JARKOMDAT (3) SUSSI, S.Si, M.T.
Collision Domain Menggambarkan sebuah kondisi network dimana sebuah peralatan mengirimkan paket pada sebuah segmen network yang memaksa peralatan lain disegmen tersebut untuk memperhatikan paketnya. Salah satu segmen jaringan logis dimana paket paket data tersebut dapat saling bertabrakan.
Broadcast Domain Semua divice yang dapat mengetahui sinyal yang berasal dari perangkat tertentu yang berada dalam satu segmen.
NIC NIC Hub NIC NIC NICs, Repeaters, & Hubs A multi-port repeater! Atau NIC NIC Hub NIC NIC
A Dilemma! Saat jaringan diperluas, akan terbentuk cascade hubs. NIC
Broadcasts Semua hub memforward semua traffic ke semua perangkat
Broadcasts Jadi jika Host 1 ingin melakukan ping Host 2, semua perangkat akan melihat paket ping yang dikirimkan. 1 2 Semua host akan menerima paket ping request dari host 1, tapi hanya host 2 yang akan menjawab
Bridge Untuk mengurangi jumlah traffik, mulai digunakan bridges untuk memfilter paket berdasar alamat MAC
Bridge Sekarang, jika Host 1 melakukan ping ke Host 2, maka hanya semua host dalam satu LAN segment yang melihat paket ping. Bridges stop the ping. 1 2
Switch Sebuah switch (multi-port bridge), secara efektif menggantikan keempat bridge yang digunakan.
Switch Keungungan lain adalah, setiap LAN segment akan memperoleh dedicated bandwidth. 10 Mbps The Cloud 10 Mbps
Switch Since a switch is a multi-port bridge, we know it will stop local pings from traveling to other network segments. Sebuah switch tidak bisa menghentikan paket ping yang ditujukan pada LAN segment yang berbeda, sehingga ditujukan ke semua port dari switch. 1 1 2
Switch For example, Host 1 pings Host 16. Since Host 16 is on another LAN segment, the switch will flood the ping request out all ports. Perangkat apa yang bisa memperbaikinya? 1 16
Router Routers memfilter traffic berdasarkan alamat IP, dimana alamat IP akan memberitahu router segment mana yang harus dituju oleh paket ping. 1 1 16
IP Addressing System IPV4, alamat logic, 32 bit (8 bit, 8 bit, 8 bit, 8 bit) 8 bit (128, 64, 32, 16, 8, 4, 2, 1) Biner terdiri dari 2 yaitu 0 dan 1 Nilai minimum untuk 8 bit yaitu 0 Nilai maksimum untuk 8 bit yaitu 255 Oleh sebab iitu untuk IPV4 hanya ada 0-255 tidak ada IP 257.100.500.10
Kelas IPV4 dilihat dari Oktet Pertama Kelas A (0-126) Kelas B (128-191) Kelas C (192-223) Kelas D (224-239) Kelas E (240-255) 127 tidak digunakan untuk alamat host melainkan untuk utility. Contoh: 192.168.10.5 Hanya 3 kelas yang bisa digunakan (A, B, C) sedangkan untuk kelas D digunakan oleh developer dalam aplikasi multicast. Kelas E untuk perangkat militer berbasis IP Yang mengatur pengkelasan IP adalah IANA
Subnet Mask Default IP selalu berpasangan dengan subnet mask Fungsi subnet mask untuk menentukan mana bagian host dan mana bagian network Network ID yang akan menentukan alamat dalam jaringan (network address), sedangkan Host ID menentukan alamat dari peralatan jaringan yang sifatnya unik untuk membedakan antara satu mesin dengan mesin lainnya. Ibaratkan Network ID Nomor jalan dan alamat jalan sedangkan Host ID adalah nomor rumahnya.
Menentukan Network Address Menggunakan operasi AND Segala yang dikalikan dengan satu dalam operasi and akan menghasilkan dirinya sendiri. 3. Contoh Tentukan NA dari IP 10.5.5.5 dan 172.16.10.5
Penulisan Subnet Mask (SM) Bit count Contoh 172.16.10.5/16 16 menunjukan banyaknya angka 1 di SM 2. Format Desimal Contoh 255.255.0.0
Jumlah Host Jumlah Host = 2 jumlah bit 0 dalam SM – 2 /24 = 254 host Jika ingin banyak memiliki host maka kita menggunakan kelas A
IP Dalam satu blok IP terdiri dari 1 NA dan BA Broadcast Address adalah semua alamat IP yang mana bagian hostnya semua bernilai 1 Sisanya, Range Host Address (RHA), NA+1 sampai BA-1
Contoh soal Carilah NA, BA dan RHA 192.168.10.10/24 172.16.10.5/16
Cacatan keaktifan (g1) Banyu Fathir Luruh Yonatan