New Media & New Movement (Cyberprotest)
Gerakan/aksi massa sebelum lahir dan hadirnya new media Perlawanan masyarakat cenderung fisik, empirik dengan turun ke jalan, membakar ban dsb
cyberprotest cara baru dalam menyampaikan ketidaksetujuan, pandangan dan pendapat. praktik cyberprotest di Indonesia belum berlangsung terlalu lama mengingat akses new media bagi warga masyarakat Indonesia belum optimal.
Cyberprotest terjadi karena adanya proses digitalisasi Proses digitalisasi dalam media baru tersebut berbentuk suara, gambar, data, teks, dan video yang terkombinasi dan terintegrasi serta terdistribusikan secara lintas jaringan (Terry Flew, 2014)
Cyberprotes & proses re-mediasi ruang semua bentuk komunikasi dan interaksi cyberprotest termediasi oleh teknologi digital virtual Dalam terminologi David Bolter dan Richard Grusin dikenal dengan re-mediasi digital.
Re-mediasi new media berkaitan dengan: Pertama, connected and creative atau konektivitas dan kreativitas. Kedua, empowerment atau pemberdayaan. (Jane Burns, Philippa Collin et.al, 2013:3).
New Movement (cyberprotest) Gerakan protes dalam ruang virtual memiliki 4 (empat) elemen; Jaringan organisasi, Basis identitas kolektif, Mobilisasi massa untuk bergabung dalam gerakan, Hasil dan capaian sosial atau politik dari gerakan.
Menyatakan pendapat dalam ruang virtual Diberikan ruang Bebas namun mengerti batas Etika & Hukum
Proses Wacana Perantara Media /New Media Konsumsi/ Akses Wacana Efek Bola salju Fokus Isu
One to one communication One to many communication Many to many communication
Temukan gerakan cyberprotest di sekitar anda kurun waktu 1 tahun terkahir Mari berdiskusi