Biaya Lingkungan Pengukuran, Pembebanan, Penilaian Biaya Lingkungan, dan Akuntansi Pertanggungjawaban Lingkungan Bebasis Aktivitas dan Strategi Kelompok.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Bab 8 Produk Gabungan dan Produk Sampingan
Advertisements

eksternal). Biaya kegagalan internal adalah biaya yang terjadi selama
Quality Management D Rizal Riadi 1.
Analisa kekuatan dan kelemahan perusahaan
DISAIN BIAYA-BIAYA LINGKUNGAN INDONESIA
Perkembangan Pemikiran Mengenai Kualitas
KONSEPSI PRODUKSI BERSIH DAN MINIMISASI LIMBAH
Environmental Accounting
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
Struktur Pengendalian Intern
MANAJEMEN PEMASARAN I ( 3 SKS )
ACTIVITY BASED COSTING & ACTIVITY BASED MANAGEMENT
Matakuliah : Analisis dan Pengendalian Biaya
AKUNTANSI MANAJEMEN MATERI-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
BAB III-V Penentuan HPP(harga pokok produk) dalam lingkungan pemanufakturan maju, pengambilan keputusan dalam pemanufakturan maju,pengukuran kinerja dan.
JUST IN TIME.
Rita Indah Mustikowati, SE., MM
STRUCTURING THE MANUFACTURING DATABASE 2
MANAJEMEN LINGKUNGAN PERTEMUAN KE-2.
Daftar Kerugian Potensial
PERTEMUAN 3 MANAJEMEN OPERASI JASA (EKMA4369)
Environmental Accounting
kinerja "BALANCE SCORECARD"
Strategi, Balanced Scorecard dan Analisis Profitabilitas Strategis
Etika Bisnis Pertemuan_2.
Keputusan Penetapan Harga dan Manajemen Biaya
Bab 1 Pengantar: Peran, Sejarah, dan Tujuan Akuntansi Manajemen
Evaluasi Finansial Dengan Balance Scorecard
BIAYA KUALITAS & PRODUKTIVITAS
Akuntansi Biaya dan Manajemen
Analisis strategik dan manajemen biaya strategik
Manajemen biaya.
Biaya kualitas dan produktivitas
Strategi & Pengukuran Manajemen Pengetahuan
Matakuliah : Analisis dan Pengendalian Biaya
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
Akuntansi Biaya dan Manajemen
ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut)
Pemeriksaan internal pada kegiatan produksi
Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan
MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Audit Lingkungan Ardaniah Abbas.
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK
MANAJEMEN PEMASARAN ( 2 SKS )
ACTIVITY BASED COSTING & ACTIVITY BASED MANAGEMENT
AKUNTANSI MANAJEMEN BAB-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN MATERI-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
Strategi & Pengukuran Manajemen Pengetahuan
MANAJEMEN PEMASARAN I ( 3 SKS )
Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan
Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan
AKUNTANSI MANAJEMEN MATERI-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN BAB-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
Laba Kompetitif.
BALANCED SCORECARD : KUALITAS, WAKTU, DAN, TEORI KENDALA
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
AKUNTANSI MANAJEMEN MATERI-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
Activity Based Costing (ABC)
MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen)
Lingkungan Bisnis: Lingkungan Sosial
CHAPTER 12 THE BALANCED SCORECARD. WHAT IS BALANCED SCORECARD? BSC adalah suatu mekanisme sistem manajemen yang mampu menerjemahkan visi dan strategi.
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
Balance Scorecard.
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI
PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN (Joint Products and By Products) Perhitungan biaya produk bersama dan biaya produk sampingan perlu.
BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS
MATERI KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN. BAB I MENCIPTAKAN NILAI MENCIPTAKAN NILAI DAN DAN KEPUASAN PELANGGAN KEPUASAN PELANGGAN.
Transcript presentasi:

Biaya Lingkungan Pengukuran, Pembebanan, Penilaian Biaya Lingkungan, dan Akuntansi Pertanggungjawaban Lingkungan Bebasis Aktivitas dan Strategi Kelompok 2 Muhammad Iqbal Khairunnisa Rizki Oktavia Tri Wulandari Azis Ridha Pahlawan Sarah Sukowati Julio Fernandes Asaputra A

Pengertian Akuntansi Biaya Lingkungan Akuntansi lingkungan adalah identifikasi, pengukuran dan alokasi biaya-biaya lingkungan hidup dan pengintegrasian biaya-biaya ke dalam pengambilan keputusan usaha serta mengkomunikasikan hasilnya kepada para stockholders perusahaan. (junus dalam Sri Astuti dan Ikhsan;2002)

Definisi Environmental Accounting antara lain : Adalah penggabungan informasi manfaat dan biaya lingkungan kedalam macam2 praktek akuntansi. Adalah identifikasi, prioritisasi, kuantifikasi, atau kualifikasi, dan penggabungan biaya lingkungan kedalam keputusan2 bisnis. Biaya lingkungan Biaya lingkungan adalah dampak, baik moneter atau non-moneter terjadi oleh hasil aktifitas perusahaan yang berpengaruh pada kualitas lingkungan.

Akuntansi lingkungan mengidentifikasi, menilai dan mengukur aspek penting dari kegiatan sosial ekonomi perusahaan dalam memelihara kualitas lingkungan hidup sesuai dengan tujuan tang telah ditetapkan, sehingga perusahaan tidak seenaknya untuk mengolah sumber daya tanpa memperhatikan dampak terhadap masyarakat (Haniffa,2002) Biaya-biaya yang terdapat dalam akuntansi biaya lingkungan: Biaya lingkungan dapat diartikan sebagai biaya yang muncul dalam usaha mencapai tujuanseperti pengurangan biaya lingkungan yang meningkatkan pendapatan, meningkatkan kinerjalingkungan yang perlu dipertimbangkan saat ini dan yang akan datang. (Irawan, Lintasan Ekonomi : 2001)

Pengertian Biaya Lingkungan Biaya lingkungan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan berhubungan dengan kerusakanlingkungan yang ditimbulkan dan perlindungan yang dilakukan. Biaya lingkungan mencakup baik biaya internal (berhubungan dengan pengurangan proses produksi untuk mengurangi dampak lingkungan) maupun eksternal (berhubungan dengan perbaikan kerusakan akibat limbah yang ditimbulkan) (Susenohaji,2003)

Biaya pemeliharaan dan penggantian dampak akibat limbah dan gas buangan (waste and emission treatment), yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memelihara, memperbaiki, mengganti kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh limbah perusahaan. Biaya pencegahan dan pengelolaan lingkungan (prevention and environmental management) adalah biaya yang dikeluarkan untuk mencegah dan mengelola limbah untuk menghindari kerusakan lingkungan.

Biaya pembelian bahan untuk bukan hasil produksi (material purchase value of non-product) merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan yang bukan hasil produksi dalam rangka pencegahan dan pengurangan dampak limbah dari bahan baku produksi. Biaya pengelolaan untuk produk (processing cost of non-product output) ialah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pengolahan bahan yang bukan hasil produk.

Penghematan biaya lingkungan (environmental revenue) merupakan penghematan biaya atau penambahan penghasilan perusahaan sebgai akibat dari pengelolaan lingkungan. Potensially hidden costs adalah biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu produk sebelum proses produksi (missal : biaya desain produk), biaya selama proses produksi (seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead) dan backend environment cost (missal : lisensi mutu produk)

Contingent cost adalah biaya yang mungkin timbul dan mungkin terjadi dalam suatu perusahaan dan dibebankan pada contingent liabilities cost (Ex: biaya cadangan untuk kompensasi kecelakaan yang terjadi) Image and Relationship adalah biaya yang dipengaruhi oleh persepsi manajemen, pelanggan, tenaga kerja, public dan lembaga pemerintah tentang kepatuhan terhadap undang-undang lingkungan dan bersifat subjektif, contoh : pelaporan biaya lingkungan secara sukarela oleh perusahaan.

Private cost merupakan biaya yang terjadi dalam suatu perusahaan yang berpengaruh langsung terhadap bottom line perusahaan Societal cost menggambarkan dampak biaya lingkungan dan sosial dalam suau entitas dan merupakan biaya eksternal. Contoh adalah baiay yang dikeluarkan sebagai dampak pencemaran lingkungan.

Model Biaya Kualitas Lingkungan Salah satu pendekatan yang digunakan adalah model biaya kualitas lingkungan. Dalam model kualitas lingkungan total, kondisi ideal adalah tidak adanya kerusakan lingkungan; kerusakan dianggap sebagai degradasi langsung dari lingkungan (misalnya polusi air dan udara) atau degradasi tidak langsung (misal penggunaan bahan baku dan energi yang tidak perlu). Biaya lingkungan didefinisikan sebagai biaya-biaya yang terjadi karena adanya kualitas lingkungan yang buruk atau karena kualitas lingkungan yang buruk mungkin terjadi. Oleh karenanya biaya lingkungan dapat diklasifikasikan menjadi:

Biaya pencegahan lingkungan (environmental prevention cost), yaitu biaya- biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk mencegah diproduksinya limbah dan/atau sampah yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Contoh: biaya seleksi pemasok, seleksi alat pengendali polusi, desain proses dan produk, training karyawan, dll. Biaya deteksi lingkungan (environmental detection cost), yaitu biaya biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk menentukan apakah produk, proses, dan aktivitas lainnya telah memenuhi standar lingkungan yang berlaku/tidak. Contoh: biaya audit aktivitas lingkungan, pemeriksaan produk dan proses, pelaksanaan pengujian pencemaran, pengukuran tingkat pencemaran, dll.

Biaya kegagalan internal lingkungan (environmental internal failure cost), yaitu biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan karena diproduksinya limbah, tetapi tidak dibuang ke lingkungan luar. Contoh: biaya operasional peralatan pengurang/penghilang polusi, pengolahan dan pembuangan limbah beracun, pemeliharaan peralatan, daur ulang sisa bahan, dll. Biaya kegagalan eksternal lingkungan (environmental external failure cost), yaitu biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan setelah melepas limbah/sampah ke dalam lingkungan meliputi :

Biaya kegagalan eksternal yang direalisasi (realized external failure cost), yaitu biaya yang dialami dan dibayar oleh perusahaan. Contoh: biaya membersihkan danau/tanah yang tercemar atau minyak yang tumpah, penyelesaian klaim kecelakaan pribadi, hilangnya penjualan karena reputasi lingkungan yang buruk, dll.  Biaya kegagalan ekternal yang tidak direalisasikan/biaya sosial (unrealized external failure cost/social cost), yaitu biaya sosial yang disebabkan oleh perusahaan tetapi dialami dan dibayar oleh pihak-pihak di luar perusahaan. Contoh: biaya perawatan medis karena kerusakan lingkungan, hilangnya lapangan pekerjaaan karena polusi, rusaknya ekosistem, dll. 

Pelaporan biaya lingkungan menjadi penting jika perusahaan serius untuk memperbaiki kinerja lingkungannya dan mengendalikan biaya lingkungannya. Pelaporan biaya lingkungan menurut kategori memberikan dua hasil yang penting, yaitu: dampak biaya lingkungan terhadap profitabilitas, Jumlah relatif yang dihabiskan untuk setiap kategori. Dari sudut pandang praktis, biaya lingkungan akan menerima perhatian manajemen hanya jika jumlahnya signifikan. Dalam kenyataannya, biaya lingkungan dapat secara signifikan mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Laporan biaya juga menyediakan informasi yang berhubungan dengan distribusi relatif dari biaya lingkungan.

Pengukuran Biaya Lingkungan Biaya lingkungan harus dikelola dengan efektif dan efisien agar: 1) produk harus lebih berdaya guna, dan 2) perusahaan dalam melakukan pengurangan biaya dengan cara: a) mengurangi dampak negatif lingkungan, b) mengkonsumsi sumber daya alam secara efektif.Biaya lingkungan perlu dilaporkan secara terpisah berdasarkan klasifikasi biayanya. Hal ini dilakukan supaya laporan biaya lingkungan dapat dijadikan informasi yang informatif untuk mengevaluasi kinerja operasional perusahaan terutama yang berdampak pada lingkungan.

Pelaporan biaya lingkungan adalah penting jika sebuah organisasi serius memperbaiki kinerja lingkungannnya dan mengendalikan biaya lingkungannya. Langkah pertama yang baik adalah laporan yang memberikan perincian biaya lingkungan menurut kategori. Pelaporan biaya lingkungan menurut kategori memberikan dua hasil yang penting : Dampak biaya lingkungan terhadap profitabilitas perusahaan Jumlah relatif yang dihabiskan untuk setiap kategori.

Biaya lingkungan dapat dikelompokkan ke dalam biaya gagal eksternal dalam dimensi biaya mutu yang besarnya dapat dihitung dari total biaya produksi. Makin tinggi biaya lingkungan, makin tinggi beban biaya perusahaan dan menurunkan laba, atau mungkin dapat mengakibatkan kerugian. Perhitungan biaya lingkungan disajikan dalam tabel 1.4, 1.5, dan 1.6.

Laporan Biaya Lingkungan Tabel 1.4 Laporan Biaya Lingkungan Biaya Produksi Rp. 20.000, diproduksi 1.000 unit Jenis Biaya Rp % Biaya Pencegahan : -          Pelatihan -          Desain produk -          Pemilihan peralatan   60 180 40 280 1,4 Biaya Pemeriksaan : -          Pemeriksaan proses -          Pemeriksaan bahan 240 80 320 1,6 Biaya gagal internal : -          Biaya produk rusak atau cacat -          Biaya pemeliharaan peralatan 400 200 600 3

Biaya gagal eksternal : -          Biaya lingkungan alam (polusi udara, air) -          Biaya lingkungan ekonomi ( kerugian valas) -          Biaya lingkungan social (huru-hara, pemogokan) -          Biaya lingkungan politik (pungutan liar) -          Biaya lingkungan budaya (narkoba) -          Biaya kebersihan -          Biaya penataan lahan -          Biaya klaim kerusakan   200 400 1.800 9 Total 3.000 15

Pembebanan Biaya Lingkungan Tabel 1.5 Pembebanan Biaya Lingkungan Jenis Biaya Biaya Per Unit Biaya produksi per unit (20.000/1.000 unit) 20 Biaya pencegahan (280/1.000 unit) 0,028 Biaya pemeriksaan (320/1.000 unit) 0,032 Biaya gagal internal (600/1.000 unit) 0,60 Biaya gagal eksternal (1.800/1000 unit ) 0,180 Total biaya produksi 23

Tidak Ada Biaya Lingkungan (Rp) Tabel 1.6 Perhitungan Laba-Rugi Berbasis Biaya Lingkungan (Harga per unit Rp 25, biaya pemasaran dan administrasi 10% dari penjualan)   Keterangan Ada Biaya Lingkungan (Rp) Tidak Ada Biaya Lingkungan (Rp) Pendapatan atas penjualan 25.000 Biaya produksi per unit (20.000/1.000 unit) = 20 20.000 Biaya pencegahan (280/1.000 unit) = 0,028 280 Biaya pemeriksaan (320/1.000 unit) = 0,032 320 Biaya gagal internal (600/1.000 unit) = 0,06 600 Biaya gagal eksternal ( 1800/1000 unit) = 0,18 1.800 Laba Kotor 2.000 5.000 Biaya pemasaran dan administrasi 10 % x 25.000 2.500 Laba (rugi) operasi (500)

Keterangan Tabel 1.6 : Jika perusahaan tidak membayar biaya lingkungan, maka ia memperoleh laba operasi Rp 2.500, dan jika ia membayar biaya lingkungan ia menderita kerugian Rp 500. Oleh sebab itu perusahaan harus mengelola biaya lingkungan serendah-rendahnya agar tidak menderita kerugian.

Membebankan Biaya Lingkungan Produk dan proses merupakan sumber biaya lingkungan. Proses produksi dapat menciptakan residu/limbah padat, cair dan gas yang selanjutnya dilepas ke lingkungan dan berpotensi merusak lingkungan. Setelah produk dijual, penggunaan dan pembuangannya oleh pelanggan juga dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan. Perusahaan harus dapat menentukan bagaimana membebankan biaya lingkungan ke produk dan proses. Beberapa hal perlu mendapat perhatian : 

Biaya lingkungan penuh atau biaya privat penuh  Biaya lingkungan penuh (full environmental costing) adalah pembebanan semua biaya lingkungan, baik yang bersifat privat maupun sosial, ke produk. Biaya penuh memerlukan pengumpulan data dari pihak di luar perusahaan.  Biaya privat penuh (full private costing) adalah pembebanan biaya privat ke produk individual. Biaya lingkungan yang disebabkan oleh proses internal perusahaan dibebankan ke produk. Biaya privat menggunakan data yang dihasilkan di dalam perusahaan.

Biaya lingkungan berbasis fungsi atau berbasis aktivitas Penghitungan biaya berbasis fungsi membentuk suatu kelompok biaya lingkungan dan menghitung tingkat/tarifnya dengan menggunakan penggerak tingkat unit seperti jumlah jam tenaga kerja atau jam mesin. Biaya lingkungan dibebankan ke setiap produk berdasarkan pemakaian jam tenaga kerja atau jam mesin. Penghitungan berbasis aktivitas membebankan biaya ke aktivitas lingkungan dan kemudian menghitung tingkat/tarif aktivitas. Tingkat ini digunakan untuk membebankan biaya lingkungan ke produk berdasarkan penggunaan aktivitas. Untuk perusahaan yang menghasilkan beragam produk, pendekatan berbasis aktivitas lebih tepat digunakan

Penilaian Biaya Siklus Hidup Biaya produk lingkungan dapat menunjukkan kebutuhan untuk meningkatkan pembenahan produk perusahaan. Pembenahan produk meliputi praktik mendesain, membuat, mengolah, dan mendaur ulang produk untuk meminimalkan dampak buruknya terhadap lingkungan. Untuk meningkatkan pembenahan produk dilakukan penilaian siklus hidup (life cycle), yaitu pengidentifikasian pengaruh lingkungan dari suatu produk selama siklus hidupnya dan kemudian mencari peluang untuk memperoleh perbaikan lingkungan.

Siklus hidup suatu produk meliputi: Ekstraksi sumber daya Pembuatan produk Penggunaan produk Daur ulang dan pembuangan. Pengemasan produk (merupakan bagian siklus hidup produk yang sering tidak disebutkan).

Penilaian siklus hidup didefinisikan oleh tiga tahapan formal:  Analisis persediaan (inventory analysis): memberikan perincian bahan baku, energi, dan pelepasan ke lingkungan dari suatu produk. Analisis dampak (impact analysis): menilai pengaruh lingkungan dari beberapa desain dan memberikan peringkat relatif/penilaian biaya dari pengaruh-pengaruh tersebut. Analisis perbaikan (improvement analysis): bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan yang ditunjukkan oleh analisis persediaan dan dampak.

Strategi Biaya Lingkungan Ada tiga strategi untuk mengelola biaya lingkungan. Strategi Akhir dari pipa (End of pipe strategy). Dalam pendekatan ini, perusahaan menghasilkan limbah atau polutan, dan kemudian membersihkannya sebelum dibuang ke lingkungan. Scrubber cerobong asap, pengolahan air limbah, dan filter karbon udara adalah contoh-contoh strategi akhir pipa.

Strategi Proses perbaikan (Process improvement strategy). Dalam pendekatan ini, perusahaan memodifikasi produk dan proses produksi untuk menghasilkan polutan sedikit atau tidak ada, atau mencari cara untuk mendaur ulang limbah internal. Strategi pencegahan (Prevention strategy). Strategi utama untuk memaksimalkan nilai dari kegiatan pencemaran yang berhubungan dengan melibatkan ... tidak menghasilkan polutan apapun di tempat pertama. Dengan strategi ini, perusahaan menghindari semua masalah dengan pihak berwenang dan dalam banyak kasus, menghasilkan perbaikan laba yang signifikan.

Akuntansi Pertanggungjawaban Lingkungan Berbasis Aktivitas dan Strategi Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas berfokus pada proses dan tim. Tanggungjawab kinerja diukur berdasarkan faktor keuangan dan non keuangan/operasional. Waktu, kualitas, dan efisiensi merupakan dimensi penting dari kinerja karena sistem ini bertujuan untuk menghasilkan produk dengan biaya rendah, berkualitas tinggi, dan diterima konsumen tepat waktu. Sistem akuntansi pertanggungjawaban ini dikembangkan oleh perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang kompetitif dan menuntut perbaikan berkelanjutan (continuous improvement).

Perubahan dapat dilakukan melalui: Perbaikan proses (improvement process) Proses inovasi (innovation process) Penciptaan proses (process creation). Karena berbagai perubahan proses tersebut memerlukan aktivitas tim, maka reward berdasarkan tim lebih sesuai untuk digunakan daripada reward individu.

Analisis Nilai Proses Analisis nilai proses merupakan sesuatu yang mendasar dalam akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas; lebih berfokus pada aktivitas dibanding pada biaya, dan lebih menekankan pada kinerja sistem secara keseluruhan dibanding kinerja individu. Analisis Penggerak Analisis Aktivitas Aktivitas apa yang dilakukan Bagaimana aktivitas dilakukan Waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan aktivitas Penilaian terhadap aktivitas

Pengukuran Kinerja Aktivitas Laporan biaya akivitas bernilai tambah dan aktivitas tidak bernilai tambah Trend dalam laporan aktivitas biaya Penentuan standar Kaizen Benchmarking Manajemen Kapasitas Life Cycle Costing

Akuntansi pertanggungjawaban lingkungan berbasis strategi adalah langkah selanjutnya dalam evolusi akuntansi pertanggungjawaban. Sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi (Balanced Scorecard) menerjemahkan misi dan strategi organisasi ke dalam tujuan operasional dan mengukur empat perspektif yang berbeda: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses, dan perspektif (pembelajaran dan pertumbuhan) infrastruktur.

Elemen sistem pertanggungjawaban berdasarkan strategi terdiri dari beberapa hal sebagai berikut : Penempatan Tanggung Jawab selain mempertahankan perspektif proses dan keuangan, juga perspektif pelanggan dan pembelajaran serta pertumbuhan (infrastruktur). Pembuatan Ukuran Kinerja meliputi orientasi proses dari sistem aktivitas. Pengukuran Kinerja berorientasi pada proses (efisiensi),dengan pelanggan (kepuasan pelanggan); dengan infrastruktur (kepuasan dan keahlian pegawai), dengan konsekuensi ekonomi dari pelaksanaan proses ( trend biaya). Pemberian Penghargaan berdasarkan grup karena dicapai melalui usaha tim

Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategik menerjemahkan visi dan misi organisasi ke dalam strategi operasional dan mengembangkan dimensi pertanggungjawaban menjadi empat dimensi, yaitu : Keuangan (financial) Pelanggan (customer) Proses bisnis internal (internal business process) Serta pembelajaran dan pertumbuhan (learning & growth).