DESTILASI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Ekstraksi dengan Pelarut
Advertisements

Oleh Putri Umang Rudilah
Widelia Ika Putri, S.T.P., M.Sc.  Destilasi  Distilasi air, distilasi uap air, Hydro diffusion, distilasi air dan uap air.  Pengepresan (cold pressing)
PRINSIP PROSEDUR ANALISIS PROKSIMAT
DISKUSI PRAKTIKUM KIMIA DASAR II
DISTILASI.
Pengantar Teknik Kimia Sesi 1: Peralatan Proses
GRAVIMETRI KIMIA ANALISA.
PENYULINGAN (DESTILASI)
Atom karbon (C) dengan nomor atom 6 mempunyai susunan
EKSTRAKSI.
ISOLASI MINYAK ESSENSIAL
SIFAT – SIFAT CAMPURAN LARUTAN DAN KOLOID.
UNSUR ,SENYAWA & CAMPURAN
HARI / TANGGAL : KAMIS MATA PELAJARAN : KIMIA
KESETIMBANGAN FASE npofer-y_^.
Metil Etil Keton (2-butanon)
Materi Tiga : LARUTAN.
BAB VIII Larutan Sifat dasar larutan Konsentrasi larutan
DISTILASI/PENYULINGAN
PRINSIP – PRINSIP KESETIMBANGAN KIMIA
ANALISIS KADAR AIR.
Larutan.
PENINGKATAN TITIK DIDIH
Campuran Atsiri Larutan Ideal dan larutan Nyata
UJIAN KIMIA FISIKA (LARUTAN) JAWABAN DI KAN KE
STOIKIOMETRI.
KESETIMBANGAN ANTARFASE TERKONDENSASI
Teknologi minyak atsiri dan kosmetik
Larutan.
SIFAT-SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
Pemisahan campuran berdasarkan : Penyaringan / Filtrasi:
KULIAH MPP Dra Ita Ulfin,MSi
Larutan.
“SIFAT KOLIGATIF LARUTAN”
Pengolahan Minyak bumi
Karakteristik Umum Larutan Ideal
MATERI DAN PERUBAHANNYA Kimia SMK
Proses Pengolahan Minyak Bumi
EKSTRAKSI PELARUT (herbal extraction)
ILMU KIMIADASAR.
DESTILASI.
21. Al Anbiyaa' Pemisahan Campuran QS. Al Anbiyaa‘ [21] : 30.
BAHAN DAN ENERGI.
LARUTAN & KONSENTRASI Oleh : Ryanto Budiono.
POTENSIAL KIMIA Larutan Ideal Larutan Nonideal.
Sifat Koligatif Larutan Untuk SMK Tekonologi dan Pertanian
LARUTAN ELEKETROLIT DAN NON ELEKTROLIT
BAB 1 Sifat Koligatif Larutan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Evaporator Anggi febrianti Analisa Instrumen.
High Performance Liquid Chromatography
Sifat Koligatif Larutan Untuk SMK Tekonologi dan Pertanian
KESETIMBANGAN FASE OLEH : RIZQI RAHMAT MUBARAK BUDI ARIYANTO
Diagram fasa dan kesetimbangan fasa
OLEH : Nurwahida ( ) Rabianti ( )
KIMIA DASAR MULYAZMI.
SIFAT KOLIGANTIF LARUTAN
DESTILASI.
Ahmad Farih Azmi, S.Kep., Ns, M.Si. Pengantar Kimia Farmasi.
PEMURNIAN BIOETANOL HASIL FERMENTASI LIMBAH NANAS MENGGUNAKAN PROSES DISTILASI ADSORPSI DENGAN ADSORBEN CaO MUHAMMAD SUGANDI
Modul 6 Humidifikasi. Fenomena transfer massa pada interface antara gas dan cair dimana gas sama sekali tidak larut dalam cairan Sistem : gas-cair Yang.
4. Kesetimbangan Fasa Pada proses perpindahan massa sering
Kimia Dasar (Eva/Zulfah/Yasser)
Ekstraksi Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari sampel berdasarkan kelarutannya pada pelarut tertentu.
PEMBELAJARAN KIMIA KELAS XII SEMESTER 1 Aries Eko Wibowo.
GAS CHROMATOGRAPHY (GC)
Gas Cromatograph Satriani Dwi Marlita Septi Presenta Dewi
PEMANFAATAN MINYAK KELAPA MURNI (VCO) YANG TELAH DIEKSTRAKSI SENYAWA FENOLIK SEBAGAI BAHAN BAKU SURFAKTAN DIETANOLAMIDA DAN GLISEROL PEMANFAATAN MINYAK.
LOGO MENGOPERASIKAN PERALATAN DISTILASI KELAS XI KIMIA INDUSTRI Salma Nailul Muna, ST.
Transcript presentasi:

DESTILASI

Pengertian Destilasi adalah suatu metoda pemisahan suatu komponen dari campurannya berdasarkan perbedaan titik didih antara komponen2 penyusun campuran tersebut. Destilasi banyak digunakan di laboratorium dan industri karena : - alatnya sederhana - prosedurnya mudah - tidak membutuhkan zat2 kimia (ramah lingkungan)

Mudah tidaknya suatu zat menguap ditentukan oleh tekanan uapnya (P uap). P uap suatu zat murni ditentukan oleh suhu. Contoh P uap air pada 240 C adalah 24 torr sedangkan pada 1000C adalah 760 torr (1 atm). Apabila suatu zat terlarut (solut) ditambahkan ke dalam air maka P uap air akan menurun, artinya dibutuhkan suhu lebih dari 1000C untuk mencapai P uap 760 torr. Solut akan menyebabkan penurunan P uap dan kenaikan titik didih pelarut murni.

P0 = tek. uap pelarut murni X = fraksi mol solut Hukum Raoult’s P = P0 . X P = tek. uap larutan P0 = tek. uap pelarut murni X = fraksi mol solut P total = P0A . XA + P0B . XB XA + XB = 1

Diagram komposisi tekanan uap untuk PB Diagram komposisi tekanan uap untuk larutan ideal yg memenuhi hukum Raoult’s P0A P uap P total PA P0B PB 1 XA

Jika larutan yang terdiri dari dua buah komponen yang cukup mudah menguap, misalnya larutan benzena-toluena, larutan n-heptana dan n-heksan a dan larutan lain yang sejenis dididihkan, maka fase uap yang terbentuk akan mengandung komponen yang lebih mudah menguap dalam jumlah yang relatif lebih banyak dibandingkan dengan fase cair.

Jenis-jenis Destilasi Destilasi Sederhana Digunakan untuk memisahkan zat2 yg mempunyai perbedaan titik didih cukup besar. Misalnya pemisahan campuran air dg aseton, air dg alkohol dll.

2. Destilasi Bertingkat (Fraksionasi) Destilasi bertingkat adalah proses pemisahan destilasi ke dalam bagian-bagian dengan titik didih makin lama makin tinggi yang selanjutnya pemisahan bagian-bagian ini dimaksudkan untuk destilasi ulang. Destilasi bertingkat merupakan proses pemurnian zat/senyawa cair dimana zat pencampurnya berupa senyawa cair yang titik didihnya rendah dan tidak berbeda jauh dengan titik didih senyawa yang akan dimurnikan. Dengan perkataan lain, destilasi ini bertujuan untuk memisahkan senyawa-senyawa dari suatu campuran yang komponen-komponennya memiliki perbedaan titik didih relatif kecil. Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran aseton-metanol, karbon tetra klorida-toluen, dll. Pada proses destilasi bertingkat digunakan kolom fraksinasi yang dipasang pada labu destilasi..

Tujuan dari penggunaan kolom ini adalah untuk memisahkan uap campuran senyawa cair yang titik didihnya hampir sama/tidak begitu berbeda. Sebab dengan adanya penghalang dalam kolom fraksinasi menyebabkan uap yang titik didihnya sama akan sama-sama menguap atau senyawa yang titik didihnya rendah akan naik terus hingga akhirnya mengembun dan turun sebagai destilat, sedangkan senyawa yang titik didihnya lebih tinggi, jika belum mencapai harga titik didihnya maka senyawa tersebut akan menetes kembali ke dalam labu destilasi, yang akhirnya jika pemanasan dilanjutkan terus akan mencapai harga titik didihnya. Senyawa tersebut akan menguap, mengembun dan turun/menetes sebagai destilat.

Rangkaian alat destilasi bertingkat

3. Destilasi Uap Untuk memurnikan zat/senyawa cair yang tidak larut dalam air, dan titik didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum zat cair tersebut mencapai titik didihnya, zat cair sudah terurai, teroksidasi atau mengalami reaksi pengubahan (rearranagement. Destilasi uap secara umum digunakan untuk destilasi campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan uap air ke dalam campuran sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada temperatur yang lebih rendah dari pada dengan pemanasan langsung. Untuk destilasi uap, labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan dihubungkan dengan labu pembangkit uap.

RANGKAIAN ALAT DESTILASI UAP

Uap air yang dialirkan ke dalam labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut, karena titik didih suatu campuran lebih rendah dari pada titik didih komponen-komponennya.

4. Destilasi Vakum Destilasi vakum disebut juga destilasi dengan tekanan rendah. Untuk mencegah penguraian senyawa-senyawa organik dianjurkan melakukan destilasi dengan metode ini. Destilasi ini terutama digunakan untuk sampel-sampel dengan titik didih diatas 180o C. Dengan bantuan aspirator air, tekanan dapat diturunkan sampai 12-15 mmHg. Sedangkan dengan bantuan pompa vakum tekanan dapat diturunkan sampai 0.01 mmHg.

CARA MENENTUKAN KEMURNIAN DISTILAT Kemurnian destilat yg dihasilkan dapat dilihat dari nilai : 1. Indeks bias (n) 2. Berat Jenis 3. Rotasi Optik yaitu dg cara membandingkan nilai yg didapat dg nilai pada literatur.

Aplikasi Pemisahan minyak atsiri dari bahan alam 2. Pemisahan campuran dalam minyak bumi