Masalah nutrisi pada pasien kanker dan penanganannya Wulandewi Marhaeni SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD Ulin / Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
NUTRISI Nutrisi proses pengambilan dan penggunaan gizi oleh tubuh. memasukkan makanan atau minuman kedalam tubuh Pemecahan makanan atau minuman menjadi unsur gizi Pendistribusian zat gizi tersebut melalui sirkulasi darah ke seluruh tubuh
Nutrisi yang baik penting bagi pasien kanker Pemberian nutrisi yang baik sebelum, selama dan setelah terapi akan membuat pasien merasa lebih baik dan lebih kuat. Makanan yang baik terdiri dari makanan dan cairan yang mengandung cukup unsur gizi yang penting seperti vitamin, mineral, protein, karbohidrat, lemak dan air. Terapi nutrisi diperlukan untuk menjaga agar berat badan pasien ideal, menjaga kekuatan, menjaga jaringan tetap sehat dan mengurangi efek samping baik selama atau setelah terapi
Terapi kanker yang mempengaruhi nutrisi Kemoterapi Terapi hormon Terapi radiasi Bedah Imunoterapi transplantasi
Kanker dan terapi kanker Penyebab malnutrisi : Mempengaruhi penciuman, rasa, nafsu makan, dan kemampuan untuk makan cukup atau menurunnya absorbsi Malnutrisi menyebabkan pasien lemah, kelelahan, lemah terhadap infeksi, atau bahkan tidak sanggup menyelesaikan terapi Malnutrisi akan meperburuk kondisi apalagi bila kanker tetap tumbuh dan menyebar. Penyebab tersering malnutrisi adalah anoreksia Anoreksia adalah kondisi berkurang atau tidak ada nafsu makan
Bauer et al adv, Nutr. 2011;2:67-77
Bauer et al adv, Nutr. 2011;2:67-77
Bauer et al adv, Nutr. 2011;2:67-77
Penilaian status nutrisi Anamnesis > Riwayat penyakit : Jenis dan stadium kanker, terapi antikanker, efek samping terapi yang terjadi Riwayat nutrisi : Perubahan BB Perubahan nafsu makan Pola makan, kebiasaan makan, adanya intoleransi Perubahan fungsi saluran cerna, kesulitan makan, malabsorpsi dan perubahan pola buang air besar Pemeriksaan fisik dan antropometri Keadaan umum, Adanya otot yang wasting, edema, asites Tinggi bsdsn , berat badan, lingkar lengan atas, tebal lemak sub kutan Komposisi tubuh dengan metode analisis misalnya :body densitometry, Bioelectrical impedance Pemeriksaan laboratorium Status protein Status imun Haryani , Indonesian Journal of Cancer, 2007;4: 140-3
Nutrisi sebagai terapi suportif pada penderita kanker Nutrisi tidak diperhatikan malnutrisi 45% anak kanker dengan malnutrisi Nutrisi memegang peranan penting….. Akan mempengaruhi respons terapi, kualitas hidup pasien,kerentanan terhadap infeksi, biaya perawatan Pemeriksaan status nutrisi dengan kriteria dari the Global Subjective Assesment Nourished ( BB turun < 5% dalam waktu 1 bulan) At risk of malnutrition ( BB turun 5-10% dalam waktu 1 bulan) Malnourished (BB turun > 10% dalam waktu 1 bulan) Murphy et al . Am J Clin Nutr 2010;92:55-60 Sutandyo . Indonesia Journal of Cancer 2007;4:144-8
Tujuan terapi nutrisi pada terapi aktif dan pemulihan Memperbaiki kekurangan nutrisi atau mencegah malnutrisi Mencegah komplikasi dan efek samping yang berhubungan dengan nutrisi Mencegah berkurangnya massa otot, tulang, darah, organ dan massa tubuh yang lain Memberikan kekuatan dan energi bagi tubuh Mencegah terjadinya infeksi Membantu penyembuhan dan meningkatkan kualitas hidup.
Rute pemberian nutrisi Enteral Oral atau melalui tube Melalui mulut adalah metode yang paling dipilih bila memungkinkan Menjaga lambung dan usus bekerja secara normal serta memiliki komplikasi yang lebih rendah parenteral
Kebutuhan nutrisi sesuai kebutuhan secara individual baik jumlah komposisi maupun cara pemberian Kebutuhan kalori : menghitung kebutuhan dengan rumus Harris Benedict Atau dengan menggunakan rumus WHO Kebutuhan protein : Mempertahankan kadar normal 0,8-1 g / kgBB Asupan pasien kanker tanpa stress : 1-1,5 g/kgBB Transplantasi 1,5 g/kgBB Kebutuhan protein meningkat 1,3 – 2,5 g/kgBB Kebutuhan cairan : Kebutuhan cairan setara dengan kebutuhan pasien non kanker tanpa gangguan ginjal Kebutuhan lemak diberikan antara 30-50 % kebutuhan kalori total Vitamin dan mineral dapat diberikan suplementasi hingga < 150% RDA
Efek samping kemoterapi Efek dari kemoterapi bersifat sistemik. Efek dari kanker atau efek akibat terapi dapat bersifat efek fisik dan efek psikologis Efek fisik Efek psikologis Anoreksia Kakeksia Mukositis Mual dan muntah Diare Leukopenia Anemia Perubahan rasa terhadap makanan Memori yang kurang baik pada kejadian pemberian kemoterapi yang lalu Mual dan muntah sebelum masuk ruang perawatan Tidak menyukai aroma RS
Manajemen nutrisi 1. anoreksia Persiapkan makanan dalam porsi kecil, makanan kegemaran Asupan tinggi kalori dan tinggi protein setiap 1-2 jam Seperti keju, crackers, puding, muffin, milkshake, yoghurt, es krim, susu atau makanan lain yang mengandung susu Pemberian kalori dan protein ekstra seperti mentega, bubuk susu skim, madu Bila sulit makan makanan padat bisa diganti dengan makanan cair Pilih makanan dengan bau yang menyenangkan, hindari bau menyengat Cegah hilangnya nafsu makan dengan Ciptakan suasana nyaman, batasi minum saat makan, olah raga teratur.
2. Mulut kering Tingkatkan asupan cairan Pilih makanan lunak Permen dapat dipergunakan untuk stimulasi pengeluaran saliva Hindari alkohol dan rokok Hindari makan makanan yang memungkinkan mulut luka seperti pedas, asin, asam, terlalu keras Jaga bibir tetap lembab dengan pelembab bibir Kumur setiap 1-2 jam
3. Luka pada mulut Makana makanan yang lunak dan mudah ditelan Makan dalam porsi kecil dan sering serta mengandung tinggi kalori dan tinggi protein Hindari makanan yang asin, asam dan pedas Makan dan minum perlahan lahan, kalau perlu dengan menggunakan sedotan Asupan cairan ditingkatkan Makan makanan yang dingin atau pada suhu ruang Bersihkan mulut dan gigi minimal 4 kali sehari terutama setelah makan dan sebelum tidur
4. Mual dan muntah Tempatkan pasien di ruangan yang sejuk Hindari makan di dalam ruangan yang terdapat bau makanan atau keadaan yang terlalu panas Cuci mulut sebelum dan setelah makan Hindari makan 1-2 jam sebelum dan setelah kemoterapi Hindari makan yang menyebabkan mual seperti makanan pedas, berminyak, berlemak, bau menyengat Makan makanan yang kering Minum air sedikit demi sedikit Makan 5-6 kali makan kecil diantara 3 makanan besar Pakai pakaian yang nyaman Relaksasi setelah terapi kanker Rencanakan jadwal terbaik untuk makan dan minum
5. Perubahan rasa pada penderita kanker Merasakan pahit pilih jenis makanan lain Kumur dengan obat kumur lebih sering Pilih makanan yang bau dan tampilannya lebih menarik Bila terasa terlalu kuat rasanya bisa ditambahkan dg air Jangan pilih makanan yang terlalu kuat meninggalkan rasa Coba makanan dengan rasa yang berbeda Selalu mencoba variasi makanan dan kemungkinan menemukan makanan favorit yang baru
Perubahan rasa Makan unggas, telur, ikan sebagai ganti daging merah Beri penambah rasa seperti saus ke dalam makanan Permen dengan rasa lemon atau mint Gunakan gelas plastik dan hindari minum dari peralatan metal bila menimbulkan rasa metal Makan makanan favorit Makan makanan tanpa daging dengan tinggi protein. Kunyah lebih lama untuk merasakan makanan Bungkus makanan agar bau tidak mengganggu Sikat gigi, oral hygiene, kontrol dokter gigi
6. Diare diare berkepanjangan dapat mengakibatkan dehidrasi Makan makanan dan minuman pengganti cairan yang hilang seperti sup, pisang Hindari makanan berminyak, minuman panas atau dingin,dan kafein Hindari makanan tinggi serat Makan makanan tinggi protein Asupan cairan ditingkatkan Batasi susu sampai 2 gelas atau hindari produk susu sampai penyebab diketahui Batasi atau hindari makanan yang dapat menimbulkan soda
7. Leukopenia Bila terjadi leukopenia akan meningkatkan terjadinya infeksi sehingga hindari makanan yang kotor dan mengandung kuman Cuci tangan untuk mencegah penyebaran kuman Hindari membeli makan di tempat yang kurang bersih
8. Demam Manajemen demam dengan pemberian cairan berkalori Pemberian antipiretik
8. konstipasi terjadi karena kurangnya asupan air ataupun serat pada diet, akibat kurangnya aktivitas fisik atau kemoterapi Konstipasi Makan makanan yang mengandung serat Minum 8-10 gelas perhari Lalukakan aktifitas fisik seperti berjalan dan olah raga secara teratur
9. Kembung Makan dan minum secara perlahan Turunkan asupan serat Makan dengan porsi kecil dan frekuesi sering Hindari makanan yang dapat memproduksi gas Olahraga teratur bila memungkinkan Batasi makanan yang mengandung laktosa bila tidak dapat ditoleransi
10. Asupan cairan yang kurang Minum 8-10 gelas perhari Makan makanan yang mengandung air cukup seperti puding Batasi minum kafein Minum lebih banyak Gunakan obat untuk mengurangi mual
Kesimpulan Manajemen nutrisi pada pasien kanker dilakukan oleh tim multidisiplin dan disesuaikan dengan gejala yang timbul. Terapi nutrisi tidak hanya berpengaruh terhadap pasien untuk mendapatkan nutrisi akan tetapi juga mempengaruhi efek terapi yang diberikan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup
Terima kasih Semoga bermanfaat