FORMAT BAGIAN UTAMA SKRIPSI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMETAAN PERMASALAHAN PENYEDIAAN AIR MINUM DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN SYSTEM INTERRELATIONSHIP MODEL.
Advertisements

PROSES DAN MEKANISME PENYUSUNAN RTRW KABUPATEN
UNSUR-UNSUR PROPOSAL PENELITIAN
oleh: Yusman Syaukat Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan
METODELOGI PENELITIAN
Dasar Pengelolaan Sampah Kota
BAB 4 PENELITIAN USAHATANI PERTEMUAN KE - 8.
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER DINAS PENDIDIKAN KKG GUGUS 04 RAMBIPUJI
SISTEMATIKA PENYUSUNAN DOKUMEN ANDAL
PENYUSUNAN SKRIPSI (Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Jenjang S-1)
PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN AIR MINUM
Kewenangan Pengelolaan
OUT-LINE DAN STRATEGI PENULISAN ILMIAH
SISTEMATIKA KARYA ILMIAH
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SMU DI KOTAMADYA JAKARTA Wiranti Arumningtyas for further detail, please visit
1 Pertemuan 5 TAHAPAN STUDI DAERAH IRIGASI Matakuliah: S0462/Irigasi dan Bangunan Air Tahun: 2005 Versi: >
SISTEMATIKA LAPORAN PBL BLOK 21 MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS Disampaikan oleh: dr. Siti Amaliah, MKes.
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KECAMATAN BEO, TAMPAN'AMMA KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Presentase Kertas Kerja Wajib STEM - Akamigas (Mah. YOHANIS SAHABAT) TA. 2016/2016
RUJUKAN TESIS : (SOEWARSO KOESOEMOBROTO) EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI ANGKUTAN BUS UMUM JURUSAN PURI ANJASMORO (PRPP) – UNDIP – KLIPANG KOTA SEMARANG ANALISIS.
oleh: Yusman Syaukat Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan
Tim Tugas Akhir S1 Teknik Informatika
PKM – P , PENELITIAN METODE PENELITIAN ILMIAH.
Hasil Permodelan Tahap I
Penyusunan Studi Kelayakan Usaha 2
PROVINSI KEPULAUAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH Dr
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
PROJECT PROFILE KANDI GOLD & BASE METAL INDUSTRIAL PROJECT
KEWIRAUSAHAAN PRESENTASI IDEA BISNIS Kuliah ke 8.
JUDUL PENELITIAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA KEJUARAAN DI KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONESIA (KONI) PROPINSI JAWA BARAT.
MATA KULIAH ilmu kealaman dasar
PRAKTIKUM ANALISIS BIAYA MANFAAT PROYEK.
ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT UNILEVER INDONESIA,TBK DAN PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR,TBK DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PERIODE 2006 – 2010.
Sistem Informasi Geografis
SISTEMATIKA PENULISAN KARYA ILMIAH (MAKALAH)
Legalitas Usaha.
PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF
“PEMROGRAMAN DATABASE SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Syafrida Hanum
STUDI KELAYAKAN INVESTASI DILIHAT DARI ASPEK PASAR, ASPEK Sherly Nancy Pattiasina for further detail, please visit
BATANG-TUBUH PROPOSAL PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN Disampaikan pada:
PENGARUHNYA TERHADAP LABA KOTOR PADA UD KAMAL JAYA PERBANDINGAN PERHITUNGAN PENILAIAN PERSEDIAAN DAN for further detail, please visit
PROPOSAL PENELITIAN.
Oleh: Silvana Maulidah,SP. MP.
PELATIHAN PENULISAN SKRIPSI
Pengantar Teknologi Mineral
Posisi Pedoman Umum Pembangunan Kota Baru dengan Rencana Tata Ruang
RENCANA KERJA 6 Pertemuan Ke Depan
Laporan Studi Kelayakan Bisnis
PENGELOLAAN USAHA PERTAMBANGAN
Otonomi Daerah studi kasus provinsi riau
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APLIKASI INFORMASI PELUANG PENANAMAN MODAL
SEMINAR INDUSTRI PERTAMBANGAN
PERATURAN TENTANG REKLAMASI TAMBANG
Klasifikasi Potensi Energi Panas Bumi di Indonesia
Pengelolaan drainase.
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TUGAS MATA KULIAH KARYA TULIS
PENELITIAN TINDAKAN KELAS Utk Forum Ilmiah Guru PUSBANGPRODIK BPSDMPK
Ukuk LAPORANPENDAHULUAN Kajian Embunguntuk Infrastruktur unt Sumber Air Bakudi Kawasan FTZ Dompak PT. ARENCO BINATAMA engineering consultant.
KULIAH KERJA NYATA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN PPM) UNIVERSITAS ISLAM MAJAPAHIT 2018 PERENCANAAN KONSEP MINI PLAN GUDANG PRODUKSI CHIPS PORANG.
KERJ A RENCAN A ANGGARA N BIAYA DAFTAR ISI A. PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG & LEGALITAS B. RINGKASAN KEMAJUAN RKAB PADA TAHUN SEBELUMNYA 1.Sumberdaya.
Hasil Permodelan Tahap II
POLA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN SALURAN DRAINASE Studi kasus : Perumahan Pondok Ungu Permai, Kelurahan Kaliabang Tengah,
PENGANTAR PERENCANAAN PENGEMBANGAN SPAM
PROPOSAL PENELITIAN Oleh Ansar G2F PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN DALAM MENUNJANG PERTUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN KONAWE SELATAN.
Disusun Oleh: Fredericus Adrian S.P Dodi Firmansyah Muhammad Ilham R Muhammad Ardhan H
TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI. 1. Pendahuluan Untuk melestarikan lingkungan perkotaan yang layak huni, keseimbangan antara fungsi- fungsi tersebut.
PENGANTAR PERENCANAAN PENGEMBANGAN SPAM
PPPUD (Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah)
Transcript presentasi:

FORMAT BAGIAN UTAMA SKRIPSI Bab Pendahuluan Bab Tinjauan Umum Bab Landasan Teori Bab Hasil Penelitian Bab Pembahasan (analisis hasil penelitian) 6. Bab Kesimpulan dan Saran Kuliah ke-3 Kuliah ke-4

210 mm 297 mm BAB I PENDAHULUAN 4 cm 3 cm 4 cm 3 cm BAB I PENDAHULUAN Font 12 Spasi 1,5 Bold 3 cm 4 cm 5 spasi Bold 1.1. Latar Belakang Berisi tentang kondisi di lapangan berdasarkan hasil observasi sehingga dijumpai suatu permasalahan yang menarik untuk diteliti lebih jauh. Propinsi Kalimantan Barat sudah dikenal lama kaya akan berbagai bahan galian, antara lain emas, Emas Placer , feldspar, kaolin, pasir kwarsa dan lain lain. Sebagian dari bahan galian tersebut telah diusahakan, namun sebagian besar belum diusahakan. Semenjak diberlakukannya otonomi daerah tahun 2001, dengan dilimpahkannya kewenangan pengelolaan ke daerah maka minat pengusahaan berbagai bahan galian di berbagai daerah meningkat tajam. Peningkatan minat usaha bidang pertambangan ini dipicu juga dengan meningkatnya 5 ketukan BAB I PENDAHULUAN 297 mm Font 12 Spasi 1,5 3 cm 1 1,5 cm

210 mm 297 mm BAB I PENDAHULUAN (lanjutan) 3 cm 3 cm 4 cm 3 cm Bold 1.2. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain: 1. Menentukan kriteria wilayah keprospekan kawasan pertambangan 2. Menentukan dan membuat peta rekomendasi jalur pengangkutan batubara 3. Menentukan sistem penambangan dengan melakukan analisis Break Event Stripping Ratio (BESR) 4. Melakukan analisis kepekaan nilai BESR terhadap perubahan (naik/turun) harga jual batubara. 1.3. Batasan Masalah Berikut adalah batasan–batasan masalah dalam penelitian ini : 1. Perhitungan potensi sumberdaya menggunakan metode daerah pengaruh mengacu pada SNI No. 13-4726-1998 tentang klasifikasi sumberdaya. 2. Perhitungan rencana biaya menggunakan parameter biaya biaya yang terdahulu. 3. Daerah yang tidak memiliki data kualitas batubara tidak akan dilakukan perhitungan dan pembahasan. 3 cm 4 cm BAB I PENDAHULUAN (lanjutan) 297 mm Font 12 Spasi 1,5 3 cm 2 1,5 cm

210 mm 297 mm BAB II TINJAUAN UMUM 4 cm 3 cm 4 cm 3 cm BAB II Font 12 Spasi 1,5 Bold 3 cm 4 cm 5 spasi Bold 2.1. Lokasi dan Kesampaian Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan kabupaten yang terletak di Provinsi Jambi yang mempunyai luas wilayah 5.009,82 km2 atau sekitar 9,38% dari total luas Provinsi Jambi. Secara geografis terletak anatara 237.896 - 341.902 mE dan 9.839.299 - 9.917.859 mN. Lokasi ini dapat dicapai dari kota Jambi dengan perjalanan darat. Perjalanan tersebut dapat ditempuh kurang lebih 120 menit dan menempuh jarak kurang lebih 125 km. Dalam lingkup provinsi, letak Kabupaten Tanjung Jabung Barat berada di wilayah bagian utara Provinsi Jambi dan merupakan daerah dataran rendah atau pesisir1). Kabupaten Tanjung Jabung Barat dilihat secara administrasi berbatasan dengan (lihat Gambar 2.1) : 1. Sebelah utara berbatasan dengan Selat Berhala dan Provinsi Riau BAB II TINJAUAN UMUM 297 mm Font 12 Spasi 1,5 1) Nomer urut Daftar Pustaka 5 3 cm 1,5 cm

Peta Administrasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat 210 mm 3 cm Sumber: Dinas ESDM Kabupaten Tanjung Jabung Barat 9) Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat Sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Riau dan Kabupaten Tebo Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tebo, Muaro Jambi, dan Batanghari. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. 3 cm 4 cm BAB II TINJAUAN UMUM (lanjutan) 297 mm Font 12 Spasi 1,5 3 cm 6 1,5 cm

Pengaruh Studi Terhadap Tingkat Akurasi Kebenaran4) 210 mm 4 cm BAB III LANDASAN TEORI Font 12 Spasi 1,5 Bold 3 cm 4 cm 5 spasi Bold 3.1. Evaluasi Pendahuluan Pada dasarnya aspek penelitian dalam evaluasi pendahuluan atau pra studi kelayakan tidak jauh berbeda dengan studi kelayakan. Meskipun dalam pengerjaannya dilakukan dengan cara yang sama dengan seperti studi kelayakan tetapi memiliki tingkat akurasi kebenaran yang berbeda yakni -15% + 20% (lihat Gambar 3.1). Gambar 3.1 Pengaruh Studi Terhadap Tingkat Akurasi Kebenaran4) BAB III LANDASAN TEORI 297 mm Font 12 Spasi 1,5 3 cm 31 1,5 cm

210 mm 297 mm BAB III LANDASAN TEORI (lanjutan) 3 cm 3 cm 4 cm 3 cm 3.2. Tahapan Dalam Perencanaan Tahapan dalam perencanaan menurut LEE (1984) dan Taylor (1977) dapat terbagi tiga tahap 3) : 3.2.1. Studi Konseptual Studi pada tahap pekerjaan awal ini merepresentasikan suatu transformasi dari suatu ide proyek kedalam usulan investasi yang luas dengan menggunakan metoda perbandingan dari definisi ruang lingkup dan teknik-teknik estimasi biaya . 3.2.2. Pra Studi Kelayakan Studi ini adalah suatu pekerjaan pada tingkat menengah (intermedia) dan secara normal tidak untuk mengambil keputusan. 3.2.3. Studi Kelayakan Sering pula disebut sebagai bankable feasibility study. Hasilnya merupakan suatu bankble document  yang hampir selalu ditujukan untuk mencari modal untuk membiayai usaha tersebut7) ...............(3.1) 3 cm 4 cm BAB III LANDASAN TEORI (lanjutan) 297 mm Font 12 Spasi 1,5 3 cm 41 1,5 cm

210 mm 297 mm BAB IV HASIL PENELITIAN 4 cm 3 cm 4 cm 3 cm BAB IV Font 12 Spasi 1,5 Bold 3 cm 4 cm 5 spasi 5 ketukan Potensi sumberdaya batubara merupakan endapan batubara yang terdapat di alam yang diharapkan bernilai ekonomis yang telah melalui tahap penyelidikan umum berupa survey tinjau dan prospeksi dengan menggunakan metode tertentu. BAB IV HASIL PENELITIAN 297 mm 4.1. Potensi Sumberdaya Batubara 4.1.1. Singkapan (Outcrop) Kegiatan pencarian outcrop dipusatkan pada daerah yang termasuk dalam daerah yang tergolong terindikasi adanya endapan batubara . 4.1.2. Sumberdaya Batubara Untuk menentukan sumberdaya batubara berdasarkan hasil penyelidikan lapangan menggunakan metode daerah pengaruh (area of influence). Bold Font 12 Spasi 1,5 3 cm 1 1,5 cm

210 mm 297 mm BAB IV HASIL PENELITIAN 3 cm 3 cm 4 cm 3 cm Bold 4.2. Kondisi Batubara Kondisi batubara di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sangat beragam dikarenakan adanya perbedaan kondisi geologi dan iklim yang mempengaruhi kualitas batubara tersebut. Dengan adanya perbedaan kualitas batubara akan berpengaruh besar terhadap harga jual batubara, semakin tinggi kualitas batubara maka harga jual batubara semakin tinggi, sebaliknya semakin rendah kualitas batubara maka harga jual batubara tersebut semakin rendah 3 cm 4 cm BAB IV HASIL PENELITIAN 4.2.1. Kualitas Batubara Kualitas batubara merupakan data yang sangat penting dalam pra studi kelayakan untuk mengetahui kualitas potensi sumberdaya di daerah penelitian 297 mm Font 12 Spasi 1,5 4.3. Kawasan Pertambangan Kawasan pertambangan merupakan daerah dimana potensi batubara tersebut berada. Secara umum letak daerah penyebaran Blok potensi batubara di Kabupaten Tanjung Jabung Barat tersebar di kawasan pertanian milik warga setempat. 3 cm 2 1,5 cm

210 mm 297 mm BAB V PEMBAHASAN 4 cm 3 cm 4 cm 3 cm BAB V PEMBAHASAN Font 12 Spasi 1,5 Bold 3 cm 4 cm 5 spasi Bold 5.1. Wilayah Keprospekan Kawasan Pertambangan Tujuan penetapan kriteria wilayah keprospekan kawasan pertambangan adalah terdapatnya suatu kriteria yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap suatu daerah yang memiliki potensi sumberdaya batubara untuk ditentukan sebagai wilayah keprospekan kawasan pertambangan, agar pengembangan pemanfaatan potensi sumberdaya batubara secara optimal bagi peningkatan pendapatan dan perekonomian daerah dan nasional dapat dilakukan dengan baik. Berdasarkan keputusan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Tahun 2003, maka kawasan pertambangan untuk Blok 1-5 termasuk dalam Wilayah Keprospekan Kawasan Pertambangan Pengembangan (WKKPP) BAB V PEMBAHASAN 297 mm Font 12 Spasi 1,5 5 3 cm 1,5 cm

Target Produksi (Ton/Tahun) 210 mm 3 cm 5.2. Break Event Stripping Ratio (BESR) Berdasarkan hasil perhitungan BESR (lampiran H) maka diperoleh nilai BESR seperti yang terlihat pada Tabel 5.2 di bawah ini. Blok 1 dapat ditambang dengan sisten tambang bawah tanah, sedangkan pada Blok 2 , Blok 3, Blok 4, dan Blok 5 dapat ditambang dengan sistem tambang terbuka. Tabel 5.2 Hasil Perhitungan Break Event Stripping Ratio 3 cm 4 cm BAB V PEMBAHASAN 297 mm Deskripsi Blok 1 Blok 2 Blok 3 Blok 4 Blok 5 Target Produksi (Ton/Tahun) 40.000 ReV/ Ton (US$) 31.26 63.92 38.91 55.94 67.90 PC / Ton (US$) 27.99 34.45 22.91 34.79 SC/ Ton (US$) 10.61 13.06 8.69 11.90 12.02 BESR 0,31 2,26 1,84 1,81 2,76 5.3. ............ 5.4. ............ 3 cm 6 1,5 cm

210 mm 297 mm BAB VI KESIMPULAN 4 cm 3 cm 4 cm 3 cm BAB VI KESIMPULAN Font 12 Spasi 1,5 Bold 3 cm 4 cm 5 spasi Bold 6.1. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat ambil dari pembahasan Bab sebelumnya antara lain : Dari hasil analisis wilayah keprospekan kawasan pertambangan dengan cara evaluasi faktor kelas sumberdaya, faktor lahan, faktor pangsa pasar dan faktor pencapaian daerah Blok 1 – 5 termasuk dalam Wilayah Keprospekan Kawasan Pertambangan Pengembangan (WKKPP) ......................................... 6.2. Saran Adapun saran yang dapat di ambil dari kesimpulan di atas yaitu : Perlu dilakukan eksplorasi lanjutan untuk memperoleh kelas potensi sumberdaya yang lebih tinggi. BAB VI KESIMPULAN 297 mm Font 12 Spasi 1,5 5 3 cm 1,5 cm

Format Bagian Utama Skripsi TUGAS – 2 Format Bagian Utama Skripsi Susun format bagian persiapan skripsi dari BAB I PENDAHULUAN – BAB VI KESIMPULAN Dikumpul : Saat kuliah MPPI minggu ke-4 di Kelas TERIMA KASIH