SURVEILANS FAKTOR RISIKO & SISTEM INFORMASI PENYAKIT TIDAK MENULAR

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Endah Murniningtyas Deputi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Advertisements

Minggu pertama Oktober
EVALUASI PENCAPAIAN INDIKATOR KKP SD DESEMBER TAHUN 2014
SURVEILANS PENYAKIT TAK MENULAR
Info PMU.
RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DAN ANGGARAN
SURVEILANS penyakit Tidak Menular
SURVEILANS Penyakit Tidak Menular
PENYELENGGARAAN PEMILU
JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM NASIONAL
PEMANTAUAN KEGIATAN PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RAPERDA BIDANG PLP
Feedback Sistem Informasi SDM Kesehatan
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PPRG SDM PENGGERAK DI DAERAH
RAPAT KOORDINASI Perkembangan Penggandaan dan Pendistribusian
Efektivitas Penelitian Dosen Terhadap Pemberantasan Narkoba
Kebijakan Registrasi Tenaga Kesehatan Indonesia
Bantul.23 Mei 2015 By.Khotimah S.Si.Apt
PRINSIP DASAR SURVEILANS
PANDUAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PROGRAM P2PTM TAHUN 2017
Pencatatan dan pelaporan faktor risiko PTM berbasis posbindu
Sistem Informasi Kesehatan Daerah dan Puskesmas
Sistem Informasi PTM Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular
ELIMINASI MALARIA DI BANYUMAS 2015
Outline Presentasi Overview Kegiatan Tahun 2015
KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) & PELAYANAN TERPADU (PANDU) PTM DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP) dr.
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)
Kabupaten/Kota yang telah Menginisiasi KLA sampai Tahun 2014
DATA KELULUSAN SERTIFIKASI GURU TAHUN 2007 S.D 2010
DATA KEBUTUHAN GURU (NASIONAL) TAHUN
POSBINDU PTM Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular
Epidemiologi-Susanto, 2012
Disampaikan pada Rakornas BAN-S/M Jakarta , Maret 2014
Di Daerah Istimewa Yogyakarta
Sumatera Selatan Lampung Banten Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Bali
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PROGRAM KERJA
Surveilance Epidemiologi
963 PELANGGARAN DALAM PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA
PENGELOLA PERENCANAAN KEBUTUHAN SDMK PROV/KAB/KOTA
PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI TAHUN 2017M / 1438H
DATA KEBUTUHAN GURU SD NEGERI (NASIONAL) TAHUN
By: drg. Elyda Akhya Afida M., MIPH
DATA KEBUTUHAN GURU SMK NEGERI (NASIONAL) TAHUN
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PPRG SDM PENGGERAK DI DAERAH
Kementerian Ketenagakerjaan RI
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
SOSIALISASI SERTIFIKASI GURU & PENGAWAS DALAM JABATAN
SURVEILANS TB.
PENERAPAN SISTEM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR TERPADU SUCI SRI WAHYUNI A1.
Sekilas tentang SURVEILANS
Kementerian Ketenagakerjaan RI
EVALUASI PENANGGULANGAN GANGGUAN REPRODUKSI WILAYAH BVET MEDAN
EVALUASI PENANGGULANGAN GANGGUAN REPRODUKSI 2017
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4
IMPLEMENTASI APLIKASI SPM BERBASIS WEB
Direktur Perlindungan Hortikultura Direktorat Jenderal Hortikultura
Progres dan Rencana Kerja Tindak Lanjut PFI
Surveilans Epidemiologi Pemberantasan Penyakit
POSBINDU PTM Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular
EVALUASI PENYERAPAN ANGGARAN PERCEPATAN PENDAFTARAN VARIETAS LOKAL
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) 1. GANGGUAN PENCERNAAN KERUSAKAN ORGAN Mengonsumsi makanan gorengan dan berlemak Minum minuman bersoda Jarang.
KEBIJAKAN FORUM DATA JAWA TIMUR 2018
RENCANA KERJA PERBENIHAN PAJALE 2019
STRATEGI PERCEPATAN MENUJU PEMERINTAH YANG BERSIH, EFEKTIF DAN EFISIEN
KEBIJAKAN REFORMASI BIROKRASI TAHUN 2019
PUSKESMAS KASIHAN I. PENDAHULUAN PENGERTIAN POS PEMBINAAN TERPADU (POSBINDU) Suatu tempat yang didalamnya berisi kegiatan pembinaan kesehatan dimulai.
PUSAT –PUSAT PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN WILAYAH DI INDONESIA OLEH ARUM NUR LAILI SMA MUHAMMADIYAH 2 KERTOSONO 3.1. Memahami konsep wilayah dan pewilayahan.
1 PRINSIP DASAR SURVEILANS Khairul Amal, SKM Puskesmas Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar.
SISTEM INFORMASI MANAJEMAN PTM BERBASIS WEB
Transcript presentasi:

SURVEILANS FAKTOR RISIKO & SISTEM INFORMASI PENYAKIT TIDAK MENULAR SEKSI P2PTM KESWA MADIUN, 12 PEBRUARI 2018

1. SURVEILANS FR PTM POSBINDU 2. SURVEILANS FR PTM FKTP

SURVEILANS FAKTOR RISIKO & SISTEM INFORMASI PENYAKIT TIDAK MENULAR DI POSBINDU PTM

Menjelaskan data faktor risiko dan data terkait TUJUAN Menjelaskan konsep surveilans faktor risiko PTM berbasis Posbindu PTM dan SI PTM Menjelaskan data faktor risiko dan data terkait Melakukan langkah – langkah surveilans faktor risiko Menjelaskan jenis indikator dan target surveilans faktor risiko berbasis Posbindu PTM Menghitung indikator surveilans faktor risiko berbasis Posbindu PTM Melakukan rujukan, saran dan tindak lanjut Melakukan pencatatan dan pelaporan Melakukan pengoperasian software Posbindu PTM

Dasar Hukum Undang-undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Undang–undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit Peraturan Menteri Kesehatan No. 45 tahun 2014 tentang Penyelenggraan Surveilans Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat Peraturan Menteri Kesehatan No. 92 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Komunikasi Data Dalam Sistem Informasi Terintegrasi Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan No. 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan No. 71 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan No. 44 tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1479/MENKES/SK/X/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular Terpadu

Penyakit Tidak Menular UU ttg Kesehatan No. 36 tahun 2009 Bagian Kedua Penyakit Tidak Menular Pasal 158 (1) Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan penyakit tidak menular beserta akibat yang ditimbulkannya. (2) Upaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan berperilaku sehat dan mencegah terjadinya penyakit tidak menular beserta akibat yang ditimbulkan. (3) Upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan penyakit tidak menular sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif bagi individu atau masyarakat. (4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 159 (1) Pengendalian penyakit tidak menular dilakukan dengan pendekatan surveilan faktor risiko, registri penyakit, dan surveilan kematian. (2) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan memperoleh informasi yang esensial serta dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam upaya pengendalian penyakit tidak menular. (3) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui kerja sama lintas sektor dan dengan membentukjejaring, baik nasional maupun internasional. Pasal 160 (1) Pemerintah, pemerintah daerah bersama masyarakat bertanggung jawab untuk melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi yang benar tentang faktor risiko penyakit tidak menular yang mencakup seluruh fase kehidupan. (2) Faktor risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain meliputi diet tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, merokok, mengkonsumsi alkohol, dan perilaku berlalu lintas yang tidak benar.

Permenkes No. 71 thn 2015 ttg Penanggulangan PTM Surveilans PTM Pasal 12 (1) Dalam penyelenggaraan Penanggulangan PTM, dilaksanakan Surveilans PTM sebagai dasar penetapan kegiatan penanggulangan. (2) Surveilans PTM bertujuan untuk memperoleh informasi tentang situasi, kecenderungan penyakit, dan faktor risikonya sebagai bahan pengambilan keputusan dalam rangka pelaksanaan program penanggulangan secara efektif dan efisien. (3) Surveilans PTM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui kegiatan pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, intepretasi data, serta diseminasi informasi terhadap faktor risiko, penyakit, dan penyebab kematian. Pasal 13 Surveilans PTM dilaksanakan melalui kegiatan: a. surveilans faktor risiko; b. registri penyakit; dan c. surveilans kematian. Pasal 14 (1) Surveilans PTM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dilaksanakan oleh petugas yang memiliki kompetensi dan kewenangan dalam surveilans. (2) Kegiatan surveilans faktor risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf a dilakukan dalam kegiatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM). (3) Kegiatan registri penyakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf b dilakukan dalam kegiatan pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan terhadap penyakit tertentu sesuai dengan jenis, dampak, dan besaran penyakit. (4) Kegiatan surveilans kematian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf c dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan terhadap penyebab kematian akibat PTM

SURVEILANS P2PTM Kegiatan analisis sistematis dan terus menerus dan kondisi yang mempengaruhi Melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien Proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi

PENGERTIAN Kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kondisi yang mempengaruhi atau berkontribusi terhadap terjadinya penyakit atau masalah kesehatan ( Faktor Risiko PTM), sehingga memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan pengendalikan dan penanggulangan secara efektif dan efisien (Permenkes N0 45 tahun 2014 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan) Surveilans berbasis Posbindu PTM adalah kegiatan analisis terus menerus dan sistematis terhadap data FR PTM dengan berbasis data yang diperoleh di Posbindu . Dilakukan oleh Kader & Petugas Kesehatan di Posbindu PTM. Tujuan untuk mendapatkan data tentang FR PTM

(Faktor Risiko bersama atau Common Source Underlying Risk Factor) FAKTOR RISIKO PTM (Faktor Risiko bersama atau Common Source Underlying Risk Factor) Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular yang dimaksud meliputi FR yg tidak dapat dirubah (Umur dan Jenis Kelamin), dan FR yg dapat dirubah (merokok, kurang aktivitas fisik, diet yang tidak sehat, konsumsi minuman beralkohol dan stress) Faktor Risiko Antara (obesitas, hipertensi, hiperglikemi (gula darah tinggi), dislipidemia (lemak tubuh/kolesterol)

Sistem Informasi Manajemen PTM 2. Surveilans Faktor Risiko PTM Berbasis Posbindu Portal Web PTM: Media Informasi & Komunikasi www.pptm.depkes.go.id SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PTM BERBASIS WEB 3. Surveilans PTM Berbasis FKTP 4. WebGIS PTM 5. E-MONEV

ALUR DATA SURVEILANS PTM

Input dalam software SIS PTM Posbindu LANGKAH SURVEILANS FR PTM BERBASIS POSBINDU Buku monitoring Kegiatan Posbindu PTM Tindak lanjut Buku register Pengolahan data (otomatis) Input dalam software SIS PTM Posbindu

SARANA & PRASARANA 5 W + 1 H : WHAT : FAKTOR RISKO PTM, SISTIM INFORMASI, TENAGA, HARDWARE (PC, ANDROID, GADGET, LAPTOP, PRINTER, SOFYWARE (JARINGAN), & BIAYA WHERE : POSBINDU, FKTP, DINKES (SEMUA LEVEL) WHEN : 3 BULAN SEKALI MEMBERIKAN REPORT KE PIMPINAN / UP WHO : KADER, PETUGAS KESEHATAN WHY : TREND MORBID-MORTAL, TRANSISI EPID & INFO HOW : PELATIHAN & PENYELENGGARAAN SEMUA LEVEL

SASARAN Sasaran surveilans faktor risiko PTM berbasis POSBINDU adalah kelompok masyarakat yang sehat dan merasa sehat serta yg memiliki faktor risiko yang berpotensi menimbulkan penyakit tidak menular.

TUJUAN Tersedianya data faktor risiko PTM Tersedianya informasi, sebagai dasar perencanaan, pemantauan, penilaian dan evaluasi program pengendalian PTM. Terselenggaranya kewaspadaan dini PTM

TARGET DAN INDIKATOR SURVEILANS FR PTM BERBASIS POSBINDU Indikator tingkat individu  risiko/tidak risiko Proporsi  jumlah risiko/jumlah periksa Proporsi Terbobot: proporsi dengan pembobotan Cakupan  jumlah diperiksa/jumlah penduduk target Tingkat Posbindu Tingkat PKM, Dinkes, Kemkes

1. Indikator tingkat Individu No Faktor risiko Cut off point 11 Kolesterol darah >190 hiperkolesterolemia 12 Trigliserida >=150 hipertrigliserida 13 Benjolan payudara Ditemukan,tdk ditemukan 14 IVA Positif, negatif 15 Penyuluhan IVA dan CBE Ikut, tidak ikut 16 Kadar alkohol pernafasan 17 Amfetamin urin 18 Penyuluhan potensi cedera 19 Konseling diet 20 Konseleing berhenti merokok

TARGET DAN INDIKATOR SURVEILANS FR PTM BERBASIS POSBINDU Indikator tingkat individu  risiko/tidak risiko Proporsi  jumlah risiko/jumlah periksa Proporsi Terbobot: proporsi dengan pembobotan Cakupan  jumlah diperiksa/jumlah penduduk target Tingkat Posbindu Tingkat PKM, Dinkes, Kemkes

1. Indikator tingkat Individu No Faktor risiko Cut off point (merah = risiko, hijau = tidak risiko) 1 Tekanan darah Sistole >= 140 mmHg Diastole >= 90 mmHg 2 Kurang makan buah dan sayur (5 porsi sehari) Ya, tidak 3 Kurang aktivitas fisik (150 menit per minggu) 4 Merokok 5 Stres 6 Konsumsi minuman beralkohol 7 IMT >= 23 obesitas 8 Lingkar perut Laki-laki >=90 cm Perempuan >=80 cm 9 Fungsi paru sederhana Baik (< dari prediksi), buruk 10 Gula darah >200 mg/dL hiperglikemi

1. Indikator tingkat Individu No Faktor risiko Cut off point 11 Kolesterol darah >190 hiperkolesterolemia 12 Trigliserida >=150 hipertrigliserida 13 Benjolan payudara Ditemukan,tdk ditemukan 14 IVA Positif, negatif 15 Penyuluhan IVA dan CBE Ikut, tidak ikut 16 Kadar alkohol pernafasan 17 Amfetamin urin 18 Penyuluhan potensi cedera 19 Konseling diet 20 Konseling berhenti merokok

2. Indikator Proporsi No Faktor risiko Cut off point Merah hijau 1 Jumlah hasil positif /jumlah warga yang diperiksa No Faktor risiko Cut off point Merah hijau 1 Kurang makan buah &sayur (5 porsi sehari) > 90% ≤ 90% 2 Kurang aktivitas fisik (30 menit sehari atau 150 menit/minggu) > 26% ≤ 26% 3 Merokok >30% ≤ 30% 4 Konsumsi minuman beralkohol >20% ≤ 20% 5 Stres >10% ≤ 10% 6 Obesitas (IMT >=23) 7 Obesitas sentral >26% 8 Fungsi paru sederhana tdk normal >4% ≤ 4% 9 Hipertensi >25% ≤ 25% 10 Hiperglikemia >6,5% ≤ 6,5%

2. Indikator Proporsi No Faktor risiko Cut off point Merah hijau 11 Hiperkolesterolemia >1% ≤ 1% 12 Hipertrigliserida 13 Benjolan payudara >2 0/00 ≤ 2 0/00 14 IVA positif >3% ≤ 3% 15 Kadar alkohol pernafasan positif ≤1% 16 Amfetamin urin positif 17 Penyuluhan/konseling berhenti merokok <80% ≥ 80% 18 Penyuluhan/koseling diet 19 Penyuluhan IVA dan CBE (P 30-50 thn) 20 Penyuluhan potensi cedera

3. Indikator Proporsi Terbobot Proporsi faktor risiko PTM tertentu yang telah diadjust (dibobot) dengan jumlah penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin di suatu wilayah. Angka ini ditentukan oleh total populasi, jumlah penduduk yang melakukan pemeriksaan, dan proporsi faktor risiko PTM. Menentukan besarnya keterwakilan penduduk yang melakukan pemeriksaan di Posbindu PTM dari populasinya. Proporsi terbobot digunakan sebagai estimasi angka prevalensi faktor risiko di suatu wilayah sehingga dapat dijadikan acuan dalam capaian program pengendalian PTM.

4a.Indikator Cakupan : Tingkat Posbindu Jumlah yang diperiksa di Posbindu/jumlah penduduk >15 tahun 1 desa/kelurahan No Pemeriksaan Faktor risiko Cut off point Merah hijau 1 Kurang makan buah &sayur (5 porsi/hr) <10% ≥ 10% 2 Kurang aktivitas fisik (30 menit sehari atau 150 menit/minggu) 3 Merokok 4 Konsumsi minuman beralkohol 5 IMT 6 Stes 7 Lingkar perut 8 Tekanan darah 9 Fungsi paru sederhana 10 Gula darah

4a.Indikator Cakupan : Tingkat Posbindu Jumlah yang diperiksa di Posbindu/jumlah penduduk >15 tahun 1 desa/kelurahan No Faktor risiko Cut off point Merah hijau 11 Kolesterol darah <10% ≥ 10% 12 Trigliserida darah 13 Benjolan payudara (Perempuan 30-50 thn) 14 IVA (Perempuan 30-50 thn) 15 Kadar alkohol pernafasan 16 Amfetamin urin 17 Konseling/Penyuluhan berhenti merokok <20% ≥ 20% 18 Konseling/penyuluhan diet 19 Konseling/penyuluhan IVA dan CBE (Perempuan 30-50 thn) 20 Konseling/penyuluhan potensi cedera

4b.Indikator Cakupan : Tk PKM, kab/kota, prov, Nasional Jumlah yang diperiksa di wilayah >15 tahun di wilayah sama No Pemeriksaan Faktor risiko Cut off point Merah hijau 1 Kurang makan buah &sayur (5 porsi/hr) <50% ≥ 50% 2 Kurang aktivitas fisik (30 menit sehari atau 150 menit/minggu) 3 Merokok 4 Konsumsi minuman beralkohol 5 IMT 6 Stes 7 Lingkar perut 8 Tekanan darah 9 Fungsi paru sederhana 10 Gula darah

4b.Indikator Cakupan : Tk PKM, kab/kota, prov, Nasional Jumlah yang diperiksa di wilayah >15 tahun di wilayah sama No Faktor risiko Cut off point Merah hijau 11 Kolesterol darah <50% ≥ 50% 12 Trigliserida darah 13 Benjolan payudara (Perempuan 30-50 thn) <10% ≥ 10% 14 IVA (Perempuan 30-50 thn) 15 Kadar alkohol pernafasan 16 Amfetamin urin 17 Konseling/Penyuluhan berhenti merokok <80% ≥ 80% 18 Konseling/penyuluhan diet 19 Konseling/penyuluhan IVA dan CBE (Perempuan 30-50 thn) 20 Konseling/penyuluhan potensi cedera

SUMBER DATA Hasil Wawancara & Pengukuran/Pemeriksaan di Posbindu PTM

METODE PENGUMPULAN DATA 1. Wawancara : Identitas, kelompok umur, jenis kelamin, riwayat merokok, riwayat hipertensi, konsumsi alkohol, konsumsi buah dan sayur, kurang aktivitas fisik. 2. Pengukuran : Berat badan, tinggi badan, lingkar perut, indeks massa tubuh dan tekanan darah. DILANJUTKAN DENGAN

3. Pencatatan dan Pelaporan - Online Web Base - Android Base (Online/Offline) - Desktop Base, Ms. Excel (Offline)

RUANG LINGKUP 1. Pengumpulan data oleh kader 2. Pengolahan dan analisis dengan bantuan sistem informasi Surveilans 3. Interpretasi 4. Diseminasi informasi 5. Tindak Lanjut

1. Pengumpulan Data Oleh Kader (Petugas Pelaksana Posbindu PTM) Secara Off line dan On line Off line : di input pada microsoft excel 2007 kemudian di upload ke sistem On line On line : sistem online surveilans PTM www.pptm.depkes.go.id

Offline: dengan komputer / laptop (excel)

1. Pengumpulan data - online Kartu Peserta Posbindu Registrasi Peserta Posbindu Input Data

2. OnOffline: menggunakan HP android

2. OnOffline: menggunakan HP android Dapat diunduh/Install di Android Play Store

2. Pengolahan dan Analisa Data A. Risiko Individu : perorangan yang mempunyai risiko PTM sesuai kategori. Misalnya : IMT ≥ 23 kg/m2 B. Proporsi FR : jumlah orang yang berisiko x 100% jumlah orang yang diperiksa Misalnya : Lingkar Perut (cm) untuk laki-laki lebih dari 90 cm. Dari 100 orang yang diperiksa diperoleh hasil 25 orang dengan LP lebih dari 90 cm, artinya 25/100 = 25%. Proporsi dapat dilihat menurut variabel : sex, umur, wilayah dan waktu

C. Cakupan : Jumlah orang yang diperiksa x 100% Jumlah populasi target Misalnya : yang diperiksa Tekanan Darah pada usia 15 – 59 tahun. Kalau yang diperiksa 168 orang dari 1000 populasi berarti cakupan 168/1000 = 16,8 %

3. INTERPRETASI 4. DISEMINASI INFORMASI berdasarkan situasi di suatu wilayah : Kecenderungan & besaran masalah FR PTM Interpretasi harus mempertimbangkan Cakupan data, semakin luas cakupan gambaran FR akan lebih mendekati situasi yg sebenarnya. Apabila Cakupan masih kecil pergunakan Rujukan sumber data lain 4. DISEMINASI INFORMASI Merupakan feedback kepada perorangan dalam bentuk SMS Gateway yang isinya hasil pemeriksaan dan saran-saran. Kepada Masyarakat dan Pengambil Keputusan melalui berbagai Media : website: www.p2ptm.kemkes.go.id, sosmed :fb, twitter, instagram (p2ptmkemenkesri)

5. TINDAK LANJUT Tindak lanjut dilakukan bersama oleh kader dan petugas kesehatan sesuai peran masing-masing berupa : Penyuluhan kepada masyarakat atau keluarga penyandang faktor risiko PTM atau penderita PTM Memberikan konseling berkala pada penyandang faktor risiko PTM atau penderita PTM Membantu merujuk penyandang faktor risiko PTM atau penderita PTM berisiko tinggi ke unit pelayanan FKTP

Hasil dan Tindak Lanjut Individu SMS Hasil, Saran Tindaklanjut Melalui SMS Riwayat Faktor Risiko PTM Indvidu

Hasil dan Tindak Lanjut Pengelola PTM Email hasil, saran tindak lanjut Pengelola PTM Hasil Pemeriksaan : Proporsi dan cakupan Faktor Risiko dan Cakupan Pemeriksaan

PEMANTAUAN & EVALUASI Mengetahui keberhasilan surveilans yang telah dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk menilai apakah sistem yang ada berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu diperlukan berbagai upaya untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam pelaksanaan surveilans dan upaya untuk memperbaikinya sehingga pelaksanaan surveilans PTM sesuai dengan yang diharapkan. Pemantauan dan evaluasi dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja yang telah disepakati.

Profil Faktor Risiko PTM 2016

DISTRIBUTION OF POSBINDU-PTM IN INDONESIA =OKTOBER 2016 Jumlah Sebaran Posbindu : 19772 Sumber : http://pptm.depkes.go.id/ Aceh 641 Kaltim 192 Sumut 641 KEPRI 155 Kaltara 39 RIAU 196 Sulut 371 Kalbar 544 Malut 51 Papua barat 123 Gorontalo 137 Sumsel 681 Kalteng 272 Sumbar 743 Jambi 598 BABEL 426 Sulbar 41 DKI 844 Papua 81 Kalsel 198 Sultra 340 Maluku 210 Bengkulu 267 Lampung 909 Sulsel 1072 Jateng 1416 Jatim 4775 NTB 633 NTT 250 Banten 656 DI Ygya 390 Jabar 1527 Bali 88

Jumlah Kabupaten/Kota No Provinsi Jumlah Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk Jumlah Kel/Desa Jumlah Posbindu 1 Aceh 23 5,1 Juta 6,493 641 2 Sumatera Utara 33 14,1 Juta 5,876 3 Sumatera Barat 19 5,2 Juta 1140 743 4 Riau 12 6,4 Juta 1,759 196 5 Jambi 11 3,4 Juta 1,506 598 6 Sumatera Selatan 17 8,1 Juta 3,262 681 7 Bengkulu 10 1,9 Juta 1,517 267 8 Lampung 15 8,2 Juta 2,576 909 9 Kep. Bangka Belitung 1,4 Juta 381 426 Kep. Riau 383 155 DKI Jakarta 10,2 Juta 844 Jawa Barat 27 46,8 Juta 5962 1527 13 Jawa Tengah 35 33,8 Juta 8578 1417 14 DI Yogyakarta 3,7 Juta 438 390 Jawa Timur 38 38,9 Juta 8505 4776 16 Banten 11,9 Juta 1551 656 Bali 4,2 Juta 716 88 18 NTB 4,8 Juta 1146 633 NTT 3213 250 20 Kalimantan Barat 1982 542 21 KalimantanTengah 3,9 Juta 1559 272 22 Kalimantan Selatan 2,5 Juta 2007 198 Kalimantan Timur 4,1 Juta 1013 192 24 Kalimantan Utara 650 Ribu 473 39 25 Sulawesi Utara 2,4 Juta 1738 371 26 Sulawesi Tengah 2,9 Juta 1922 265 Sulawesi Selatan 8,6 Juta 3025 1072 28 Sulawesi Tenggara 2215 340 29 Gorontalo 1,2 Juta 733 137 30 Sulawesi Barat 1,3 Juta 645 41 31 Maluku 1,7 Juta 1041 210 32 Maluku Utara 1077 51 Papua Barat 880 Ribu 1442 123 34 Papua 3,2 Juta 3619 81   Total 514 *260 Juta Jiwa 79760 19772

Faktor Risiko PTM 2016 12,77% 26,84% 25,55% 53,04% 47,06% 33,43% KURANG AKTIFITAS FISIK DIET TIDAK SEIMBANG MEROKOK 12,77% 26,84% 25,55% n=357.615 n=345.119 n=348.631 53,04% 47,06% 33,43% 44,38% n=321.979 n=424.244 n=56.066 n=20.896 OBESITAS HIPERTENSI HIPERGLIKEMI HIPERKOLESTEROL Sumber data: Surveilans Berbasis Posbindu dan Surveilans Berbasis FKTP

Sumber data: Surveilans Berbasis Posbindu dan Surveilans Berbasis FKTP

Sumber data: Surveilans Berbasis Posbindu dan Surveilans Berbasis FKTP

Sumber data: Surveilans Berbasis Posbindu dan Surveilans Berbasis FKTP

Sumber data: Surveilans Berbasis Posbindu dan Surveilans Berbasis FKTP

Sumber data: Surveilans Berbasis Posbindu dan Surveilans Berbasis FKTP

Sumber data: Surveilans Berbasis Posbindu dan Surveilans Berbasis FKTP

Sumber data: Surveilans Berbasis Posbindu dan Surveilans Berbasis FKTP

TERIMA KASIH TERIMA KASIH