KOMPLIKASI KELAINAN PENYAKIT DALAM PERSALINAN Dr. Rinto Riantori, SpOG
DISTOSIA Distosia ialah persalinan yang sulit yg disebbkn 4 kelainan yg muncul tunggal atau kombinasi: Kelainan tenaga: hipotonik, disfungsi uterus, kekuatan mengedan pd kala II Kelainan janin: presentasi, posisi atau perkembangan janin Kelainan tulang panggul Kelainan jaringan lunak jalan lahir
Disederhanakan secara mekanik menjadi kategori: Kelainan tenaga: kontraksi uterus, kekuatan mengedan Kelainan passenger: janin Kelainan passage: pelvis
Gambaran umum pada persalinan yg tidak efektif: Dilatasi serviks dan penurunan janin yg tidak adekuat: protracted labor (kemajuan yg lambat), arrested (tdk ada kemajuan), tenaga mengedan tdk adekuat. Fetopelvic disproportion: exessive fetal size, kapasitas panggul tdk adekuat, malpresentasi dan malposisi Pecahnya membran tanpa inpartu
DISTOSIA KARENA KELAINAN TENAGA Jenis-jenis kelainan his: Inersia uteri. inersia uteri primer atau hypotonic uterine contraction His bersifat biasa: fundal dominan, Keadaan umum baik, rasa nyeri tidak seberapa Kelainannya : kontraksi uterus lebih lemah, singkat dan jarang inersia uteri sekunder: timbul setelah berlangsungnya his kuat untuk waktu yang lama
His terlampau kuat: hypertonic uterine contraction. His yang terlalu kuat dan terlalu efisien persalinan selesai dalam waktu yang sangat singkat (< tiga jam) partus presipitatus Sifat his: normal, tonus otot di luar his biasa. Kelainannya: terletak pada kekuatan his. Resiko: batas antara bagian atas dan segmen bawah atau lingkaran retraksi menjadi sangat jelas dan meninggi lingkaran retraksi patologik atau lingkaran Bandl ruptura uteri.
Incoordinate uterine action. sifat his berubah: tonus otot uterus meningkat, juga di luar his: kontraksinya tidak sinkron his tidak efisien mengadakan pembukaan. rasa nyeri yang lebih keras dan lama bagi ibu dan dapat pula menyebabkan hipoksia pada janin uncoordinated hypertonic uterine contraction. kelainan his: spasmus sirkuler setempat, sehingga terjadi penyempitan kavum uteri pada tempat itu lingkaran kontraksi atau lingkaran konstriksi
Etiologi: Primigravida: primigravida tua. Multipara Herediter Emosi Kelainan letak janin atau disproporsi sefalopelvik. Peregangan rahim Kelainan uterus
Penanganan Persalinan lama : awasi seksama. Tekanan darah diukur tiap empat jam. Denyut jantung janin dicatat tiap setengah jam Awasi dehidrasi dan asidosis Berikan infus larutan glukosa 5% dan larutan NaCl isotonik Mengurangi rasa nyeri : pethidin 50 mg atau 10 mg morfin.
Inersia uteri. Setelah diagnosis inersia uteri ditetapkan : CPD seksio sesarea. Disproporsi ringan Keadaan umum penderita diperbaiki Kandung kencing serta rektum dikosongkan. Ketuban boleh dipecahkan Oksitosin, 5 satuan dalam glukosa 5% : infus IV 12 tetes per menit dinaikkan sampai kira-kira 50 tetes tidak ada kemajuan istirahat dicoba lagi beberapa jam tidak ada kemajuan seksio sesarea
His terlalu kuat. bayi dapat lahir tanpa ada seorang yang menolong. partus presipitatus : dapat berulang Persalinan keadaan diawasi dengan cermat, Episiotomi untuk menghindarkan ruptura perinea His kuat + rintangan lingkaran retraksi patologik, ruptura uteri.
Incoordinate uterine action. Terapi simtomatis mengurangi tonus otot dan mengurangi ketakutan penderita analgetika, seperti morphin, pethidin Ketuban sudah pecah dan pembukaan belum lengkap seksio sesarea. Lingkaran konstriksi seksio sesarea
Kriteria Diagnosis Arrest atau Protraction Disorders Pola persalinan Nullipara Multipara Protraction disorder Dilatasi <1,2 cm/jam <1,5 cm/jam Descent <1,0 cm/jam <2,0 cm/jam Arrest disorder Tidak ada dilatasi > 2 jam Tidak ada penurunan > 1 jam
Kelainan pola persalinan, kriteria diagnostik, dan metode penatalaksanaan Terapi Pola persalinan NP MP Anjuran Pilihan Fase laten memanjang >20 jam >14 jam Bed rest Oksitosin atau SC (kasus segera) Kel. Protracted Fase aktif <1,2 cm/jam <1,5 cm/jam Expectant & support SC utk CPD Descent <1 cm/jam <2 cm/jam
Kriteria diagnostik Terapi Pola persalinan NP MP Anjuran Pilihan Kel. Arrest 1. Prolonged latent phase >3 jam > 1 jam CPD(-)SC Istirahat (kelelahan) 2. Secondary arrest of dilatation 3. Arrest of descent > 2 jam CPD (+)SC SC 4. Failure of >1 jam, dg atau tanpa descent pd deselerasi atau kala II
Distosia Kelainan Janin A. Kelainan letak, posisi dan presentasi Posisi Oksipitalis Posterior Persisten Presentasi puncak kepala Presentasi muka Presentasi dahi Letak sungsang Letak lintang Presentasi ganda
B. Kelainan dalam bentuk janin: Makrosomia -> CPD / distosia bahu Hidrosefalus Kel bentuk janin yang lain : Janin kembar, melekat (double monster), janin dengan perut besar, tumor-tumor lain pada janin
POSISI OKSIPITALIS POSTERIOR PERSISTEN Kejadian 10 % Ubun-ubun kecil tidak berputar ke depan, sehingga tetap di belakang Etiologi diameter anteroposterior panggul > diameter transversa : panggul antropoid, segmen depan menyempit : panggul android, otot-otot dasar panggul yang sudah lembek pada multipara kepala janin yang kecil dan bulat Penanganan : Ekstraksi cunam
PRESENTASI PUNCAK KEPALA Presentasi puncak kepala ( presentasi sinsiput) derajat defleksi ringan UUB bagian terendah merupakan kedudukan sementara PRESENTASI MUKA Presentasi muka ialah defleksi maksimal oksiput tertekan pada punggung dan muka merupakan bagian terendah menghadap ke bawah. Presentasi muka primer : sudah terjadi masa kehamilan Presentasi muka sekunder : bila baru terjadi pada waktu persalinan PRESENTASI DAHI Presentasi dahi kedudukan kepala berada di antara fleksi maksimal dan defleksi maksimal dahi merupakan bagian terendah Merupakan kedudukan sementara
LETAK SUNGSANG janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri. Beberapa jenis letak sunsang : presentasi bokong presentasi bokong kaki sempurna, presentasi bokong kaki tidak sempurna kaki.
Penanganan Dalam kehamilan Primigravida, versi luar menjadi presentasi kepala. Versi luar dilakukan 34 dan 38 minggu. Kontra indikasi versi luar: 1) panggul sempit 2) perdarahan antepartum 3) hipertensi 4) hamil kembar 5) plasenta previa 6) air ketuban sedikit
Dalam persalinan seksio sesarea kesempitan panggul, plasenta previa, tumor rongga panggul. tidak didapatkan kelainan per vaginam Cara persalinan pervaginam : Perasat Bracht Manual aid Ekstraksi Untuk melahirkan lengan dan bahu : cara klasik cara Mueller cara Loevset. Untuk melahirkan kepala : cara Mauriceau (Veit Smellie). Ekstraksi bokong atau ekstraksi kaki janin harus segera lahir : ibu atau janin dalam bahaya.
LETAK LINTANG Letak lintang : janin melintang di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu dan bokong berada pada sisi yang lain. Pada umumnya bokong berada sedikit lebih tinggi daripada kepala janin, sedangkan bahu berada pada pintu atas panggul. Punggung janin : di depan (dorsoanterior) dibelakang (dorsoposterior) diatas (dorsosuperior) dibawah (dorsoinferior)
Etiologi multiparitas : dinding uterus dan perut lembek Prematur Hidramnion Kehamilan kembar, Panggul sempit, Tumor di daerah panggul Plasenta previa Kelainan bentuk rahim: uterus arkuatus atau uterus subseptus
Penanganan Versi luar. Seksio sesarea. pertimbangan sbb: 1. bahu tidak dapat melakukan dilatasi pada serviks dengan baik, 2. dapat mengakibatkan terjadinya prolapsus funikuli; 3. pada primigravida versi ekstraksi sukar dilakukan. Versi ekstraksi : kehamilan kembar setelah bayi pertama lahir, bayi kedua berada dalam letak lintang.
PRESENTASI GANDA di samping kepala janin dijumpai tangan, lengan atau kaki di samping bokong janin dijumpai tangan. tidak ada indikasi untuk mengambil tindakan, dapat dilakukan : reposisi lengan. prolapsus funikuli : tergantung kondisi janin dan pembukaan serviks. janin baik dan pembukaan belum lengkap : seksio sesarea pembukaan lengkap, panggul normal, multipara : per vaginam. janin sudah meninggal : persalinan spontan
Presentasi ganda (tangan di samping kepala)
Tali pusat menumbung Tali pusat terkemuka
DISTOSIA KELAINAN PANGGUL Jenis panggul Caldwell dan Moloy 4 jenis pokok yaitu : Panggul ginekoid Panggul antropoid Panggul android Panggul platipelloid
Panggul wanita
Kesempitan Panggul : Kesempitan PAP cv < 10 cm atau diam transversa <12 cm Kesempitan panggul tengah diameter interspinarum + diameter sagital post <13,5 Kesempitan PBP distansia inter tuberosum < 8 cm Kesempitan panggul umum
EFEK DISTOSIA TERHADAP MATERNAL-FETAL IBU Infeksi intrapartum: pecah ketuban kuman masuk ke cairan amnion, desidua, pembuluh darah korialis bakteremia sepsis VT yg sering Ruptura Uteri Multiparitas Bekas SC Lingkaran Bandl
Fistula urogenital: penekanan kepala pada jaringan jalan lahir berlebihan aliran darah menurun nekrosis fistula postpartum (vesiko vaginal, vesiko servikal, rektovaginal) Trauma otot-otot dasar panggul prolapsus organ genitalia Trauma jaringan saraf ekstremitas bagian bawah: pleksus lumbosakral lemah tungkai (kebanyakan sembuh dalam 6 bulan)
Bayi: Kaput suksadenum Molase kepala: dapat menyebabkan perlukaan tentorium, laserasi pembuluh darah, perdarahan intrakranial, perdarahan subdurah (fatal: karena perdarahan pada septum duramater terutama tentorium serebelli) Fraktur tulang: ekstremitas, kepala
Terima kasih