METODOLOGI PENELITIAN DAN STATISTIK

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR
Advertisements

DESAIN EKSPERIMEN MURNI DAN QUASI
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
DISAIN PERCOBAAN.
Hansiswany Kamarga METODE PENELITIAN DALAM KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN.
Penelitian Mencari sesuatu Sistematik Teratur dan tertib Metodologi Penelitian.
Metode Penelitian Kuantitatif
ANALISIS DATA Dr. Adi Setiawan.
RANCANGAN PENELITIAN / RESEARCH DESIGN AN OVERVIEW
Nur Auliyah Firdaus, S,ST
Salamun FMIPA Universitas Airlangga
METODE PENELITIAN EKSPERIMEN
Ekonometrika Metode-metode statistik yang telah disesuaikan untuk masalah-maslah ekonomi. Kombinasi antara teori ekonomi dan statistik ekonomi.
DESAIN (RANCANGAN) PENELITIAN
ANALISIS DATA Bagaimana data bisa dibaca METODOLOGI PENELITIAN.
Validitas Hasil Penelitian
Populasi dan Sampel Widaningsih.
STUDI KOHORT.
Desain Penelitian widaningsih.
Statistika Uji Binomial.
Rancangan Penelitian Experimental
RANCANGAN / DISAIN PENELITIAN
Pengantar Psikologi Eksperimen
Dr. Muhamad Ibnu Sina TIM UKMPPD FKU MALAHAYATI
RISET SURVEY.
METODE PENELITIAN DALAM KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
STUDI EPIDEMIOLOGI.
METODE PENELITIAN KUANTITATIF
STATISTIK dalam RISET Anas Tamsuri Disampaikan pada One Day Training:
UJI T DEPENDEN (Paired T Test)
SAMPLING.
UJI HIPOTESIS.
Pendahuluan Tujuan yang umum dan penting: mempelajari suatu kelompok besar (populasi) dengan cara melakukan pengujian data dari beberapa anggota kelompok.
SAMPLING.
TEKNIK SAMPLING Oleh : Herry Yulistiyono, MSi.
POPULASI DAN SAMPEL.
SUBYEK PENELITIAN.
PENELITIAN EKSPERIMEN
RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMEN.
POPULASI DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPLE
JENIS PENELITIAN.
Disiapkan oleh Dwi Yuliani
MODUL I SAMPLING ( METODE PENGAMBILAN SAMPEL) 1. PENDAHULUAN
PENGANTAR RANCANGAN EKSPERIMEN
PENELITIAN EKSPERIMEN
PRA - EKSPERIMEN One ” shot case – study ”
Salamun FSaintek Universitas Airlangga
PENELITIAN DAN STATISTIK NON PARAMETRIK
METODOLOGI PENELITIAN POPULASI DAN SAMPEL
Salamun FSaintek Universitas Airlangga
KELOMPOK 2 : Abdul mahmud yumassik Deny saputra Eko setiawan
MASALAH PENELITIAN RUMUSAN MASALAH JUDUL PENELITIAN
Sampel ? Populasi adalah sesuatu hal yang dijadikan Sampel
Populasi dan Sampel PERTEMUAN 8.
TEHKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA.
PENELITIAN EKSPERIMEN
OLEH: MAYOR CKM (K) Ns. MUSTRIWI, M. Kep
PENELITIAN EKSPERIMENTAL
RISET KEPERAWATAN ~METODOLOGI PENELITIAN~
Salamun FST Universitas Airlangga
METODE PENELITIAN DALAM KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
 Adalah penelitian yang dilakukan dengan cara memberi treatmen atau perlakuan kepada sampel penelitian guna mempengaruhi atau meningkatkan variabel terikat.
STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG
Salamun FMIPA Universitas Airlangga
RANCANGAN EPIDEMIOLOGI ANALITIK
Hardian Clinical Epidemiology and Biostatistic Unit FK UNDIP
8. DAN 9. MEMILIH PENDEKATAN
Vitri Widyaningsih, dr. Definisi Rencana penelitian yang memuat strategi dan struktur penelitian yang diatur untuk menjawab masalah penelitian Suatu rencana,
RESEARCH DESIGN AN OVERVIEW MAYA KLEMENTINA DASMASELA PRODI SARJANA GIZI STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA.
Transcript presentasi:

METODOLOGI PENELITIAN DAN STATISTIK

DIAGRAM PENELITIAN teori masalah rumusan masalah hipotesis variabel fakta rancangan intru- penelitian men laporan sampel temuan hasil data komputasi statistik Muhammad Cholil Munif Bagian Ilmu Faal FK Unair AKHIR CONTOH

MASALAH DARI FORMAT BUKU MAJALAH SEMINAR PERNYATAAN KAIT MIN 2 VAR GAP FAKTA HARAPAN

ANALISIS STATISTIK

. ANALISIS DISKRIMINAN TIPE DESKRIPTIF DENGAN TUJUAN MENENTUKAN POLA URUTAN DAN DOMINASI VARIABEL YANG BERKONTRI-BUSI PADA PEMBEDAAN GRUP PERLAKUAN. URUTAN MENUNJUKKAN PENGARUH YANG PERTAMA YANG DOMINAN

RANCANGAN PENELITIAN PADA PENELITIAN OBSERVASIONAL DIKENAL 1. STUDI KOHORT SETIAP SUBYEK DIAMATI UNTUK PERIODE WAKTU TERTENTU KEMUDIAN DIKUKUR OUTCOMENYA 2. STUDI PENEMPANG (CROSS SECTIONAL) SETIAP SUBYEK HANYA DIAMATI SEKALI WAKTU SAJA

STUDI KOHORT SEKARANG AKAN DATANG populasi sampel resiko ada sakit tidak sakit resiko tidak sakit tidaksakit

Tahap : STUDI KOHORT .pilih sampel dari populasinya RANCANGAN PENELITIAN STUDI KOHORT Tahap : .pilih sampel dari populasinya .ukur variabel prediktor (faktor resiko ada atau tidak) .ikuti kohort .ukur variabel outcome

STUDI PENEMPANG (CROSS SECTIONAL STUDY) RANCANGAN PENELITIAN STUDI PENEMPANG (CROSS SECTIONAL STUDY) PENELITI MENGAMATI SUBYEK PADA SATU SAAT SEKALI SAJA Populasi sampel resiko + resiko + sakit tidak sakit resiko - resiko - sakit tidak sakit TAHAP : 1. PILIH SAMPEL 2. UKUR PREDIKTOR DAN OUTCOME

RANCANGAN PENELITIAN STUDI KASUS KELOLA (CASE CONTROL STUDY) MASA LALU / SEKARANG SEKARANG resiko resiko sakit popul ada tidak sampel kasus resiko resiko sehat popul ada tidak sampel kontrol TAHAP : 1. PILIH SAMPEL DARI POPULASI DENGAN SAKIT (KASUS) 2. PILIH SAMPEL DARI POPULASI SEHAT (KONTROL) 3. UKUR VARIABEL PREDIKTOR

RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL MURNI SYARAT : ADA PERLAKUAN SAMPEL DIPILIH RAMBANG ADA KELOMPOK KONTROL TERDAPAT ULANG PADA TIAP KELOMPOK VARIABEL LAIN HARUS DIKONTROL TERKENDALI ADA PRE TESTING JIKA SYARAT ITU KURANG, RANCANGAN YANG DIGUNA-KAN BUKAN LAGI EKSPERIMENT MURNI, MUNGKIN PRA EKSPERIMENTAL ATAU EKSPERIMENTAL SEMU

RANCANGAN PENELITIAN PRA EKSPERIMENTAL ONE SHOT CASE STUDY SUBYEK DIBERI PERLAKUAN TANPA PRE TESTING SUBYEK DIPILIH TIDAK RAMBANG TANPA KELOMPOK KONTROL CONTOH: PENYULUHAN KB DI KAMPUNG TANPA PRE TESTING MEREKA DISULUH TENTANG KB SELESAI MEREKA DIUJI PENGETAHUAN MEREKA TENTANG KB SKEMA PERLAKUAN SAMPEL DIAMATI HASILNYA

RANCANGAN PENELITIAN PRA EKSPERIMENTAL ONE GOURP PRE TEST-POST TEST DESIGN TERDIRI HANYA SATU KELOMPOK PENGAMATAN AWAL, KEDUA DAN SELANJUTNYA ADA PERLAKUAN YANG DIBERIKAN BERTURUT-TURUT WASH OUT PERIOD (WOP) CUKUP MINIMAL 5 x t0.5 ( HALF TIME ) UNTUK PENELITIAN KLINIK, DAPAT 10 x t0.5 UNTUK PENELITIAN BIOMLECULAR, YANG DIBERLAKUKAN ANTARA PERLAKUAN. SKEMA perlakuan X Y Z O1 O2 O3 O4 WOP WOP O1, O2, O3 DAN O4 PENGAMATAN

RANCANGAN PENELITIAN PRA EKSPERIMENTAL POST TEST ONLY DESIGN SETIAP SUBYEK HANYA DIAMATI PADA AKHIR TIDAK ADA PRE TESTING SAMPEL TIDAK DIPILIH RAMBANG TERDAPAT KELOMPOK KONTROL SKEMA x K.EKS 1 AMATI HASIL POPULASI SAMPEL y K.EKS 2 AMATI HASIL KONTROL AMATI HASIL

RANCANGAN PENELITIAN PRA EKSPERIMENTAL RANDOMIZED POST TEST ONLY CONTROL GROUP DESIGN SETIAP SUBYEK HANYA DIAMATI PADA AKHIR TIDAK ADA PRE TESTING SAMPEL DIPILIH RAMBANG TERDAPAT KELOMPOK KONTROL SKEMA x R K.EKS 1 AMATI HASIL POPULASI SAMPEL y K.EKS 2 AMATI HASIL KONTROL AMATI HASIL

RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL MURNI RANDOMIZED CONTROL GROUP PRE TEST-POST TEST DESIGN SAMPEL DIPILIH RAMBANG DARI POPULASINYA DIALOKA-SIKAN PADA MINIMAL DUA KELOMPOK PERLAKUAN DAN KONTROL KELOMPOK EKSPERIMEN DIBERI PERLAKUAN KELOMPOK KONTROL TIDAK DIBERI PERLAKUAN SETIAP SUBYEK DIAMATI DUA KALI BILA LEBIH DARI DUA WOP HARUS CUKUP BILA PENGAMATAN LAMA SEBAIKNYA VARIABEL MODE-RATOR ATAUPUN CONFOUNDING DIAMATI BERSAMA DENGAN PENGAMATAN VARIABEL OUTCOME

RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL MURNI RANDOMIZED CONTROL GROUP PRE TEST-POST TEST DESIGN SKEMA X Y R KE O1 O2 O3 populasi sampel wop KK O1 O2 O3

RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL MURNI SOLOMON FOUR GROUP DESIGN SAMPEL DIPILIH RAMBANG DARI POPULASINYA SAMPEL DIALOKASIKAN KEPADA EMPAT KELOMPOK YAITU KE1 KELOMPOK EKSPERIMEN DENGAN PRE TEST KK1 KELOMPOK KONTROL DENGAN PRE TEST KE2 KELOMPOK EKSPERIMEN TANPA PRE TEST KK1 KELOMPOK KONTROL TANPA PRE TEST SEMUA KELOMPOK DILAKUKAN POS TEST UNTUK MENGU-KUR OUTCOME WAKTU POST TEST HARUS SAMA

RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL MURNI SOLOMON FOUR GROUP DESIGN SKEMA X KE1 O1 O2 R KK1 O1 O2 populasi sampel KE2 O2 KK2 O2 KE kelompok eksperimen KK kelompok kontrol

RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL MURNI FAKTORIAL DESIGN UNTUK MENDETEKSI EFEK GABUNGAN LEBIH DARI SATU FAKTOR TERHADAP VARIABEL OUTCOME HASILNYA DAPAT MEMPERLIHATKAN : EFEK UTAMA BEDA ANTAR KATEGORI PADA FAKTOR PERTAMA TANPA MEMPER-HATIKAN FAKTOR KEDUA BEDA ANTAR KATEGORI PADA FAKTOR KEDUA TANPA MEMPER-HATIKAN FAKTOR PERTAMA EFEK INTERAKSI EFEK GABUNGAN, MELIHAT PENGARUH FAKTOR PERTAMA TERHADAP FAKTOR KEDUA DAN SEBALIKNYA EFEK LUGAS MENGHASILKAN PERBEDAAN ANTAR FAKTOR 2 PADA SALAH SATU LEVEL FAKTOR 1

RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL MURNI FAKTORIAL DESIGN 1. FAKTORIAL POST TEST ONLY DESIGN PENGAMATAN DILAKUKAN SETELAH SELESAI DI BERI PERLAKUAN 2. FAKTORIAL PRE TEST-POST TEST DESIGN PENGAMATAN DILAKUKAN SEBELUM DAN SESUDAH PERLAKUAN BILA PERLAKUAN DILAKUKAN BERULANG WOP HARUS DIPERHATIKAN

RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL MURNI FAKTORIAL POST TEST ONLY DESIGN SKEMA F1a+F2a K 1 PENGAMATAN F1a+F2b K 2 PENGAMATAN populasi sampel F1b+F2a K 3 PENGAMATAN F1b+F2b K 4 PENGAMATAN

TABULASI UTAMA FAKTORIAL 1 2 F A K X1.1 X1.2 X2.1 X2.2

RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL MURNI FAKTORIAL PRE TEST-POST TEST DESIGN SKEMA F1a+F2a K 1 O1 O2 F1a+F2b R K 2 O1 O2 populasi sampel F1b+F2a K 3 O1 O2 F1b+F2b K 4 O1 O2 O1 SEBELUM O2 SESUDAH PERLAKUAN

TABULASI UTAMA FAKTORIAL SAMA SUBYEK PRE POS 1 X1.1.PRE X1.1.POS 2 X1.2.PRE X1.2.POS X2.1.PRE X2.1.POS X2.2.PRE X2.2.POS

SEPARATE SAMPLE PRETEST-POSTTEST CONTROL GRP DESIGN DIGUNAKAN BILA BINATANG HANYA DIPERIKSA SATU KALI SAJA, TIDAK DAPAT DILAKUKAN UNTUK PENELITIAN PRE POST. PENGEMBANGAN POST TEST ONLY DESIGN MISAL: BINATANG DIPERIKSA DARAH MELALUI CARDIAC PUNCTURE BINATANG DIKORBANKAN KARENA PERLU PEMERIKSAAN LEVER DENGAN HISOTO-LOGI ANALISIS

SEPARATE SAMPLE PRETEST-POSTTEST CONTROL GRP DESIGN s. pretes Obs R s. kontrol pos Obs POP SAMPEL x s. eks 1 Obs1 y s. eks 2 Obs2

PILIHAN TEKNIK ANALISIS/ UJI STAT PILIHAN TEKNIK ANALISIS/ UJI STAT UNI/BIVARIAT kembali ke SKALA variabel TUJUAN JUMLAH SAMPEL/ PASANG BEBAS / BER PA-SANGAN JENIS VARIABEL Kuantitatif normal Semi kuant Tak nomal kategorik KOM- PARA- SI 2 Bebas ? ?? ??? Pasangan > 2 KORELASI Parametrik nonparam khi kuadr

PILIHAN TEKNIK ANALISIS/ UJI STAT UNI/BIVARIAT TUJUAN JUMLAH SAMPEL/ PASANG BEBAS / BER PA-SANGAN JENIS VARIABEL Kuantitatif normal Semi kuant Tak nomal kategorik KOM- PAR- ASI 2 Bebas Uji t bebas Pasangan > 2 KORELASI

PILIHAN TEKNIK ANALISIS/ UJI STAT UNI/BIVARIAT TUJUAN JUMLAH SAMPEL/ PASANG BEBAS / BER PA-SANGAN JENIS VARIABEL Kuantitatif normal Semi kuant Tak nomal kategorik KOM- PAR- ASI 2 Bebas Uji Mann Uji jum per Wilcoxon Pasangan > 2 KORELASI

PILIHAN TEKNIK ANALISIS/ UJI STAT UNI/BIVARIAT TUJUAN JUMLAH SAMPEL/ PASANG BEBAS / BER PA-SANGAN JENIS VARIABEL Kuantitatif normal Semi kuant Tak nomal kategorik KOM- PAR- SI 2 Bebas Uji khi kuad Uji eksak Fisher Pasangan > 2 KORELASI

PILIHAN TEKNIK ANALISIS/ UJI STAT UNI/BIVARIAT TUJUAN JUMLAH SAMPEL/ PASANG BEBAS / BER PA-SANGAN JENIS VARIABEL Kuantitatif normal Semi kuant Tak nomal kategorik KOM- PAR- ASI 2 Bebas Pasangan Uji t pasangan > 2 KORELASI

PILIHAN TEKNIK ANALISIS/ UJI STAT UNI/BIVARIAT TUJUAN JUMLAH SAMPEL/ PASANG BEBAS / BER PA-SANGAN JENIS VARIABEL Kuantitatif normal Semi kuant Tak nomal kategorik KOM- PAR- ASI 2 Bebas Pasangan Wilcoxon uji tanda > 2

PILIHAN TEKNIK ANALISIS/ UJI STAT UNI/BIVARIAT TUJUAN JUMLAH SAMPEL/ PASANG BEBAS / BER PA-SANGAN JENIS VARIABEL Kuantitatif normal Semi kuant Tak nomal kategorik KOM- PARA- SI 2 Bebas Pasangan Uji McNemar > 2 KORELASI

PILIHAN TEKNIK ANALISIS/ UJI STAT UNI/BIVARIAT TUJUAN JUMLAH SAMPEL/ PASANG BEBAS / BER PA-SANGAN JENIS VARIABEL Kuantitatif normal Semi kuant Tak nomal kategorik KOM- PARA- SI 2 Bebas Pasangan > 2 ANOVA 1 ARAH KORELASI

PILIHAN TEKNIK ANALISIS/ UJI STAT UNI/BIVARIAT TUJUAN JUMLAH SAMPEL/ PASANG BEBAS / BER PA-SANGAN JENIS VARIABEL Kuantitatif normal Semi kuant Tak nomal kategorik KOM- PARA- SI 2 Bebas Pasangan > 2 Kruskall Wallis KORELASI

PILIHAN TEKNIK ANALISIS/ UJI STAT UNI/BIVARIAT TUJUAN JUMLAH SAMPEL/ PASANG BEBAS / BER PA-SANGAN JENIS VARIABEL Kuantitatif normal Semi kuant Tak nomal kategorik KOM- PARA- SI 2 Bebas Pasangan > 2 Uji khi kuadrat KORELASI

PILIHAN TEKNIK ANALISIS/ UJI STAT UNI/BIVARIAT TUJUAN JUMLAH SAMPEL/ PASANG BEBAS / BER PA-SANGAN JENIS VARIABEL Kuantitatif normal Semi kuant Tak nomal kategorik KOM- PARA- SI 2 Bebas Pasangan > 2 Anova sama suby KORELASI

PILIHAN TEKNIK ANALISIS/ UJI STAT UNI/BIVARIAT TUJUAN JUMLAH SAMPEL/ PASANG BEBAS / BER PA-SANGAN JENIS VARIABEL Kuantitatif normal Semi kuant Tak nomal kategorik KOM- PARA- SI 2 Bebas Pasangan > 2 Friedman KORELASI

PILIHAN TEKNIK ANALISIS/ UJI STAT UNI/BIVARIAT TUJUAN JUMLAH SAMPEL/ PASANG BEBAS / BER PA-SANGAN JENIS VARIABEL Kuantitatif normal Semi kuant Tak nomal kategorik KOM- PARA- SI 2 Bebas Pasangan > 2 Cochran Q KORELASI

PILIHAN TEKNIK ANALISIS/ UJI STAT UNI/BIVARIAT TUJUAN JUMLAH SAMPEL/ PASANG BEBAS / BER PA-SANGAN JENIS VARIABEL Kuantitatif normal Semi kuant Tak nomal kategorik KOM- PARA- SI 2 Bebas Pasangan > 2 KORELASI Korelasi P Regresi

PILIHAN TEKNIK ANALISIS/ UJI STAT UNI/BIVARIAT TUJUAN JUMLAH SAMPEL/ PASANG BEBAS / BER PA-SANGAN JENIS VARIABEL Kuantitatif normal Semi kuant Tak nomal kategorik KOM- PARA- SI 2 Bebas Pasangan > 2 KORELASI Spearman K.Kendal

PILIHAN TEKNIK ANALISIS/ UJI STAT UNI/BIVARIAT TUJUAN JUMLAH SAMPEL/ PASANG BEBAS / BER PA-SANGAN JENIS VARIABEL Kuantitatif normal Semi kuant Tak nomal kategorik KOM- PARA- SI 2 Bebas Pasangan > 2 KORELASI Kontigens Phi, Kapp

ANALISIS STATISTIK DAN SKALA

UJI NORMALITAS

Z skew = 1.147 / 0.285 = 4.02  p < 0.01  penceng Z kurtos = 2.522 / 0.563 = 4.48  p < 0.01 lamcip

Karena titik tebaran tidak berada pada garis lurus berarti distribusi tidak normal

HIPOTESIS 0.745 RESPONSIVENESS 0.81 0.223(p=0.031) 0.357(p=0.004) 0.505(p=0.000) RELIABILITY 0.268(p=0.006) 0.513 0.261(p=0.031) ASSURANCE 0.265(p=0.024) 0.698(p=0.000) KEPUASAN LOYALITAS 0.545 0.677(p=0.000) 0.423 0.219(p=0.046) EMPATHY - 0.190(p=0.04) TANGIBILITY

ANAKOVA VAR TERGANTUNG  BERAT TULANG VAR BEBAS  KEL. RENANG VAR MODERATOR  BERAT BADAN

POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN ADALAH UPAYA PENGUM-PULAN, PENGOLAHAN, PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA DATA DIPEROLEH DARI POPULSI PENELI-TIAN SESUAI DENGAN MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN PERLU PENENTUAN KRITERIA RESPONDEN

KRITERIA RESPONDEN KRIERIA INKLUSI TENTUKAN SIFAT YANG MENENTUKAN POPU-LASI YANG SESUAI DENGAN MASALAH POPULASI TARGET SESUAI DEMOGRAFI KLINIK POPULSI DI ASSES GEOGRAFIK SIFAT TEMPORER

KRITERIA RESPONDEN KRITERIA EKSKLUSI SUBYEK MENOLAK SUBYEK PINDAH TEMPAT MENGHINDARI FOLLOW UP KESUKARAN BAHASA KONTRA INDIKASI PERLAKUAN

SAMPEL JIKA KEMAMPUAN PENELITI TERBATAS YANG PERLU DILAKUKAN IALAH ME-NGAMBIL SEBAGIAN POPULASI UNTUK DITELITI . SEBAGIAN POPULASI INI DISEBUT SAM-PEL PENELITIAN

SAMPEL, BESAR SAMPEL DAN SAMPLING SEBAGIAN DARI POPULASI YANG DIPILIH DAN DIJADIKAN OBYEK DAN SUBYEK PENELITIAN DALAM PENELITIAN TIDAK MUNGKIN MENE-LITI POPULASI KECUALI POPULASINYA KECIL KARENA PERLU BIAYA BESAR, TENAGA BANYAK DAN WAKTU LAMA SEBELUM SAMPEL DIPILIH TENTUKAN POPU-LASI YANG SESUAI DENGAN TUJUAN PENELI-TIAN

SAMPEL, BESAR SAMPEL DAN SAMPLING SYARAT SAMPEL MEWAKILI POPULASINYA DALAM HAL : JUMLAHNYA DAERAHNYA DEMOGRAFINYA DIPILIH SECARA RAMBANG MEMENUHI KAIDAH RAMBANG SEMUA SUBYEK DIBERI KESEMPATAN UNTUK DIPILIH

SAMPEL, BESAR SAMPEL DAN SAMPLING MANFAAT SAMPEL 1. PENGHEMATAN BIAYA, TENAGA, WAKTU 2. MEMPERTIMBANGKAN SAMPLING ERROR YANG TERBAWA PADA KESIMPULAN 3. MENINGKATKAN KETEPATAN INFORMASI PENELITIAN 4. HARUS DILAKUKAN BILA OBSERVASI ATAU EKSPERIMEN PADA POPULASI BER-SIFAT PENGRUSAKAN

SAMPEL, BESAR SAMPEL DAN SAMPLING BERBEDA DARI JUMLAH SAMPEL DIPENGARUHI OLEH KEMAMPUAN PENELITI SIFAT POPULASINYA JENIS PENELITIAN RANCANGAN PENELITIAN ANALISIS STATISTIK YANG AKAN DIGUNAKAN MEAN DAN SIMPANG BAKU VARIABEL OUTCOME

SAMPEL, BESAR SAMPEL DAN SAMPLING RUMUS BESAR SAMPEL : OUTCOME DIKHOTOM, POPULASI INFINIT OUTCOME DIKHOTOM, POPULASI FINIT Z= 1.96, p= proporsi yes , q = 1-p, n = besar sampel, N = populasi dP = beda antara sampel dan populasi 0.05

SAMPEL, BESAR SAMPEL DAN SAMPLING RUMUS BESAR SAMPEL UNTUK UJI HIPOTESIS OUTCOME KONTINU, EKSPERIMEN MURNI n = BESAR SAMPEL TIAP KELOMPOK Z = DEVIASI STANDART UNTUK  = 0.05 1.96 Z = DEVIASI STANDART UNTUK  = 0.10 1.28 Xt = MEAN KEL EKSPERIMEN Xc = MEAN KEL KONTROL Sc = SIMPANG BAKU KONTROL f = PROPORSI KEGAGALAN

SAMPEL, BESAR SAMPEL DAN SAMPLING RUMUS BESAR SAMPEL : OUTCOME KONTINUE, POPULASI INFINIT OUTCOME KONTINUE, POPULASI FINIT Z = 1.96,  = simpang baku populasi,  m = beda mean dan , N = populasi, n = besar sampel

SAMPEL, BESAR SAMPEL DAN SAMPLING RUMUS BESAR SAMPEL UNTUK UJI HIPOTESIS OUTCOME KONTINUE, RANCANGAN EKSPERIMEN MURNI n = besar sampel Z = deviasi standart untuk  = 0.05 1.96 Z = deviasi standart untuk  = 0.10 1.28 Xt = mean kelompok perlakuan Xc = mean kelompok kontrol Sc = simpang baku kelompok kontrol f = proporsi kegagalan

SAMPEL, BESAR SAMPEL DAN SAMPLING RUMUS BESAR SAMPEL UNTUK UJI HIPOTESIS OUTCOME KONTINUE, RANCANGAN EKSPERIMEN MURNI n = besar sampel Z = deviasi standart untuk  = 0.05 1.96 Z = deviasi standart untuk  = 0.10 1.28 Xt1 = mean kelompok perlakuan 1 Xt2 = mean kelompok perlakuan 2 Sp 2= varian baku gabungan= (S21 + S22) / 2 f = proporsi kegagalan

SAMPEL, BESAR SAMPEL DAN SAMPLING RUMUS BESAR SAMPEL UNTUK UJI HIPOTESIS OUTCOME DIKHOTOM, RANCANGAN EKSPERIMEN MURNI n = besar sampel Z = deviasi standart untuk  = 0.05 1.96 Z = deviasi standart untuk  = 0.10 1.28 pt = proporsi Yes kelompok perlakuan pc = proporsi Yes kelompok kontrol p = (pt + pc ) / 2 f = proporsi kegagalan

SAMPEL, BESAR SAMPEL DAN SAMPLING Untuk penelitian pre-post test besar sampel dihitung menggunakan : QD2/2 = 1 Hingga n = (Z +Z ) 2 = (1.96+1.28)2 = 10,49 = 11 Z = 1.96 bila  = 0.05 dua arah Z = 1.28 bila  = 0.10

SAMPEL, BESAR SAMPEL DAN SAMPLING TEKNIK SAMPLING PROBABILITY SAMPLING SIMPLE RANDOM SAMPLING POPULASI HOMOGEN SYSTEMATIC RANDOM SAMPLING STRATIFIED RANDOM SAMPLING POPULASI HETEROGEN CLUSTER SAMPLING POPULASI TERPENCAR > DAERAH MULTISTAGE SAMPLING BERTAHAP, STRATA DULU BARU RAMBANG

SAMPEL, BESAR SAMPEL DAN SAMPLING NON PROBABILITY SAMPLING ACCIDENTAL SAMPLING PURPOSIVE SAMPLING (JUDGMENT SAM-PLING) QUOTA SAMPLING CIRI-CIRI LEMAH UNTUK KEPUTUSAN STATISTIK AKAN MEMPERBESAR RANDOM ERROR VALIDITAS EKSTERNA KURANG BAIK

ALUR PENELITIAN Tesis Pengaruh Oksigen Hiperbarik Terhadap Proses Penyembuhan Cedera Tulang Rawan Sendi Lutut Pada Tikus Putih Jantan

MASALAH OHB DIGUNAKAN UNTUK PENGOBATAN KLINIS DEKOMPRESI OHB DIGUNAKAN UNTUK PENGOBATAN KLINIS NON DEKOPRESSI (LUKA BAKAR, FRAKTUR TULANG, TULANG RAWAN) PROSES PENYEMBUHAN TULANG RAWAN SENDI PADA PEMBERIAN OHB MASIH BELUM JELAS

URGENSI TULANG RAWAN SENDI  JARINGAN UNIK a. MENAHAN BEBAN TUBUH b. KETEBALAN TIPIS c. TIDAK ADA ALIRAN DARAH d. TERGANTUNG PADA DIFUSI CEDERA TULANG RAWAN  PENURUNAN NUTRISI PERLU PENGOBATAN CEPAT PaO2  DENGAN OHB

KHRONOLOGI OHB PaO2 DALAM CAIR SINOVIAL UNTUK SINTESIS MATRIKS TULANG RAWAN, KOLAGEN PROLIFERASI SEL SINOVIOSIT  TGF PRODUKSI CAIRAN SINOVIAL  KONDROSIT  TEBAL TULANG RAWAN

SOLUSI MODEL TIKUS PUTIH DILAKUKAN TRANSEKSI LIGAMEN KRUSIATUM ANTERIOR DAN MENISEKTOMI KMD LATIHAN PADA ROTAROD LALU DIPAPARKAN PADA OHB 2.4 ATA AKHIRNYA DIPERIKSA JUMLAH KONDROSIT YANG MENGEKSPRESI-KAN TGF, JUMLAH KONDROSIT DAN TEBAL TULANG RAWAN

RUMUSAN MASALAH APAKAH OHB MENINGKATKAN PROSES PENYEMBUHAN TULANG RAWAN SENDI ?

TUJUAN UMUM MENJELASKAN OHB MEMPERCEPAT PROSES PENYEMBUHAN TULANG RWAN SENDI

TUJUAN KHUSUS MEMBUKTIKAN BAHWA OHB MENINGKATKAN KONDROSIT YANG MENGEKSPRESIKAN TGF MEMBUKTIKAN BAHWA OHB MENINGKATKAN JUMLAH KONDROSIT MEMBUKTIKAN BAHWA OHB MENINGKATKAN TEBAL TULANG RAWAN MENENTUKAN POLA URUTAN VARIABEL YANG DIPENGARUHI

KERANGKA KONSEP OHB PO2 DARAH  PO2 INTRASEL  PROLIFERASI & AKTIFITAS KONDROSIT  ATP  TGF  JUMLH KONDROSIT  PROLIFERASI SEL SINOVIOSIT  TGF  SINTESIS MATRIKS  JUMLAH SINOVIOSIT  SINTESIS METALO PROTEINASE PLASMINOGEN ACTIFATOR  PRODUKSI CAIR SINOVIAL  DEGRADASI MATRIKS  SISTESIS TULANG RAWAN  TEBAL TULANG RAWAN  MEMBRAN SINOVIAL TULANG RAWAN SENDI

HIPOTESIS OKSIGEN HIPERBARIK (OHB) MENINGKAT-KAN PROSES PENYEMBUHAN CEDERA TULANG RAWAN SENDI

METODE PENELITIAN JENIS : PENELITIAN EKSPERIMENTAL RANCANGAN : POST TEST ONLY CONTROL GROUP DESIGN K1 O1 T A OHB1 R P S K2 O2 OHB2 K3 O3

POPULASI DAN SAMPEL POPULASI TIKUS Ratus novergicus galur wistar SAMPEL DIPILIH RAMBANG DARI POPULASI. BESAR SAMPEL PENELITIAN PENDAHULUAN DIHITUNG DENGAN RUMUS: Z = 1.65 Z = 1.28 D2/2 = 1 n = 9  10 BILA PENELITIAN SELESAI BESAR SAMPEL DIHITUNG KEMBALI PAKAI HIGGINS

VARIABEL TERGANTUNG 1. PROSENTASE KONDROSIT  TGF 2. JUMLAH KONDROSIT 3 TEBAL TULANG RAWAN BEBAS 1. OHB 2.4 ATA 10 KALI (SATU SERI) 2. OHB 2.4 ATA 20 KALI (DUA SERI)

ANALISIS DATA DESKRIPTIP NORMALITAS DISTRIBUSI HOMOGENITAS VAR. BERAT BADAN MANOVA DIIKUTI UJI LSD ANALISIS DISKRIMINAN TIPE DESKRIPTIP UJI KORELASI VAR. TERGANTUNG DAN LAMA PAPARAN OHB

ANALISIS DATA PENELITIAN DESKRIPTIF Report KELOMPOK KONDROSIT (plp)TEBAL TL RAWAN (mm) TGF BETA (plp) KONTROLMean 7.8200 6.0000E-02 .8800 Std. Deviation 1.1053 1.0285E-02 . 3425 N 10 10 10 HBO 1 SERI Mean 13.2800 10960 1.5400 Std. Deviation 2.8801 2.3679E-02 .7891 HBO 2 SERI Mean 16.7800 16140 2.0800 Std. Deviation 2.5218 1.4300E-02 .8066

NORMALIAS DISTRIBUSI KELOMPOK KONDROSIT TEBAL TUL RAWAN TGF KONSTROL KS Z P 0.784 0.570 0.632 0.819 0.657 0.782 OHB 1 SERI 0.380 0.999 0.507 0959 0.800 0.543 OHB 2 SERI 0.546 0.927 0.483 0.974 0.451 0.984 KARENA SEMUA PELUANG KESALAHAN > 0.05  DISTRIBUSI VARIABEL NORMAL

MANOVA

UJI BEDA NYATA TERKECIL (LSD)

DIAGRAM BATANG RERATA JUMLAH KONDROSIT (plp) MENURUT KELOMPOK PERLAKUAN

DIAGRAM BATANG RERATA TEBAL TULANG RAWAN MENURUT KELOMPOK PERLAKUAN

DIAGRAM BATANG RERATA TGF BETA (plp) MENURUT KELOMPOK PERLAKUAN

ANALISIS DISKRIMINAN , KONTROL X 1 SERI KONTRIBUSI TERKUAT TEBAL TL RAWAN, KONDROSIT, TGF BETA

POLA KONTRIBUSI VARIABEL TABEL RERATA KONTRIBUSI VARIABEL MENURUT KELOMPOK

POLA KONTRIBUSI VARIABEL .POLA KONTRIBUSI VARIABEL PADA OHB SATU SERI.

ANALISIS DISKRIMINAN , KONTROL X 2 SERI KONTRIBUSI TERKUAT TEBAL TL RAWAN, , TGF BETA KONDROSIT

POLA KONTRIBUSI VARIABEL TABEL RERATA KONTRIBUSI VARIABEL MENURUT KELOMPOK

POLA KONTRIBUSI VARIABEL .. POLA KONTRIBUSI VARIABEL PADA OHB DUA SERI

KORELASI ANTAR VARIABEL MAKIN LAMA OHB MAKIN TINGGI VARIABEL TERGANTUNG

TERIMA KASIH