanaan/Wiring OLTC & LFC Unit 7-8 dari RTU s/d DCS ( PT PE & P3B ). Setelah penyesuaian database, pengujian lokal dan simulasi parameter OLTC & LFC Unit 7-8 dari RTU s/d JCC dan sebaliknya ( P3B ). Pengujian parameter OLTC & LFC dari RTU s/d DCS dan sebaliknya ( PT PE & P3B ). Real Test dengan JCC ( PT PE & P3B ).
LANGKAH PENGUJIAN OLTC & LFC PAITON 1 & 2 COMPUTER JCC 1 RTU 1 3 4 Kabel 2 Interface LFC Interface Unit 7 Unit 8
TERIMA KASIH