KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT SEJARAH INDONESIA KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT
Kamu boleh mengenang masa lalumu yang kelam, namun pastikan saja bahwa kamu mengenangnya bukan untuk merasakan lagi sakitnya tapi untuk mengambil pelajaran yang mungkin kamu lupakan
KOLONIALISME DAN IMPERIALISME LATAR BELAKANG BANGSA EROPA YANG DATANG KE INDONESIA PORTUGIS SPANYOL BELANDA INGGRIS PERLAWANAN RAKYAT MELAWAN PENJAJAHAN
LATAR BELAKANG Jatuhnya Kota Konstatinopel ketangan Turki Usmani tahun 1453 Kisah perjalanan Marco Polo ke dunia timur (perjalanan menuju Cina) Pembuktian teori Copernicus yang mengatakan bumi bulat Penemuan Kompas (penunjuk arah mata angina) Semangat Reconquesta yakni semangat pembalasan terhadap kekuasaan islam dimanapun yang dijumpai Semangat memuwujudkan Semboyan Gold, Glory, dan Gospel
PORTUGIS Penjelajahan Bangsa Portugis mencari daerah penghasil rempah-rempah dimulai dari Bartholomeus Diaz yang menemukan Tanjung Harapan, Afrika 1488, Vasco da Gama yang menemukan Goa, India Barat 1498 Tahun 1511 dibawah Pimpinan Alfonso de Albuquerque berhasil menguasai Malaka Tahun 1512 dibawah Fransisco Serrao Portugis berhasil sampai di Maluku (Kerajaan Ternate) Tahun 1575 Portugis diusir oleh Raja Ternate Baab ullah karena telah membunuh ayahnya Raja Hairun, bersikap kasar dan menyebarkan Agama Katolik
SPANYOL Perjalanan Bangsa Spanyol mencari daerah penghasil rempah-rempah diawali oleh Christopher Columbus 1492, dan berhasil mendarat di Bahamda dan Haiti Tahun 1519 dibawah pimpinan Magelhaens dan Sebastian del Cano Tahun 1520 sampai di Filipina dan menancapkan tugu yang menandakan daerah kekuasaan Spanyol Tahun 1521 sampai di Maluku (Tidore) Menurut Perjanjian Saragossa 1521 memaksa Spanyol harus segera meninggalkan Maluku dan kembali ke Filipina
BELANDA Tahun 1596 Belanda sampai di Banten dibawah pimpinan Cornelis de Houtman Tahun 1598 Belanda kembali lagi ke Banten dibawah pimpinan Van Heemskerck Tahun 1599 Belanda sampai ke Maluku dibawah pimpinan Jacob van Neck dan berhasil memonopoli rempah-rempah di Maluku 20 Maret 1602 Belanda mendirikan VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) dibawah pimpinan Pieter Both sebagai Gubernur Jenderal Pertama VOC 31 Desember 1799 VOC resmi dibubarkan dan digantikan Pemerintahan Hindia Belanda (Republik Bataaf)
Pada masa Republik Bataaf Gubernur Jenderal yang berkuasa di Indonesia adalah Herman Williem Daendels (1808-1811), Jan Willem Janssen (1811) Pada masa Pemerintahan Hindia-Belanda dengan dipimpin oleh Komisaris Jenderal yang beranggotakan Cornelis Theodorus Elout (ketua), Arnold Ardian Buyskes (anggota), dan Alexander Gerard Philip Baron Van der Capellen (anggota) Tahun 1829 Van den Bosh menerapkan Sistem Tanam Paksa dengan mewajibkan petani menanam tanam yang laku di ekspor di pasaran dunia spert kopi, tembakau, nila dan tebu
INGGRIS Tanggal 18 September 1811 dimulai kekuasaan Inggris di Hindia Gubernur Jenderal Lord Minto secara resmi mengangkat Raffles menjadi penguasa 3 prinsip Raffles dalam menjalankan pemerintahan 1. segala bentuk kerja rodi dan penyerahan wajib dihapus, diganti penanaman bebas oleh rakyat. 2. peranan bupati dimasukkan sebagai bagian pemerintahan colonial. 3. atas dasar pandangan bahwa tanah itu milik pemerintah, maka rakyat penggarap dianggap sebagai penyewa.
PERLAWANAN RAKYAT MELAWAN PENJAJAHAN Aceh melawan Portugis dan VOC dibawah pimpinan Sultan Iskandar Muda 1607-1639 Perlawanan Rakyat Maluku dibawah pimpinan Sultan Baab Ullah (Ternate) dan Sultan Nuku (Tidore) Perlawanan Sultan Agung 1628-1645 Perlawanan Banten dibawah pimpinan Sultan Ageng Tirtayasa Perlawanan rakyat Goa dibawah pimpinan Sultan Hasanudin Perlawanan rakyat Riau dibawah pimpinan Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah
Perang Tondano I (1808) dan Perang Tondano II (1809) Perang Pattimura (1817) Perang Padri (1821-1837) dibawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol Perang Diponegoro (1825-1830) Perlawanan di Bali dibawah pimpinan I Gusti Ktut Jelantik 1849-1906 Perang Banjar dibawah pimpianan Pangeran Hidayatullah dan Pangeran Antasari Perang Aceh 1873-1912 Perang Batak dibawah pimpinan Raja Sisingamangaraja XII