MASA AKHIR ORDE BARU
A. KRISIS MONETER,POLITIK,HUKUM,DAN SOSIAL
A. Proses Berakhirnya Pemerintahan Orde Baru Masa pemerintahan orde baru di Indonesia pada awalnya menunjukkan prestasi yang membanggakan dalam berbagai bidang antara lain : 1. Dalam bidang politik, mampu menciptakan stabilitas politik, sehingga tidak terjadi konflik-konflik antar warga. 2. Dalam bidang ekonomi, mampu menciptakan tata ekonomi yang mapan, sehingga kebutuhan rakyat dapat tercapai. Swasembada beras tercapai pada tahun 1985. 3. Bidang budaya, dapat mengembangkan budaya daerah maupun nasional. Namun perkembanga pembangunan fisik ini kurang diimbangi dengan pembangunan Mental Spiritual yang memadai. Sehingga menimbulkan perilaku yang kurang baik dan yang paling menonjol yakni tindakan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).
B.Penyebab Runtuhnya Orde Baru Penyebab utamanya adalah adanya krisis moneter tahun 1997. Krisis moneter memicu terjadinya kemerosotan ekonomi secara meluas, krisis moneter terjadi pula di beberapa negara. Krisis ini merupakan imbas dari ekonomi global yang diduga disebabkan oleh perilaku spekulan. Krisis ini terjadi di Korea Selatan, Filipina, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Jika dibandingkan dengan negara-negara Asia tersebut Indonesia sangat merasakan dampak paling buruk. Hal itu disebabkan fondasi perekonomian Indonesia rapuh. Krisis moneter dan ekonomi merebak semakin luas dan menjadi krisis multi-dimensional. Krisis ini mengakibatkan kerawanan kondisi sosial dan kerentanan terhadap ancaman kerusuhan dan aksi kekerasan. Dalam krisis moneter muncul demonstrasi yang digerakkan oleh mahasiswa. Tuntutan utama kaum demonstran adalah perabaikan ekonomi dan reformasi total. Demonstrasi besar-besaran dilakukan di Jakarta pada tanggal 12 Mei 1998. Pada saat itu terjadi peristiwa Trisakti, yaitu meninggalnya 4 mahasiswa Universitas Trisakti akibat bentrok dengan aparat keamanan. Ke empat mahasiswa yang gugur tersebut kemudian diberi gelar “Pahlawan Reformasi”.
C. Akibat Runtuhnya Orde Baru Akibatnya adalah adanya KKN yang sangat merebak di Indonesia. Tindakan KKN ini mempunyai pengaruh yang luas dalam berbagai macam kehidupan. Akhirnya timbul krisis, baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial, maupun bidang hukum.
1. Krisis ekonomi Faktor penyebab krisis ekonomi antara lain : a 1. Krisis ekonomi Faktor penyebab krisis ekonomi antara lain : a. Peletakan dasar-dasar ekonomi yang lemah. b. Terjadinya inflasi yang tinggi. c. Merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. d. Tingginya beban utang luar negeri yang ditanggung oleh Indonesia. Situasi ini semakin memac dan memicu terjadinya krisis ekonomi di Indonesia. Akhirnya, iklim usaha di Indonesia bertambah lesu, banyak perusahaan tutup karena tidak mampu melanjutkan usahanya. Hal ini berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat, yakni PHK karyawan terjadi dimana-mana, pengangguran merajalela, kemiskinan terus bertambah dan daya beli masyarakat rendah.
Sementara itu, kondisi perbankan di Indonesia juga semakin memperhatikan, banyak bank-bank yang bermasalah. Untuk mengatasi masalah itu, pemerintah melakukan tindakan, antara lain : a. Melikuidasi bank-bank bermasalah. b. Membentuk badan penyehatan, perbankan nasional dan menyalurkan kridit likuidasi bank
2. Krisis Politik Berdasarkan UUD 1945 bahwa kedaulatan pemerintah Indonesia ada di tangan rakyat yang dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR. Namun karena keanggotaan MPR terkesan nepotisme dalam proses pengangkatannya, sehingga mekanisme kerjanya tidak dapat maksimal. Keadaan seperti ini, menimbulkan rasa tidak percaya kepada instansi pemerintah, sehingga melahirkan gerakan reformasi. Reformasi yang digerakkan oleh para mahasiswa dan kaum intelek menyoroti tindakan-tindakan yang dianggap tidak benar diantaranya yakni masalah Dwi Fungsi ABRI, KKN, Praktek Monopoli dan lima paket Undang-Undang Politik. Kondisi dan situasi politik di tanah air semakin memanas dengan adanya konflik horizontal antar warga masyarakat. Misalnya terjadinya pertikaian internal dalam partai demokrasi Indonesia, kerusuhan di Situbondo (JATIM), Sanggauledo.
3. Krisis Sosial Krisis ekonomi dan politik yang berkembang di Indonesia mendorong munculnya masalah baru dalam bidang sosial. Masyarakat mulai tidak percaya terhadap pemerintah sehingga menimbulkan kelompok-kelompok dalam masyarakat yang menuntut Presiden Soeharto mundur dari jabatannya, misalnya : KAMMI dan FORKOT. Sementara itu krisis sosial horizontal di Indonesia juga menunjukkan peningkatan hal ini ditunjukkan dengan terjadinya pertikaian antar kelompok masyarakat maupun kerusuhan yang disebabkan adanya kesenjangan sosial. Kerusakan yang sangat menonjol terjadinya di Jakarta dan Solo pada tanggal 13-15 Mei 1998. Akibat dari kerusuhan ini kehidupan masyarakat terganggu. Sebab dengan banyaknya toko, swalayan maupun pabrik yang dibakar, dirusak dan dijarah, banyak warga masyarakat yang kehilangan pekerjaan, timbul pengangguran diberbagai tempat. Kondisi ini semakin memberatkan beban masyarakat. Kondisi masyarakat semakin diadu domba dan mudah melakukan tindakan yang menyimpang dari norma-norma.
B. TUNTUTAN DAN AGENDA REFORMASI Tuntutan bertujuan untuk melakukan tekanan agar pemerintah mengadakan perubahan politik yang berarti,melaui pelaksanaan reformasi secara total. Kemampuan gerakan reformasi dilatarbelakangi terjadinya krisis multidimensi yang di hadapi bangsa indonesia. Gerakan reformasi mempunyai 6 agenda : 1.suksesi kepemimpinan nasional 2.amandemen UUD 1945 3.pembrantasan KKN 4.penghapusan dwifungsi ABRI 5.penegakan supremasi hukum 6.pelaksanaan otonomi daerah agenda utama gerakan reformasi adalah turunnya pres.Soeharto dari jabatan presiden
THANKS FOR ATTENTION !!!!