PENDIDIKAN SEBAGA ILMU PENGETAHUAN Oleh: Dede Fatinova Eris Risnawati Yasir Mubarok
Syarat Pengetahuan Disebut Ilmu Objek apa yang ditelaah ilmu? ontologi epistimologi aksiologi
1. ONTOLOGI Hoogveld menjelaskan bahwa pedagogik adalah ilmu yang mempelajari masalah membimbing anak kearah tujuan tertentu agar ia kelak mampu mandiri menyelesaikan tugas hidupnya. Dengan demikian Pedagogik adalah ilmu pendidikan anak.
Objek Ilmu Pendidikan material Peserta didik formal Situasi pendidikan 1. ONTOLOGI Objek Ilmu Pendidikan Peserta didik material Situasi pendidikan formal
SITUASI PENDIDIKAN Situasi pendidikan merupakan situasi yang istimewa atau khusus, karena situasinya merupakan suatu perubahan dari situasi pergaulan ke situasi pendidikan, di mana orang dewasa berubah menjadi pendidik dan anak menjadi anak didik. Situasi pendidikan merupakan situasi pergaulan yang diciptakan dengan sengaja karena ada suatu tujuan pendidikan yang ingin dicapai.
Situasi Pergaulan Pergaulan biasa Pergaulan pendidikan
KOMPONEN SITUASI PENDIDIKAN Anak didik Tindakan pendidikan Alat pendidikan kewibawaan
KOMPONEN SITUASI PENDIDIKAN Orang yang membimbing anak agar si anak tersebut bisa menuju ke arah kedewasaan dalam pelaksanaannya dalam keluarga maupun di luar lembaga keluarga. (Sadulloh, Uyos (2010: 128))
KOMPONEN SITUASI PENDIDIKAN ANAK DIDIK Seseorang yang sedang berkembang, memiliki potensi tertentu, dan dengan bantuan pendidik ia mengembangkan potensi tersebut. (Sadulloh, Uyos (2010: 135))
KOMPONEN SITUASI PENDIDIKAN ALAT PENDIDIKAN Satu tindakan yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik terhadap anak didik dengan maksud untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh pendidik yang menggunakan alat pendidikan tersebut. (Sadulloh, Uyos (2010: 113))
JENIS-JENIS ALAT PENDIDIKAN pembiasaan pengawasan perintah larangan hukuman (Sadulloh, Uyos (2010: 120))
KEWIBAWAAN KEWIBAWAAN Kewibawaan merupakan syarat mutlak dalam pendidikan, artinya jika tidak ada kewibawaan maka pendidikan tidak mungkin terjadi. (Sadulloh, Uyos (2010: 164))
2. EPISTEMOLOGI KAJIAN EPISTEMOLOGI TENTANG METODE ILMIAH Bahasa Yunani Episteme Logos Pengetahuan sistematik mengenai pengetahuan teori pengetahuan yang benar (teori of knowledges)
D.W Hamlyin Mudhlor Ahmad P. Hardono Hadi: cabang filsafat yang mempelajari dan mencoba menentukan kodrat dan skope pengetahuan, pengandaianpengandaian dan dasarnya, serta pertanggungjawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki. D.W Hamlyin Epistemologi sebagai cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, dasar dan pengandaian – pengandaian serta secara umum hal itu dapat diandalkannya sebagai penegasan bahwa orang memiliki pengetahuan Mudhlor Ahmad hakikat unsur macam tumpuan batas saran pengetahuan
Pengetahuan ---- hakekat pengetahuan J. F. Feriere Pengetahuan ---- hakekat pengetahuan pengetahuan, sumber pengetahuan asal mula pengetahuan, batas – batas, sifat sifat dan kesahihan pengetahuan
Landasan Epistemologi dari ilmu berkaitan dengan segenap proses untuk memperoleh pengetahuan ilmiah yakni : Bagaimana prosedurnya, apakah yang harus diperhatikan agar diperoleh kebenaran, cara/teknik/ sarana apa yang membantu untuk mendapatkannya? Ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui proses tertentu yang disebut metode keilmu-an. Seperti IPTEK itu sendiri, metode keilmuan itu juga meng-alami perkembangan sebagai akumulasi pendapat manusia yang kini dikenal sebagai Model Induktif-Hipotetiko-Deduktif
SEGI EPISTEMOLOGI Bagaimana proses untuk mendapat pengetahuan yang benar ? Observasi dan eksperimen. ISOMERISTIK – penggabungan berbagai disiplin menjadi kebulatan tersendiri SISTEMATIK – berurutan, terencana & terarah SINERGISTIK – berdaya lipat/nilai tambah SISTEMIK – menyeluruh/komprehensif INOVATIF – pembaharuan apa yang ada INTEGRATIF – terjalin dalam suatu sistem & tidak terpisahkan
Untuk mengembangkan ilmu secara produktif dan bertanggung jawab serta memberikan suatu gambarangambaran umum mengenai kebenaran yang diajarkan dalam proses pendidikan Teori atau ilmu pengetahuan tentang metode dan dasardasar pengetahuan, khususnya yang berhubungan dengan batasbatas pengetahuan dan validitas atau sah berlakunya pengetahuan itu
3. Aksiologi Aksiologi merupakan cabang filsafat yang membahas teori-teori nilai dan berusaha menggambarkan apa yang dinamakan dengan kebaikan dan perilaku yang baik. Bagian dari aksiologi adalah etika dan estetika. Etika menunjuk pada kajian filsafati tentang nilai-nilai moral dan perilaku manusia. Estetika berkaitan dengan kajian nilai-nilai keindahan dan seni.
3. Aksiologi Para pendidik selalu memperhatikan masalahmasalah yang berkaitan dengan pembentukan nilai-nilai dalam diri para subjek didik dan mendorong ke arah perilaku yang bernilai (Gutek, 1988: 3). Secara umum, setiap orang dipengaruhi oleh nilai-nilai yang membentuk perilakunya sepanjang hidup. Anak-anak secara terus-menerus diberitahu bahwa mereka harus melakukan atau tidak boleh melakukan hal-hal tertentu, seperti ”cuci tanganmu sebelum makan”, ”kamu tidak boleh memecahkan kaca jendela”, ”kamu harus mencintai negerimu” yang kesemuanya itu merupakan pernyataan nilai.
3. Aksiologi Menurut Armstrong pendidikan harus dilandasi oleh nilai-nilai kehidupan yang bersifat holistik sehingga pendidikan yang ingin diwujudkan adalah pendidikan yang bersifat holistik pula. *Holistik adala suatu filsafat pendidikan yang berasal dari pemikiran bahwa pada dasarnya seseorang individu dapat menemukan identitas, tujuan, dan makna hidup melalui hubungan masyarrakat, nilai-nilai spiritual dan lingkungan alam.
3. Aksiologi Dalam konteks Indonesia, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan tujuan pendidikan yang meliputi banyak aspek, baik individual maupun sosial, jasmaniah dan rohaniah. Tujuan pendidikan dilandasi oleh nilai-nilai filosofis yang bersifat holistik, yaitu nilai-nilai Pancasila. Di dalam pasal 3 UU Sisdiknas disebutkan bahwa tujuan pendidikan adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratidan bertanggung jawab. Jadi, ada nilai-nilai kehidupan yang berdimensihorizontal dan vertikal yang terkandung di dalam tujuan pendidikan tersebut.
LANDASAN FILOSOFIS FILSAFAT : mencari atau mencintai kebenaran dan kebijaksanaan atau kearifan mencari kebenaran yang hakiki What is real ? What is true ? What is good ? Menyelidiki jenis dan hakekat yang ada Menyangkut masalah pengetahuan Menyangkut masalah nilai Baik / buruk (value) What is ultimate absolute ? What can we know ? What is our Moral questions ? Mengacu kepada mengetahui realitas dibalik yang tampak Termasuk di dalamnya penelitian ttg. semantika, logika, dan matematika Menyelidiki pengertian, Jenis, tingkat, sumber dan hakekat nilai ONTOLOGI EPISTEMOLOGI AKSIOLOGI
Terimakasih