UJI PESTISIDA FOSFAT-ORGANIK DALAM AIR

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Ekstraksi dengan Pelarut
Advertisements

Silvianus Alfredo N X-6 SMA N 1 Cisarua
Kelas x Semester 1 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung
PENYULINGAN (DESTILASI)
ANALISIS OBAT HERBAL: SIRIH
KONSEP MATERI DAN PERUBAHANNYA
KROMATOGRAFI.
PERUBAHAN MATERI PENDEFINISIAN PERUBAHAN MATERI
TUGAS DASAR-DASAR PEMISAHAN ANALITIK
Kromatografi Gas-Cair (Gas-Liquid Chromatography)
HASIL PENELITIAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
SIFAT – SIFAT CAMPURAN LARUTAN DAN KOLOID.
HARI / TANGGAL : KAMIS MATA PELAJARAN : KIMIA
PENGENCERAN Zat kimia terdapat dalam bentuk : cairan & padatan
Disusun oleh: Laila Noor Zahra ( )
Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
KROMATOGRAFI KOLOM.
Teknologi minyak atsiri dan kosmetik
Pemisahan campuran berdasarkan : Penyaringan / Filtrasi:
KULIAH MPP Dra Ita Ulfin,MSi
Kromatografi Lapis Tipis = Thin Layer Chromatography
K R O M A T O G R A F I.
K R O M A T O G R A F I.
Teknologi minyak atsiri dan kosmetik
KROMATOGRAFI KOLOM Rezqi Handayani, S.Farm.,M.P.H., Apt
Laporan Kemajuan Perbandingan Pembuatan Sediaan Herbal Melalui Sediaan Farmasi Indonesia dengan Traditional Chinese Medicine (TCM) Berbasis Aktivitas.
K A L O R.
AFLATOKSIN dan BAHAN PENGAWET
Proses Pengolahan Minyak Bumi
EKSTRAKSI PELARUT (herbal extraction)
ILMU KIMIADASAR.
OLEH : DEDE SUTRIONO, S.Si
KROMATOGRAFI GAS Bagian Mata Kuliah Kromatografi
PENGANTAR UMUM KROMATOGRAFI
Kromatografi Gas-Cair (Gas-Liquid Chromatography)
TERMOMETRI PERTEMUAN 6.
KROMATOGRAFI GAS Prof. Dr. Harmita, Apt..
KELOMPOK 1 KROMATOGRAFI GAS.
TERMOMETRI PERTEMUAN 6.
KIMIA INSTRUMEN GAS CHROMATOGRAPHY (GC)
AFLATOKSIN dan BAHAN PENGAWET
High Performance Liquid Chromatography
HPLC-ICP-MS HPLC-MIP-MS
Asisten klp : LA HAMIDU, S.Farm
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Khusnul Hatimah Ilham N Farmakognosi Analitik (A)
Materi Dua : STOIKIOMETRI.
ZAT ORGANIK/ANGKA PERMANGANAT
KELOMPOK Imam Rahmanto 2. Nur Laeli Budi Hastuti
LAPORAN PRAKTIKUM ADSORPSI ISOTHERMAL DARI LARUTAN
MUHAMMAD FAJRIN A. SALIM KIMIA
OLEH : Nurwahida ( ) Rabianti ( )
KIMIA DASAR MULYAZMI.
UJI KADAR H2S UDARA AMBIEN
Koefisien Partisi Suatu zat terlarut ditambahkan kedalam campuran pelarut yang saling tidak bercampur, zat terlarut tersebut mendistribusikan dirinya sendiri.
PRINSIP DASAR ANALISIS KIMIA SECARA KROMATOGRAFI
Laporan Kemajuan Perbandingan Pembuatan Sediaan Herbal Melalui Sediaan Farmasi Indonesia dengan Traditional Chinese Medicine (TCM) Berbasis Aktivitas.
Rezqi Handayani, S.Farm.,M.P.H., Apt
Rezqi Handayani, S.Farm.,M.P.H., Apt
Kelompok 3 Analisis Intrumentasi Teori Analisis Hasil GC
EKSTRAKSI TANAMAN OBAT
Oleh: Jenny Novina Sitepu – Liza Mutia
HPLC (High Performance Liquid Chromatography)
GAS CHROMATOGRAPHY (GC)
sofia
Gaya Antarmolekul Cairan
KROMATOGRAFI GAS.
Gas Cromatograph Satriani Dwi Marlita Septi Presenta Dewi
Di susun oleh : 1. Izdihar Ulfah 2. Dina Okta Fiana 3. Ria Kartika Sari 4. Winda Meidiana 5. Yusuf ade 6. Nurul arifin.
GAS CHROMATOGRAPHY Presented by: SAMRIANI H
Transcript presentasi:

UJI PESTISIDA FOSFAT-ORGANIK DALAM AIR Devy Lestari (0404517016)

DESKRIPSI Maksud dan Tujuan Ruang Lingkup Pengertian

MAKSUD DAN TUJUAN Maksud Sebagai pegangan dalam pelaksanaan pengujian pestisida fosfat-organik (Diazinon, Dimethoate, Fosfamidon dan Fenintrotion) dalam air Tujuan Memperoleh kadar pestisida fosfat-organik dalam air

RUANG LINGKUP Cara pengujian kadar pestisida fosfat-organik dalam air (antara 0,1-10 ng/L) Metode yang digunakan dengan alat kromatograf gas dilengkapi dengan detektor fotometrik nyala (DFN) pada filter optic 526 nm Suhu katup penyuntikan 210oC, kolom 200oC dan detektor 185oC

PENGERTIAN Kromatogram adalah grafik yang menyatakan hubungan tinggi puncak baku dengan waktu retensi Larutan induk adalah larutan baku kimia yang dibuat dengan kadar tinggi dan digunakan untuk membuat larutan baku dengan kadar lebih rendah Larutan baku adalah larutan yang sudah diketahui kadar dengan pasti dan digunakan sebagai pembanding dalam pengujian

KROMATOGRAFI GAS Pengertian Umum Detektor Fotometri Nyala Proses Kerja Alat

PENGERTIAN UMUM Instrument yang digunakan untuk menganalisis senyawa yang mudah menguap tanpa mengalami dekomposisi. Dasar : interaksi komponen dengan fasa diam dan perbedaan titik didih yang dipisahkan Fasa gerak  gas pembawa inert seperti He dan N2 Fasa diam  zat padat absorber/zat cair yang disangga

DETEKTOR FOTOMETRI NYALA Merupakan fotometer emisi optik yang berfungsi untuk mendeteksi senyawa-senyawa yang mengandung fosfor atau belerang. Zat terlarut yang telah terpisah dari campuran memasuki nyala hidrogen di udara. Fosfor dan belerang bereksitasi ke tingkat lebih tinggi kemudian melepas energi dalam bentuk cahaya. Cahaya diisolasi dengan filter dan dideteksi dengan tabung fotomultifier

PROSES KERJA ALAT

PROSES KERJA ALAT *Klik pada gambar untuk melihat video

CARA PELAKSANAAN Alat dan Bahan Penunjang Uji Persiapan Benda Uji Persiapan Pengujian Cara Uji Perhitungan Laporan

PERALATAN Gelas penguap 500 mL Penyuntik mikro 1, 5, 10, 100 μL Kromatograf gas dengan DFN (detector fotometrik nyala) Penangas air dengan pengatur suhu Labu ukur 100 mL Tabung mikro 2,5 mL Corong pisah 2000 mL Pipet mikro 1, 5, 10, 100 mL

Pestisida fosfat organik BAHAN PENUNJANG UJI Gas yang diperlukan : Nitrogen Hidrogen Udara Pestisida fosfat organik Heksana C6H6 Dietil eter C2H5OC2H5 Kolom meliputi : 11% (berat/berat) OV-17 dan QF-1 pada kromosob Q, 80-100 mesh 3,6% (berat/berat) OV-101 dan 5,5% OV-210 pada kromosob W, 80-100 mesh Serbuk Na2SO4 Etil asetat CH3COOC2H5

PERSIAPAN BENDA UJI Lewatkan dietil eter-heksana dalam kolom berisi serbuk Na2SO4 Pisahkan dietil eter- heksana 1000 mL contoh uji 25 mL dietil eter Satukan dalam labu penguap 25 mL dietil eter 25 mL heksana Tampung dalam labu penguap 25 mL heksana Ulangi Ekstraksi 2 menit Uapkan (suhu 60-80oC) hingga 1 mL Ekstraksi 2 menit 100 gr Na2SO4 Benda siap uji

PERSIAPAN PENGUJIAN PEMBUATAN LARUTAN INDUK PESTISIDA PEMBUATAN LARUTAN BAKU PESTISIDA 100 mg Pestisida Pipet 10 mL larutan induk ke dalam labu ukur Tambah heksana sampai pada tanda tera Tambah etil asetat sampai tepat tanda tera 100 mL 10 mL Etil asetat Pipet 1 ml ke dalam tabung mikro

PEMBUATAN KROMATOGRAM LARUTAN BAKU Hitung tinggi puncak kromatogram PERSIAPAN PENGUJIAN PEMBUATAN KROMATOGRAM LARUTAN BAKU Hitung tinggi puncak kromatogram Suntikkan larutan baku ke alat kromatograf gas melalui katup penyuntikan

CARA UJI UJI KADAR PESTISIDA Hitung tinggi puncak kromatogram Suntikkan benda uji ke alat kromatograf gas melalui katup penyuntikan

PERHITUNGAN A = larutan baku pestisida E = tinggi puncak larutan baku   A = larutan baku pestisida E = tinggi puncak larutan baku B = tinggi puncak benda uji F = volume ekstrak yang disuntikkan C = volume akhir ekstrak G = volume contoh uji yang diekstrak D = factor pengenceran

LAPORAN Parameter yang diperiksa Nama pemeriksa Tanggal pemeriksaan Nomor laboratorium Data kromatogram larutan baku Nomor contoh uji Lokasi pengambilan contoh uji Waktu pengambilan contoh uji Data kromatogram contoh uji pertama dan kedua Kadar dalam benda uji

--------------------------- TERIMA KASIH ---------------------------

PERTANYAAN Desi : Dalam perhitungan, puncak manakah yang dipilih? Hanya ada 1 puncak untuk tiap senyawa yang akan diuji Nailis : Fungsi Na2SO4 dalam ekstraksi untuk apa? Fungsi Na2SO4 untuk memurnikan atau menyerap air sehingga hasilnya menjadi lebih maksimal