Return(Tingkat Pengembalian) dan risiko
TINGKAT PENGEMBALIAN (RETURN) Pengembalian (Return) adalah imbalan yang diperoleh dari investasi. Pengembalian dibedakan menjadi dua yaitu: Pengembalian yang telah terjadi (actual return) yang dihitung berdasarkan data historis. Pengembalian yang diharapkan (expected return) akan diperoleh investor dimasa depan.
Pengembalian investasi adalah dalam bentuk uang biasanya dinyatakan dalam persentase Tingkat pengembalian= Tingkat pengembalian =
Tingkat pengembalian saham dapat dihitung dengan rumus berikut : Return = Capital gain/ loss + Yield Capital gain/ loss = Yield =
Return =
1. Aji membeli saham PT. ABC seharga Rp. 1. 000 per lembar 1. Aji membeli saham PT.ABC seharga Rp. 1.000 per lembar. Saham tersebut dimilikinya selama setahun, dan menerima dividen sebesar Rp. 250 per lembar. Setelah pembagian dividen saham tersebut dijual dengan harga Rp. 1.100 per lembar,hitunglah return yang diterima Aji ? Jawab Return (R) =
2. Ali membeli saham sebanyak 5. 000 lembar dengan harga Rp. 1 2. Ali membeli saham sebanyak 5.000 lembar dengan harga Rp. 1.500 per lembar. Saham tersebut dimilikinya selama sebulan lalu dijual dengan harga Rp.1.650 per lembar, hitunglah return saham tersebut ? Jawab : Return =
Return saham PT XYZ yang membayar dividen. Periode Hg saham Dividen Return 2005 1790 100 2006 1810 150 0,095 2007 2010 ......... 2008 1905 200 2009 1920 1935
Probabilitas Probabilitas adalah suatu peluang terjadinya peristiwa. Probabilitas dapat diberikan kepada hasil (pengembalian)yang mungkin terjadi dari suatu investasi.
TINGKAT PENGEMBALIAN YANG DIHARAPKAN (EXPECTED RETURN) Tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) adalah return yang digunakan untuk pengambilan keputusan investasi, Return ini penting dibandingkan dengan return historis karena return ekspektasi merupakan return yang diharapkan dari investasi yang akan dilakukan.
2. DEVIASI STANDAR Untuk mengukur kerapatan distribusi probabilitas, digunakan deviasi standar (σ) σ = √ ∑ (ri – r )2 Pi Semakin kecil deviasi standar, semakin rapat distribusi probabilitas. Sebagai akibatnya semakin kecil risiko.
Contoh Deviasi Standar Probabilitas Kejadian (pi) Rate of Return PT Wings (ki) (ki - k)2 (ki - k)2 x pi 0,3 100% 0,723 0,217 0,4 15% 0,023 0,009 -70% 0,490 0,147 Total 0,373 Standar Deviasi 61,053 Expected Return ( k )
KOEFISIEN VARIASI CV = σ/ k Terdapat dua pilihan investasi, yaitu A dengan return yg diharapkan lebih tinggi dan B mempunyai deviasi standar lebih rendah. CV = σ/ k KV menunjukkan risiko per unit of return dan menunjukkan perbandingan yang berarti ketika return yg diharapkan untuk dua pilihan investasi tidak sama.
CONTOH KOEFISIEN VARIASI Cnth: Apabila terdapat 2 proyek, A & B. A B Return yg diharapkan 60% 8% Deviasi standar 15% 3% Koefisien Variasi 15 = 0.25 60 3 = 0.37 8 0.37 > 0.25 berarti proyek B lebih berisiko daripada proyek A
Berikut ini lima return Perusahaan A di kondisi ekonomi dengan probabilitas yang terjadi di kondisi tersebut Kondisi Ekonomi Return(R) Probabilitas Resesi -0,09 0,10 Cukup Resesi -0,05 0,15 Normal 0,25 Baik 0,20 Sangat Baik 0,27 0,30
Jawab : = -0,09(0,10)- 0,05(0,15)+ 0,15(0,25) + 0,25(0,20)+ 0,27(0,30) = 0,152 = 15,2%
RISIKO Risiko adalah peluang akan terjadinya sesuatu peristiwa/keadaan yang tidak menguntungkan Risiko adalah besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan(expected return) dengan tingkat pengembalian aktual/historis
Dimana : = Varians dari investasi saham i = Probabilitas = Return = Ekspektesi return N = Banyaknya pengamatan
Berikut data saham PT A pada berbagai kondisi ekonomi Kondisi Ekonomi Probabilitas Return 1 30% 20% 2 40% 18% 3 30% 15% Dari data diatas hitunglah risiko saham ABC?
Jawab : = 0,3(0,2)+0,4(0,18)+0,3(0,15) = 0.177 = 17,7% = 0,0001587+0,0000036+0,0002187 =0,00038 = 0,01952 =1,95%
KOEFISIEN VARIASI Dalam analisis investasi, dua faktor harus dipertimbngkan bersama-sama, yaitu return ekspektasi dan risiko. Koefisien variasi (CV) diartikan bahwa semakin kecil nilai CV menunjukkan semakin kecil risiko dan semakin besar return ekspektasi
Contoh PT A :