GEOFISIKA Anggota kelompok : Ivan Salurante 711215199 Kelas : 01 Anggota kelompok : Rannu Dongke 711215043 Ivan Salurante 711215199 Calfin Mangiwa 711215191 Jerianto Duma’ 711215042 Dandi Setiawan 711215045 Iqbal Idris 711215189 Firdaus Rio P. 711214279 Muh. Khaerul M. 711215190
PENGERTIAN GEOFISIKA adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika.
METODE PENGUKURAN GEOFISIKA DIBAGI MENJADI 2 Metode Pengukuran Pasif Metode pengukuran Pasif adalah survey yang dilakukan dengan memanfaatkan “medan”alamiah sebagai bagian propertis bumi. Sebagai contoh survey gravitasi dan survey magnetik. Metode Pengukuran Aktif Metode pengukuran aktif adalah survey yang dilakukan dengan membuat medan gangguan kemudian mengukur respons yang dilakukan oleh bumi
KUNGGULAN DAN KELEMAHAN METODE PENGUKURAN PASIF KEUNGGULAN KELEMAHAN Hanya membutuhkan peralatan sensor dan pencatat data dari sumber medan alami. Operasional lapangan lebih efektif karena medan sumber tersedia, wilayah cakupan survey lebih luas untuk waktu pengukuran yang sama Penggunaan satu atau dua metode yang sudah mapan sehingga pengukuran dapat dilakukan dalam waktu singkat dengan hasil yang baik Seting interpretasi dapat dilakukan dengan seting komputasi sederhana dan cepat untuk data yang terbatas Sumber noise sulit dikendalikan Integrasi sumber anomali geologi meliputi cakupan yang luas, sehingga identifikasi anomaly lebih sulit dilakukan Penggunaan satu atau dua metode yang sudah mapan bisa terasa mengganggu bila diperlukan beberapa penyesuaian berkait sumber anomali yang harus diukur Data yang terbatas seringkali tidak memungkinkan untuk interpretasi secara rinci
BEBERAPA CONTOH METODE PENGUKURAN GEOFISIKA PASIF 1.METODE GEOMAGNET 2.METODE GRAFITASI 3.METODE GEOLISTRIK SELF POTENSIAL ( SP ) 4. METODE ELEKTOMAGETIK MAGNETOTELLURIK (MT)
1.METODE PENGUKURAN GEOMAGNET Metoda Geomagnet adalah salah satu metoda di geofisika yang memanfaatkan sifat kemagnetan bumi. Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini pengukuran medan magnet bumi dapat dilakukan secara cepat di drat, laut, dan udara.
MEDAN MAGNET BUMI Bumi dapat dipandang sebagai benda magnet besar bersifat dipole dengan sumbu magnetik tidak berimpit dengan sumbu geografis bumi tapi membentuk sudut 11,5 derajat dengan sumbu perputaran bumi. Sumbu-sumbu dipole menembus permukaan bumi pada dua titik dan perpotongannya disebut kutub geomagnetik, kutub geomagnetik utara terletak pada 78,5o N, 71o W (daerah barat laut Greenland) dan kutub geomagnetik selatan terletak pada 78,5o S, 110oE yaitu daerah disekitar antartika (Sharma, 1976). Besar dan arah medan magnetik bumi dinyatakan dalam deklinasi dan inklinasi.
MEDAN MAGNET BUMI Kuat medan magnet yang terukur dipermukaan sebagian besar berasal dari dalam bumi 90% (internal field) sedangkan sisanya medan magnet dari kerak bumi (merupakan target dalam metode eksplorasi geofisika) serta medan dari luar bumi (eksternal Filed) Internal field karena sangat besar sehingga medan ini disebut dengan medan utama magnet bumi yang dihasilkan oleh aktivitas di dalam inti luar dan inti dalam bumi. Konsep ini dapat dijelaskan dengan teori dinamo. Medan utama magnet bumi bervariasi terhadap posisi dan waktu yang kompleks. Untuk menyeragamkan harga medan utama magnet bumi di suatu tempat dibuat standar harga yang dinamakan International Geomagnetics Reference Fileds (IGRF) yang diperbaharui setiap 5 tahun.
ELEMEN-ELEMEN MEDAN MAGNET BUMI Medan magnet pada setiap titik dipermukaan bumi dengan intensitas total F memiliki komponen: komponen vertikal Z dan komponen horisontal H Komponen H selalu bernilai positif sedangkan komponen vertikal Z positif ke arah bawah dan negatif ke arah atas. Sudut yang dibentuk antara komponen horisontal dengan arah utara geografik disebut deklinasi D (positif searah jarum jam 0-360 o), sudut yang dibentuk oleh intensitas total F dengan komponen horisontal disebut sudut inklinasi I (positif kearah bawah, -90 o sampai +90 o)
PENGUKURAN MEDAN MAGNET UDARA PENGUKURAN MEDAN MAGNET LAUT DARAT
PENGUKURAN GEOMAGNET DI UDARA Biasanya dilakukan dengan tujuan penelitian ilmaih dan geologi tinjau (rekonesen) Yang terukur medan magnet total. Alat memiliki sensitivitas magnetometer besar (1-5 gamma) lebih sensitif daripada magnetometer darat. Alat digantung pada pesawat (lintasan dan ketinggian tergantung pada tujuan survey), data terekam secara otomatis pada kertas rekam Pencatatan variasi harian diletakkan di darat (untuk mengetahui adanya badai magnetik) Luas daerah yang besar serta dilakukan dengan cepat. Untuk pekerjaan eksplorasi mineral lokasi yang kecil biaya survey lebih besar tidak ekonomis. Anomali yang diharapkan pada eksplorasi mineral lebih dangkal. KEUNTUNGANNYA
PENGUKURAN GEOMAGNET DI LAUT Biasanya dilakukan bersama dengan survey geofisika lainnya seperti gaya berat dan seismik. Proton magnetometer dengan sensor ditarik dibelakang kapal sejauh 200-400 meter, terendam sedalam 15-20 meter. Pencatatn terekam secara otomotis. Biasanya dilakukan untuk mendapatkan data geologi bawah laut secara global.
METODE PENGUKURAN GEOMAGNET DI DARAT Biasanya untuk eksplorasi mineral juga untuk penelitian geologi tinjau. Selang antar titik ukur rapat (beberapa meter sampai beberapa puluh meter) Titik amat dan pengamat harus bebas dari gangguan magnetik (listrik, jembatan,barang dari besi, jam tangan, pisau lipat dll). pengukuran dapat dilakukan dengan satu atau dua alat. Pada akhir survey tiap hari pembacaan harus dilakukan kembali di titik base station dengan tujuan mengetahui perbedaan pembacaan. Pengukuran geomagnetik di darat dilakukan dengan menggunakan magnetometer jenis medan magnet vertikal dan medan magnet total
HASIL PENGUKUKURAN GEOMAGNETIK Hasil pengukuran magnetik berupa profil dan peta kontur magentik. Harga nilai suseptibilitas harus dilakukan untuk mengkorelasikan dengan data pengukuran. Interpretasi yang duilakukan biasa secara kualitatif (analisis kontur, topografi, serta nilai suseptibilitas) maupun secara kuantitatif (analisis model dengan sofware MAGPOLY untuk memperoleh model anomali Contoh Gambar Bentuk Anomali Magnetik
CONTOH HASIL SURFEI GEOMAGNETIK PADA EKSPLOASI MANGAN
2.METODE PENGUKURAN GRAVITASI Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap perubahan vertikal, oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi, batuan dasar, struktur geologi, endapan sungai purba, lubang di dalam masa batuan, shaff terpendam dan lain-lain. metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi lainnya. Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil trap). Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan lainnya.
VARIASI MEDAN GRAFIVITASI Variasi medan gravitasi di permukaan pun dapat dipengaruhi oleh adanya struktur geologi di bawah permukaan, termasuk tidak meratanya kondisi topografi/relief permukaan bumi. Sehingga, posisi pengamatan juga memiliki pengaruh terhadap pengukuran. Pada dasarnya, segala kondisi geologis di bawah maupun di permukaan dapat mempengaruhi medan gravitasi bumi yang terukur.
CONTOH ALAT PENGUKURAN METODE GRAVITASI Teknologi ukur pengukuran gravitasi menggunakan alat Gravitymeter, yang memiliki komponen utama berupa pegas dengan kontruksi tertentu. Pengukurannya di lapangan, biasanya dilakukan pada titik-titik pengukuran di sepanjang lintasan pengukuran dalam suatu luasan area pengukuran. Biasanya juga diperlukan satu titik acuan bebas gangguan/noise (base station) yang akan digunakan sebagai unsur koreksi dalam analisa data (koreksi drift) CONTOH ALAT PENGUKURAN METODE GRAVITASI GRAVIMETER
HASIL PNGUKURAN DENGAN GRAVIMETER Setelah dilakukan akuisisi/pengukuran data medan gravitasi di lapangan, melakukan analisa data (menerapkan koreksi-koreksi), langkah kemudian adalah menafsirkan hasilnya. Gmbr. Hasil survey gravitasi, menyatakan peta kontur Anomali Bouger Lengkap (kiri) dan Anomali Lokal (kanan)
3.METODE PENGUKURAN GEOLISTRIK Metode Self Potential (SP) merupakan salah satu metode geofisika yang prinsip kerjanya adalah mengukur tegangan statis alam (static natural voltage) yang berada pada titik - titik di permukaan tanah METODE SELF POTENSIAL digunkan Dimanfaatkan sebagai secondary tool dalam eksplorasi logam dasar khususnya untuk mendeteksi adanya bijih sulfida dan pada dekade terakhir metode Self Potensial banyak digunakan untuk meneliti air tanah, panas bumi, dan untuk membantu pendeteksian patahan dekat permukaan.
SELF POTENSIAL DIKELOMPOKKAN MENJADI 2 The small background potenstials, yang mempunyai interval (fraksi) sampai dengan puluhan mV. Potensial alami ini juga dapat bernilai minus. Potensial mineralisasi, yang mempunyai orde dari ratusan mV sampai dengan ribuan mV.
PENGUKURAN METODE SELF POTENSIAL Penelitian menggunakan metode SP sangat simple dan praktis yaitu hanya ada base elektroda dan elektroda rover (elektroda yang berjalan) sepanjang lintasan. Alat yang diperlukan berupa elektroda, kabel dan milivolt (multimeter).
metode self potensial yaitu memanfaatkan empat elektroda, dimana dua elektroda dihubungkan dengan voltmeter melalui kabel sebagai base (elektroda tetap), dan elektroda lainnya dihubungkan dengan voltmeter sebagai rover (elektroda bergerak). Rover dipindah ke titik-titik pengukuran secara berurutan sepanjang lintasan yang telah ditentukan dengan jarak perpindahan elektroda konstan, sehingga panjang lintasan akan mempengaruhi besarnya nilai rover. PRINSIP KERJA
2.METODE PENGUKURAN ELEKTROMAGNETIK METODE MAGNETOTELLURIC Metode magnetotellurik (MT) adalah salah satu metode geofisika yang sering digunakan dalam eksplorasi geothermal karena kemampuannya yang dapat menggambarkan struktur resistivitas batuan bawah permukaan. Metode ini termasuk dalam metode elektromagnetik pasif karena menggunakan variasi medan magnet bumi yang terjadi secara alami sebagai sumbernya. Variasi medan magnet ini dapat disebabkan karena beberapa faktor yang menghasilkan gelombang elektromagnetik yang kontinyu dengan rentang frekuensi yang cukup lebar antara10^4-10^-5 Hz.
VARIASI SUMBER MEDAN MAGNET BUMI Untuk frekuensi di atas 1 Hz bersumber dari lightning discharges di daerah equatorial bumi. Gelombang elektromagnetik yang dihasilkan pada saat terjadi lightning dikenal sebagai sferics VARIASI SUMBER MEDAN MAGNET BUMI (A) Lightning Sumber lain yang dapat menghasilkan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi di bawah 1 Hz adalah interaksi antara lapisan magnetosphere bumi dengan solar wind. Ketika mengenai lapisan magnetosphere bumi, proton dan electron yang terkandung di dalam plasma solar wind dibelokan dengan arah yang saling berlawanan sehingga menghasilkan medan listrik. Variasi intensitas dan kecepatan dari solar wind ini menghasilkan gelombang elektromagnetik yang bervariasi terhadap waktu. (B) Solar wind
PRINSIP KERJA METODE MAGNETOTELLURIC Konsep gelombang elektromagnetik yang mendasari metode MT ini adalah konsep persamaan Maxwell, khususnya dalam persamaan Hukum Ampere dan persamaan Hukum Faraday (Simpson, 2005).
Hukum Faraday (a) menjelaskan bagaimana induksi arus listrik yang disebabkan oleh medan magnet yang bervariasi terhadap waktu. Transmitter Tx dialiri arus sehingga muncul medan magnet di sekitar kawat, kemudian arus tersebut secara periodik dinyala-matikan sehingga terjadi perubahan fluks magnetic. Akibat perubahan fluks magnetic tersebut maka muncul arus induksi pada ore body. Di bumi, variasi medan magnet primer yang terjadi menyebabkan batuan terinduksi sehingga muncul arus eddy atau disebut juga dengan arus telluric. Arus induksi yang bervariasi akan menghasilkan medan magnet sekunder
CONTOH ALAT PENGUKURAN METODE MAGNETOTELLURIC
FUNGSI METODE MAGNETOTELLURIC MT digunakan untuk berbagai logam dasar (nikel dan berharga eksplorasi logam, serta untuk kimberlite) pemetaan. MT pengukuran eksplorasi panas bumi memungkinkan deteksi anomali resistivitas yang terkait dengan struktur panas bumi produktif, termasuk kesalahan dan adanya batu topi, dan memungkinkan untuk estimasi suhu reservoir panas bumi di berbagai kedalaman
SEKIAN DAN TERIMA KASIH