Digital divide (Kesenjangan digital) Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom
Kesenjangan digital atau Digital Divide adalah sebuah fenomena dimana seseorang masih kurang akses terhadap teknologi yang berkaitan dengan informasi dan komunikasi. Dapat diartikan kesenjangan digital mengacu pada fakta bahwa beberapa kelompok orang (si kaya) dapat menikmati akses dan menggunakan berbagai bentuk teknologi informasi modern secara teratur, sementara yang lain (si miskin) tidak dapat melakukannya.
Pada awalnya kesenjangan digital didefinisikan sebagai perbedaan akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi (TIK), namun seiring perkembangannya, kesenjangan digital mulai mengalami pergeseran pengertian. Kesenjangan digital tidak lagi hanya merupakan kesenjangan antara mereka yang memiliki akses terhadap TIK dengan yang tidak. Kesenjangan digital juga merupakan kesenjangan antara mereka yang memiliki akses dan dapat memiliki kemampuan untuk menggunakan TIK dengan mereka yang tidak memiliki kemampuan untuk menggunakannya (Hargittai, 2003).
Faktor Penyebab Kesenjangan Digital (era 90an) Hal ini bisa terjadi karena berbagai hal. Jan Van Dijk dari Utrecth University membagi faktor penentu mengapa terjadi kesenjangan digital, yakni: Kurangnya pengalaman digital dasar yang diakibatkan oleh kurangnya minat, kecemasan terhadap komputer dan tidak memperbaruhi minat terhadap teknologi baru (akses mental) Tidak memiliki komputer dan jaringan internet (akses bahan ) Kurangnya keterampilan digital karena pendidikan tidak cukup, dan tidak pula didukung oleh lingkungan sosialnya (keterampilan akses) Kurangnya kesempatan penggunaan yang signifikan atau distribusi TIK yang tidak merata (akses penggunaan).
Digital Divide saat ini Infrastruktur Kurangnya kerjasama pemerintah, masyarakat, swasta, dan akademisi Kurangnya Kepedulian Masyarakat Perbedaan pola hidup masyarakat Regulasi yang berbeda di setiap daerah
DIGITAL DIVIDE ---- DIGITAL INEQUALITY--- KNOWLEDGE DIVIDE