Bahasa Indonesia Oleh: Ali
Ameliorasi Makna ameliorasi adalah jenis pergeseran makna yang membuat makna kata baru yang lebih sopan dibandingkan sebelumnya. Pergeseran makna ini juga disertai dengan perubahan bentuk katanya. Contoh: “Buta” menjadi “Tunanetra” “Bui” menjadi “Lembaga Pemasyarakatan” “Gelandangan” menjadi “Tunawisma” “Bini” menjadi “Isteri” “Beranak” menjadi “Melahirkan”
Peyorasi Peyorasi membuat suatu kata berubah menjadi lebih buruk atau memiliki kedudukan arti yang lebih rendah dibanding kata sebelumnya. Sama halnya dengan ameliorasi, perubahan makna dalam peyorasi juga ikut mengubah bentuk katanya. Contoh: “Kawanan” menjadi “Gerombolan” “Pramuniaga” menjadi “pelayan toko” Menikah” menjadi “Kawin” “Talak” menjadi “cerai” “Meninggal” menjadi “Mati”
Sinestesia Sinestesa mengalami perubahan bentuk kata dan tingkatan makna lebih baik atau buruk. Sinestesia adalah bentuk perubahan makna pada suatu kata karena tanggapan dua hal yang berhubungan dengan panca indera. Contoh: 1. TajamContoh kalimat: Hati-hati pisau itu sangat tajam! Tentu saja aku tahu dia marah. Apa kau tidak lihat pandangannya begitu tajam saat menatapku. 2. ManisContoh kalimat:Tidak disangka, buah ini rasanya sungguh manis. Alina terlihat manis memakai gaun yang dibelikan ayahnya.
Klausa Verbal Klausa verbal merupakan klausa yang memuat predikat berupa kata kerja (verba). Lebih lanjut, klausa verba terbagi menjadi klausa transitif dan klausa intransitif. Klausa transitif adalah klausa yang predikatnya merupakan kata kerja transitif atau kata kerja yang memerlukan objek. Klausa intransitif adalah klausa dengan predikat berupa kata kerja intransitif. Contoh:Harimau berlari, Ikan berenang, Adik membuka pintu, Ayah memotong kayu, Lisa menyapu
Frase Bertingkat/Subordinatif Frasa bertingkat ialah frasa yang unsurnya mempunyai hubungan bertingkat atau tidak sejajar. Dalam frasa ini salah satu unsurnya menduduki inti frasa atau dienal dengan usur diterangkan (D) dapat berposisi diawal maupun di akhir sebuah frasa. Contoh: a. sedang membaca b. rumah besar M D D M Perhatikan contoh kalimat berikut : a. Ayah sedang membaca koran kata membaca sebagai unsur yang diterangkan (D) dapat menggantikan kedudukan frasa sedang membaca sehingga kalimat menjadi Ayah membaca koran. Namun tidak demikian halnya dengan yang sedang mengubah kalimat menjadu Ayah sedang koran.(?)
Klausa Atasan Klausa atasan adalah klausa yang tidak menduduki fungsi sintaksis dari klausa lainnya. Contoh : ketika paman datang, kami sedang belajar.
Kalimat Nominal Jenis klausa yang kedua berdasarkan unsur yang menjadi predikat adalah klausa nominal. Klausa nominal merupakan klausa dimana predikatnya merupakan kata benda atau frasa nomina. Contoh klausa nominal: Ayahnya seorang guru Pak Ratan dulu seorang kepala desa Mereka siswa SMA
Perluasan Makna Generalisasi atau perluasan makna adalah suatu proses perubahan makna kata dari yang lebih khusus kepada yang lebih umum, atau dari yang lebih sempit kepada yang lebih luas. Contoh: Kata mahasiswa dan kata siswa dalam pemakaian bahasa Indonesia sekarang ini tidak hanya mengacu kepada “mahasiswa atau pelajar” yang berjenis kelamin pria, tetapi juga pelajar yang berjenis kelamin wanita, sehubungan dengan semakin rendahnya frekuensi pemakaian kata mahasiswa dan siswi. • Contoh lain perluasan makna adalah kakak, ibu, adik, dan bapak.
Makna Konotasi Pada Kalimat Makna Konotasi merupakan makna yang bukan sebenarnya dan merujuk pada hal yang lain. Sementara kalimat yang bermakna konotasi adalah kalimat yang memiliki kata yang tidak sesuai dengan makna yang sebenarnya, atau berupa kata kiasan yang menggambarkan sesuatu.
Makna Gramatikal kalimat gramatikal adalah kalimat yang makna katanya berubah-ubah karena mengalami proses pengimbuhan, pengulangan ataupun pemajemukan yang disesuaikan menurut tata bahasa serta terikat dengan konteks pemakainya.
Homofon Homofon adalah kata yang diucapkan sama dengan kata lain tetapi berbeda dari segi maksud. Homofon terdiri atas kata homo berarti sama dan foni (phone) yang berarti bunyi atau suara. homofon mempunyai pengertian sama bunyi, berbeda tulisan, dan berbeda makna.
Polisemi Polisemi adalah suatu kata yang mempunyai makna lebih dari satu. Contoh : Saya masih punya hubungan darah dengan keluarga Bu Rani. (darah=kesaudaraan) Tubuhnya berlumuran darah setelah kepalanya terbentur tiang listrik. (darah=yang berada dalam tubuh)
Sumber https://dosenbahasa.com/klausa-dalam-bahasa-indonesia http://www.inirumahpintar.com/2016/10/pengertian-jenis-jenis-contoh- klausa.html http://bimbelpendidikan.blogspot.co.id/2016/09/mengerti-dan-memahami- frasa-bertingkat.html http://ketikakuberkata.blogspot.co.id/2017/01/pengertian-dan-contoh- penyempitan-dan.html