Kami dari kelompok 4 , yang beranggotakan : Ignatia Erika Putri (14) M.Zainur Rozid (21) Oktavia Anggraini (25) Akan mempresentasikan tentang “Kerajaan Tarumanegara”
Awal terbentuknya Kerajaan Tarumanegara Kerajaan Tarumanegara atau Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah pulau Jawa bagian barat pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358, yang kemudian digantikan oleh putranya, Dharmayawarman (382-395). Raja Jayasingawarman berkuasa dari tahun 358-382 M. Maharaja Purnawarman adalah raja Kerajaan Tarumanegara yang ketiga (395-434 m). Ia membangun ibukota kerajaan baru pada tahun 397 yang terletak lebih dekat ke pantai. Kota itu diberi nama Sundapura pertama kalinya nama Sunda.
Sumber sejarah dari kerajaan Tarumanegara Prasasti Tugu Ditemukan di desa Tugu, Cilincing, Jakarta Utara. prasasti ini merupakan prasasti terpanjang dan terpenting bagi Kerajaan Tarumanegara. Berisi tentang keberhasilan Raja Purnawarman yang berhasil menggali Sungai Gomati (Sungai Bekasi) yang panjangnya sekitar 11 km. Dalam prasasti tersebut terdapat 5 baris tulisan beraksara pallawa dan bahasa sanskerta.
2. Prasasti Ciaruteun Ditemukan di Kampung Muara, Desa Ciaruteun Hilir, Cibungbulang, Bogor. Bertuliskan huruf pallawa berbahasa sangsekerta yang disertai dengan sepasang telapak kaki. Berdasarkan prasasti ini, diketahui bahwa raja Kerajaan Tarumanegara adalah Purnawarman. Prasasti ini terdapat 2 inskripsi, yaitu inskripsi A yang berisi “ini (bekas) dua kaki, yang seperti kaki Dewa Wisnu, ialah kaki Yang Mulia Sang Purnawarman, raja di negeri Taruma,raja yang gagah berani di dunia” dan inskripsi B yang berisi “telapak kaki Purnawarman”.
3. Prasasti Kebon Kopi Ditemukan di Cibungbulang, Bogor 3. Prasasti Kebon Kopi Ditemukan di Cibungbulang, Bogor. Terdapat pahatan telapak kaki gajah yang diartikan sebagai Gajah Dewa Indra yang bernama Indra Airawata. 4. Prasasti Muara Cianten Prasasti Muara Cianten terletak di tepi(sungai) Cisadane dekat Muara Cianten yang dahulu dikenal dengan sebutan prasasti Pasir Muara (Pasiran Muara) karena memang masuk ke wilayah kampung Pasirmuara.
Prasasti Lebak Prasasti Jambu Ditemukan di Pasir Gintung, Kecamatan Nanggung, sebelah barat Kota Bogor. Bertuliskan huruf pallawa berbahasa sangsekerta yang disertai dengan sepasang telapak kaki. Berisi tentang keberhasilan Raja Purnawarman menaklukkan musuhnya dan memberi kesenangan serta perlindungan kepada yang tunduk kepadanya. 6. Prasasti Lebak Ditemukan di Munjul tepi Sungai Cidanghiang, Kabupaten Lebak, Banten. Bertuliskan huruf pallawa berbahasa sangsekerta. Berisi pujian terhadap keperwiraan, keagungan, dan keberanian Raja Purnawarman. Prasasti Lebak Prasasti Jambu
7. Prasasti Pasir Awi ditemukan di Pasir Awi, Joggol, Kab. Bogor 7. Prasasti Pasir Awi ditemukan di Pasir Awi, Joggol, Kab. Bogor. Ditulis dengan huruf ikal sehingga sulit untuk dibaca. Prasasti Pasir Awi berpahatkan gambar dahan dengan ranting dan dedaunan serta buah-buahan (bukan aksara) juga berpahatkan gambar sepasang telapak kaki.
Keadaan Politik Pemerintahan Kerajaan Tarumanegara Raja Purnawarman adalah raja besar yang telah berhasil meningkatkan kehidupan rakyatnya. Hal ini dibuktikan dari prasasti Tugu yang menyatakan raja Purnawarman telah memerintah untuk menggali sebuah kali. Penggalian sebuah kali ini sangat besar artinya, karena pembuatan kali ini merupakan pembuatan saluran irigasi untuk memperlancar pengairan sawah-sawah pertanian rakyat.
Keadaan Agama Kerajaan Tarumanegara Kepercayaan yang dianut warga di dalam Kerajaan Tarumanegara yaitu Hindu, tepatnya Hindu Wisnu. Sebagai bukti, pada prasasti Ciareteun ada tapak kaki raja yang diibaratkan tapak kaki Dewa Wisnu. Sedangkan agama yang dianut warga di luar kerajaan ada beberapa. Seperti yang dinyatakan oleh Fa-Hien, dalam bukunya yang berjudul Fa Kao Chi, menceritakan bahwa saat mengunjungi Jawadwipa, dia hanya menjumpai sedikit orang beragama Buddha. Kebanyakan masyarakat menganut kepercayaan Hindu dan “beragama kotor” (maksudnya animisme).
Keadaan Sosial Kerajaan Tarumanegara Kehidupan sosial Kerajaan Tarumanegara sudah teratur rapi, hal ini terlihat dari upaya raja Purnawarman yang terus berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyatnya. Raja Purnawarman juga sangat memperhatikan kedudukan kaum brahmana yang dianggap penting dalam melaksanakan setiap upacara korban yang dilaksanakan di kerajaan sebagai tanda penghormatan kepada para dewa. Masyarakat Kerajaan Tarumanegara sudah menanamkan sikap gotong royong,berdasarkan isi dari prasasti Tugu.
Keadaan Ekonomi Kerajaan Tarumanegara Prasasti tugu menyatakan bahwa raja Purnawarman memerintahkan rakyatnya untuk membuat sebuah terusan sepanjang 6122 tombak. Pembangunan terusan ini mempunyai arti ekonomis yang besar bagi masyarakat, Karena dapat dipergunakan sebagai sarana untuk mencegah banjir serta sarana lalu-lintas pelayaran perdagangan antardaerah di Kerajaan Tarumanegara dengan dunia luar. Juga perdagangan dengan daera-daerah di sekitarnya. Akibatnya, kehidupan perekonomian masyarakat Kerajaan Tarumanegara sudah berjalan teratur. Masyarakat Tarumanegara mengutamakan bidang pertanian sebagai sumber mata pencaharian mereka. Mereka berladang secara berpindah-pindah. Selain itu, bidang pelayaran dan perdagangan tidak kalah penting dalam perekonomian Tarumanegara.
Sekian presentasi dari kami Apabila ada kesalahan kami mohon maaf Wassalamu’alaikum.Wr.Wb