Pertemuan I: Pengantar Urban Psychology Pertemuan I: Pengantar
Apa yang dimaksud dengan Kota? Dan apa ciri-cirinya?
KOTA Ekonomi Psikologi Arsitektur Public Policy Planologi Antropologi Geografi Sosiologi
Definisi Kota Disiplin Ilmu Pengertian Kota Geografi Kota merepresentasikan lokasi fisik dimana sejumlah besar orang/penduduk terkonsentrasi di ruang yang kecil Politik Kota sebagai wilayah administratif yang unik yang memiliki struktur kekuasaaan internal dan memiliki hubungan dengan entitas/institusi politik. Sosiologi Kota adalah satu set institusi dan organisasi sosial Antropologi Kota sebagai suatu tempat dimana terdapat fitur-fitur budaya tertentu dan nilai-nilai yang dominan Psikologi (Sosial dan Lingkungan) Kota dipandang sebagai pola-pola tingkah laku sosial dan pola orientasi hubungan interpersonal (Krupat, 1985)
Kerena masalah-masalah di lingkungan urban lebih kompleks dan multidimensi, psikologi tidak akan mampu mengatasinya sendiri. Psikololgi perkotaan perlu berkolaborasi dengan bidang studi lain dalam memahami, menganalisis dan mengintervensi masalah perkotaan. Sosiologi, antropologi, ekonomi, arsitektur
Karakteristik khas dari suatu kota dapat dibedakan melalui: 1. Jumlah populasi 2. Kepadatan populasi 3. Heterogenitas populasi (Milgram, 1970)
Lingkungan Sosial Fisik Masyarakat heterogen, Invidual, rasional, strata sosial ekonomi heterogen, mata pencaharian non agraris. Kepadatan penduduk, kumpulan bangunan, perkantoran, pusat pemerintahan, rekreasi
Efek Lingkungan Sosio-Fisik Kota
Efek Lingkungan Sosio-Fisik Kota? Well-being (Stress)
Kurang Empati
Perilaku agresif
Kriminalitas
Terisolasi/Terasing
Curiga/Tidak Percaya
Konsep Psikologis Pengaruh Urban Life pada Warga Kota
Konsep Psikologis Pengaruh Urban Life pada Warga Kota 1. Overload 2. Environmental Stress 3. Behavior Constraint 4. Adaptation Level 5. Overstaffing
1. Overload (Milligram, 1970): Ketidakmampuan kita memproses input-input eksternal karena terlalu banyaknya input/stimulus yang kita terima. Input 1 masuk, belum sempat kita memproses input tersebut, sudah masuk lagi input-input yang berikutnya.
Ketika terjadi overload, dibutuhkan respon adaptasi Ketika terjadi overload, dibutuhkan respon adaptasi. Memproses input A dulu, input satunya belakangan, atau satu input dikorbankan. Kita dituntut untuk membuat pilihan dan mengambil keputsan. Overload pada dasarnya merusak kehidupan sehari-hari dalam berbagai tingkatan (individu, keluarga, sosial), mempengaruhi performance kita, menggeser norma-norma sosial kita, atau mempengaruhi fungsi kognitif.
2. Environmental Stress (Glass & Singer, 1972) Environmental stress sebagai dasar untuk memahami dan memprediksi reaksi-reaksi kita terhadap kehidupan di kota. Negative Stimulus Threat Stress reaction (thingking, emotion, behavior) Positive Coping Strategy Negative
3. Behavior Constraint (Stokols, 1978) Constraints in urban life Negative feeling/condition Reassert freedom Fail to adapt Learned helplessness
4. Adaptation Level (Bell, Green, Fisher & Baum, 2001) Objective Urban Condition City as Supportive Adaptation, Satisfaction with Urban Life Perception of City Adaptation Individual Differences City as Dengereus, Crowded, Noisy Stress Overload Reactance Coping Social withdrawal Vandalism Diffusion of Responsibility Stress Overload Reactance
5. Overstaffing (Wicker, McGrath & Armstring, 1972) Overstaffing in urban environment Competition, marginality Response and adapt with the overstaffing
Urban Psychology Bagaimana pengaruh kota terhadap hidup kita: tingkah laku, perasaan, pikiran, nilai-nilai, dan hubungan interpersonal kita Urban Psychology
Kita bisa membahas banyak hal… Kebisingan Kepadatan Kota Kota dan Mental Health Ruang Publik Agresivitas & Kriminalitas Pro-Sosial Behavior Adaptasi Isu-Isu Kontemporer
Mengapa kita belajar Psikologi perkotaan dan apa sumbangan Psikologi?
Kota sebagai laboratorium hidup ruang eksperimentasi utk behavioral setting. Psikologi bisa menjadi alat intervensi untuk membuat kehidupan /kesejahteran warga urban menjadi lebih baik. Memodifikasi sikap, tingkah laku dengan manipulasi atau mendesain lingkungan fisik melalui teori-teori psikologi. Merubah sikap, tingkah laku melalui kebijakan dimana kebijakan tersebut bermula dari penelitian-penelitian psikologi.
Titik fokus Psikologi Perkotaan: Bagaimana lingkungan urban (karakteristik populasi dan tempat) menimbulkan pengalaman dan tingkah laku spesifik. Bagaimana lingkungan urban mempengaruhi proses-proses psikologis dan juga memahami bagaimana orang dapat menciptakan urban setting. Konsekuensi kehidupan urban terhadap kesehatan mental, kesejahteraan psikologis dan perkembangan individu.
Gambaran Mata Kuliah Urban Psychology
Gambaran Mata Kuliah Mata kuliah ini akan membahas: Karakteristik-karakteristik sosio-fisik lingkungan kota. Relasi antara sosial-fisik perkotaan dengan aspek-aspek psikis individu. Adapatasi individu terhadap lingkungan perkotaan. Isu-isu kontemporer tentang perkotaan.
Buku Referensi: Halim, D.K. 2008. Psikologi Lingkungan Perkotaan. Jakarta: Bumi Aksara. Bell, P.A., Greene, T.C., Fisher, J.D. & Baum, A. 2001. Enviromental Psychology, 5 ed. New York: Psychology Press Taylor & Francis Group. Krupat, E. 1985. People in Cities: The Urban Environment and its Effectc. Cambridge.
Sistem Penilaian: UTS = 40 % UAS (Group Project) = 40 % Tugas Presentasi = 20%
Group Project: Mengobservasi satu masalah/fenomena lingkungan sosial-fisik di area perkotaan yang berpegaruh terhadap psikologis individu/masyarakat. Mendokumentasikan dalam bentuk video dokumenter atau esai foto
Tugas Presentasi: Presentasi: Waktu presentasi (± 30 menit) Content/isi Penyampaian presentasi Menjawab pertanyaan Referensi dari buku dan jurnal