Pengantar PARASITOLOGI Maharadingga, M.Si SEM. II/ TA.2015/2016 PERTEMUAN KE 1
KONTRAK PERKULIAHAN Pertemuan Perkuliahan 14 x (diluar UTS dan UAS) Toleransi keterlambatan 15 menit Setiap kelas memiliki email kelas masing-masing untuk mendapatkan materi ppt dari dosen parasitologi Sistem Penilaian Perkuliahan Parasitologi terbagi atas : Keaktifan 10% (5% dari absensi, 5% diskusi) Absensi 75% persyaratan mengikuti UAS Tugas 20% tdd : presentasi kelompok, makalah/jurnal UTS 30 % UAS 40%
BUKU ACUAN Srisasi Gandahusada dkk, 2013, Parasitologi Kedokteran, Edisi ke 4, Badan Penerbit FKUI Jakarta. Soedarto, 2008, Parasitologi Klinik, Airlangga University Press, Surabaya Soedarto, 2009, Pengobatan Penyakit Parasit, Sagung Seto, Jakarta Soedarto, 2011, Buku Ajar Parasitologi Kedokteran, Sagung Seto, Jakarta
MATERI PERKULIAHAN Pertemuan ke- Pokok Bahasan 1 Kontrak perkuliahan dan pendahuluan 2 Protozoa 3 Rhizopoda 4 Flagelata Usus, Mulut dan Genital 5 Flagelata Darah dan Jaringan 6 Ciliata 7 Sporozoa 8 UTS 9 Helminthes 10 Cestoda 11 Trematoda 12 Nematoda Usus 13 Nematoda Jaringan 14-15 Arthropoda
PENDAHULUAN PARASITOLOGI Pengertian Parasitologi adalah : Ilmu yang mempelajari jasad-jasad yg hidup untuk sementara atau permanen di dalam maupun di permukaan jasad lain dengan maksud untuk mengambil makanan dari sebagian atau seluruhnya dari jasad tersebut untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Ilmu yg mempelajari organisme yg hidupnya tergantung pada organisme hidup yg lain. Asal kata parasitologi : Parasitos : jasad yg mengambil makanan Logos : ilmu
PENGERTIAN PARASIT Organisme yang hidup pada permukaan tubuh atau di dalam organisme lain dan untuk kelangsungan hidupnya mengambil sebagian atau seluruh makanan serta mendapat perlindungan dari organisme lain tersebut. Organisme yang eksistensinya tergantung dengan sumber energi organisme lain
PENTINGNYA MEMPELAJARI PARASITOLOGI Penyakit parasitik adalah penyakit yang paling banyak terjadi di dunia. Menurut data WHO tahun 2001, penyakit parasitik masih banyak menyebabkan epidemi, yaitu : African trypanosomiasis, Dengue, Leishmaniasis, Malaria, Schistosomiasis, Tuberculosis, Chagas diseases, Leprosy, Lymphatic filariasis, dan Onchocerciasis. Gagalnya insektisida lain dalam mengurangi penyebaran vektor parasit. Terjadi modifikasi lingkungan yang berlangsung terus menerus, contohnya Global warming, dan meningkatnya AIDS dan kanker.
SIMBIOSIS Simbiosis adalah hubungan timbal balik antara 2 organisme atau makhluk hidup Simbiosis dapat berlangsung sementara atau terus menerus (bersifat permanen) Macam simbiosis : Mutualisme Komensalisme Parasitisme
MUTUALISME : Adalah hubungan timbal balik antara 2 organisme dan kedua organisme mendapatkan keuntungan dari hubungan timbal balik tersebut. KOMENSALISME : Hubungan timbal balik antara 2 organisme, apabila satu organisme mendapatkan keuntungan, sedangkan organisme yg lain tidak mendapatkan kerugian. PARASITISME : Hubungan timbal balik antara dua organisme, organisme yg satu mendapat keuntungan sedangkan organisme yg lain mendapat kerugian.
ISTILAH-ISTILAH DALAM PARASITOLOGI Parasitisme : hubungan timbal balik antara 2 spesies yg bersifat sementara/permanen dimana salah satu jenis mengambil makanan (parasit) dr jasad yg lain (hospes/inang) Hubungan timbal balik antara dua organisme, organisme yg satu mendapat keuntungan sedangkan organisme yg lain mendapat kerugian. Dalam parasitisme ada dua organisme : Parasit Inang/hospes/host(tuan rumah) Predator (pemangsa) : parasit yg membunuh terlebih dahulu mangsanya kemudian memakannya
ISTILAH-ISTILAH DALAM PARASITOLOGI Perjalanan penyakit parasit dibedakan antara : Infeksi (Infection) dan Infestasi (Infestation) Infeksi : invasi yang disebabkan oleh endoparasit atau proses masuknya endoparasit ke dalam tubuh hospes. Infestasi : Menempelnya ektoparasit pada tubuh hospes Stadium infektif : stadium parasit yang dapat menginfeksi manusia; arthropoda penghisap darah; binatang (baik peliharaan atau buas);tumbuhan air; dari manusia lain (dari seseorang ke orang lain).
PENGGOLONGAN PARASIT A. Berdasarkan tempat hidupnya, parasit digolongan atas : 1. Ectoparasite (ectozoa) : yaitu : parasit yang hidup di luar tubuh hospes. Mis : di kulit, rambut, rongga telinga luar, contoh : Caplak, Kutu, Tengu, Tungau 2. Endoparasite (entozoa) : yaitu : parasit yang hidup di dalam tubuh hospes. Mis : di dalam darah, rongga tubuh, usus, dan organ tubuh lainnya. Contoh : Cacing gelang, Cacing pita, Amoeba, Plasmodium
B. Berdasarkan cara hidup, parasit digolongan atas : Facultative parasite (parasit fakultatif) yaitu : parasit yang selain hidup parasitik di tubuh hospes mampu hidup bebas di luar tubuh hospes (parasit yg akan hidup parasitik apabila kebutuhan hidupnya meningkat) Contoh : Cacing kremi, Mikronema, Mistletoe Obligatory parasite (parasit obligat) yaitu : parasit yg harus selalu hidup di dalam tubuh hospes dan tidak bisa hidup di luar tubuh hospes. Contoh : Cacing tambang, Plasmodium, Tali putri Insidental parasite (parasit isidentil) yaitu : parasit yg hidup parasitik pd hospes yg sebenarnya bukan hospes alaminya. Contoh : Pneumostrongilus
C. Berdasarkan waktu (lama atau tidaknya parasit di dalam tubuh hospes) digolongan atas : 1. Temporary parasite (parasit temporer) yaitu : parasit yg hidup dalam hospes hanya untuk sementara saja (hanya pd saat membutuhkan makanan). Contoh : Plasmodium, Cimex lecticularis 2. Permanent parasite (parasit permanen) yaitu : parasit yg sepanjang hidupnya berada di dalam tubuh hospes. Contoh : Cacing gelang
Temporary parasite Cimex lecticularis, Parasit ini dikenal sebagai kutu busuk. Cimex Lecticularis hidup sebagai parasit hanya 15 menit pada saat menghisap darah hospesnya, tetapi dengan hidup sebagai parasit 15 menit, kutu tersebut dapat hidup bebas selama satu tahun.
D. Berdasarkan sifat hidupnya, parasit digolongan atas : 1. Patogenik parasite (parasit patogen) yaitu : parasit yg hidup dalam hospes dan menimbulkan kerusakan pd jaringan/organ hospes baik secara mekanis, traumatik atau karena racun/toksin yg dihasilkan. Contoh : Cacing gelang 2. Pseudoparasite yaitu : suatu benda asing yg pd pemeriksaan mirip seperti parasit. Contoh : Serat-serat sisa makanan 3. Spurious parasite (parasit koprosoik) yaitu : parasit yg berada berada dalam usus hospes dan melewati sal cerna (=keluar) tanpa menimbulkan gejala infeksi pada hospes
E. Berdasarkan jumlah hospesnya, parasit digolongkan atas : 1. Parasit Monoksen: Golongan parasit yang hanya memiliki 1 hospes. Contoh : Ascaris lumbricoides, Enterobius vermicularis 2. Parasit Poliksen: Golongan parasit yang memiliki beberapa hospes. Contoh : Taenia solinum, Trichinella spiralis
PEMBAGIAN JASAD PARASITOLOGI Zooparasit : parasit yg berupa hewan, dibagi dalam : Protozoa : hewan bersel satu contoh : Amoeba Metazoa : hewan bersel banyak yg dibagi lg dalam Helminthes (cacing) dan Arthropoda (serangga) Fitoparasit : parasit berupa tumbuh-tumbuhan yg terdiri dari bakteri dan jamur Spirochaeta dan virus
PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST) Hospes (Inang/Host) terbagi atas : Hospes definitif (definitive host /final host) Hospes perantara (intermediate host) Hospes reservoar (reservoir host, hospes cadangan) Hospes paratenik
1. Hospes definitif (definitive host /final host) PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST) 1. Hospes definitif (definitive host /final host) Yaitu : hospes tempat parasit hidup, tumbuh mjd dewasa dan berkembang secara seksual hospes ini mengeluarkan parasit dewasa/matang sexual, contoh manusia sebagai hospes definitif dari cacing gelang (Ascaris lumbricoides)
2. Hospes perantara (intermediate host) PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST) 2. Hospes perantara (intermediate host) Yaitu : hospes tempat parasit tumbuh menjadi bentuk infektif yg siap ditularkan kpd manusia hospes tempat berkembangnya stadium muda parasit (larva), contoh: Manusia sebagai hospes perantara dr parasit malaria, karena stadium sexual berada dalam tubuh nyamuk Anopheles. Manusia bertindak selaku hospes perantara bagi parasit yg hospes definitifnya hewan
3. Hospes reservoar (reservoir host/ hospes cadangan) PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST) 3. Hospes reservoar (reservoir host/ hospes cadangan) Yaitu : hospes insidental dr parasit yg secara alami hidup pd hewan hewan yg bertindak sbg hospes definitif bagi parasit yg hidup pd manusia, contoh kera
PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST) 4. Hospes paratenik Yaitu : hewan yang mengandung stadium infektif (larva) parasit tanpa menjadi dewasa & stadium infektif ini dapat ditularkan dan mjd dewasa pada hospes definitif. Contoh : Cacing tanah Cacing Syngamus trachealis
VEKTOR Pada umumnya parasit menginfeksi hewan/ manusia melalui vektor yaitu jasad yg menularkan parasit pd manusia dan hewan secara aktif Biasanya jasad vektor adalah serangga contoh nyamuk, lalat, kutu, kumbang, Ticks, Mollusca Infeksi (transmisi) hewan hewan, hewan manusia
PEMBAGIAN VEKTOR Biological Vector : Mechanical Vector : Golongan vektor yang berperan sebagai perantara parasit/penyakit dan sekaligus sebagai hospes. Contoh : Nyamuk Mechanical Vector : Golongan vektor yang berperan hanya sebagai perantara parasit/penyakit saja. Contoh : Lalat
ZOONOSIS Adalah Penyakit hewan yg dapat ditularkan kepada manusia (atau sebaliknya). Zoonis terbagi atas : Anthropozoonosis: Penyakit hewan yang ditularkan kepada manusia. Contoh : Balantidium coli (suatu parasit pada babi yg bisa menular kepada manusia). Contoh : Penyakit Trichinosis yang disebabkan oleh Trichinella sp. Zooanthropozoonosis: Penyakit manusia yang ditularkan kepada hewan Contoh : MRSA, Influenza A
Trichinosis
PENGELOMPOKAN PARASIT 1. Dari Filum Protozoa Protozoologi 2. Dari Filum Cacing (Helminthes) Helminthologi 3. Dari Filum Arthropoda Entomologi
PENGELOMPOKAN PARASIT 1. PROTOZOA Protozoa : hewan bersel 1 yg memiliki fungsi lengkap yaitu memiliki alat reproduksi, pencernaan, pernafasan, ekskresi, dll Berdasar alat geraknya dikelompokan menjadi : Rhizopoda (bergerak dengan kaki semu) ; contoh : Entamoeba histolytica Flagellata/ Mastigophora (bergerak dengan flagela); contoh : Giardia lamblia Ciliata (bergerak dengan cilia); contoh : Balantidium coli Sporozoa (tdk memiliki alat gerak); contoh : Plasmodium vivax
2. CACING (HELMINTHES) Sifat : multisel, bentuk simetris bilateral PENGELOMPOKAN PARASIT 2. CACING (HELMINTHES) Sifat : multisel, bentuk simetris bilateral Ada 2 golongan yg penting untuk kesehatan manusia : a. Filum Platyhelminthes (dikenal dengan cacing pipih) , ada 2 kelas yaitu : Cestoda (bentuk pita dg banyak segmen) Trematoda (bentuk pipih seperti daun) b. Filum Nemathelminthes (dikenal dengan cacing gilig) ada 1 kelas : Nematoda (bentuk tubuh silindris memanjang, tdk terbagi dalam segmen2)
CIRI UMUM DARI HELMINTHES PENGELOMPOKAN PARASIT CIRI UMUM DARI HELMINTHES Platyhelminthes Nemathelminthes Hermaprodit/biseksual uniseksual Trematoda : membutuhkan 2 hospes : hospes definitif (manusia/mamalia) & hospes perantara (siput/ikan/ ketam/tumbuhan) Tidak membutuhkan hospes perantara, manusia adalah hospes definitif Cara infeksi : per-oral / menembus kulit (larva) Cara infeksi : menelan telur/larva, menembus kulit / gigitan serangga / inhalasi
3. SERANGGA (ARTHROPODA) PENGELOMPOKAN PARASIT 3. SERANGGA (ARTHROPODA) Serangga mempengaruhi kesehatan manusia dg bertindak sebagai penular penyakit / penyebab langsung penyakit Sebagai penular penyakit, Arthropoda dapat menularkan berbagai macam organisme penyebab penyakit, contoh : protozoa, cacing, bakteri, virus, dll. Sebagai penyebab langsung penyakit Arthropoda dapat menimbulkan kerusakan kulit, kehilangan darah, alergi, dll Contoh : Insecta
JENIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN PARASIT Jenis penyakit oleh Protozoa : Malaria Amubiasis Toxoplasmosis Tripanosomiasis Leismaniasis Giardiasis Balantidiasis Jenis penyakit oleh Cacing : Askariasis Filariasis Taeniasis Fascioliasis
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT PARASITIK PENULARAN : Penularan penyakit parasitik terjadi karena stadium infektif berpindah dari satu hospes ke hospes yg lain Parasit dapat berpindah ke hospes lain dengan cara : Hand to mouth (dari tangan ke mulut) Dibawa oleh vektor (binatang penular): nyamuk Dibawa oleh hospes perantara : Siput, Ikan, Sapi/babi
CARA INFEKSI Stadium infektif dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui beberapa cara : 1. Kontaminasi makanan dan minuman 2. Kontaminasi kulit atau selaput lendir 3. Gigitan serangga
SUMBER INFEKSI (1) Tanah, air, makanan/minuman yg terkontaminasi oleh telur atau larva cacing Air : Amoeba, Flagellata intesnital, Taenia solium Tanah : Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Strongyloides stercoralis Makanan yg mengandung larva infektif : Clonorchis sinensis (ikan air tawar), Taenia solium (babi), Taenia saginata (sapi)
SUMBER INFEKSI (2) Binatang & manusia yg terinfeksi parasit, Co : Toxoplasma gondii (kucing), Echinococcus granulosus (anjing), Manusia : Entamoeba histolytica, Enterobius vermicularis Serangga penghisap darah Nyamuk Anopheles, Leishmania, Trypanosoma
PORTAL MASUK PARASIT Penularan penyakit parasitik dapat melalui beberapa portal masuk Mulut , Co: Ascaris lumbricoides Kulit, Co: Strongyloides stercoralis Sal pernafasan, Co: Enterobius vermicularis Transplasental (congenital), Co : Toxoplasma gondii Transmamary, Co: Ancylostoma Hubungan sex, Co: Trichomonas vaginalis
STADIUM INFEKTIF Penularan penyakit parasitik dikarenakan masuknya stadium infektif dari parasit tersebut ke dalam tubuh hospesnya Beberapa stadium infektif dari parasit adalah: 1. Telur Contoh: cacing Ascaris lumbricoides 2. Larva Contoh: cacing tambang 3. Kista Contoh: Amoeba
DIAGNOSIS Gejala penyakit parasitik mirip dg penyakit lain (tidak spesifik) oleh karena itu diagnosis penyakit parasitik hanya dpt ditegakkan dg menemukan parasitnya. Spesimen untuk diagnosis dapat berupa: Tinja, urine Darah, sputum/dahak Biopsi jaringan Cairan empedu dll
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GEJALA PENYAKIT PARASIT Meningkatnya jumlah parasit Penyebaran parasit dalam organ tubuh Sifat parasit tersebut
PEMBERANTASAN Pemberantasan penyakit parasitik diusahakan dengan melakukan Pencegahan melalui cara: Mengobati penderita Mencegah penularan terhadap orang di sekitarnya Memberantas sumber infeksi (reservoir host) Memberantas binatang penular (vektor) atau intermediate host