KONSEP PRODUKSI Juarini
KONSEP DASAR PRODUKSI Dalam industri modern, aktivitas produksi bukan hanya mentransformasi input menjadi output, tetapi sebagai aktivitas penciptaan nilai tambah. Kebanyakan teori produksi berfokus pada efisiensi : Memproduksi output semaksimal mungkin dengan tingkat penggunaan input yang tetap Memproduksi output pada tingkat tertentu dengan biaya produksi yang seminimum mungkin Sistem produksi modern lebih memfokuskan perhatian pada pendekatan kedua, sebaliknya pada sistem produksi konvensional lebih memfokuskan perhatian pada pendekatan pertama Secara konseptual, produksi diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu Produksi jangka pendek (short-run production) terdapat satu atau lebih input tetap (Fixed input) Produksi jangka panjang (long-run production) semua input dalam proses produksi merupakan input variabel (variable input)
Beberapa indikator pengukuran yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi performansi sistem produksi adalah : 4 1 Produk rata-rata (average product = AP) dari setiap input yang mengukur rata-rata output per unit input yang digunakan, diukur sebagai : AP = Q/X. Jika input itu tenaga kerja (L), maka APL = Q/L. Produk rata-rata input sering digunakan untuk mengukur produktivitas rata-rata input tersebut. Kuantitas output yang diproduksi = Q 2 Kuantitas penggunaan input produksi , seperti: tenaga kerja (L), modal (K), Energi (E), Material (M), dll 3 Produk marjinal (Marginal product=MP) setiap input yang mengukur tambahan output per unit tambahan input yang digunakan dalam proses produksi, diukur sebagai : MPx = ∆ Q/ ∆ X. Jika input itu tenaga kerja, maka MPL = ∆ Q/ ∆ L Produk marjinal dari input sering digunakan untuk mengukur produktivitas marjinal dari input tersebut. 5 Elastisitas produksi input (Ex) yang mengukur persentase perubahan output (% ∆ Q) sebagai akibat persentase perubahan input (% ∆ X). Elastisitas produksi input diukur sebagai Ex = (% ∆Q)/(% ∆ X) = (∆ Q/Q)/(∆ X/X) = (∆ Q/ ∆ X) / (Q/X) =MPx/APx. Jika input L, mka EL = MPL /APL
Situasi Elastisitas produksi Akibat pada AP Keputusan Dari kelima indikator pengukuran tersebut, produk marjinal, produk rata-rata, dan elastisitas produksi perlu dipahami lebih baik, karena merupakan indikator penting dalam pembuatan keputusan produksi yang efektif dan efisien Hubungan antara MP, AP, E dan strategi pembuatan keputusan manajerial ditunjukkan pada tabel 1 berikut Situasi Elastisitas produksi Akibat pada AP Keputusan MP>AP E=MP/AP >1, elastis AP meningkat Menambah penggunaan input MP = AP E=MP/AP = 1, unitary AP maksimum Tetap menggunakan input MP<AP E=MP/AP < 1, inelastis AP menurun Menurunkan penggunaan input Ket: keputusan manajerial hanya berdasar pertimbangan teknis produksi, belum ekonomi
Elastisitas output dari tenaga kerja (EL ) Beardasarkan konsep pada tabel 1, maka dapat disusun strategi produksi jangka pendek yang berorientasi pada peningkatan produktivitas input (misal tenaga kerja) , berdasarkan informasi elastisitas output dari tenaga kerja. Hubungan antara elastisitas output tenaga kerja dan produktivitas rata-rata tenaga kerja dapat ditunjukkan pada tabel 2. Elastisitas output dari tenaga kerja (EL ) Perubahan penggunaan input tenaga kerja (∆ L) Dampak pada produktivitas tenaga kerja (APL = Q/L) EL > 1 Meningkat Menurun EL = 1 Tetap (tidak berubah) EL < 1 Tujuan utama produsen melakukan aktivitas produksi pada situasi persaingan yang sangat kompetitif adalah untuk memproduksi sejumlah output sesuai permintaan pasar dengan tingkat pengeluaran anggaran produksi yang minimum memenuhi persyaratan Efisiensi ekonomis, sekaligus teknis
Berdasarkan konsep keseimbangan produsen, apabila suatu sistem produksi menggunakan n jenis input, misal X1, X2, …, Xn serta harga masing-masing input berturut-turut adalah Px1, Px2, …, Pxn, maka keseimbangan produsen yang meminimumkan biaya total produksi akan tercapai dengan syarat sbb. 1. Kombinasi penggunaan input optimum : MPx1/Px1 = MPx2/Px2 = ….= MPxn/Pxn 2. Biaya total produksi minimum : C = Px1.X1 + Px2.X2 + ….. + Pxn.Xn Apabila kondisi keseimbangan produsen yang menggunakan n jenis input tidak tercapai, manajer harus melakukan tindakan koreksi dengan memperhatikan jenis input apa yang harus dikurangi untuk meningkatkan nilai produk marginal input tersebut dan jenis input apa yang harus ditambah untuk menurunkan nilai produk marginal input tersebut. Fungsi Produksi Cobb-Douglas FP CD dapat digunakan untuk menganalisis kinerja sistem produksi perusahaan dalam pereode jangka pendek maupun jangka panjang, dengan tujuan memberikan informasi yang bermanfaat bagi perencanaan produksi yang efektif dan efisien
Apabila sistem produksi hanya menggunakan dua jenis input modal, dan tenaga kerja, dalam pereode jangka panjang, fungsi produksi CD yang dapat dibangun menggunakan model berikut: Q = γ K αLβ Q = output, K dan L adalah input modal dan tenaga kerja, γ(gamma) mengukur tingkat efisiensi, α dan β masing-masing adalah elastisitas output dari modal dan tenaga kerja. Skala output produksi jangka panjang (return to scale) diukur melalui penjumlahan nilai koefisien elastisitas ouput modal dengan elastisitas output tenaga kerja, yaitu α + β Jika α + β > 1, berarti sistem produksi jangka panjang berada dalam kondisi skala output yang meningkat (increasing return to scale) Jika α + β =1, berarti sistem produksi jangka panjang berada dalam kondisi skala output yang konstan (constant return to scale) Jika α + β < 1, berarti sistem produksi jangka panjang berada dalam kondisi skala output yang menurun (decreasing return to scale)
Fungsi C-D berderajat satu Tabel 3. Penggunaan Fungsi Produksi Cobb-Douglas berderajat satu dalam pengukuran produktivitas sistem produksi Indikator Pengukuran Fungsi C-D berderajat satu Output total (Q) Q = γ K αLβ atau Q = γ K αL1- α Produktivitas rata-rata tenaga kerja APL = γ (K/L) α Produktivitas rata-rata modal APK = γ (K/L) α -1 Produktivitas marjinal tenaga kerja MPL = (1- α ) γ (K/L) α Produktivitas marjinal modal MPK = α γ (K/L) α -1 Sumbangan relatif tenaga kerja terhadap output 1- α Sumbangan relatif modal terhadap output α Parameter efisiensi γ Pembatasan-pembatasan pada parameter C-D γ > 0 dan 0 < α < 1
Soal-soal Latihan 1. Lengkapilah tabel berikut: Q APL MPL 1 ………….. 40 …………….. 2 48 3 138 4 44 5 24 6 210 7 29 8 -27
Unit L K = 1 unit K = 2 unit K = 3 unit K = 4 unit 1 2 3 4 5 50 110 2. Tabel berikut menunjukkan banyaknya output total yang diproduksi dari berbagai kombinasi input modal (K) dan tenaga kerja (L) Unit L K = 1 unit K = 2 unit K = 3 unit K = 4 unit 1 2 3 4 5 50 110 150 170 160 120 260 360 430 480 510 630 710 180 390 560 690 790 Hitung produk marjinal (MP), produk rata-rata (AP), dan elastisitas produksi (E) tenaga kerja pada saat penggunaan modal K = 2 . Bagaimana hubungan antara MPL , APL , EL , dan keputusan manajerial yang harus dibuat? c. Hitung produk marjinal tenaga kerja (MPL) pada setiap tingkat penggunaan modal
3. Divisi pengelolaan PT SIGMA memiliki fungsi produksi sbb.: Q = 0,4 K2 + 0,2 KL + 0,3 L2 dimana Q adalah output yang diukur dalam banyaknya pesanan yang diproses (unit), K adalah input modal yang diukur dalam banyaknya jam komputer yang digunakan (jam), dan L adalah input tenaga kerja yang diukur dalam jam kerja yang digunakan (jam) Tentukan fungsi produk marjinal dari input tenaga kerja (MPL) dan produk marjinal input modal (MPK), produk rata tenaga kerja (APL) dan produk rata-rata modal (APK) Jika diketahui bahwa tingkat penggunaan input modal dan tenaga kerja adalah K = 40 jam komputer/minggu, dan L = 150 jam tenaga kerja/minggu, hitunglah output total, produk rata-rata tenaga kerja, produk rata-rata modal, produk marjinal tenaga kerja , produk marjinal modal, elastisitas output tenaga kerja dan elastisitas output modal. Interpretasikan hasil-hasil point b) Jika diasumsikan bahwa harga (upah) tenaga kerja w= $4/jam dan harga modal (sewa komputer) adalah r=$5/jam, apakah manajer PT SIGMA sedang menggunakan kombinasi yang optimum antara kedua input tenaga kerja dan modal (komputer)? Strategi keputusan apa yang harus dilakukan oleh manajer PT SIGMA berkaitan dg pengalokasian penggunaan kedua input tsb.?
4. Fungsi produksi jangka panjang dari sebuah perusahaan industri berbentuk persamaan kubik sebagai berikut: Q = -0,002 K3L3 + 6K2L2 Perusahaan menggunakan 10 unit modal (K=10) Tentukan persamaan untuk produk total (Q), produk rata-rata tenaga kerja, dan produk marginal tenaga kerja Hitung produk marginal dan produk rata-rata apabila perusahaan menggunakan 10 orang tenaga kerja (L=10) Perusahaan melakukan pengembangan usaha melalui penambahan modal menjadi dua kali, yaitu sebesar 20 unit (K=20). Tentukan persamaan untuk produk total (Q), produk rata-rata tenaga kerja, dan produk marginal tenaga kerja setelah penambahan modal. Apa yang terjadi pada produk rata-rata tenaga kerja dan produk marginal tenaga kerja setelah input modal digandakan menjadi dua kali (K=20)? Hitung produk rata-rata dan produk marginal tenaga kerja pada penggunaan tenaga kerja yang tetap L=10, Bandingkan dg jawaban b) untuk mengetahui apakah peningkatan penggunaan modal berpengaruh positif atau negatif dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja yang diukur dg APL dan MPL tsb.
5. PT ABC adalah perusahaan kertas yang mempekerjakan 2 5. PT ABC adalah perusahaan kertas yang mempekerjakan 2.500 orang tenaga kerja (L) dan menggunakan 1.000.000 liter minyak (E). Fungsi produksi jangka pendek PT ABC ditunjukkan sbb. Q = 2 L0,5E0,5 Dimana Q adalah output kertas (ton), L input tenaga kerja (orang) dan E input energi (barrel). Harga output $ 4.000/ton, Upah tenaga kerja $ 14.000/th. Diasumsikan bhw PT ABC sedang beroperasi pada kondisi kombinasi penggunaan L dan E yang optimum Tentukan harga input E Apa yg terjadi pada penggunaan L apabila karena krisis energi perusahaan hanya mampu memperoleh 640.000 barrel. Asumsi harga output dan harga input tetap dan perusahaan tetap berada pada kondisi kombinasi penggunaan input optimal. Berapa tingkat produksi kertas sebelum dan pada saat krisis energi?